Share

Bab 540

Penulis: Esther
Perlahan Hamdan mengangkat kepalanya dan menatap pria yang duduk di sampingnya. Setelah beberapa saat, dia mengangguk pelan.

Pada saat itu, Ferdi tampak seperti seorang ayah yang penuh kasih, dengan senyum penuh kasih sayang di wajahnya sambil menatap Hamdan. "Besok adalah ulang tahun ayah. Setiap tahun kamu selalu menyanyikan lagu ulang tahun untukku. Sayangnya tahun ini ...."

Dia menghela napas dan melanjutkan, "Tapi, nggak masalah. Dalam beberapa bulan lagi, kamu akan dibebaskan. Saat kamu pulang, kamu pasti akan merayakan ulang tahun Ayah, bukan?"

Hamdan menatapnya, lalu sekali lagi mengangguk pelan.

Ferdi merasa bahwa putranya telah berubah. Namun, dia tidak tahu pasti apa yang berubah.

Setelah melalui begitu banyak hal, perubahan kecil memang bisa dimengerti.

Ferdi mencondongkan tubuhnya untuk memeluk Hamdan, lalu berkata, "Saat kamu keluar, Ayah akan menyerahkan Perusahaan Lewis padamu. Kamu adalah putraku, juga pewaris keluarga Lewis. Jangan khawatir, nggak ada yang akan merebu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 541

    Keduanya memandang ke arah mobil yang pergi. Sambil mengusap-usap dada, wajah Widia tampak lega dan juga takut. "Siapa sangka, Ferdi yang biasanya terlihat lembut dan sopan, ternyata mempunyai sisi temperamental yang begitu kasar? Bahkan dari dalam mobil, teriakan kerasnya masih terdengar jelas."Ya, meskipun mereka tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam mobil, mereka bisa mendengar suaranya.Jelas sekali, barusan Ferdi sedang marah pada Hera. Dan dari ekspresi biasa saja yang ditunjukkan oleh sopir, itu menunjukkan bahwa kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi.Liana berkata, "Widia, apa kamu melihat wajah Hera tadi?""Hah?" Widia tertegun, lalu mengingat kembali dan menggelengkan kepala. "Nggak memperhatikan. Kenapa? Kamu melihat sesuatu?"Liana mengatupkan bibirnya, dia tidak menjawab.Saat jendela mobil turun tadi, Hera sedikit memalingkan wajahnya dan Liana jelas melihat pipinya yang merah dan bengkak. Ini menunjukkan bahwa tadi di dalam mobil, Ferdi tidak hanya m

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 542

    Hasan melihat ponsel yang dipegangnya, lalu berkata, "Karena kerja sama kali ini sangat penting, saya rasa ada beberapa hal yang sebaiknya Anda periksa sendiri, agar lebih aman."Pernyataan ini bisa diterima.Liana juga mendengar perkataan Hasan. Memikirkan bahwa Yohan sedang menghadapi tekanan besar dan matanya belum sepenuhnya pulih, dia tidak ingin mengganggu. Jadi, dia menahan semua yang ingin dia katakan.Paling lambat Yohan akan pulang besok, jadi Liana bisa memberitahunya secara langsung saat itu juga."Liana, apa ada yang ingin kamu katakan padaku?" tanya Yohan."Nggak ada," jawab Liana sambil menggelengkan kepala. "Aku akan menunggumu pulang.""Hmm."Setelah menutup telepon, Yohan membuka dokumen, memeriksa isi yang ditandai oleh Hasan dan berkata sambil cemberut, "Bukankah kamu sudah menandai detail ini dengan jelas? Kenapa masih harus diperiksa?"Hasan menundukkan kepala dan berkata, "Takut ada kesalahan, lebih baik diperiksa dengan teliti."Yohan menutup dokumen dengan kera

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 543

    Setelah saling memandang sejenak, Citra berkata, "Apakah Pak Yohan bermaksud menolak tawaranku?"Yohan menatap matanya, "Tampaknya, Bu Citra nggak terkejut dengan penolakanku?"Citra tersenyum lembut, "Tentu saja aku telah memikirkan kemungkinan ditolak ketika melakukan bisnis. Tapi, bolehkah aku tahu alasannya? Padahal saat ini Perusahaan Lewis sangat membutuhkan dukungan, sebagai pengelola seharusnya kamu nggak menolakku."Yohan berhenti sejenak, "Apa kamu ingin mendengar kebenarannya?""Tentu saja.""Karena aku belum cukup mengenalmu," kata Yohan. "Aku sangat nggak suka dikendalikan. Sebelum memahami tujuan Bu Citra sebenarnya, aku nggak mungkin mengambil risiko untuk melibatkanmu."Singkatnya, dukungan dari Citra memang bisa membantu Perusahaan Lewis melewati kesulitan, tetapi ada risiko dan siapa yang bisa memastikan dia tidak akan menjadi masalah seperti Malik?Pengkhianatan dan pengendalian, dia tidak ingin mengalaminya lagi. Dulu dia bisa bertindak tegas sendirian, tetapi sekar

