Beranda / Romansa / Dinikahi Ayah Tiri / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab Dinikahi Ayah Tiri: Bab 51 - Bab 60

71 Bab

Malaikat Penolong #1

Asma memicing saat melihat Bani yang mulai bergerak maju. Gadis itu dengan sigap hendak menutup pintu rumahnya. Namun dengan cepat, Bani menahan pergerakan Asma dengan menahan daun pintunya. Seringai lebar menghiasi wajahnya yang tampan. Namun Asma yang melihatnya justru merasa muak."Mas Bani lebih baik pergi sekarang." seloroh Asma yang masih berusaha untuk mendorong pintu rumahnya agar bisa ditutup. Pemuda itu menahan pintu rumahnya dengan cukup kuat. Membuatnya tidak bisa berkutik.Bani menggeleng dengan senyum menyebalkan. Tak ada sedikit pun niatan pemuda itu untuk melepaskan genggamannya pada pintu rumah Asma. Justru dia merasa terhibur dengan ekspresi gadis itu saat ini. Asma terlihat semakin cantik ketika sedang kesal seperti sekarang ini."Ayolah, Asma. Mas cuma mau bertamu. Memangnya kamu nggak kesepian di rumah sendirian?" kerling Bani dengan tatapan genit. Sedari awal niatnya datang ke sini memang ingin mengganggu Asma. Siapa tahu gadis itu te
Baca selengkapnya

Malaikat Penolong #2

BrukPemuda itu tersungkur ke lantai hingga membuat pelukannya pada Asma terlepas. "Bapak!!" seru Asma berhambur ke dalam pelukan Basuki. Tak menyia-nyiakan kesempatan untuk kabur dari jangkauan Bani.Gadis itu menangis di dalam dekapan Basuki. Tubuhnya masih gemetar, dengan isakan yang terdengar memilukan. Asma benar-benar dilanda ketakutan yang hebat. Sampai-sampai tidak mempedulikan apapun lagi di sekitarnya.Dengan dada bergemuruh hebat, Basuki mencoba menenangkan Asma yang histeris. Di belakangnya Yanto tampak tak kalah terkejut."Sialan." umpat Bani sembari mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Pukulan Basuki benar-benar kuat sampai membuat sudut bibirnya robek. Pemuda itu kembali bangun dan menatap Basuki dengan garang. Basuki yang ditatap seperti itu terlihat tidak gentar. Pria itu melayangkan tatapan nyalang ke arah Bani. Pemuda yang berusaha menyakiti gadis pujaannya.Basuki beralih menatap keadaan Asma yang
Baca selengkapnya

Tak Berubah #1

Kasus penyerangan yang Bani lakukan pada Asma akhirnya sampai di meja hijau. Asma, Basuki dan Yanto menjadi saksi atas penyerangan tersebut. Selain pembuktian melalui keterangan saksi, pihak berwajib juga mempertimbangkan pada hasil visum yang sempat Asma jalani. Seperti pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, bukti kekerasan dan juga luka yang tampak pada bagian luar tubuh.Selama persidangan, Bani sama sekali tidak mau mengakui perbuatannya. Dia juga tidak memperlihatkan raut penyesalan selama sidang berlangsung.Namun di luar dugaan, Pak Surya yang Basuki pikir akan menyerang balik kubu mereka justru tampak diam saja. Sepertinya pria itu sudah jengah dengan kelakuan anaknya sendiri.Hakim juga mempertimbangkan akan catatan kriminal yang pernah menjerat Bani. Pemuda itu sudah bolak-balik masuk bui dengan kasus yang sama. Sehingga Bani akhirnya dijerat dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara tanpa pembebasan bersyarat. (Guys, Valerie kurang paham sama masalah ginian. Udah berusaha
Baca selengkapnya

