Share

Bab 534

Author: Esther
Setelah ketahuan oleh Bu Malik, hubungan mereka pun putus dan sejak itu, Malik tidak pernah bermain-main lagi.

Karena itu, Malik mendapatkan julukan "suami takut istri."

Yohan berkata, "Sebenarnya, Malik adalah orang yang pikirannya dangkal. Aku rasa Ferdi pasti menawarkan sesuatu yang menggiurkan, sehingga dia setuju menjual sahamnya. Tapi, belum jelas apa keuntungan yang dijanjikan."

Liana merasa bahwa bisnis adalah soal tawar-menawar dan keuntungan yang ditawarkan Ferdi mungkin hanya berupa uang atau status.

Apa yang bisa ditawarkan oleh Ferdi, mereka juga bisa memberikannya.

Yohan menggelengkan kepala. "Malik itu orang yang sulit dihadapi. Liana, jangan pernah mendekatinya tanpa sepengetahuanku."

Liana masih khawatir. "Tapi kalau kita nggak mendekatinya, bagaimana kalau dia benar-benar menjual sahamnya?"

"Sebenarnya aku sudah menemuinya dan semua yang perlu dibicarakan, serta keuntungan yang bisa ditawarkan, sudah dibahas. Tapi dia sepertinya sangat teguh untuk menjual dan sekarang
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 535

    Liana mengatakan bahwa dia akan pergi dan Widia langsung mengikutinya.Setelah naik mobil, Widia bertanya sambil memasang sabuk pengaman, "Kita mau ke mana?""Kita akan menemui salah satu pemegang saham Perusahaan Lewis."Widia juga pernah mendengar tentang masalah penjualan saham oleh pemegang saham kecil Perusahaan Lewis. Dalam beberapa hari terakhir, dia mengikuti Liana dan telah berhasil mencegah dua atau tiga pemegang saham kecil, jadi dia tidak terkejut dengan hal ini.Mobil pun mulai melaju, tetapi Liana masih merasa ragu-ragu. Pengetahuannya tentang Malik sangat minim. Ada kata pepatah, kenali dirimu dan kenali musuhmu, maka kamu akan selalu menang. Dengan pengetahuan yang terbatas tentang Malik, apakah dia benar-benar bisa meyakinkan pria itu?"Widia, apa kamu kenal Malik?" Liana berpikir, Widia adalah karyawan lama di Perusahaan Lewis dan juga salah satu asisten senior Yohan, jadi dia ingin tahu apakah Widia punya pandangan yang berbeda tentang Malik.Ekspresi Widia seketika

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 536

    "Tapi dia tidak mau menemuimu." Liza tersenyum tipis, sambil berbicara dengan nada yang cukup tajam. "Aku tahu tentang rencananya untuk menjual saham."Mengingat julukan "suami takut istri", Liana segera bertanya lebih lanjut, "Bolehkah saya tahu pendapat Anda?""Pendapatku?" Liza saling bertukar pandang dengan Hera. "Investasi dan mencari uang adalah urusan laki-laki, aku nggak pernah ikut campur. Saat dia ingin berinvestasi di perusahaan yang belum ada apa-apanya, aku nggak ikut campur. Sekarang dia ingin menjual sahamnya, aku juga nggak akan ikut campur. Jadi, Nona Liana, kalau kamu mau memengaruhi aku, itu nggak akan berhasil."Setelah mengatakan itu, Liza menyuruh pelayan untuk mengantarnya keluar, lalu berbalik kepada Hera dan berkata, "Beberapa hari lalu, aku baru membeli satu set perhiasan, tapi aku belum tahu bagaimana cara memadukannya dengan bajuku. Selera kamu 'kan selalu bagus, bisa bantu aku hari ini?"Hera tersenyum sambil mengangguk, "Tentu saja."Ketika mereka hendak n

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 537

    "Kita mau ke mana?" Widia bertanya dengan khawatir.Liana menjawab, "Mengikuti dia.""Kamu tahu dia akan pergi ke mana?"Liana terdiam beberapa saat, "Kira-kira bisa menebak sedikit."Ini makin membuat Widia penasaran, jadi dia bertanya lebih lanjut, "Ke mana?"Saat mereka berbelok di tikungan, tampak sebuah bangunan di depan mereka. Liana meliriknya dan menganggukkan dagunya, "Kita sudah sampai."Widia menoleh, melihat ke luar melalui kaca depan mobil dan melihat gedung rumah sakit.Saat mereka berbicara, mobil Hera sudah melewati palang pintu, lalu belok ke kiri, masuk ke area parkir bawah tanah rumah sakit.Liana juga segera mengikutinya.Begitu masuk ke area parkir bawah tanah, cahaya di sekitar jelas berkurang banyak. Liana berbelok dua kali, lalu melihat Hera yang sedang menunggu di depan lift.Hera sudah turun dari mobilnya dan sejak Liana mengemudi mendekat, pandangannya terus mengikuti mobilnya, seolah-olah dia sengaja menunggu mereka di sana.Liana segera mencari tempat parki

