Semua Bab Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Bab 561 - Bab 570

960 Bab

Bab 561

"...."Apa ini pertanyaan bodoh yang membuat orang ingin menangis?Liana tidak ingin menjawab, tetapi Juwan terus memegang lengannya dan bertanya lagi, "Benarkah?"Untuk membuatnya berhenti, Liana berkata, "Nggak."Senyum di wajah Juwan memudar sedikit, tetapi dia tidak menyerah, "Benar nih, nggak? Bahkan satu tetes air mata pun nggak? Kamu nggak akan menangisi aku?""Nggak!" Liana menjawab dengan tegas, "Tenang saja, pembuat masalah seperti kamu, nggak akan hilang begitu saja.""...." Juwan terkejut sejenak, lalu tertawa kecil, "Kamu benar."Dia melonggarkan genggamannya, dan Liana menarik tangannya. Dari halaman depan terdengar alunan musik, jamuan makan malam telah dimulai, dan Liana segera berkata, "Aku pergi dulu."Kali ini, Juwan tidak menghentikannya.Liana berjalan beberapa langkah ke depan, dan samar-samar mendengar namanya dipanggil.Setelah ragu sejenak, dia berhenti, "Ada apa?""Nggak ada apa-apa." Juwan tersenyum.Saat matahari terbenam, halaman dipenuhi dengan cahaya keem
Baca selengkapnya

Bab 562

Karena takut dikenali, Liana menundukkan kepala, berpura-pura merapikan kue dan meja."Nona Tiara? Ada apa denganmu?"Tiara tersadar kembali dan menggelengkan kepala, "Nggak ada apa-apa ...."Sejenak tadi, dia pikir dia melihat Liana.Namun, setelah diperhatikan dengan saksama, ternyata itu hanya seorang pelayan di rumah keluarga Lewis.Syukurlah itu bukan Liana ....Tiara menarik napas lega. Dia boleh kehilangan martabat, tetapi tidak di hadapan lawannya.Terutama Liana!Dia kalah dari Liana, dengan sangat telak. Apa sekarang dia harus membiarkan Liana melihat keadaannya dan menertawakannya?"Nona Tiara, tentang kerja sama yang tadi kamu sebutkan, aku sangat tertarik. Tapi tempat ini terlalu ramai, bagaimana kalau kita pindah ke sudut yang tenang dan privat untuk membahasnya?""Kebetulan sekali, aku juga sangat tertarik bekerja sama dengan Nona Tiara.""Nona Tiara, kamu nggak bisa hanya memikirkan Pak Wahyudi, tanpa mempertimbangkan kami. Kalau mau bicara, sebaiknya semua bersama-sama
Baca selengkapnya

Bab 563

"Siapa ini!" Melihat jasnya yang kotor, kemarahan Charlie memuncak.Sebelum dia bisa mencari pelakunya, seorang pelayan berlari mendekat dan berkata, "Maaf, Tuan, saya akan membersihkannya." Dia mulai mengelap jas Charlie dengan kain.Pada awalnya, Charlie belum menyadari apa yang terjadi, tetapi saat dia sadar, jasnya sudah benar-benar rusak.Sebenarnya, kue yang mengenai jasnya hanya sedikit. Jika dibersihkan, masih bisa digunakan. Namun, setelah pelayan itu mengelap dengan penuh semangat, krim dan selai kue malah tersebar ke mana-mana.Di sampingnya, orang banyak berkumpul menonton. Ada yang menunjuk-nunjuk Charlie, ada yang memutar mata, ejekan terdengar dari segala penjuru.Charlie sangat marah, dia menangkap tangan pelayan itu dan berteriak, "Apa yang kamu lakukan?!"Pelayan itu tampak ketakutan, tidak berani menatapnya. Dia terus-menerus membungkuk sambil meminta maaf."Kamu tahu berapa harga jas ini? Kamu merusaknya begini, apa bisa mengganti kerugiannya?" Charlie menatap denga
Baca selengkapnya