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 544

    Widia terdiam.Dia menggigit sendoknya dan berkata dengan agak canggung, "Sepertinya ... selama ini aku hanya memikirkan kapan bisa makan, prosesnya ... aku lupa semuanya."Linda dan Liana tertawa.Setelah makan, Widia pergi lebih dulu.Tinggallah Linda dan Liana berdua, mereka duduk di sofa dan berbincang.Tak lama kemudian, bel pintu berbunyi.Liana berlari untuk membuka pintu, diikuti oleh Linda. Mereka melihat seorang pria berpakaian hitam berdiri di luar, dengan mobil hitam terparkir di halaman.Pria itu mengangguk sopan kepada Linda, "Kak Linda, saya diutus oleh Kak Josua untuk menjemput Anda."Linda melihat pria itu dan bertanya, "Di mana Josua?"Pria itu menunjukkan ekspresi ragu, "Kak Josua ... ada masalah mendadak."Linda merasa khawatir dan bertanya, "Masalah apa?"Pria itu ragu sejenak, lalu menjawab, "Kak Josua terluka, kondisinya cukup serius, jadi saya datang menjemput Anda. Kak Josua tidak ingin Anda tahu."Mendengar itu, Linda merasa cemas. Dia mengeluarkan ponselnya u

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 545

    Liana juga tidak menyangka bahwa sikap Malik begitu keras. Bahkan ketika menyebut nama Yohan, tampaknya lebih seperti musuh daripada rekan kerja.Dia terdiam sejenak, merasa persiapan yang dia buat sebelumnya tidak berguna, lalu langsung berkata, "Kalau Pak Malik nggak tertarik mendengar basa-basi, saya juga nggak akan membuang-buang waktu. Saya hanya mau mengatakan bahwa kami juga bisa melakukan semua yang dijanjikan Ferdi. Bahkan, kami bisa memberikan dua kali lipat. Kalau kami menunjukkan niat baik yang tulus, apakah masih ada kemungkinan untuk memperbaiki keadaan ini?"Dia masih belum tahu apa yang dijanjikan Ferdi kepada Malik, tetapi itu tidak penting. Yang penting adalah apakah masih ada kemungkinan untuk negosiasi. Selama masih ada ruang untuk kompromi, masih ada harapan. Hal-hal lainnya bisa dibicarakan kemudian.Malik tertawa sinis, ekspresinya menunjukkan ketidakpedulian. "Bukankah Yohan paling benci melibatkan wanita dalam urusan seperti ini? Tapi sekarang, dia malah rela m

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 546

    Mencium aroma wangi dari tubuh Liana, Malik berkata lagi, "Katanya kamu baru melahirkan, jadi kamu masih dalam masa menyusui, ya? Rasanya ada bau susu di tubuhmu."Sambil berbicara, dia meraih pinggang Liana, seolah-olah ingin memeluknya."Ah!" Liana berteriak ketakutan.Sesaat kemudian, pintu ruang pertemuan terbuka dan seorang pria tinggi berdiri di ambang pintu.Malik langsung melepaskan tangannya dan kembali bersikap sopan, sambil mendekati pria di pintu. "Tuan Yono, saya sudah menunggu Anda lama sekali."Yono hanya meliriknya sebentar, matanya melintas pada Liana yang tampak panik di dalam ruangan.Malik buru-buru berkata, "Nona Liana, aku akan membahas urusan bisnis sekarang, tolong segera keluar!"Liana merasa tertekan dan terhina, tetapi akal sehatnya menyuruhnya untuk tetap tenang. Dia juga melihat Yono, pria yang juga dia temui di pertemuan sebelumnya.Ternyata yang menemui Malik hari ini bukan Ferdi? Melainkan pria di depan ini?"Di mana Ferdi?"Malik agak kesal, "Ferdi? Aku