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 538

    Ini perlu dikonfirmasi kembali dengan Yohan.Hera berkata lagi, "Hanya itu yang aku tahu. Tentang Liza, kalau kamu masih khawatir, aku bisa meneleponnya sekarang untuk mengatur pertemuan."Sambil berbicara, dia mengeluarkan ponselnya, berniat menelepon Liza.Liana berdiri di samping, memperhatikannya dengan tenang, tanpa menghentikannya.Teleponnya diaktifkan dengan pengeras suara. Telepon itu berdering beberapa kali sebelum akhirnya dijawab dan terdengar suara Liza, "Hera, kenapa kamu pergi begitu cepat? Aku baru saja mengganti pakaian yang kamu padukan untukku, belum sempat aku tunjukkan padamu, kamu sudah pergi? Tapi sejujurnya, seleramu memang bagus. Semua pakaian yang kamu pilihkan untukku, aku sangat suka.""Baguslah kalau kamu suka," jawab Hera. "Tadi, Nona Liana yang datang ke rumahmu mencari Malik, sebenarnya aku kenal dia. Liza, bisa nggak, demi aku, biarkan Malik bertemu dengannya sekali saja?""Kamu kenal sama dia?" Liza terkejut. "Kenapa tadi kamu nggak bilang?""Aku nggak

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 539

    Liana mencium bau disinfektan di tubuhnya, lalu dia mengernyit dan mendorongnya menjauh.Namun, Hamdan malah memeluknya terlalu erat. Dorongannya tidak ada efek, jadi dia menambah tenaga untuk mendorong pria itu.Siapa sangka Hamdan tidak bisa menjaga keseimbangannya dan terhuyung-huyung menabrak ranjang."Brak."Suaranya terdengar menyakitkan.Namun, Hamdan seolah-olah tidak merasakan sakit. Matanya terus menatap Liana dan pembuluh darah merah di matanya terlihat menakutkan.Dia berhenti sejenak, lalu sekali lagi mengulurkan tangan, berusaha meraih tangan Liana.Namun, gerakan Liana lebih cepat. Saat melihatnya mengulurkan tangan, dia cepat-cepat mundur beberapa langkah, kewaspadaan dan rasa takut di matanya sedikit melukai Hamdan.Liana menghindari tatapannya dan bertanya, "Kenapa kamu jadi seperti ini?"Hamdan tertegun. Dia menyentuh pipinya dan memalingkan wajahnya dengan sedikit rasa rendah diri.Dia pasti sangat jelek sekarang!Dan sisi terjelek dirinya justru dilihat oleh orang

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 540

    Perlahan Hamdan mengangkat kepalanya dan menatap pria yang duduk di sampingnya. Setelah beberapa saat, dia mengangguk pelan.Pada saat itu, Ferdi tampak seperti seorang ayah yang penuh kasih, dengan senyum penuh kasih sayang di wajahnya sambil menatap Hamdan. "Besok adalah ulang tahun ayah. Setiap tahun kamu selalu menyanyikan lagu ulang tahun untukku. Sayangnya tahun ini ...."Dia menghela napas dan melanjutkan, "Tapi, nggak masalah. Dalam beberapa bulan lagi, kamu akan dibebaskan. Saat kamu pulang, kamu pasti akan merayakan ulang tahun Ayah, bukan?"Hamdan menatapnya, lalu sekali lagi mengangguk pelan.Ferdi merasa bahwa putranya telah berubah. Namun, dia tidak tahu pasti apa yang berubah.Setelah melalui begitu banyak hal, perubahan kecil memang bisa dimengerti.Ferdi mencondongkan tubuhnya untuk memeluk Hamdan, lalu berkata, "Saat kamu keluar, Ayah akan menyerahkan Perusahaan Lewis padamu. Kamu adalah putraku, juga pewaris keluarga Lewis. Jangan khawatir, nggak ada yang akan merebu

