All Chapters of Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Chapter 451 - Chapter 460

960 Chapters

Bab 451

Juwan menunduk, memeluk sosok berbentuk manusia yang dibungkus selimut itu, sambil berkata dengan suara serak, "Maaf, Liana, ada sesuatu yang ditambahkan ke dalam kolam itu ...."Sesuatu yang bisa membuat orang terangsang!Wanita di bawah selimut makin gelisah dan mengeluarkan suara samar yang tidak jelas.Juwan melanjutkan, "Liana, malam ini kamu adalah milikku, sedangkan Yohan ... milik Tiara. Ferdi sudah bilang, kalau malam ini berhasil, pernikahan lusa nggak akan ada masalah. Dia sudah setuju, begitu pernikahan selesai, anakmu akan dikembalikan.""Liana, aku pikir demi anakmu, kamu juga rela melakukannya, 'kan?""Hmm hmm ...." Orang di bawah selimut itu sepertinya memberi respons.Ada sedikit keraguan di mata Juwan. Sebenarnya dia tidak ingin menggunakan cara seperti ini, tetapi percobaannya di kolam air panas barusan telah gagal. Mungkin tidak ada salahnya jika menggunakan cara ini agar Liana tetap di dekatnya.Setidaknya setelah malam ini, Liana benar-benar akan menjadi miliknya!
Read more

Bab 452

"Tidak!" teriak Tiara. "Keadaannya bukan seperti yang kalian lihat. Kalian nggak lihat tangan dan kakiku terikat? Kami dijebak ....""Tch!" Seseorang tertawa keras, "Nona Tiara, kalau Pak Yohan tahu kamu bermain seberani ini, apa dia masih menginginkanmu?"Tiara terdiam."Benar," timpal seseorang lagi. "Meski kami percaya pada kesucianmu, Nona Tiara, apakah Yohan juga akan percaya setelah mengetahuinya?"Wajah Tiara berubah pucat, kukunya mencengkeram telapak tangannya dengan kuat.Dia tahu, saat ini keadaannya sudah tidak bisa diperbaiki lagi.Juwan mengusap pelipisnya, lalu berkata, "Berapa? Berapa uang yang kalian inginkan agar mau menghapus foto-foto itu?""...." Para wartawan saling berpandangan, tetapi tidak ada yang berbicara.Juwan berkata lagi, "Aku tahu pekerjaan kalian. Berapa banyak yang bisa kalian dapat dari menjual foto dan membuat berita? Bukankah kalian tetap bekerja untuk perusahaan? Bagaimana kalau begini, kalian sebutkan harganya, dan aku beli foto-foto ini. Kalian
Read more

Bab 453

"Ugh!" Juwan menahan sakit sambil berjongkok, keringat dingin mulai muncul di dahinya."Anak sialan!" Charlie mencibir dingin, matanya penuh dengan penghinaan yang seolah-olah bisa membunuh Juwan. "Kamu pikir dengan mengandalkan bantuan Ferdi untuk merebut Perusahaan Handika, kamu bisa bertahan di Kota Rogasa?"Kilatan lampu kamera kembali terlihat, tendangan Charlie itu terekam oleh kamera-kamera media."Bagiku, kamu tetaplah adik yang akan selalu ada di bawahku!" Charlie menunjuk Juwan, lalu berkata dengan suara lantang, "Lihat baik-baik, meskipun dia menggunakan trik kotor untuk mengambil Perusahaan Handika, dia hanya seorang anak haram. Dalam keluarga Handika, dia nggak akan pernah mendapat tempat yang layak! Hari ini, aku akan mengembalikan martabat keluarga kami!"Setelah mengatakan itu, Charlie mengangkat kakinya lagi.Para wartawan segera mengangkat kamera mereka, bersiap untuk menangkap momen dramatis.Di antara kisah-kisah rahasia keluarga kaya, selain perselingkuhan, yang pa
Read more

