"Yohan." Liana memeluknya erat, "Semua ini bukan salahmu. Pernikahan orang dewasa nggak ada hubungannya dengan anak-anak. Anak-anak nggak bersalah. Baik itu Ferdi atau Sheila, apa yang mereka lakukan, itu bukan tanggung jawabmu."Yohan menatap langit-langit dengan mata kosong, "Liana, aku seharusnya nggak ada di dunia ini.""Nggak!" Liana mencium sudut mulutnya dengan lembut, "Aku nggak tahu seperti apa kamu sebelumnya. Tapi, mulai sekarang, kamu adalah suamiku, ayah Nana, dan kamu adalah pendukung kami. Yohan, aku nggak akan membiarkan kamu mendapatkan masalah"Saat menyebutkan Nana, Yohan akhirnya memiliki secercah cahaya di matanya. Dia melihat air mata di wajah Liana, dan rasa bersalah muncul di wajahnya, "Maaf, Liana, karena membuatmu khawatir. Jangan khawatir, aku akan melindungimu dan Nana.""Ya. Aku yakin kamu akan melakukannya."....Keesokan paginya, saat Hasan masuk, dia melihat mereka berdua meringkuk di ranjang yang sama, berpelukan dan tertidur.Saat ini masih pagi, dan m
Baca selengkapnya