All Chapters of Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Chapter 531 - Chapter 540

960 Chapters

Bab 531

Gigi Sudar terasa ngilu. Kak Josua benar-benar orang yang lebih mementingkan cinta daripada persahabatan.Raisa mengendarai mobil keluar, awalnya tidak berniat memperhatikan Sudar. Namun, saat mobil melintas di depannya, Sudar tiba-tiba bergerak cepat dan menghalangi di depan mobil.Untungnya Raisa segera menginjak rem, kalau tidak Sudar pasti sudah terlempar sekarang.Dia memegang setir dengan kedua tangan, masih terkejut. Namun, pintu penumpang sudah dibuka dan Sudar sudah duduk di sampingnya."Ke pusat hiburan, terima kasih," kata Sudar, sambil matanya tertuju pada ponselnya.Raisa menatapnya dengan tidak percaya, "Kamu kira aku sopir ya?"Sudar mengangkat mata dari ponselnya dan meliriknya, "Kalau bukan sopir, siapa lagi?""...." Raisa menggigit bibirnya dengan marah, "Keluar dari mobil!"Sudar menatapnya sebentar, bukan hanya tidak keluar dari mobil, dia malah menarik sabuk pengaman dan memasangnya. Kemudian, dia menyesuaikan posisi kursinya dan bersandar sambil melanjutkan bermai
Read more

Bab 532

Tujuan Sudar kebetulan juga searah dengan kompleks tempat tinggal Hasan. Hari ini dia memesan kue kecil untuk merayakan hari jadi mereka dan kebetulan melewati rute ini.Raisa tidak berkata apa-apa lagi. Dia menyalakan mobil dan pergi mengambil kue.Setibanya di dekat toko kue, Raisa memarkir mobil dengan rapi, melepas sabuk pengaman, lalu turun dari mobil. "Aku mau ambil kue."Kemudian, dia turun dari mobil.Di dalam toko kue yang dekorasinya mewah dan penuh nuansa fantasi, Raisa menyebutkan nomor telepon yang dia gunakan untuk memesan dan petugas toko segera pergi ke belakang untuk mengambil kuenya.Saat sedang duduk menunggu, pintu toko kue terbuka dan Sudar masuk."Bapak ingin mencoba produk baru kami? Gratis loh." Pelayan toko yang mengenakan gaun manis menyambutnya dengan antusias."Boleh saja," kata Sudar. "Hanya saja, aku biasanya nggak terlalu suka yang manis-manis, gigiku jelek.""Nggak masalah, kok. Kue di toko kami semuanya menggunakan bahan terbaik dan kadar gulanya bisa d
Read more

Bab 533

Raisa terdiam.Seumur hidupnya, Raisa belum pernah merasa begitu tidak bisa berkata-kata.Pelayan toko yang tadi menawarkan kue itu menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan Raisa merasa hati gadis itu hampir hancur."Sayang, sudah ambil kuenya?" Sudar mendekat, berniat merangkul bahu Raisa dengan wajah yang menjengkelkan.Raisa menepis tangannya dan berkata dengan kesal, "Siapa yang kamu panggil Sayang?"Mulut pria ini seperti dibuat hanya untuk omong kosong! Siapa juga yang mau jadi pacarnya?Dia melotot pada Sudar, tetapi Sudar malah tertawa bukannya marah. Dia mengangkat bahu dan dengan polos menjelaskan, "Aku nggak menggodanya. Gadis itu sendiri yang terbawa perasaan."Ruangan menjadi hening.Kata-kata itu sangat menyakitkan dan pelanggan yang berada di dekat mereka pun menoleh, menatap tajam ke arah pelayan toko yang malang itu."Eh ...." Raisa maju selangkah, baru hendak menjelaskan, tapi gadis itu sepertinya tidak tahan lagi dan berlari sambil menangis.Raisa tidak bisa bicara.S
Read more

