Sudah lama tidak melakukan banyak pekerjaan sekaligus, baru 4 jam semenjak kedatangannya di rumah ini, kelelahan telah menumpuk di sekujur tubuhnya. Renja menyeka keringat di pelipisnya, meletakkan palu kemudian duduk melipat kaki di atas genteng. Ia tatap pemandangan dari atas situ, terik panas matahari terang dalam pandangan. Kulit Renja memerah, dia akan menggelap jika lebih lama lagi berada di atas genteng. Namun, pekerjaan di atas genteng belum selesai, masih ada lubang yang perlu di sumbat menggunakan lem terbuat dari styrofoam dan bensin. Bapaknya pulang mengendarai motor, Renja melihatnya meski Amar tidak melihat Renja. Pria itu masuk ke rumah, tak lama kemudian dia keluar lagi untuk mendongak ke atas. Sera pasti baru saja memberitahu Amar. “Pantas saja rumah rapi dan bersih, ternyata ada kau, Renja.” Renja balas tersenyum. ‘Sampai kapan mereka akan seperti ini?’ Mulut tertutup rapat, matanya menghina pada orang-orang menyedihkan itu. Jika saja Renja memiliki keberanian u
Read more