Tak Berubah #2

Basuki memutuskan untuk membawa Asma pindah dari desa tempat tinggalnya. Bukan karena cemoohan tetangga mereka. Namun Basuki ingin membuat Asma dapat melupakan kejadian buruk itu. Walau bukan hal yang mudah untuk Asma melupakannya, namun Basuki berharap dengan kepindahan mereka dapat membuat Asma menemukan kebahagiaannya yang baru. "Pak.. udah selesai belum mandinya?" seru Asma yang tengah sibuk di dapur. Seperti biasa, pagi ini kesibukannya adalah menyiapkan sarapan untuk orang rumah. Basuki yang tengah mandi ikut berseru dari dalam kamar mandi. Pria itu baru selesai menyabuni badannya. "Sebentar lagi." seru pria itu cukup keras agar Asma bisa mendengar suaranya. Asma mendengus karena Basuki yang terlalu lama berada di kamar mandi. Gadis itu sebenarnya ingin meminta pria itu menjaga Dika selagi dirinya memasak. Asma khawatir adik tirinya itu tiba-tiba bangun dari tidurnya dan bergerak ke tepi ranjang. "Cepet, Pak. Keburu Dika bangun." seru Asma lagi. Basuki mendengus di bawah
Baca selengkapnya

Tempat Tinggal Baru #1

Asma merasa nyaman dengan tempat tinggalnya yang baru. Selain karena rumahnya yang berdekatan dengan sungai, pemandangan di belakang rumahnya juga begitu indah.Sawah membentang sejauh mata memandang. Dikelilingi bukit yang ditumbuhi ilalang yang telah menguning. Benar-benar pemandangan yang tak akan bisa didapatkan di tempat tinggalnya yang dulu.Awalnya Asma sempat ragu ketika Basuki mengajaknya pindah ke sini. Ke tempat dimana sang ibu dan bapak kandungnya di kebumikan.Ya, tempat tinggal Asma sekarang adalah desa yang dulu menjadi tempat tinggal kedua orang tuanya. Asman dan Ranti memang lahir dan hidup di sini.Singkat cerita, keduanya menikah dan dikaruniai seorang anak perempuan yang mereka beri nama Asmaranti. Nama yang mereka pilih dari gabungan nama keduanya.Namun kebahagiaan tersebut tak berlangsung lama karena kepergian Asman untuk selama-lamanya. Ranti begitu terpuruk hingga membuat kondisi ekonomi mereka juga terdampak.Janda anak satu itu akhirnya memutuskan untuk memb
Baca selengkapnya

Tempat Tinggal Baru #2

Asma mengelus surai gelap tersebut dengan lembut. Sesekali dia akan meremasnya, saat mulut kecil itu menghisapnya dengan kuat.Saat ini Asma tengah berbaring dalam keadaan tubuh atasnya yang polos. Menyisakan rok selutut bermotif bunga-bunga yang masih terpasang di pinggangnya.Jika tadi siang Dika yang tengah menyusu padanya. Kali ini gantian bapaknya yang tak ingin kalah dari sang anak.Ketika dia baru saja selesai menidurkan Dika, Basuki menghampiri dirinya di kamar dan langsung melakukan aksinya. Membuat Asma merasa kewalahan karena bapak sambungnya yang cukup agresif.Kini Asma tengah berbaring menyamping dengan Basuki yang juga berbaring di depannya. Tepatnya tengah menyusu pada dadanya yang kian hari semakin terasa empuk.Bagaimana tidak? Selain masih menyusui adik tirinya, Asma juga sering menyusui Basuki juga. Seperti yang terjadi saat ini.Keduanya tengah berbaring di atas karpet beludru yang ada di depan ruang tengah. Tempat yang sering mereka jadikan untuk bersantai.Asma
Baca selengkapnya

Lamaran Basuki #1

Asma mengerjap saat menyadari bahwa Basuki tengah melamarnya. Pria itu memang sudah beberapa kali memberikan kode pada dirinya untuk meresmikan hubungan mereka. Namun baru kali ini Basuki benar-benar mengutarakan lamarannya.Keadaan di sekitar mereka berubah hening. Suasana romantis yang sempat berlangsung di antara keduanya seketika berganti menjadi canggung.Basuki menatap wajah cantik Asma yang tengah terdiam sembari menengadah menatap langit-langit rumah. Menanti penuh harap akan jawaban yang akan gadis itu berikan atas lamarannya."Pak.. " panggil Asma pelan. Bahkan nyaris tidak terdengar jika saja Basuki tidak sedang menatap gadis itu dan melihat gerakan bibirnya."Kenapa?" tanya Basuki dengan dada bergemuruh.Asma tak langsung menjawab pertanyaan yang dilontarkan Basuki. Terlihat gadis itu menarik napasnya dalam-dalam beberapa kali. Lalu menghembuskan napasnya dengan kasar."Bapak masih inget sama jawaban Asma dulu?" kali ini Asma beralih menanyakan sesuatu pada Basuki. Mencoba
Baca selengkapnya