Bab 534

Setelah ketahuan oleh Bu Malik, hubungan mereka pun putus dan sejak itu, Malik tidak pernah bermain-main lagi.Karena itu, Malik mendapatkan julukan "suami takut istri."Yohan berkata, "Sebenarnya, Malik adalah orang yang pikirannya dangkal. Aku rasa Ferdi pasti menawarkan sesuatu yang menggiurkan, sehingga dia setuju menjual sahamnya. Tapi, belum jelas apa keuntungan yang dijanjikan."Liana merasa bahwa bisnis adalah soal tawar-menawar dan keuntungan yang ditawarkan Ferdi mungkin hanya berupa uang atau status.Apa yang bisa ditawarkan oleh Ferdi, mereka juga bisa memberikannya.Yohan menggelengkan kepala. "Malik itu orang yang sulit dihadapi. Liana, jangan pernah mendekatinya tanpa sepengetahuanku."Liana masih khawatir. "Tapi kalau kita nggak mendekatinya, bagaimana kalau dia benar-benar menjual sahamnya?""Sebenarnya aku sudah menemuinya dan semua yang perlu dibicarakan, serta keuntungan yang bisa ditawarkan, sudah dibahas. Tapi dia sepertinya sangat teguh untuk menjual dan sekarang
Read more

Bab 535

Liana mengatakan bahwa dia akan pergi dan Widia langsung mengikutinya.Setelah naik mobil, Widia bertanya sambil memasang sabuk pengaman, "Kita mau ke mana?""Kita akan menemui salah satu pemegang saham Perusahaan Lewis."Widia juga pernah mendengar tentang masalah penjualan saham oleh pemegang saham kecil Perusahaan Lewis. Dalam beberapa hari terakhir, dia mengikuti Liana dan telah berhasil mencegah dua atau tiga pemegang saham kecil, jadi dia tidak terkejut dengan hal ini.Mobil pun mulai melaju, tetapi Liana masih merasa ragu-ragu. Pengetahuannya tentang Malik sangat minim. Ada kata pepatah, kenali dirimu dan kenali musuhmu, maka kamu akan selalu menang. Dengan pengetahuan yang terbatas tentang Malik, apakah dia benar-benar bisa meyakinkan pria itu?"Widia, apa kamu kenal Malik?" Liana berpikir, Widia adalah karyawan lama di Perusahaan Lewis dan juga salah satu asisten senior Yohan, jadi dia ingin tahu apakah Widia punya pandangan yang berbeda tentang Malik.Ekspresi Widia seketika
Read more

Bab 536

"Tapi dia tidak mau menemuimu." Liza tersenyum tipis, sambil berbicara dengan nada yang cukup tajam. "Aku tahu tentang rencananya untuk menjual saham."Mengingat julukan "suami takut istri", Liana segera bertanya lebih lanjut, "Bolehkah saya tahu pendapat Anda?""Pendapatku?" Liza saling bertukar pandang dengan Hera. "Investasi dan mencari uang adalah urusan laki-laki, aku nggak pernah ikut campur. Saat dia ingin berinvestasi di perusahaan yang belum ada apa-apanya, aku nggak ikut campur. Sekarang dia ingin menjual sahamnya, aku juga nggak akan ikut campur. Jadi, Nona Liana, kalau kamu mau memengaruhi aku, itu nggak akan berhasil."Setelah mengatakan itu, Liza menyuruh pelayan untuk mengantarnya keluar, lalu berbalik kepada Hera dan berkata, "Beberapa hari lalu, aku baru membeli satu set perhiasan, tapi aku belum tahu bagaimana cara memadukannya dengan bajuku. Selera kamu 'kan selalu bagus, bisa bantu aku hari ini?"Hera tersenyum sambil mengangguk, "Tentu saja."Ketika mereka hendak n
Read more

Bab 537

"Kita mau ke mana?" Widia bertanya dengan khawatir.Liana menjawab, "Mengikuti dia.""Kamu tahu dia akan pergi ke mana?"Liana terdiam beberapa saat, "Kira-kira bisa menebak sedikit."Ini makin membuat Widia penasaran, jadi dia bertanya lebih lanjut, "Ke mana?"Saat mereka berbelok di tikungan, tampak sebuah bangunan di depan mereka. Liana meliriknya dan menganggukkan dagunya, "Kita sudah sampai."Widia menoleh, melihat ke luar melalui kaca depan mobil dan melihat gedung rumah sakit.Saat mereka berbicara, mobil Hera sudah melewati palang pintu, lalu belok ke kiri, masuk ke area parkir bawah tanah rumah sakit.Liana juga segera mengikutinya.Begitu masuk ke area parkir bawah tanah, cahaya di sekitar jelas berkurang banyak. Liana berbelok dua kali, lalu melihat Hera yang sedang menunggu di depan lift.Hera sudah turun dari mobilnya dan sejak Liana mengemudi mendekat, pandangannya terus mengikuti mobilnya, seolah-olah dia sengaja menunggu mereka di sana.Liana segera mencari tempat parki
Read more

