All Chapters of Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Chapter 441 - Chapter 450

960 Chapters

Bab 441

Melihat Yohan yang sudah kehilangan akal sehatnya, Ferdi mengerutkan kening. Langkahnya terhenti sejenak, dan akhirnya dia membuka pintu dan keluar.Begitu dia keluar, separuh papan nama itu ikut terlempar keluar dan mengenai punggungnya.Papan nama itu jatuh ke lantai diiringi dengan suara benturan keras.Hasan dan Kevin berlari masuk, langsung menahan Yohan dan menenangkan emosinya.Ferdi membungkuk untuk mengambil papan kayu yang terjatuh di lantai, melihatnya sejenak, dan ekspresinya menjadi dingin.Lalu dia mengangkat pandangannya, melihat keadaan di dalam ruangan. Dia melirik ke tirai jendela, kemudian membawa separuh papan kayu itu dan berbalik pergi.Setelah Hasan menutup pintu kamar, Liana keluar dari belakang tirai dan melihat Kevin menyuntikkan sesuatu pada Yohan."Apa ini?" tanya Liana."Obat penenang," jawab Kevin tanpa menoleh, sambil menyuntikkan sisa obat dengan cepat dan rapi.Setelah disuntik obat, Yohan perlahan mulai tenang, tetapi ekspresi di wajahnya tetap penuh r
Read more

Bab 442

Liana memucat.Juwan sudah mendekat dan menggenggam tangannya. "Ke mana saja?"Liana terhenti sejenak dan berbohong, "Mencarimu."Mendengar itu, Juwan tersenyum, "Kenapa nggak menelepon saja? Bukankah lebih mudah?""Aku nggak terpikir ...." Liana tidak pandai berbohong.Apalagi, saat ini tatapan Juwan tertuju langsung ke bibirnya. Bibir yang masih terasa kaku setelah ciuman intens dengan Yohan, mungkin terlihat jelas.Liana menggigit bibirnya, takut ketahuan.Tiba-tiba terdengar bunyi langkah kaki dari belakang. Liana refleks ingin berbalik, tetapi Juwan menariknya.Tanpa sadar dia melangkah ke depan dan menempel pada Juwan.Juwan memeluk pinggangnya dengan satu tangan dan memegang tengkuknya dengan tangan lainnya, lalu menunduk dan menciumnya."!" Liana terkejut dan mundur, menghindari kecupannya.Namun, karena telapak tangan Juwan masih menopang tengkuknya, Liana hanya berhasil menghindari ciumannya. Sementara jarak di antara mereka masih dekat dan mereka kelihatan seperti sedang ber
Read more

Bab 443

Setelah makan malam itu, Liana merasa bahwa Yohan juga manusia biasa, tidak sesulit yang dia kira untuk didekati.Liana tahu bahwa Ferdi selalu berbuat jahat secara diam-diam. Dia kerap merebut bisnis dari keluarga Lewis, dan merusak apa yang tidak bisa dia rampas. Namun, dia tidak tahu detailnya. Sekarang, ternyata lahan di Kota Tamika juga sudah jatuh ke tangan Ferdi.Meskipun Liana tidak tahu apa yang akan dilakukan Yohan dengan tanah itu, dia sangat menghargai tanah itu karena dia pergi memeriksanya sendiri.Sekarang tanah itu direbut oleh Ferdi, pasti Yohan sangat kesal.Liana memandangnya dengan cemas.Karena matanya buta, dia tidak bisa melihat tatapan Liana.Sementara Ferdi dan Juwan sedang berbicara, dia hanya duduk diam, memakan apa yang diberikan Tiara.Seperti boneka yang patuh tanpa bisa marah.Entah kenapa, tiba-tiba dia berbalik dan menatap ke arah Liana.Meskipun tidak bisa melihat apa-apa, dia tersenyum pada Liana.Senyum itu membuat hati Liana terasa pedih. Dia menger
Read more

