All Chapters of Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Chapter 541 - Chapter 550

960 Chapters

Bab 541

Keduanya memandang ke arah mobil yang pergi. Sambil mengusap-usap dada, wajah Widia tampak lega dan juga takut. "Siapa sangka, Ferdi yang biasanya terlihat lembut dan sopan, ternyata mempunyai sisi temperamental yang begitu kasar? Bahkan dari dalam mobil, teriakan kerasnya masih terdengar jelas."Ya, meskipun mereka tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam mobil, mereka bisa mendengar suaranya.Jelas sekali, barusan Ferdi sedang marah pada Hera. Dan dari ekspresi biasa saja yang ditunjukkan oleh sopir, itu menunjukkan bahwa kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi.Liana berkata, "Widia, apa kamu melihat wajah Hera tadi?""Hah?" Widia tertegun, lalu mengingat kembali dan menggelengkan kepala. "Nggak memperhatikan. Kenapa? Kamu melihat sesuatu?"Liana mengatupkan bibirnya, dia tidak menjawab.Saat jendela mobil turun tadi, Hera sedikit memalingkan wajahnya dan Liana jelas melihat pipinya yang merah dan bengkak. Ini menunjukkan bahwa tadi di dalam mobil, Ferdi tidak hanya m
Read more

Bab 542

Hasan melihat ponsel yang dipegangnya, lalu berkata, "Karena kerja sama kali ini sangat penting, saya rasa ada beberapa hal yang sebaiknya Anda periksa sendiri, agar lebih aman."Pernyataan ini bisa diterima.Liana juga mendengar perkataan Hasan. Memikirkan bahwa Yohan sedang menghadapi tekanan besar dan matanya belum sepenuhnya pulih, dia tidak ingin mengganggu. Jadi, dia menahan semua yang ingin dia katakan.Paling lambat Yohan akan pulang besok, jadi Liana bisa memberitahunya secara langsung saat itu juga."Liana, apa ada yang ingin kamu katakan padaku?" tanya Yohan."Nggak ada," jawab Liana sambil menggelengkan kepala. "Aku akan menunggumu pulang.""Hmm."Setelah menutup telepon, Yohan membuka dokumen, memeriksa isi yang ditandai oleh Hasan dan berkata sambil cemberut, "Bukankah kamu sudah menandai detail ini dengan jelas? Kenapa masih harus diperiksa?"Hasan menundukkan kepala dan berkata, "Takut ada kesalahan, lebih baik diperiksa dengan teliti."Yohan menutup dokumen dengan kera
Read more

Bab 543

Setelah saling memandang sejenak, Citra berkata, "Apakah Pak Yohan bermaksud menolak tawaranku?"Yohan menatap matanya, "Tampaknya, Bu Citra nggak terkejut dengan penolakanku?"Citra tersenyum lembut, "Tentu saja aku telah memikirkan kemungkinan ditolak ketika melakukan bisnis. Tapi, bolehkah aku tahu alasannya? Padahal saat ini Perusahaan Lewis sangat membutuhkan dukungan, sebagai pengelola seharusnya kamu nggak menolakku."Yohan berhenti sejenak, "Apa kamu ingin mendengar kebenarannya?""Tentu saja.""Karena aku belum cukup mengenalmu," kata Yohan. "Aku sangat nggak suka dikendalikan. Sebelum memahami tujuan Bu Citra sebenarnya, aku nggak mungkin mengambil risiko untuk melibatkanmu."Singkatnya, dukungan dari Citra memang bisa membantu Perusahaan Lewis melewati kesulitan, tetapi ada risiko dan siapa yang bisa memastikan dia tidak akan menjadi masalah seperti Malik?Pengkhianatan dan pengendalian, dia tidak ingin mengalaminya lagi. Dulu dia bisa bertindak tegas sendirian, tetapi sekar
Read more