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 547

    Setelah meminum obat, kondisi wanita itu belum segera membaik. Dia masih merasa sulit bernapas sambil bersandar di dinding.Liana memanggil pelayan dan mereka berdua memindahkan wanita itu ke ruang pertemuan yang kosong.Saat ini, napas wanita itu mulai stabil, tetapi wajahnya masih terlihat tidak nyaman.Pelayan membawakan air hangat. Liana menuangkan segelas air dan mendekatkannya ke bibir wanita itu, memintanya untuk minum.Setelah meminum segelas air hangat, wanita itu perlahan membuka matanya. Bola mata coklat yang sangat indah menatap dengan penuh kehangatan. Dia mengamati Liana dan berkata lembut, "Apakah kamu yang menyelamatkan aku?"Liana menjawab, "Hanya tindakan kecil. Bagaimana perasaanmu sekarang? Apakah sudah merasa lebih baik?"Wanita itu mengangguk, "Aku merasa jauh lebih baik. Terima kasih, gadis kecil."Liana mengangguk dan berdiri untuk pergi, tetapi wanita itu menangkap tangannya.Tangan wanita itu mencengkeram dengan kuat, seakan takut Liana akan pergi.Liana terte

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 548

    Baru kemudian pria itu menoleh ke arah Liana.Liana berdiri dan dengan sopan membungkukkan badan, "Selamat pagi, Tuan Yono."Benar, pria di hadapannya adalah Tuan Yono yang beberapa menit lalu membicarakan bisnis dengan Malik.Liana merasa bahwa dunia ini ternyata sangat kecil.Pria itu mengulurkan tangannya, "Halo, namaku Yono Jatmika."Liana mengira orang ini mungkin sudah membeli saham di Perusahaan Lewis, jadi dia segera menyambut tangan pria itu dan berjabat tangan, "Nama saya Liana.""Nona Liana, terima kasih sudah menyelamatkan ibuku.""Ah, hanya pertolongan kecil." Liana ragu-ragu untuk bertanya, "Tuan Yono, bolehkah saya menanyakan sesuatu?""Silakan. Selama aku bisa, pasti aku akan memberitahukan semuanya.""Apakah transaksi Anda dengan Pak Malik sudah selesai?"Yono tersenyum tipis, "Itu termasuk rahasia bisnis."Liana diam sesaat."Namun, karena Nona Liana sudah menyelamatkan ibuku dan aku juga sudah berjanji akan berkata jujur, jadi aku akan menjawab. Transaksiku dengan Ma

Bab terbaru

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 960

    Hasan mengambil pena dan memegang pergelangan tangannya dengan punggung tangan, "Apa yang kamu lakukan?"Lusi menangis, "Hasan! Kamu sudah menikah denganku selama setahun, tapi kamu belum pernah menyentuhku! Apa aku nggak boleh mencari pria lain untuk hiburan? Aku tahu kamu dipaksa menikah, tapi kita sudah menikah. Bisakah kamu menghormatiku sebagai istrimu?"Hasan menunduk, "Kenapa kamu membicarakan hal ini sekarang?"Lusi menggelengkan kepalanya, mendekat untuk memeluknya lagi, dan memohon, "Kak Hasan, aku khilaf, jadi aku melakukan hal seperti itu. Maafkan aku kali ini? Selama kamu jadi suami yang baik, aku berjanji padamu, aku nggak akan pernah keluar dan main-main lagi."Hasan mengulurkan tangan dan melepaskan tangannya, "Nggak perlu. Aku sudah membalas kebaikan keluarga Halim.""Nggak, nggak! Hutangmu pada keluarga Halim nggak akan pernah terbayar seumur hidup! Aku nggak mau bercerai! Kak Hasan, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Aku cuma nggak bisa menahannya. Aku juga seo

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 959

    ....Tiga hari kemudian.Liana, Yohan, Sudar dan Raisa naik ke pesawat.Hasan kembali ke kampung halamannya dan mengadakan pernikahan.Reno bergegas kembali dari tempat lain dan setelah mempelajari semuanya, dia menghela napas, "Kalian semua sangat nggak berperasaan. Kalian pergi melihat aurora dan nggak mengajakku?"Ratna berdiri di sampingnya dan berkata, "Mereka pergi melihat aurora berpasangan. Itu hal yang sangat romantis. Kenapa mereka harus mengajakmu yang jomblo? Kamu mau buat permintaan?"Reno tertawa tak berdaya, "Bu, kenapa ibu sekarang begitu padaku? Mudah buat cari menantu. Putramu memberi isyarat, mereka yang mau jadi menantumu sudah antri sangat panjang!"Ratna melambaikan tangannya, "Aku nggak mau yang lain, aku cuma mau Sinta.""....""Kalau kamu nggak bisa menikahi Sinta, kamu melajang saja seumur hidupmu.""....""Kamu sendiri saja, sebaiknya kamu sendiri saja, sendiri juga lumayan bagus.""...."Malam itu, Reno mengetahui kalau dia telah diblokir oleh Sinta.Dia men