Bab 444

"Om Ferdi, seseorang telah memotong papan nama itu!"Ferdi memandangnya dengan tatapan tajam yang penuh kebencian, "Apa maksudmu?""Aku hanya ingin tahu, apakah ini ulahmu atau Hera!" Liana datang mencari Hera untuk memastikan hal ini."...." Ferdi terdiam sejenak, lalu berkata, "Apa bedanya?"Liana terkejut, lalu tersenyum. "Benar. Aku sampai lupa, kamu dan Hera adalah satu kesatuan. Baik kamu maupun dia, pada dasarnya sama-sama ingin menyakiti Yohan. Memang, tidak ada bedanya!"Ferdi mengerutkan alisnya, "Karena Juwan, aku nggak akan mempermasalahkan ini. Liana, aku ulangi sekali lagi, kalau ada satu orang saja yang tidak patuh dalam permainan ini, aku nggak bisa menjamin nyawa putrimu!"Liana menggigit bibirnya, sambil tersenyum sinis. "Kalau aku jadi kamu, aku nggak akan menggunakan seorang bayi sebagai tameng. Lagi pula, berita ini akan membuat orang tertawa!""Kamu!" Ferdi marah.Tanpa memberinya kesempatan untuk berbicara lagi, Liana berbalik dan pergi.Ferdi hanya memandang pun
Read more

Bab 445

Sinta menyibakkan rambutnya dengan penuh gaya. "'Ah, hubungan antara pria dan wanita, pada dasarnya masing-masing mencari kebahagiaan sendiri. Tidak perlu terlalu memikirkan yang lain.'"Saat mereka berbincang, Reno keluar.Berbeda dengan Sinta yang sedikit berantakan, Reno tetap mengenakan setelan jas yang tampak sangat mewah."Apa yang sedang kalian bicarakan?" Reno bertanya sambil mendekat.Sinta mengangkat alisnya, tetapi tidak menanggapi, lalu menarik tangan Liana dan bertanya, "Kenapa harus pergi ke Nirmala? Hanya kamu dan Juwan saja?"Liana menggeleng, "Ada Yohan dan Tiara juga. Om Ferdi yang merencanakan.""Orang tua itu pasti punya rencana jahat lagi," kata Reno. "Kalau hanya kalian berempat yang pergi, pasti membosankan. Lebih baik semua ikut. Ada banyak pemandian air panas di Nirmala, lebih baik pergi bersama-sama."Liana berkata, "Aku nggak keberatan. Tapi Ferdi bilang tempat itu sudah dipesan ...."Katanya sudah dipesan, sebenarnya hanya memberi tahu mereka bahwa semuanya
Read more

Bab 446

Seperti yang diketahui banyak orang, dia sekarang hanya mendengarkan Linda.Reno mengerti dan langsung bertanya pada Linda, "Kakak, mau ikut?"Biasanya, Linda pasti tidak akan ingin terlibat dalam keramaian ini. Namun, karena situasinya sangat penting saat ini, Linda tentu merasa khawatir."Dia berbalik dan bertanya pada Josua, "Apakah kamu keberatan?"Josua tersenyum tipis, tetapi tidak memberi jawaban.Mungkin pria memang paling paham sesama pria. Reno mengangkat alisnya, dan berkata, "Aku akan pulang untuk mengemas pakaian."Sambil pergi, dia juga menarik Sinta bersamanya.Tiba-tiba telepon Liana berbunyi. Juwan menelepon dan menanyakan apakah barang-barangnya sudah siap.Linda dan Josua membawa barang-barang ke kamar.Saat Linda sedang memeriksa barang-barang itu, Josua tiba-tiba memeluk pinggangnya."Mau pergi berendam di pemandian air panas?" Josua memeluknya dari belakang, telapak tangannya menempel di perutnya.Pelukan Josua selalu sangat kuat, seolah-olah ingin menyatu dengan
Read more

Bab 447

Air di kolam pemandian ini sangat jernih. Juwan sudah berada di dalam air, sementara Liana masih berdiri di tepi kolam, memeriksa keadaan sekeliling.Permukaan air kolam beriak, Juwan berdiri di dalam air sambil tangannya terulur, "Liana?"Liana ragu sejenak, tetapi akhirnya mengulurkan tangannya.Dia berdiri di tangga kolam, air hangat hampir mencapai betisnya.Juwan berusaha mengambil handuk yang membalut tubuh Liana, tapi Liana mundur sedikit.Juwan tersenyum, "Kamu nggak akan berendam seperti ini, 'kan?"Liana mengenakan pakaian renang di dalam, dan saat keluar dari kamar, dia membalut dirinya dengan handuk besar. Hanya kakinya yang terlihat."Kenapa tidak?" jawab Liana. Tangannya memegang erat sudut handuk, sambil menatap waspada.Pernikahan ini adalah hal yang tidak bisa dihindari. Dia tidak berniat benar-benar melakukan sesuatu dengan Juwan."Baiklah." Juwan menarik tangannya. "Yang penting kamu senang."Pemandian air panas ini dikelilingi oleh hutan bambu. Saat malam tiba, lamp
Read more