Bab 544

Widia terdiam.Dia menggigit sendoknya dan berkata dengan agak canggung, "Sepertinya ... selama ini aku hanya memikirkan kapan bisa makan, prosesnya ... aku lupa semuanya."Linda dan Liana tertawa.Setelah makan, Widia pergi lebih dulu.Tinggallah Linda dan Liana berdua, mereka duduk di sofa dan berbincang.Tak lama kemudian, bel pintu berbunyi.Liana berlari untuk membuka pintu, diikuti oleh Linda. Mereka melihat seorang pria berpakaian hitam berdiri di luar, dengan mobil hitam terparkir di halaman.Pria itu mengangguk sopan kepada Linda, "Kak Linda, saya diutus oleh Kak Josua untuk menjemput Anda."Linda melihat pria itu dan bertanya, "Di mana Josua?"Pria itu menunjukkan ekspresi ragu, "Kak Josua ... ada masalah mendadak."Linda merasa khawatir dan bertanya, "Masalah apa?"Pria itu ragu sejenak, lalu menjawab, "Kak Josua terluka, kondisinya cukup serius, jadi saya datang menjemput Anda. Kak Josua tidak ingin Anda tahu."Mendengar itu, Linda merasa cemas. Dia mengeluarkan ponselnya u
Read more

Bab 545

Liana juga tidak menyangka bahwa sikap Malik begitu keras. Bahkan ketika menyebut nama Yohan, tampaknya lebih seperti musuh daripada rekan kerja.Dia terdiam sejenak, merasa persiapan yang dia buat sebelumnya tidak berguna, lalu langsung berkata, "Kalau Pak Malik nggak tertarik mendengar basa-basi, saya juga nggak akan membuang-buang waktu. Saya hanya mau mengatakan bahwa kami juga bisa melakukan semua yang dijanjikan Ferdi. Bahkan, kami bisa memberikan dua kali lipat. Kalau kami menunjukkan niat baik yang tulus, apakah masih ada kemungkinan untuk memperbaiki keadaan ini?"Dia masih belum tahu apa yang dijanjikan Ferdi kepada Malik, tetapi itu tidak penting. Yang penting adalah apakah masih ada kemungkinan untuk negosiasi. Selama masih ada ruang untuk kompromi, masih ada harapan. Hal-hal lainnya bisa dibicarakan kemudian.Malik tertawa sinis, ekspresinya menunjukkan ketidakpedulian. "Bukankah Yohan paling benci melibatkan wanita dalam urusan seperti ini? Tapi sekarang, dia malah rela m
Read more

Bab 546

Mencium aroma wangi dari tubuh Liana, Malik berkata lagi, "Katanya kamu baru melahirkan, jadi kamu masih dalam masa menyusui, ya? Rasanya ada bau susu di tubuhmu."Sambil berbicara, dia meraih pinggang Liana, seolah-olah ingin memeluknya."Ah!" Liana berteriak ketakutan.Sesaat kemudian, pintu ruang pertemuan terbuka dan seorang pria tinggi berdiri di ambang pintu.Malik langsung melepaskan tangannya dan kembali bersikap sopan, sambil mendekati pria di pintu. "Tuan Yono, saya sudah menunggu Anda lama sekali."Yono hanya meliriknya sebentar, matanya melintas pada Liana yang tampak panik di dalam ruangan.Malik buru-buru berkata, "Nona Liana, aku akan membahas urusan bisnis sekarang, tolong segera keluar!"Liana merasa tertekan dan terhina, tetapi akal sehatnya menyuruhnya untuk tetap tenang. Dia juga melihat Yono, pria yang juga dia temui di pertemuan sebelumnya.Ternyata yang menemui Malik hari ini bukan Ferdi? Melainkan pria di depan ini?"Di mana Ferdi?"Malik agak kesal, "Ferdi? Aku
Read more

Bab 547

Setelah meminum obat, kondisi wanita itu belum segera membaik. Dia masih merasa sulit bernapas sambil bersandar di dinding.Liana memanggil pelayan dan mereka berdua memindahkan wanita itu ke ruang pertemuan yang kosong.Saat ini, napas wanita itu mulai stabil, tetapi wajahnya masih terlihat tidak nyaman.Pelayan membawakan air hangat. Liana menuangkan segelas air dan mendekatkannya ke bibir wanita itu, memintanya untuk minum.Setelah meminum segelas air hangat, wanita itu perlahan membuka matanya. Bola mata coklat yang sangat indah menatap dengan penuh kehangatan. Dia mengamati Liana dan berkata lembut, "Apakah kamu yang menyelamatkan aku?"Liana menjawab, "Hanya tindakan kecil. Bagaimana perasaanmu sekarang? Apakah sudah merasa lebih baik?"Wanita itu mengangguk, "Aku merasa jauh lebih baik. Terima kasih, gadis kecil."Liana mengangguk dan berdiri untuk pergi, tetapi wanita itu menangkap tangannya.Tangan wanita itu mencengkeram dengan kuat, seakan takut Liana akan pergi.Liana terte
Read more