Bab 454

Liana menggoyangkan lengannya, "Kamu dengar itu nggak? Ada di luar!"Yohan menggelengkan kepala.Dia tidak mendengar apa-apa.Di luar jendela hanya ada hutan bambu. Selain angin sepoi-sepoi yang meniup dedaunan bambu, tidak ada suara apa pun.Apalagi, suara tangisan bayi."Aku akan mengecek." Liana berkata, lalu segera mengenakan sandal dan membuka pintu kamar dengan cepat.Begitu pintu terbuka, suara tangisan bayi itu langsung hilang.Cahaya lampu koridor menerpa wajah Liana, menyadarkannya dari mimpi indahnya. Rasa hampa yang mendalam langsung menyelimuti hatinya.Yohan meraba-raba sambil mendekat, lalu memeluknya, "Liana?"Liana menangis. "Aku benar-benar mendengar suara tangisan Nana, Yohan. Percayalah padaku!"Yohan memeluknya erat, menepuk punggungnya dengan lembut, mencoba menenangkannya. "Aku percaya padamu."Kemudian terdengar suara langkah kaki mendekat.Hasan datang bersama dua orang lain. Dia agak bingung melihat mereka. "Pak Yohan, ada apa?"Yohan memerintahkan, "Segera la
Read more

Bab 455

Di suite lain di hotel, ada banyak orang berdiri.Ketika Liana dan Yohan tiba dengan tergesa-gesa, semua mata langsung tertuju pada mereka.Namun, pandangan Liana terpusat pada kain bedong yang berlumuran darah di atas meja.Langkah Liana terhuyung-huyung, ingin segera berlari ke arah kain bedong itu. Namun, kakinya seolah-olah tertanam di tanah, berat dan tidak bisa bergerak."Liana." Linda maju untuk meraih tangannya, menjadi penopang baginya. "Aku sudah melihatnya, memang seorang bayi perempuan. Tapi ...."Tapi apa, dia tidak melanjutkan perkataannya.Karena Liana sudah melepaskan tangannya, berjalan cepat menuju kain bedong itu.Bayi perempuan dalam kain bedong itu mengeluarkan suara tangisan, "Waaa", suaranya serak dan terdengar lemah.Liana melihatnya, dan ekspresinya sedikit tertegun.Linda berdiri di sampingnya, dan bertanya, "Benarkah?"Liana menggelengkan kepala, "Bukan."Hanya dengan sekali lihat, dia sudah mengenali bahwa bayi perempuan dalam kain bedong itu bukan Nana.Buk
Read more

Bab 456

Liana mendorong Yohan, dan berjalan mendekati gadis itu. Dengan mata merah dia bertanya, "Apa kamu benar-benar nggak menginginkan anak ini?"Gadis itu terkejut. Dia mengangkat kepala dan menatap Liana. Matanya penuh dengan emosi yang sangat rumit. Namun, apa pun itu, Liana bisa melihat dengan jelas bahwa ibu ini belum sampai pada titik di mana dia benar-benar tega meninggalkan anaknya!"Kalau kamu benar-benar nggak menginginkannya, aku akan mencarikan keluarga yang baik untuknya. Kamu anggap saja nggak pernah melahirkan anak ini. Dan anak ini juga nggak akan pernah tahu bahwa ibu kandungnya nggak menginginkannya sejak dia lahir."Bibir sang gadis gemetar, sepertinya ingin mengatakan sesuatu. Dengan ragu-ragu dia menatap kain bedong di atas meja, terlihat jelas bahwa dia tidak rela, lalu menutup matanya dengan putus asa.Liana berdiri, "Hasan, tolong bawa anak ini pergi. Makin jauh, makin baik.""Baik."Hasan melangkah maju, dan baru saja dia mengangkat kain bedong itu, tiba-tiba terden
Read more

Bab 457

Pertama, dia membuka ikat pinggangnya.Kemudian kedua tangannya mencengkeram erat ujung pakaiannya. Namun selanjutnya dia seakan membeku, tidak bergerak lagi.Josua melihatnya dan tertawa pelan, "Kenapa nggak lanjut?""...." Linda menggertakkan giginya, lalu melepas jubah mandinya.Di kamar itu ada pemanas, tetapi berdiri tanpa pakaian di depan pria itu tetap membuatnya merasa seperti berada di jurang yang dalam. Linda mengangkat selimut sedikit dan masuk ke dalam.Dia berbaring di atas tubuh Josua, menunggu tindakannya.Namun, Josua tidak bergerak, malah menunduk menatapnya dalam-dalam, "Hanya begini?""...." Linda mengumpulkan keberanian, lalu mengulurkan tangan untuk membuka kancing baju Josua.Tiba-tiba, Josua mengulurkan tangan, memegang pergelangan tangannya.Linda terkejut, dan mengangkat mata untuk menatapnya."....""...."Mereka saling menatap dalam diam untuk beberapa saat.Josua berkata sambil menggoda, "Pertama kalinya?"Linda tersipu malu dan membalas, "Kamu tahu ini buka
Read more