Bab 564

Liana memanfaatkan kesempatan ini untuk diam-diam pergi.Ketika Charlie menyadari dan mencarinya, dia sudah tidak bisa ditemukan. Charlie hanya bisa menelan kemarahannya....Di ruang kerja lantai dua.Hera membuka kunci pintu dan melihat seorang wanita muda berbaring di sofa, yaitu Sherina.Ferdi duduk di sampingnya, dan begitu Hera membuka pintu, dia membungkuk dan mencium pipi Sherina.Melihat Hera, ekspresi Ferdi langsung kelihatan tidak senang, keningnya berkerut. "Ada banyak tamu di bawah, kenapa kamu naik ke sini?"Mata Sherina tertutup rapat, napasnya teratur, tampak seperti sedang tidur.Hera melihat sekilas ke arahnya, lalu bertanya sambil masuk ke dalam ruangan, "Kamu nggak percaya begitu saja kata-kata Yohan, bahwa wanita ini hamil, 'kan?"Ferdi berkata, "Tentu saja aku nggak akan memercayai kata-katanya begitu saja. Dokter sudah dalam perjalanan, setelah diperiksa, kita akan tahu apakah dia benar-benar hamil atau nggak."Merasa heran, Hera menggoyangkan kepala dan berkata,
Baca selengkapnya

Bab 565

"Sherina? Bagian mana yang sakit?" tanya Ferdi dengan cemas.Namun, Sherina kembali tertidur tanpa menjawab pertanyaannya.Ferdi menurunkan pandangannya, melihat salah satu tangan Sherina menempel di perutnya, dan menjadi makin khawatir. "Apakah perutmu sakit? Jangan-jangan dosis obatnya berlebihan?"Sambil berbicara, dia mengulurkan tangan untuk mengusap perut Sherina dengan lembut, penuh perhatian dan tatapan kagum.Dia benar-benar mengabaikan Hera yang masih ada di samping, yang sedang merasakan penderitaan mendalam karena Hamdan."Akhirnya, Hera tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia merasa kecewa dan marah, lalu berbalik dan pergi....Liana terus mencari Yohan. Pertama di luar, lalu masuk ke dalam rumah keluarga Lewis.Untungnya, pakaian yang diberikan oleh Juwan membuatnya bergerak bebas di dalam dan luar rumah tanpa menimbulkan kecurigaan.Setelah mencari di lantai satu, dia membawa nampan dan naik ke lantai dua.Begitu tiba di lantai dua, dia bertemu Hera.Karena takut dikenali, L
Baca selengkapnya

Bab 566

Cairan yang tidak berwarna dan tidak berbau itu tercampur dalam jus, dan segera hilang tanpa jejak.Kemudian Hera mengeluarkan dua butir pil putih, menghancurkannya, dan menambahkannya ke dalam kedua gelas. Setelah bubuk putih itu sepenuhnya larut, dia tersenyum puas dan berkata kepada Liana, "Ayo, bawa ini ke sana.""Baik," jawab Liana sambil mengangkat nampan dan keluar.Awalnya dia berencana mengganti kedua gelas berisi racun itu setelah keluar dari ruangan, tetapi Hera terus mengikuti di sampingnya, sampai ke ruang kerja dan mengetuk pintu.Liana menggenggam nampan dengan erat. Dia harus menyesuaikan diri dengan keadaan.Pintu terbuka, Hera mundur satu langkah, tidak memberi Liana kesempatan untuk bereaksi. Dia mendorong Liana dari belakang dan menyuruhnya masuk.Di dalam ruangan, Liana melihat Sherina terbaring di sofa, dengan dua dokter yang telah mengambil darahnya dan sedang melakukan tes. Ferdi berdiri di samping, tampak gelisah menunggu hasilnya.Tirai jendela yang tebal sepa
Baca selengkapnya

Bab 567

Hera menatapnya, "Bagaimana? Kamu nggak berani minum?"Liana memegang nampan dengan kencang, lalu tiba-tiba melepaskannya.Nampan jatuh ke tanah dengan keras, kedua gelas itu pecah, dan jusnya tumpah ke seluruh lantai.Tanpa memberi Hera kesempatan untuk bereaksi, Liana mendorongnya dengan keras dan berlari ke koridor."Ah." Hera terlempar dan menabrak dinding. Saat dia menyadari apa yang terjadi, Liana sudah berlari dan menghilang tanpa jejak.Pintu ruang kerja terbuka, Ferdi berdiri di pintu. Melihat kekacauan di lantai, dia menatap wajah Hera, "Beraninya kamu meracuni jus itu?"Mata Hera memicing kemudian dia menggeleng, "Bukan begitu ...."Belum sempat dia bergerak, Ferdi sudah melangkah maju, menarik rambutnya dan menyeretnya ke arah kamar tidur.Liana belum berlari jauh saat teriakan Hera terdengar. Dia berhenti sejenak, kemudian berbalik arah. Saat melewati salah satu kamar, pintu tiba-tiba terbuka dan sebuah tangan menariknya ke dalam."Ah ... um ...." Sebelum teriakan Liana se
Baca selengkapnya

