Share

Bab 443

Author: Esther
Setelah makan malam itu, Liana merasa bahwa Yohan juga manusia biasa, tidak sesulit yang dia kira untuk didekati.

Liana tahu bahwa Ferdi selalu berbuat jahat secara diam-diam. Dia kerap merebut bisnis dari keluarga Lewis, dan merusak apa yang tidak bisa dia rampas. Namun, dia tidak tahu detailnya. Sekarang, ternyata lahan di Kota Tamika juga sudah jatuh ke tangan Ferdi.

Meskipun Liana tidak tahu apa yang akan dilakukan Yohan dengan tanah itu, dia sangat menghargai tanah itu karena dia pergi memeriksanya sendiri.

Sekarang tanah itu direbut oleh Ferdi, pasti Yohan sangat kesal.

Liana memandangnya dengan cemas.

Karena matanya buta, dia tidak bisa melihat tatapan Liana.

Sementara Ferdi dan Juwan sedang berbicara, dia hanya duduk diam, memakan apa yang diberikan Tiara.

Seperti boneka yang patuh tanpa bisa marah.

Entah kenapa, tiba-tiba dia berbalik dan menatap ke arah Liana.

Meskipun tidak bisa melihat apa-apa, dia tersenyum pada Liana.

Senyum itu membuat hati Liana terasa pedih. Dia menger
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 444

    "Om Ferdi, seseorang telah memotong papan nama itu!"Ferdi memandangnya dengan tatapan tajam yang penuh kebencian, "Apa maksudmu?""Aku hanya ingin tahu, apakah ini ulahmu atau Hera!" Liana datang mencari Hera untuk memastikan hal ini."...." Ferdi terdiam sejenak, lalu berkata, "Apa bedanya?"Liana terkejut, lalu tersenyum. "Benar. Aku sampai lupa, kamu dan Hera adalah satu kesatuan. Baik kamu maupun dia, pada dasarnya sama-sama ingin menyakiti Yohan. Memang, tidak ada bedanya!"Ferdi mengerutkan alisnya, "Karena Juwan, aku nggak akan mempermasalahkan ini. Liana, aku ulangi sekali lagi, kalau ada satu orang saja yang tidak patuh dalam permainan ini, aku nggak bisa menjamin nyawa putrimu!"Liana menggigit bibirnya, sambil tersenyum sinis. "Kalau aku jadi kamu, aku nggak akan menggunakan seorang bayi sebagai tameng. Lagi pula, berita ini akan membuat orang tertawa!""Kamu!" Ferdi marah.Tanpa memberinya kesempatan untuk berbicara lagi, Liana berbalik dan pergi.Ferdi hanya memandang pun

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 445

    Sinta menyibakkan rambutnya dengan penuh gaya. "'Ah, hubungan antara pria dan wanita, pada dasarnya masing-masing mencari kebahagiaan sendiri. Tidak perlu terlalu memikirkan yang lain.'"Saat mereka berbincang, Reno keluar.Berbeda dengan Sinta yang sedikit berantakan, Reno tetap mengenakan setelan jas yang tampak sangat mewah."Apa yang sedang kalian bicarakan?" Reno bertanya sambil mendekat.Sinta mengangkat alisnya, tetapi tidak menanggapi, lalu menarik tangan Liana dan bertanya, "Kenapa harus pergi ke Nirmala? Hanya kamu dan Juwan saja?"Liana menggeleng, "Ada Yohan dan Tiara juga. Om Ferdi yang merencanakan.""Orang tua itu pasti punya rencana jahat lagi," kata Reno. "Kalau hanya kalian berempat yang pergi, pasti membosankan. Lebih baik semua ikut. Ada banyak pemandian air panas di Nirmala, lebih baik pergi bersama-sama."Liana berkata, "Aku nggak keberatan. Tapi Ferdi bilang tempat itu sudah dipesan ...."Katanya sudah dipesan, sebenarnya hanya memberi tahu mereka bahwa semuanya

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 446

    Seperti yang diketahui banyak orang, dia sekarang hanya mendengarkan Linda.Reno mengerti dan langsung bertanya pada Linda, "Kakak, mau ikut?"Biasanya, Linda pasti tidak akan ingin terlibat dalam keramaian ini. Namun, karena situasinya sangat penting saat ini, Linda tentu merasa khawatir."Dia berbalik dan bertanya pada Josua, "Apakah kamu keberatan?"Josua tersenyum tipis, tetapi tidak memberi jawaban.Mungkin pria memang paling paham sesama pria. Reno mengangkat alisnya, dan berkata, "Aku akan pulang untuk mengemas pakaian."Sambil pergi, dia juga menarik Sinta bersamanya.Tiba-tiba telepon Liana berbunyi. Juwan menelepon dan menanyakan apakah barang-barangnya sudah siap.Linda dan Josua membawa barang-barang ke kamar.Saat Linda sedang memeriksa barang-barang itu, Josua tiba-tiba memeluk pinggangnya."Mau pergi berendam di pemandian air panas?" Josua memeluknya dari belakang, telapak tangannya menempel di perutnya.Pelukan Josua selalu sangat kuat, seolah-olah ingin menyatu dengan

