Home / Romansa / Di Balik Romantisnya Suamiku / Chapter 71 - Chapter 73

All Chapters of Di Balik Romantisnya Suamiku: Chapter 71 - Chapter 73

73 Chapters

Part 71

Marni Pov Satu jam, setelah pergumulanku dengan Mas Reza usai, aku berbaring tanpa sehelai benang di sampingnya, dengan bed cover biru menutupi tubuh polosku dan tubuhnya yang atletis. Sembari merasakan kehangatan tubuhnya yang mendekapku, aku mengulas senyum dan memanggilnya pelan, "Mas." "Hmm?" Pria dengan kumis tipis di sekitar dagu dan atas bibirnya ini berdeham sembari menatapku lekat. "Kamu engga kepikiran buat cerai sama istrimu? Kita sudah dua kali lakuin hal ini, dan engga mungkin kalau alasannya engga sengaja kepancing terus 'kan." Aku bersugesti seraya mengusap wajah tirusnya lembut. Kemudian, Mas Reza menatapku sambil mengembangkan senyum kecilnya. "Cerai dari Naffa ya? Kamu tahu sendiri 'kan, gimana kondisinya sekarang. Dia lagi hamil besar. Engga mungkin, aku ceraikan dan menelantarkan anakku. Kasihan," terangnya dengan santai. Seolah tak memberikan kepastian yang aku harapkan, aku menghela napas pelan, berusaha mengontrol emosi sebisa mungkin. "Iya, tapi me
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Part 72

Reza pov Merasa mendapat embusan angin segar di tengah padang pasir yang panas membakar, aku menyanggupi permintaan dari teman lamaku, Jihane. Sekitar pukul 10.30, aku dan wanita bertubuh semampai dengan surai gelap ini tiba di sebuah cafe yang jaraknya tak begitu jauh dari lokasi kantor. "Jadi pesanannya, satu Ice americano ukuran medium, satu caramel macchiato ukuran medium. Untuk camilannya, marble cake ukuran medium. Ada tambahan lain?" Waiter dengan seragam berwarna cokelat muda mendata serta memastikan jika pesanan yang diminta sudah sesuai. "Mau tambah apa lagi, Ji? tambah aja," Aku bertanya pada Jihane dengan binar mata penuh harap jika wanita ini tak merasa sungkan jika aku traktir makanan dan minuman. Hitung-hitung untuk jaga silahturahmi selama beberapa tahun tidak bertemu. "Ehm." Jihane mengalihkan pandangannya pada buku menu dalam beberapa saat. Lalu, ia kembali melirik pada waiter dan melanjutkan, "Untuk sementara, itu aja pesanannya, Mas." "Baik. Mohon dit
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Part 73

Marni pov Di waktu siang menuju sore, saat aku telah selesai menunaikan sejumlah tugas rumah tangga, aku memutuskan untuk beristirahat di kamar. Dengan ditemani oleh kipas angin yang menyala dan terpatri pojok tembok kiri atas, aku mulai mengaktifkan ponsel dan memeriksa segerombol notifikasi pesan dari beragam kontak yang aku kenal. Namun, dari sekian pesan yang masuk, hanya satu pesan yang menyita perhatianku. Pesan itu dikirim oleh teman dekatku, Rianti. Rianti: Mar, kamu engga kenapa-kenapa 'kan? Jangan bilang kalo kamu udah isi sama bossmu.. Aku pun segera membalas pesan itu, Marni: Aku baik, Ri.. Engga lah. Bosku engga berani sampe selesai biasanya.. Setelah aku mengirim pesan tersebut, nama Rianti muncul sebagai nama pemanggil di layar ponsel. Hal itu sempat membuatku ragu untuk menjawab panggilan suara. Pasalnya, aku yakin jika temanku itu hanya ingin tahu tentang kondisiku dan bagaimana hubunganku dengan Mas Reza. Namun, setelah beberapa detik berlalu
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status