Lamaran Basuki #2

"Basuki!! Buruan, takut nanti kita kesorean." seru Karno dari luar rumah."Sebaiknya nanti saja, Asma. Sial, Karno benar-benar menyebalkan." sungut Basuki bergegas menghampiri Karno yang ada di depan rumahnya.Lagi-lagi Asma menghela napas berat karena gangguan tersebut. Sehingga membuat dirinya kembali gagal menjawab lamaran Basuki.Gadis itu akhirnya memilih untuk menyibukkan dirinya dengan membersihkan rumah. Berbicara mengenai rumah barunya, rumah ini merupakan rumah tempat tinggal kedua orang tuanya dulu.Ketika Ranti memutuskan untuk merantau ke kota, dia meminta saudara jauhnya untuk merawat rumahnya. Namun beberapa tahun kemudian saudara Ranti meninggal dunia. Sehingga rumah ini cukup lama terbengkalai.Saat Asma dan Basuki baru pindah ke rumah ini, kondisinya benar-benar sangat memprihatinkan. Banyak atap-atap rumah yang bocor. Dinding-dinding rumah juga banyak yang mengelupas.Namun dengan uang tabungan Basuki, rumah tersebut bisa direnovasi. Keadaannya kini sudah lebih baik
Baca selengkapnya

Bertemu Ranti & Asman

Basuki tidak menyangka jika Asma akan langsung menjawab lamarannya hari itu juga. Dia pikir gadis itu akan kembali meminta waktu seperti dulu.Pria berstatus duda anak satu itu tak dapat menahan letupan bahagianya. Dipeluknya Asma dengan erat dan dia hadiahi dengan kecupan bertubi-tubi di wajahnya.Asma terkikik geli karena Basuki yang tak kunjung melepaskan dirinya. Dia sampai harus mendorong dada bidang pria itu agar bisa bernapas. Saking eratnya Basuki memeluknya."Terimakasih karena kamu mau menerima lamaran Bapak." ujar Basuki menangkup wajah Asma dengan lembut. Binar bahagia terlihat jelas di manik jelaganya saat ini.Asma membalas tangkupan tangan Basuki pada wajahnya. Mengelus punggung tangan pria itu dengan senyum teduh yang menghiasi wajahnya."Nggak ada alasan buat Asma nolak Bapak lagi." balas Asma membalas tatapan Basuki.Sekali lagi Basuki tersenyum begitu lebar. Lalu menarik Asma ke dalam pelukannya."Bapak udah buktiin semuanya. Jadi nggak ada alasan buat Asma nolak la
Baca selengkapnya

Bertemu Ranti & Asman

Tok.. tok..Ucapan Basuki terpotong begitu mendengar ketukan pada pintu rumahnya. Keduanya saling pandang dalam diam, lalu berjalan beriringan menuju ke ruang depan.Ceklek"As-.. eh, Mas Basuki." pria itu terlihat terkejut saat mendapati Asma tidak sendiri.Wajahnya yang tadinya riang seketika berubah kikuk. Apalagi melihat Basuki yang menatapnya dengan pandangan tak bersahabat. Setiap dirinya datang ke sini, pria itu selalu menatapnya demikian. Entah apa penyebabnya, Roni tidak tahu jelas."Mas Roni mau bawa Rania pulang, ya? Sebentar, Asma masuk dulu." ujar Asma pada Roni, duda anak satu yang tadi sempat menitipkan anaknya padanya. Gadis itu sudah bisa menebak dengan pasti jika kedatangan Roni ke sini pasti karena ingin menjemput Rania yang sempat dititipkan padanya.Gadis itu lalu beralih menatap Basuki. Asma sadar jika pria itu saat ini sedang cemburu. Terbukti dengan raut wajahnya yang muram, tidak secerah seperti tadi. Tapi Asma berusaha untuk mengabaikannya. Toh, dia juga tida
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status