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 541

    Keduanya memandang ke arah mobil yang pergi. Sambil mengusap-usap dada, wajah Widia tampak lega dan juga takut. "Siapa sangka, Ferdi yang biasanya terlihat lembut dan sopan, ternyata mempunyai sisi temperamental yang begitu kasar? Bahkan dari dalam mobil, teriakan kerasnya masih terdengar jelas."Ya, meskipun mereka tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam mobil, mereka bisa mendengar suaranya.Jelas sekali, barusan Ferdi sedang marah pada Hera. Dan dari ekspresi biasa saja yang ditunjukkan oleh sopir, itu menunjukkan bahwa kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi.Liana berkata, "Widia, apa kamu melihat wajah Hera tadi?""Hah?" Widia tertegun, lalu mengingat kembali dan menggelengkan kepala. "Nggak memperhatikan. Kenapa? Kamu melihat sesuatu?"Liana mengatupkan bibirnya, dia tidak menjawab.Saat jendela mobil turun tadi, Hera sedikit memalingkan wajahnya dan Liana jelas melihat pipinya yang merah dan bengkak. Ini menunjukkan bahwa tadi di dalam mobil, Ferdi tidak hanya m

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 542

    Hasan melihat ponsel yang dipegangnya, lalu berkata, "Karena kerja sama kali ini sangat penting, saya rasa ada beberapa hal yang sebaiknya Anda periksa sendiri, agar lebih aman."Pernyataan ini bisa diterima.Liana juga mendengar perkataan Hasan. Memikirkan bahwa Yohan sedang menghadapi tekanan besar dan matanya belum sepenuhnya pulih, dia tidak ingin mengganggu. Jadi, dia menahan semua yang ingin dia katakan.Paling lambat Yohan akan pulang besok, jadi Liana bisa memberitahunya secara langsung saat itu juga."Liana, apa ada yang ingin kamu katakan padaku?" tanya Yohan."Nggak ada," jawab Liana sambil menggelengkan kepala. "Aku akan menunggumu pulang.""Hmm."Setelah menutup telepon, Yohan membuka dokumen, memeriksa isi yang ditandai oleh Hasan dan berkata sambil cemberut, "Bukankah kamu sudah menandai detail ini dengan jelas? Kenapa masih harus diperiksa?"Hasan menundukkan kepala dan berkata, "Takut ada kesalahan, lebih baik diperiksa dengan teliti."Yohan menutup dokumen dengan kera

Latest chapter

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 960

    Hasan mengambil pena dan memegang pergelangan tangannya dengan punggung tangan, "Apa yang kamu lakukan?"Lusi menangis, "Hasan! Kamu sudah menikah denganku selama setahun, tapi kamu belum pernah menyentuhku! Apa aku nggak boleh mencari pria lain untuk hiburan? Aku tahu kamu dipaksa menikah, tapi kita sudah menikah. Bisakah kamu menghormatiku sebagai istrimu?"Hasan menunduk, "Kenapa kamu membicarakan hal ini sekarang?"Lusi menggelengkan kepalanya, mendekat untuk memeluknya lagi, dan memohon, "Kak Hasan, aku khilaf, jadi aku melakukan hal seperti itu. Maafkan aku kali ini? Selama kamu jadi suami yang baik, aku berjanji padamu, aku nggak akan pernah keluar dan main-main lagi."Hasan mengulurkan tangan dan melepaskan tangannya, "Nggak perlu. Aku sudah membalas kebaikan keluarga Halim.""Nggak, nggak! Hutangmu pada keluarga Halim nggak akan pernah terbayar seumur hidup! Aku nggak mau bercerai! Kak Hasan, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Aku cuma nggak bisa menahannya. Aku juga seo

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 959

    ....Tiga hari kemudian.Liana, Yohan, Sudar dan Raisa naik ke pesawat.Hasan kembali ke kampung halamannya dan mengadakan pernikahan.Reno bergegas kembali dari tempat lain dan setelah mempelajari semuanya, dia menghela napas, "Kalian semua sangat nggak berperasaan. Kalian pergi melihat aurora dan nggak mengajakku?"Ratna berdiri di sampingnya dan berkata, "Mereka pergi melihat aurora berpasangan. Itu hal yang sangat romantis. Kenapa mereka harus mengajakmu yang jomblo? Kamu mau buat permintaan?"Reno tertawa tak berdaya, "Bu, kenapa ibu sekarang begitu padaku? Mudah buat cari menantu. Putramu memberi isyarat, mereka yang mau jadi menantumu sudah antri sangat panjang!"Ratna melambaikan tangannya, "Aku nggak mau yang lain, aku cuma mau Sinta.""....""Kalau kamu nggak bisa menikahi Sinta, kamu melajang saja seumur hidupmu.""....""Kamu sendiri saja, sebaiknya kamu sendiri saja, sendiri juga lumayan bagus.""...."Malam itu, Reno mengetahui kalau dia telah diblokir oleh Sinta.Dia men

