Hera mendorongnya ke depan meja, menutupi kepala Liana dengan kain merah, lalu menepuk bahunya dan berkata, "Aku akan memanggil Hamdan, tunggu sebentar, jangan terburu-buru ya."Liana menundukkan kepala, melihat Hera pergi meninggalkannya.Tak lama kemudian, dia melihat kursi roda lain dan sepasang sepatu pria berhiaskan bunga.Saat melihat ke atas, pandangannya tertutup oleh pelindung kepala."Baiklah, pernikahan dimulai."Setelah Hera berbicara, musik pernikahan yang meriah mulai terdengar.Mendengar musik ini, Liana malah merasa merinding.Dia sudah sedikit menebak apa yang terjadi, tetapi masih tidak percaya. Seluruh tubuhnya terasa dingin."Pertama, hormat kepada langit dan bumi.""Kedua, hormat kepada orang tua.""Ketiga, hormat kepada pasangan."Suara Hera menggema di seluruh ruangan, hampir berteriak.Sambil berteriak, dia juga mengatur kursi roda dan menekan kepala Liana.Ketika Hera mengucapkan "Hormat kepada pasangan," Liana tiba-tiba berbicara, "Aku tidak setuju dengan pern
Read more