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 447

    Air di kolam pemandian ini sangat jernih. Juwan sudah berada di dalam air, sementara Liana masih berdiri di tepi kolam, memeriksa keadaan sekeliling.Permukaan air kolam beriak, Juwan berdiri di dalam air sambil tangannya terulur, "Liana?"Liana ragu sejenak, tetapi akhirnya mengulurkan tangannya.Dia berdiri di tangga kolam, air hangat hampir mencapai betisnya.Juwan berusaha mengambil handuk yang membalut tubuh Liana, tapi Liana mundur sedikit.Juwan tersenyum, "Kamu nggak akan berendam seperti ini, 'kan?"Liana mengenakan pakaian renang di dalam, dan saat keluar dari kamar, dia membalut dirinya dengan handuk besar. Hanya kakinya yang terlihat."Kenapa tidak?" jawab Liana. Tangannya memegang erat sudut handuk, sambil menatap waspada.Pernikahan ini adalah hal yang tidak bisa dihindari. Dia tidak berniat benar-benar melakukan sesuatu dengan Juwan."Baiklah." Juwan menarik tangannya. "Yang penting kamu senang."Pemandian air panas ini dikelilingi oleh hutan bambu. Saat malam tiba, lamp

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 448

    Napas Juwan menjadi berat, tatapannya penuh dengan nafsu.Seperti serigala lapar, dia menatap Liana dengan tajam.Dia memeluk pinggang belakang Liana, menekannya ke kolam, dan membungkuk untuk mencium."Juwan!" Liana menendang dan mendorongnya dengan sekuat tenaga, tetapi tidak berhasil menendangnya pergi. Malah air kolam jadi bergejolak.Di balkon lantai dua yang tidak jauh, dua paparazi menatap tajam ke kamera hitam."Gila! Ini sangat heboh!""Ini siaran langsung, tidak kalah dari video pendek yang sering kita lihat.""Begitu ini tayang besok, pasti akan menggemparkan seluruh kota! Segera kirim!""Hmph! Menggemparkan seluruh kota? Kalau ini tayang, bakal menggemparkan seluruh negeri!""Cepat, foto cepat!"Tiba-tiba, sebuah kaki melayang dari belakang.Brak!Dua paparazi, masing-masing terkena tendangan, dan jatuh ke tanah."Aduh.""Sialan, siapa itu?"Setelah melihat pelakunya, ekspresi para paparazi langsung berubah menjadi ramah, "Oh, Kak Sudar?""Kak Sudar, kebetulan sekali." Para

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 449

    "Apa Nona Raisa memang biasa seperti ini, langsung memeluk?" Suara ejekan Sudar terdengar dari atas kepalanya.Raisa merasa agak canggung. Baru saja dia ingin bangkit, Sudar menariknya kembali.Dia berbaring di pangkuan Sudar, menatapnya dan bertanya, "Mau apa kamu?"Sudar membungkuk mendekati wajahnya, tersenyum dengan bibir terbuka, "Kenapa? Bagaimana kalau kita coba?""...." Raisa tertegun sejenak mendengar bahasa kasar ini. Dia adalah putri dari keluarga kaya, dan kata-kata kasar yang pernah didengarnya paling hanya sebatas "sialan".Melihat pipi Raisa yang memerah, Sudar malah makin senang. Dia menarik tangan Raisa dan makin mendekatkan diri. "Bagaimana? Beri jawaban!"Raisa akhirnya sadar. Dia melepaskan tangan Sudar, berdiri tegak, dan mengangkat tangan untuk menampar pria itu.Sudar bukan tipe orang yang hanya duduk diam untuk dipukul. Dia cepat tanggap dan menahan tangan Raisa. Kemudian, dia berdiri dan mendekati Raisa.Raisa terus mundur karena tertekan. Sambil marah, dia men