Bab 458

Charlie menatapnya, lalu tertawa dingin. Tiba-tiba dia melepaskan tangannya, menarik lengan Tiara, dan memasukkannya ke dalam mobil, lalu pergi dengan cepat....Keesokan paginya, Liana terbangun dalam pelukan Yohan.Yohan sudah bangun, dengan sepasang mata buta yang terbuka, menatap kosong ke arahnya. Satu tangannya digunakan sebagai bantal oleh Liana, sementara tangan lainnya dengan lembut mengusap rambutnya. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah takut membangunkannya.Liana hanya diam menatapnya cukup lama.Akhir-akhir ini, mereka berdua sangat kelelahan. Terlebih lagi Yohan. Pria yang dulunya penuh semangat ini sekarang terlihat sangat menyedihkan.Tiba-tiba Liana mendekat, dan dengan lembut mencium bibirnya.Yohan terkejut, lalu membalikkan badan dan menindihnya, "Kapan kamu bangun?""Sudah cukup lama," jawab Liana."Mengintipku?""...." Liana tidak menjawab.Yohan tidak bisa melihat ekspresinya, jadi dia hanya bisa meraba wajah Liana dengan tangan. Ujung jarinya menyentuh sudut b
Read more

Bab 459

Ini adalah pertama kalinya Liana mendengar Yohan menyebutkan ibunya.Sheila.Dari namanya saja sudah terasa seperti orang yang sangat cantik."Sejujurnya, aku sudah nggak ingat seperti apa wajahnya. Tapi setiap kali memikirkannya, hatiku selalu merasa hangat.""Sejauh yang aku ingat, hubungan orang tuaku nggak harmonis. Aku nggak pernah tahu apa penyebabnya. Ibu selalu senang berjemur di bawah matahari sambil merawat bunga-bunganya di halaman. Matanya berbinar antusias setiap kali menemukan jenis tanaman baru. Sementara Ayah, dia selalu sibuk bekerja dan bersikap dingin kepada ibu dan juga aku. Kami tinggal serumah, tapi terasa seperti tiga orang asing yang kebetulan tinggal bersama.""Kemudian ibuku sakit. Dia lebih banyak terbaring di tempat tidur, dan tanaman-tanaman yang dia rawat juga mati satu per satu. Suatu hari, aku pulang ke rumah dan mendengar mereka bertengkar. Ayahku melempar cangkir sambil mencengkeram leher ibuku. Saat itu, tanpa berpikir panjang, aku langsung menerjang
Read more

Bab 460

Liana menatapnya, sambil diam-diam membuat sebuah keputusan dalam hati!...Masalah dengan patung itu sangat memengaruhi Yohan, emosinya jadi sangat tidak stabil. Khawatir hal itu akan berdampak pada kesehatannya, Liana memanggil Kevin untuk menyuntikkan obat penenang. Setelah Yohan tidur, dia baru keluar dan menutup pintu kamar dengan lembut.Hasan yang masih berdiri di luar, melihatnya dan langsung menyambutnya, "Bagaimana keadaan Pak Yohan?"Liana menggelengkan kepala, "Nggak terlalu baik.""Ya." Hasan mengangguk, "Dengan kejadian seperti ini, dia bisa baik-baik saja itu aneh. Ini juga kesalahanku, kemampuanku terbatas, jadi nggak bisa menghentikan Ferdi ...."Liana menatapnya, "Apa masih ada cara untuk mendapatkan kembali tanah itu?"Hasan terdiam.Liana merasakan sesuatu yang aneh dan segera bertanya, "Ada cara, 'kan? Hasan, katakan padaku, ada cara apa untuk mendapatkan kembali tanah itu?"Hasan menggelengkan kepala, "Nggak ada cara, kecuali kita mendapatkan bukti kejahatan Ferdi
Read more
PREV
1
...
4445464748
...
96
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status