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 958

    "Nggak bisa," dia melambaikan tangannya, "Aku pusing sekali, aku nggak bisa berdiri. Aku akan tidur di sini."Sudar tidak memaksakannya. Dia menatapnya lama dan bertanya, "Bagaimana kalau aku menelepon pacarmu? Minta dia untuk menjemputmu?""Jangan!" teriak Raisa.Kata "pacar" benar-benar merupakan penghinaan besar baginya saat ini.Dia meringkuk dan bergumam pelan, "Aku nggak punya pacar lagi, aku putus ...."Suara musik terlalu keras dan Sudar tidak dapat mendengarnya.Namun, melihat bibir merah mudanya membuka dan menutup, dia penasaran dengan apa yang Raisa katakan, jadi dia berjongkok di depan sofa dan membungkuk untuk mendengarkan.Kali ini dia mendengar dengan jelas.Dia menyentuh wajah Raisa dengan jarinya dan berkata, "Putus?"Raisa setengah membuka matanya dan menatapnya terluka, "Ya."Sudar mengangkat alisnya, "Kenapa?""..." Raisa mengerucutkan bibirnya, tidak mau mengatakan apa pun.Sudar tersenyum dan berkata, "Kamu putus dengannya dan membuat dirimu seperti ini, nggak se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 957

    Bar itu dikelola oleh dua bawahannya, dan kebetulan mereka berdua juga mengenal Raisa.Mereka berdua memperhatikan Raisa sejak dia masuk dan mengamatinya.Raisa memesan dua gelas anggur, duduk di bilik, dan mulai minum.Seorang pria di dekatnya datang untuk memulai percakapan, tetapi dia memarahinya.Mengutuk dan mengumpat, dan dia mulai menangis lagi.Melihat ada yang tidak beres, kedua pria itu segera menelepon Sudar.....Sepuluh menit berlalu. Liana dan Yohan sedang duduk di dalam mobil, tetapi Raisa tidak keluar.Setelah menunggu satu menit lagi, Liana mengulurkan tangan untuk menarik pintu mobil, "Nggak bisa, aku harus masuk dan mencari Raisa. Dia perempuan, bagaimana kalau dia diganggu?"Yohan berkata, "Aku akan menemanimu."Sebelum keduanya turun dari mobil, mereka mendengar deru sepeda motor yang melaju dari ujung jalan. Dalam waktu sepuluh detik, sebuah sepeda motor berwarna hitam menerobos angin. Seperti kilat hitam, dan meninggalkan bayangan di malam yang kabur.Saat sampai

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 956

    Raisa tumbuh dewasa dengan selalu dimanjakan oleh keluarganya, dan dia hanya pernah ditolak oleh Yohan.Semua orang di sekitarnya tahu perasaannya pada Hasan.Sekarang Hasan mau menikah dengan orang lain, ini adalah pukulan besar bagi Raisa.Tidak heran dia sangat sedih dan mendatangi mereka sambil menangis.Liana menghiburnya, "Jangan khawatir, Yohan akan menelepon dan mencari tahu apa yang terjadi. Hasan adalah bawahan Yohan, dan dia pasti akan mendengarkan Yohan."Kata-katanya sangat efektif. Setelah mendengar itu, Raisa perlahan-lahan berhenti menangis, "Tapi, Hasan pasti akan melakukan apa yang dia janjikan kepada orang lain. Apa dia benar-benar akan mendengarkan Kak Yohan?"Liana tidak bisa menjaminnya, tetapi dia ingin Yohan mencobanya.Mungkin saja ada rahasia lain.Mungkin saja Hasan bisa berubah pikiran.Mungkin saja.Sama seperti dia dan Yohan telah melalui begitu banyak hal di masa lalu, dan kesalahpahaman di tengah-tengah mereka sangat buruk, tetapi pada akhirnya semua aka