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 450

    Kapan dia menggoda Sudar?Jelas-jelas Sudar sendiri yang tidak sopan!Hasan menarik tangannya, "Sudahlah."Raisa melihat wajah Hasan yang pucat dan akhirnya menyerah, "Kamu baik-baik saja?""Ya."Raisa melihat kondisinya yang tidak terlalu baik, "Kamu tunggu di sini, aku akan mencari dokter ...."Baru saja dia melepaskan tangan dan berbalik, Hasan memegang tangannya lagi."Jangan pergi ...." Suara serak menyentuh telinganya.Raisa terkejut, dia menoleh dan melihat Hasan. "Apa kamu bilang?"Apakah dia baru saja meminta agar Raisa tetap di sini?Suara lembut seperti itu sangat berbeda dari sikap dingin Hasan yang biasanya.Raisa bingung, tidak yakin apakah kata-kata itu benar-benar keluar dari mulut Hasan atau dia hanya berhalusinasi.Dia menatap Hasan dengan bingung sampai Hasan merasa malu dan menundukkan kepala. Dia membasahi bibirnya, dan menambahkan dengan canggung, "Maksudku ... aku baik-baik saja ... nggak perlu memanggil dokter ...."Raisa merasa geli.Ternyata, asisten eksekutif

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 451

    Juwan menunduk, memeluk sosok berbentuk manusia yang dibungkus selimut itu, sambil berkata dengan suara serak, "Maaf, Liana, ada sesuatu yang ditambahkan ke dalam kolam itu ...."Sesuatu yang bisa membuat orang terangsang!Wanita di bawah selimut makin gelisah dan mengeluarkan suara samar yang tidak jelas.Juwan melanjutkan, "Liana, malam ini kamu adalah milikku, sedangkan Yohan ... milik Tiara. Ferdi sudah bilang, kalau malam ini berhasil, pernikahan lusa nggak akan ada masalah. Dia sudah setuju, begitu pernikahan selesai, anakmu akan dikembalikan.""Liana, aku pikir demi anakmu, kamu juga rela melakukannya, 'kan?""Hmm hmm ...." Orang di bawah selimut itu sepertinya memberi respons.Ada sedikit keraguan di mata Juwan. Sebenarnya dia tidak ingin menggunakan cara seperti ini, tetapi percobaannya di kolam air panas barusan telah gagal. Mungkin tidak ada salahnya jika menggunakan cara ini agar Liana tetap di dekatnya.Setidaknya setelah malam ini, Liana benar-benar akan menjadi miliknya!

Latest chapter

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 960

    Hasan mengambil pena dan memegang pergelangan tangannya dengan punggung tangan, "Apa yang kamu lakukan?"Lusi menangis, "Hasan! Kamu sudah menikah denganku selama setahun, tapi kamu belum pernah menyentuhku! Apa aku nggak boleh mencari pria lain untuk hiburan? Aku tahu kamu dipaksa menikah, tapi kita sudah menikah. Bisakah kamu menghormatiku sebagai istrimu?"Hasan menunduk, "Kenapa kamu membicarakan hal ini sekarang?"Lusi menggelengkan kepalanya, mendekat untuk memeluknya lagi, dan memohon, "Kak Hasan, aku khilaf, jadi aku melakukan hal seperti itu. Maafkan aku kali ini? Selama kamu jadi suami yang baik, aku berjanji padamu, aku nggak akan pernah keluar dan main-main lagi."Hasan mengulurkan tangan dan melepaskan tangannya, "Nggak perlu. Aku sudah membalas kebaikan keluarga Halim.""Nggak, nggak! Hutangmu pada keluarga Halim nggak akan pernah terbayar seumur hidup! Aku nggak mau bercerai! Kak Hasan, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Aku cuma nggak bisa menahannya. Aku juga seo

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 959

    ....Tiga hari kemudian.Liana, Yohan, Sudar dan Raisa naik ke pesawat.Hasan kembali ke kampung halamannya dan mengadakan pernikahan.Reno bergegas kembali dari tempat lain dan setelah mempelajari semuanya, dia menghela napas, "Kalian semua sangat nggak berperasaan. Kalian pergi melihat aurora dan nggak mengajakku?"Ratna berdiri di sampingnya dan berkata, "Mereka pergi melihat aurora berpasangan. Itu hal yang sangat romantis. Kenapa mereka harus mengajakmu yang jomblo? Kamu mau buat permintaan?"Reno tertawa tak berdaya, "Bu, kenapa ibu sekarang begitu padaku? Mudah buat cari menantu. Putramu memberi isyarat, mereka yang mau jadi menantumu sudah antri sangat panjang!"Ratna melambaikan tangannya, "Aku nggak mau yang lain, aku cuma mau Sinta.""....""Kalau kamu nggak bisa menikahi Sinta, kamu melajang saja seumur hidupmu.""....""Kamu sendiri saja, sebaiknya kamu sendiri saja, sendiri juga lumayan bagus.""...."Malam itu, Reno mengetahui kalau dia telah diblokir oleh Sinta.Dia men