Bab 538

Ini perlu dikonfirmasi kembali dengan Yohan.Hera berkata lagi, "Hanya itu yang aku tahu. Tentang Liza, kalau kamu masih khawatir, aku bisa meneleponnya sekarang untuk mengatur pertemuan."Sambil berbicara, dia mengeluarkan ponselnya, berniat menelepon Liza.Liana berdiri di samping, memperhatikannya dengan tenang, tanpa menghentikannya.Teleponnya diaktifkan dengan pengeras suara. Telepon itu berdering beberapa kali sebelum akhirnya dijawab dan terdengar suara Liza, "Hera, kenapa kamu pergi begitu cepat? Aku baru saja mengganti pakaian yang kamu padukan untukku, belum sempat aku tunjukkan padamu, kamu sudah pergi? Tapi sejujurnya, seleramu memang bagus. Semua pakaian yang kamu pilihkan untukku, aku sangat suka.""Baguslah kalau kamu suka," jawab Hera. "Tadi, Nona Liana yang datang ke rumahmu mencari Malik, sebenarnya aku kenal dia. Liza, bisa nggak, demi aku, biarkan Malik bertemu dengannya sekali saja?""Kamu kenal sama dia?" Liza terkejut. "Kenapa tadi kamu nggak bilang?""Aku nggak
Read more

Bab 539

Liana mencium bau disinfektan di tubuhnya, lalu dia mengernyit dan mendorongnya menjauh.Namun, Hamdan malah memeluknya terlalu erat. Dorongannya tidak ada efek, jadi dia menambah tenaga untuk mendorong pria itu.Siapa sangka Hamdan tidak bisa menjaga keseimbangannya dan terhuyung-huyung menabrak ranjang."Brak."Suaranya terdengar menyakitkan.Namun, Hamdan seolah-olah tidak merasakan sakit. Matanya terus menatap Liana dan pembuluh darah merah di matanya terlihat menakutkan.Dia berhenti sejenak, lalu sekali lagi mengulurkan tangan, berusaha meraih tangan Liana.Namun, gerakan Liana lebih cepat. Saat melihatnya mengulurkan tangan, dia cepat-cepat mundur beberapa langkah, kewaspadaan dan rasa takut di matanya sedikit melukai Hamdan.Liana menghindari tatapannya dan bertanya, "Kenapa kamu jadi seperti ini?"Hamdan tertegun. Dia menyentuh pipinya dan memalingkan wajahnya dengan sedikit rasa rendah diri.Dia pasti sangat jelek sekarang!Dan sisi terjelek dirinya justru dilihat oleh orang
Read more

Bab 540

Perlahan Hamdan mengangkat kepalanya dan menatap pria yang duduk di sampingnya. Setelah beberapa saat, dia mengangguk pelan.Pada saat itu, Ferdi tampak seperti seorang ayah yang penuh kasih, dengan senyum penuh kasih sayang di wajahnya sambil menatap Hamdan. "Besok adalah ulang tahun ayah. Setiap tahun kamu selalu menyanyikan lagu ulang tahun untukku. Sayangnya tahun ini ...."Dia menghela napas dan melanjutkan, "Tapi, nggak masalah. Dalam beberapa bulan lagi, kamu akan dibebaskan. Saat kamu pulang, kamu pasti akan merayakan ulang tahun Ayah, bukan?"Hamdan menatapnya, lalu sekali lagi mengangguk pelan.Ferdi merasa bahwa putranya telah berubah. Namun, dia tidak tahu pasti apa yang berubah.Setelah melalui begitu banyak hal, perubahan kecil memang bisa dimengerti.Ferdi mencondongkan tubuhnya untuk memeluk Hamdan, lalu berkata, "Saat kamu keluar, Ayah akan menyerahkan Perusahaan Lewis padamu. Kamu adalah putraku, juga pewaris keluarga Lewis. Jangan khawatir, nggak ada yang akan merebu
Read more
PREV
1
...
5253545556
...
96
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status