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 955

    Suara di seberang telepon sangat berisik, sementara di sisi Yansen sangat sunyi.Beberapa detik kemudian, Yansen memutuskan panggilan telepon itu.Dia mematikan ponselnya dan duduk sendiri di dalam mobil.Dia menunduk, memandang bunga tujuh warna yang kini menjadi spesimen di tangannya sambil tersenyum getir.Siapa yang menyangka, segala usahanya untuk mendapatkan bunga itu pada akhirnya malah membuat Josua yang menang?Yansen menyalakan mobilnya dan melaju kencang, menuju ke tepi pantai.Dia melemparkan bunga tujuh warna yang sangat berharga itu ke laut.Setelah melihat ombak mendorong botol itu menjauh dan perlahan tenggelam ke dasar laut, barulah Yansen berbalik dan pergi....Kabar tentang Linda dan Josua yang telah kembali rujuk tersebar sampai ke Kota Rogasa.Liana dan juga keluarga Reihano, semuanya senang mendengar kabar itu.Meskipun Ratna sempat agak keberatan, bagaimanapun juga, yang paling penting adalah kebahagiaan putrinya.Selain itu, dia juga tak bisa berkomentar banyak

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 954

    Yansen menyerahkan tabung berisi bunga tujuh warna itu dengan wajah sedikit memerah. "Linda, sebelum berangkat, aku membuat sebuah janji. Kalau aku bisa melihat bunga tujuh warna lagi dan berhasil membawanya kembali, aku akan menyatakan cinta kepada orang yang kusukai."Linda tertegun.Sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Yansen sudah mengeluarkan sebuah cincin berlian, lalu berlutut dengan satu kaki di hadapannya. "Linda, aku menyukaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah menyukaimu. Hanya saja karena berbagai alasan, aku selalu ragu untuk mengatakannya. Apakah kamu bersedia menjadi pacarku? Apakah kamu mau menikah denganku?""...."Situasi yang tiba-tiba ini membuat Linda bingung.Entah bagaimana, beberapa orang yang lewat mulai berkumpul dan bertepuk tangan sambil bersorak, "Terima dia, terima dia, terima dia ....""Aku ...." Linda tidak ingin mempermalukan Yansen, tetapi ...."Maaf, Yansen. Aku nggak bisa menerima pernyataan cintamu."Yansen tertegun.Linda berkata, "Seb

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 953

    Linda tahu bahwa Josua sedang mencoba menghiburnya. Padahal biasanya Josua sangat tahan sakit, tapi barusan dia tidak tahan lagi dan mengerang kesakitan ...."Sudahlah, cepat berbaring saja, jangan sampai lukamu terbuka lagi."Lengan Josua melingkari pinggang ramping Linda, menariknya ke dalam pelukannya dan mereka berbaring bersama di tempat tidur, "Temani aku berbaring."Karena insiden barusan, Linda tidak berani bergerak sembarangan, dan hanya berbaring diam dalam pelukan Josua.Tidak lama kemudian, keduanya tertidur....Linda merawat Josua di hotel selama dua hari, dan lukanya perlahan-lahan mulai membaik.Hari itu, ketika mereka sedang makan, seseorang datang melaporkan bahwa Yansen datang mencari Linda, dan sekarang dia sedang menunggu di lobi hotel.Linda meletakkan sendoknya, "Aku akan pergi sebentar."Saat dia baru saja bangkit, Josua langsung menarik lengannya dan berkata dengan wajah serius, "Nggak boleh pergi.""Dia mungkin ingin bicara denganku. Selain itu, saat di gunung

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 952

    Potongan kain berlumuran darah dan bola kapas berserakan begitu saja di lantai, bercak-bercak darahnya hampir mengering.Linda berjalan mendekati tempat tidur, dan tiba-tiba lututnya lemas. "Bruk" Dia pun jatuh terduduk.Linda meraih tangan yang terkulai di tepi ranjang dan menggenggamnya erat. "Josua, bukankah kamu belum minta maaf padaku? Bagaimana bisa kamu pergi selamanya?"Dengan tangan gemetar, dia membuka kain yang menutupi wajah Josua yang pucat tanpa darah. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ditahan lagi.Linda bersandar di tepi tempat tidur, menangis tersedu-sedu dengan hati yang hancur."Josua, dasar bodoh! Kamu nggak menepati janji! Katanya kamu akan membujukku!""Aku bahkan belum sempat memaafkanmu, bagaimana bisa kamu pergi duluan?""Hidup kembali! Aku ingin kamu hidup lagi! Huhuhu ...."Linda menangis dengan sedih sekali, sama sekali tidak menyadari bahwa orang-orang yang tadi berdiri di sekitarnya telah diam-diam pergi. Sementara pria yang terbaring di tempat tidur,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status