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 958

    "Nggak bisa," dia melambaikan tangannya, "Aku pusing sekali, aku nggak bisa berdiri. Aku akan tidur di sini."Sudar tidak memaksakannya. Dia menatapnya lama dan bertanya, "Bagaimana kalau aku menelepon pacarmu? Minta dia untuk menjemputmu?""Jangan!" teriak Raisa.Kata "pacar" benar-benar merupakan penghinaan besar baginya saat ini.Dia meringkuk dan bergumam pelan, "Aku nggak punya pacar lagi, aku putus ...."Suara musik terlalu keras dan Sudar tidak dapat mendengarnya.Namun, melihat bibir merah mudanya membuka dan menutup, dia penasaran dengan apa yang Raisa katakan, jadi dia berjongkok di depan sofa dan membungkuk untuk mendengarkan.Kali ini dia mendengar dengan jelas.Dia menyentuh wajah Raisa dengan jarinya dan berkata, "Putus?"Raisa setengah membuka matanya dan menatapnya terluka, "Ya."Sudar mengangkat alisnya, "Kenapa?""..." Raisa mengerucutkan bibirnya, tidak mau mengatakan apa pun.Sudar tersenyum dan berkata, "Kamu putus dengannya dan membuat dirimu seperti ini, nggak se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 957

    Bar itu dikelola oleh dua bawahannya, dan kebetulan mereka berdua juga mengenal Raisa.Mereka berdua memperhatikan Raisa sejak dia masuk dan mengamatinya.Raisa memesan dua gelas anggur, duduk di bilik, dan mulai minum.Seorang pria di dekatnya datang untuk memulai percakapan, tetapi dia memarahinya.Mengutuk dan mengumpat, dan dia mulai menangis lagi.Melihat ada yang tidak beres, kedua pria itu segera menelepon Sudar.....Sepuluh menit berlalu. Liana dan Yohan sedang duduk di dalam mobil, tetapi Raisa tidak keluar.Setelah menunggu satu menit lagi, Liana mengulurkan tangan untuk menarik pintu mobil, "Nggak bisa, aku harus masuk dan mencari Raisa. Dia perempuan, bagaimana kalau dia diganggu?"Yohan berkata, "Aku akan menemanimu."Sebelum keduanya turun dari mobil, mereka mendengar deru sepeda motor yang melaju dari ujung jalan. Dalam waktu sepuluh detik, sebuah sepeda motor berwarna hitam menerobos angin. Seperti kilat hitam, dan meninggalkan bayangan di malam yang kabur.Saat sampai

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 956

    Raisa tumbuh dewasa dengan selalu dimanjakan oleh keluarganya, dan dia hanya pernah ditolak oleh Yohan.Semua orang di sekitarnya tahu perasaannya pada Hasan.Sekarang Hasan mau menikah dengan orang lain, ini adalah pukulan besar bagi Raisa.Tidak heran dia sangat sedih dan mendatangi mereka sambil menangis.Liana menghiburnya, "Jangan khawatir, Yohan akan menelepon dan mencari tahu apa yang terjadi. Hasan adalah bawahan Yohan, dan dia pasti akan mendengarkan Yohan."Kata-katanya sangat efektif. Setelah mendengar itu, Raisa perlahan-lahan berhenti menangis, "Tapi, Hasan pasti akan melakukan apa yang dia janjikan kepada orang lain. Apa dia benar-benar akan mendengarkan Kak Yohan?"Liana tidak bisa menjaminnya, tetapi dia ingin Yohan mencobanya.Mungkin saja ada rahasia lain.Mungkin saja Hasan bisa berubah pikiran.Mungkin saja.Sama seperti dia dan Yohan telah melalui begitu banyak hal di masa lalu, dan kesalahpahaman di tengah-tengah mereka sangat buruk, tetapi pada akhirnya semua aka