Bab 448

Napas Juwan menjadi berat, tatapannya penuh dengan nafsu.Seperti serigala lapar, dia menatap Liana dengan tajam.Dia memeluk pinggang belakang Liana, menekannya ke kolam, dan membungkuk untuk mencium."Juwan!" Liana menendang dan mendorongnya dengan sekuat tenaga, tetapi tidak berhasil menendangnya pergi. Malah air kolam jadi bergejolak.Di balkon lantai dua yang tidak jauh, dua paparazi menatap tajam ke kamera hitam."Gila! Ini sangat heboh!""Ini siaran langsung, tidak kalah dari video pendek yang sering kita lihat.""Begitu ini tayang besok, pasti akan menggemparkan seluruh kota! Segera kirim!""Hmph! Menggemparkan seluruh kota? Kalau ini tayang, bakal menggemparkan seluruh negeri!""Cepat, foto cepat!"Tiba-tiba, sebuah kaki melayang dari belakang.Brak!Dua paparazi, masing-masing terkena tendangan, dan jatuh ke tanah."Aduh.""Sialan, siapa itu?"Setelah melihat pelakunya, ekspresi para paparazi langsung berubah menjadi ramah, "Oh, Kak Sudar?""Kak Sudar, kebetulan sekali." Para
Read more

Bab 449

"Apa Nona Raisa memang biasa seperti ini, langsung memeluk?" Suara ejekan Sudar terdengar dari atas kepalanya.Raisa merasa agak canggung. Baru saja dia ingin bangkit, Sudar menariknya kembali.Dia berbaring di pangkuan Sudar, menatapnya dan bertanya, "Mau apa kamu?"Sudar membungkuk mendekati wajahnya, tersenyum dengan bibir terbuka, "Kenapa? Bagaimana kalau kita coba?""...." Raisa tertegun sejenak mendengar bahasa kasar ini. Dia adalah putri dari keluarga kaya, dan kata-kata kasar yang pernah didengarnya paling hanya sebatas "sialan".Melihat pipi Raisa yang memerah, Sudar malah makin senang. Dia menarik tangan Raisa dan makin mendekatkan diri. "Bagaimana? Beri jawaban!"Raisa akhirnya sadar. Dia melepaskan tangan Sudar, berdiri tegak, dan mengangkat tangan untuk menampar pria itu.Sudar bukan tipe orang yang hanya duduk diam untuk dipukul. Dia cepat tanggap dan menahan tangan Raisa. Kemudian, dia berdiri dan mendekati Raisa.Raisa terus mundur karena tertekan. Sambil marah, dia men
Read more

Bab 450

Kapan dia menggoda Sudar?Jelas-jelas Sudar sendiri yang tidak sopan!Hasan menarik tangannya, "Sudahlah."Raisa melihat wajah Hasan yang pucat dan akhirnya menyerah, "Kamu baik-baik saja?""Ya."Raisa melihat kondisinya yang tidak terlalu baik, "Kamu tunggu di sini, aku akan mencari dokter ...."Baru saja dia melepaskan tangan dan berbalik, Hasan memegang tangannya lagi."Jangan pergi ...." Suara serak menyentuh telinganya.Raisa terkejut, dia menoleh dan melihat Hasan. "Apa kamu bilang?"Apakah dia baru saja meminta agar Raisa tetap di sini?Suara lembut seperti itu sangat berbeda dari sikap dingin Hasan yang biasanya.Raisa bingung, tidak yakin apakah kata-kata itu benar-benar keluar dari mulut Hasan atau dia hanya berhalusinasi.Dia menatap Hasan dengan bingung sampai Hasan merasa malu dan menundukkan kepala. Dia membasahi bibirnya, dan menambahkan dengan canggung, "Maksudku ... aku baik-baik saja ... nggak perlu memanggil dokter ...."Raisa merasa geli.Ternyata, asisten eksekutif
Read more
PREV
1
...
4344454647
...
96
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status