Pagi harinya Daffa dan Delia terbangun, mereka mengucek matanya. Tubuh mereka polos, hanya diselimuti oleh selimut hotel saja. Delia menatap Daffa. Ia takut Daffa hanya mabuk saja saat menidurinya, karena entah kenapa bersama Daffa, Delia mampu melupakan Rizal. Pria yang berprofesi sebagai dokter gigi dan bergelar sebagai suaminya itu. "Daf?!" Lirih Delia tercekat, matanya berkaca-kaca. Satu sisi ia begitu takut Daffa akan membocorkan rahasia mereka pada Bu Laksmi dan suaminy. Satu sisi yang lain ia merasa bersalah pada Rizal, karena malam tadi untuk pertama kalinya ia melanggar janji suci pernikahannya. Daffa menyimpan jari telunjuknya di bibir ranum Delia. seakan enggan mendengar penjelasan wanita cantik yang berhasil ia tiduri. Daffa dibuat tergila-gila dengan Delia. Bagaimana tidak, Delia sangat pandai memuaskannya di atas ranjang. Melebihi permainan Mega, bahkan ia dibuat mencapai puncak berkali-kali oleh wanita yang berprofesi sebagai pramugari itu. "Jangan jelaskan, Dell! Ak
Read more