Lily berangkat mengenakan dress formal milik Mega. Wanita itu terlihat glamour dengan penampilannya saat ini. Eril memicingkan matanya. Matanya cukup lelah melihat sang istri terus berputar di depan cermin lemari yang ada di kamar mereka. "Mau berapa kali lagi kamu muter muter di sana? Engga pusing, hah?" Ucap Eril dengan nada yang begitu ketus seraya melipat tangannya di dada. "Sayang, aku cantik kan?" Tanya Lily pada sang suami yang sudah siap dari satu jam yang lalu. Akan tetapi, mereka belum kunjung pergi karena Lily belum juga berhenti mengagumi penampilannya hari ini. "Hmmm," Eril memutar bola matanya malas. Untuk saat ini pria itu sangat merindukan Sofia. Walaupun Sofia selalu berdaster lusuh dan berpenampilan sederhana, akan tetapi semua kebutuhan Eril selalu disiapkan dengan baik. Saat Eril membuka mata di pagi hari, semua kebutuhannya sudah siap. Baju kerja sudah disetrika, air hangat sudah ada di kamar mandi, rumah sudah bersih, sarapan pun sudah tersedia dengan le
Baca selengkapnya