“Mas, aku … aku … hamil!”Mulut Bian terbuka tetapi tanpa sepatah kata pun terucap. Entahlah, ia sendiri juga binggung. Semestinya hal itu adalah kabar menggembirakan buat sebagian orang apalagi untuk pasangan yang sedang menantikan memiliki momongan. Namun, buat Aluna apakah juga termasuk seperti itu, Bian yakin jawabannya pasti tidak.“Mas,” lirih Aluna seolah menyadarkan Bian yang sedang melamun.Bian menatap Aluna yang seketika itu wajahnya berubah sendu dengan mata yang berkaca-kaca. Sebelah tangan pria dengan lancangnya menyentuh permukaan kulit perut Aluna lalu berucap dengan lancarnya. “Sehat-sehat di perut Mami ya, Nak! Jangan khawatir, ada Ayah di sini yang menantikan kelahiranmu ke dunia ini.”Sepersekian detik, Aluna tercengang dengan perlakuan laki-laki itu. Sebelumnya Bian tidak pernah terang-terangan menunjukkan sikapnya seperti saat ini.Melihat pelototan tajam manik Aluna, Bian segera menjauhkan tangannya dari perut wanita itu. “Maaf, kelepasan, Lun!” kekeh Bian tanpa
Baca selengkapnya