Bab 548

Baru kemudian pria itu menoleh ke arah Liana.Liana berdiri dan dengan sopan membungkukkan badan, "Selamat pagi, Tuan Yono."Benar, pria di hadapannya adalah Tuan Yono yang beberapa menit lalu membicarakan bisnis dengan Malik.Liana merasa bahwa dunia ini ternyata sangat kecil.Pria itu mengulurkan tangannya, "Halo, namaku Yono Jatmika."Liana mengira orang ini mungkin sudah membeli saham di Perusahaan Lewis, jadi dia segera menyambut tangan pria itu dan berjabat tangan, "Nama saya Liana.""Nona Liana, terima kasih sudah menyelamatkan ibuku.""Ah, hanya pertolongan kecil." Liana ragu-ragu untuk bertanya, "Tuan Yono, bolehkah saya menanyakan sesuatu?""Silakan. Selama aku bisa, pasti aku akan memberitahukan semuanya.""Apakah transaksi Anda dengan Pak Malik sudah selesai?"Yono tersenyum tipis, "Itu termasuk rahasia bisnis."Liana diam sesaat."Namun, karena Nona Liana sudah menyelamatkan ibuku dan aku juga sudah berjanji akan berkata jujur, jadi aku akan menjawab. Transaksiku dengan Ma
Read more

Bab 549

Liana berpikir lama, tidak bisa memahami mengapa Yono memasang kamera di ruang pertemuan. Padahal hari ini dia berencana membicarakan bisnis dengan Malik. Apakah dia tidak khawatir kamera itu ditemukan oleh Malik yang mungkin membuatnya tidak senang dan membatalkan transaksi?Atau mungkin dia sudah menyelidiki Malik dan tahu bahwa Malik bukan orang baik, jadi dia memasang kamera untuk keperluan lain dan kebetulan merekam bukti saat dia mengganggu Liana?Bagaimanapun juga, sekarang flashdisk ada di tangannya, jadi keputusan ada di tangannya.Liana menggenggam flashdisk itu dengan erat dan melihat ke arah Yono. "Apakah Anda benar-benar bersedia menjadi saksi?"Yono mengangguk, "Dengan senang hati."Liana menyimpan flashdisk itu, "Saya akan mempertimbangkannya."Terlepas dari bagaimana sifat Malik, dia adalah orang yang telah membantu Yohan di masa lalu dan juga pemegang saham lama di Perusahaan Lewis. Meskipun dia berkata kasar hari ini, Liana merasa tidak perlu membawa masalah ini ke po
Read more

Bab 550

Melihat mobilnya datang, Sudar membuang puntung rokok ke bawah dan menginjaknya, lalu mendekati mobil Liana.Liana menurunkan kaca jendela mobil, "Sudar? Kenapa kamu di sini?""Kak Josua menyuruhku untuk menjemput seseorang." Sudar menjawab singkat, sambil melirik ke kursi penumpang di mobil.Liana terkejut dan secara otomatis bertanya, "Menjemput siapa?"Sudar mengangkat alis, menjawab dengan enggan, "Kak Linda.""...." Liana berpikir tentang mobil yang datang menjemput Linda semalam dan merasa cemas. "Bukankah kakakku seharusnya sudah berada di tempat Kak Josua? Tadi malam dia sudah dijemput oleh orang suruhan Kak Josua dan pergi dari sini," pikirnya.Senyum di wajah Sudar memudar, "Apa?"Reaksi Sudar makin menguatkan kekhawatiran Liana. Dia merasa panik, "Jadi orang yang menjemput kakakku malam tadi bukan orang-orangnya Kak Josua? Kalau begitu siapa?""Nggak tahu." Sudar menjawab sambil membuka pintu belakang mobil dan duduk di dalamnya.Setelah menutup pintu dengan keras, dia berka
Read more
PREV
1
...
5354555657
...
96
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status