Bab 568

Namun, tidak ada gunanya.Dalam sekejap, Ferdi mengarahkan ujung jarum yang tajam ke leher Hera dan menusuknya dengan tegas."Hmm." Teriakan dan permohonan berubah menjadi erangan kesakitan.Dalam beberapa detik, Hera terkulai ke tanah, seperti tumpukan lumpur.Salah satu tangannya masih memegang celana Ferdi. Dia berusaha bangkit beberapa kali, tetapi semuanya sia-sia. Akhirnya dia hanya bisa berkata dengan susah payah, "Ferdi, kamu ... akan mati dengan menderita!"Ferdi menendangnya tanpa ampun, seperti membuang sampah, dan berkata dengan nada dingin, "Ini hukuman untukmu. Aku bilang jangan membuatku marah! Kamu diam di sini dan renungkanlah!"Setelah itu, Ferdi menutup brankas dan berbalik pergi dengan langkah cepat.Liana sangat terkejut melihat adegan ini. Meskipun dia sudah tahu tentang kekerasan rumah tangga Ferdi, melihatnya menusuk jarum ke tubuh seseorang tentu sangat mengejutkan.Ferdi ternyata begitu mengerikan?!Hamdan keluar dari balik pakaian dan berjalan keluar dari lem
Baca selengkapnya

Bab 569

Hamdan menunjuk ke brankas dengan tatapan yang tegas.Hera terdiam cukup lama, lalu berkata, "Hamdan, aku akan memberitahumu kode aksesnya. Bisakah kamu melakukan satu hal untuk Ibu?"Hamdan mengangguk.Hera pun menyebutkan kode akses brankas.Hamdan membuka brankas dengan lancar, mengeluarkan beberapa dokumen dan flashdisk, lalu memberikannya kepada Liana.Liana tidak menyangka semuanya berjalan begitu lancar.Dia benar-benar mendapatkan semua ini!Liana jadi agak emosional. Dia hanya melihat sekilas, dan berkata, "Terima kasih, Hamdan. Terima kasih juga, Tante Hera."Tetap tanpa berkata apa-apa, Hamdan memegang tangan Liana dan membawanya ke pintu keluar. Dia membuka pintunya, mengintip ke luar, lalu menarik Liana turun tangga.Setelah membuka pintu samping, Hamdan menunjuk ke mobil hitam yang terparkir di luar."Yohan?" Liana mengenali mobil itu sebagai milik Yohan dengan senang, tetapi sebelum dia bisa melangkah keluar, Hamdan tiba-tiba memeluknya dari belakang.Tubuh Liana terasa
Baca selengkapnya

Bab 570

"Hmm."Setelah mengantar Pengacara Gaston, Liana dan Yohan duduk di ruang tamu sambil minum teh.Aroma teh menyebar ke seluruh ruangan, tetapi Liana tampak tidak fokus.Telepon Yohan berbunyi lagi, dia berdiri dan pergi ke jendela besar untuk menjawabnya. Suaranya yang dalam terdengar di ruangan, sementara Liana memandang punggungnya dan masih memikirkan pertanyaannya, "Apa nggak ada cara untuk hukuman mati?"Beberapa menit kemudian, Yohan menutup telepon. "Ada sedikit masalah di kantor, aku harus pergi sebentar. Liana, kamu mau ikut pergi?"Liana menggelengkan kepala, lalu bertanya, "Yohan, kapan kita akan pergi ke Kota Limara?""Besok," kata Yohan. "Aku sudah minta Hasan untuk memesan tiket pesawat.""Baik."...Liana pergi ke rumah keluarga Reihano, awalnya ingin menjenguk Linda.Setelah peristiwa penculikan oleh Bela, mereka berdua hanya berkomunikasi melalui telepon dan panggilan video. Josua merawatnya dengan baik dan Linda sudah pulih sepenuhnya. Namun, Liana belum pernah bertem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5556575859
...
96
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status