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 955

    Suara di seberang telepon sangat berisik, sementara di sisi Yansen sangat sunyi.Beberapa detik kemudian, Yansen memutuskan panggilan telepon itu.Dia mematikan ponselnya dan duduk sendiri di dalam mobil.Dia menunduk, memandang bunga tujuh warna yang kini menjadi spesimen di tangannya sambil tersenyum getir.Siapa yang menyangka, segala usahanya untuk mendapatkan bunga itu pada akhirnya malah membuat Josua yang menang?Yansen menyalakan mobilnya dan melaju kencang, menuju ke tepi pantai.Dia melemparkan bunga tujuh warna yang sangat berharga itu ke laut.Setelah melihat ombak mendorong botol itu menjauh dan perlahan tenggelam ke dasar laut, barulah Yansen berbalik dan pergi....Kabar tentang Linda dan Josua yang telah kembali rujuk tersebar sampai ke Kota Rogasa.Liana dan juga keluarga Reihano, semuanya senang mendengar kabar itu.Meskipun Ratna sempat agak keberatan, bagaimanapun juga, yang paling penting adalah kebahagiaan putrinya.Selain itu, dia juga tak bisa berkomentar banyak

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 954

    Yansen menyerahkan tabung berisi bunga tujuh warna itu dengan wajah sedikit memerah. "Linda, sebelum berangkat, aku membuat sebuah janji. Kalau aku bisa melihat bunga tujuh warna lagi dan berhasil membawanya kembali, aku akan menyatakan cinta kepada orang yang kusukai."Linda tertegun.Sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Yansen sudah mengeluarkan sebuah cincin berlian, lalu berlutut dengan satu kaki di hadapannya. "Linda, aku menyukaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah menyukaimu. Hanya saja karena berbagai alasan, aku selalu ragu untuk mengatakannya. Apakah kamu bersedia menjadi pacarku? Apakah kamu mau menikah denganku?""...."Situasi yang tiba-tiba ini membuat Linda bingung.Entah bagaimana, beberapa orang yang lewat mulai berkumpul dan bertepuk tangan sambil bersorak, "Terima dia, terima dia, terima dia ....""Aku ...." Linda tidak ingin mempermalukan Yansen, tetapi ...."Maaf, Yansen. Aku nggak bisa menerima pernyataan cintamu."Yansen tertegun.Linda berkata, "Seb

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 953

    Linda tahu bahwa Josua sedang mencoba menghiburnya. Padahal biasanya Josua sangat tahan sakit, tapi barusan dia tidak tahan lagi dan mengerang kesakitan ...."Sudahlah, cepat berbaring saja, jangan sampai lukamu terbuka lagi."Lengan Josua melingkari pinggang ramping Linda, menariknya ke dalam pelukannya dan mereka berbaring bersama di tempat tidur, "Temani aku berbaring."Karena insiden barusan, Linda tidak berani bergerak sembarangan, dan hanya berbaring diam dalam pelukan Josua.Tidak lama kemudian, keduanya tertidur....Linda merawat Josua di hotel selama dua hari, dan lukanya perlahan-lahan mulai membaik.Hari itu, ketika mereka sedang makan, seseorang datang melaporkan bahwa Yansen datang mencari Linda, dan sekarang dia sedang menunggu di lobi hotel.Linda meletakkan sendoknya, "Aku akan pergi sebentar."Saat dia baru saja bangkit, Josua langsung menarik lengannya dan berkata dengan wajah serius, "Nggak boleh pergi.""Dia mungkin ingin bicara denganku. Selain itu, saat di gunung

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 952

    Potongan kain berlumuran darah dan bola kapas berserakan begitu saja di lantai, bercak-bercak darahnya hampir mengering.Linda berjalan mendekati tempat tidur, dan tiba-tiba lututnya lemas. "Bruk" Dia pun jatuh terduduk.Linda meraih tangan yang terkulai di tepi ranjang dan menggenggamnya erat. "Josua, bukankah kamu belum minta maaf padaku? Bagaimana bisa kamu pergi selamanya?"Dengan tangan gemetar, dia membuka kain yang menutupi wajah Josua yang pucat tanpa darah. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ditahan lagi.Linda bersandar di tepi tempat tidur, menangis tersedu-sedu dengan hati yang hancur."Josua, dasar bodoh! Kamu nggak menepati janji! Katanya kamu akan membujukku!""Aku bahkan belum sempat memaafkanmu, bagaimana bisa kamu pergi duluan?""Hidup kembali! Aku ingin kamu hidup lagi! Huhuhu ...."Linda menangis dengan sedih sekali, sama sekali tidak menyadari bahwa orang-orang yang tadi berdiri di sekitarnya telah diam-diam pergi. Sementara pria yang terbaring di tempat tidur,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status