“Nggak jelas banget si Agil.” Oceh Keyla. Kepergian sahabatnya itu lantas membuat Keyla memindahkan pantatnya, tepat dihadapan si bungsu Nakula.“Keyla, Nak!”Wanita itu mendudukkan dirinya di atas meja. Ketika sang bunda memekik hendak menghardik perilaku tak sopannya, ia pun berkata, “bentar, Bunda. Ngomongnya emang harus adep-adepan gini biar afdol.”“Udah sih, Kam. Nggak apa-apa. Kayak yang baru aja si Keyla begini. Liat dia naikin meja juga udah pernah aku.” Bela Maya yang memang tidak satu dua kali melihat kebar-baran menantunya.“Terbang juga pernah ya, Mi.” Timpal papi Fathan, terkekeh karena teringat akan aksi heroik Keyla yang kabur dari kejaran ayahnya.“Mami terbang, Opa?” tanya Nakula, antusias.Opa anak itu menganggukkan kepala. “Mami Keyla waktu kecil pernah terjun payung dari atap mobil. Pas itu pake baju Superman kan ya?” tatapan matanya mengarah kepada sang besan dan dibalas dengan gerakan memonyongkan bibir.“Ada itu-nya kan, Kul. Jubah merahnya dibelakang. Nah, wak
Terakhir Diperbarui : 2024-12-04 Baca selengkapnya