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 958

    "Nggak bisa," dia melambaikan tangannya, "Aku pusing sekali, aku nggak bisa berdiri. Aku akan tidur di sini."Sudar tidak memaksakannya. Dia menatapnya lama dan bertanya, "Bagaimana kalau aku menelepon pacarmu? Minta dia untuk menjemputmu?""Jangan!" teriak Raisa.Kata "pacar" benar-benar merupakan penghinaan besar baginya saat ini.Dia meringkuk dan bergumam pelan, "Aku nggak punya pacar lagi, aku putus ...."Suara musik terlalu keras dan Sudar tidak dapat mendengarnya.Namun, melihat bibir merah mudanya membuka dan menutup, dia penasaran dengan apa yang Raisa katakan, jadi dia berjongkok di depan sofa dan membungkuk untuk mendengarkan.Kali ini dia mendengar dengan jelas.Dia menyentuh wajah Raisa dengan jarinya dan berkata, "Putus?"Raisa setengah membuka matanya dan menatapnya terluka, "Ya."Sudar mengangkat alisnya, "Kenapa?""..." Raisa mengerucutkan bibirnya, tidak mau mengatakan apa pun.Sudar tersenyum dan berkata, "Kamu putus dengannya dan membuat dirimu seperti ini, nggak se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 957

    Bar itu dikelola oleh dua bawahannya, dan kebetulan mereka berdua juga mengenal Raisa.Mereka berdua memperhatikan Raisa sejak dia masuk dan mengamatinya.Raisa memesan dua gelas anggur, duduk di bilik, dan mulai minum.Seorang pria di dekatnya datang untuk memulai percakapan, tetapi dia memarahinya.Mengutuk dan mengumpat, dan dia mulai menangis lagi.Melihat ada yang tidak beres, kedua pria itu segera menelepon Sudar.....Sepuluh menit berlalu. Liana dan Yohan sedang duduk di dalam mobil, tetapi Raisa tidak keluar.Setelah menunggu satu menit lagi, Liana mengulurkan tangan untuk menarik pintu mobil, "Nggak bisa, aku harus masuk dan mencari Raisa. Dia perempuan, bagaimana kalau dia diganggu?"Yohan berkata, "Aku akan menemanimu."Sebelum keduanya turun dari mobil, mereka mendengar deru sepeda motor yang melaju dari ujung jalan. Dalam waktu sepuluh detik, sebuah sepeda motor berwarna hitam menerobos angin. Seperti kilat hitam, dan meninggalkan bayangan di malam yang kabur.Saat sampai

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 956

    Raisa tumbuh dewasa dengan selalu dimanjakan oleh keluarganya, dan dia hanya pernah ditolak oleh Yohan.Semua orang di sekitarnya tahu perasaannya pada Hasan.Sekarang Hasan mau menikah dengan orang lain, ini adalah pukulan besar bagi Raisa.Tidak heran dia sangat sedih dan mendatangi mereka sambil menangis.Liana menghiburnya, "Jangan khawatir, Yohan akan menelepon dan mencari tahu apa yang terjadi. Hasan adalah bawahan Yohan, dan dia pasti akan mendengarkan Yohan."Kata-katanya sangat efektif. Setelah mendengar itu, Raisa perlahan-lahan berhenti menangis, "Tapi, Hasan pasti akan melakukan apa yang dia janjikan kepada orang lain. Apa dia benar-benar akan mendengarkan Kak Yohan?"Liana tidak bisa menjaminnya, tetapi dia ingin Yohan mencobanya.Mungkin saja ada rahasia lain.Mungkin saja Hasan bisa berubah pikiran.Mungkin saja.Sama seperti dia dan Yohan telah melalui begitu banyak hal di masa lalu, dan kesalahpahaman di tengah-tengah mereka sangat buruk, tetapi pada akhirnya semua aka

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 955

    Suara di seberang telepon sangat berisik, sementara di sisi Yansen sangat sunyi.Beberapa detik kemudian, Yansen memutuskan panggilan telepon itu.Dia mematikan ponselnya dan duduk sendiri di dalam mobil.Dia menunduk, memandang bunga tujuh warna yang kini menjadi spesimen di tangannya sambil tersenyum getir.Siapa yang menyangka, segala usahanya untuk mendapatkan bunga itu pada akhirnya malah membuat Josua yang menang?Yansen menyalakan mobilnya dan melaju kencang, menuju ke tepi pantai.Dia melemparkan bunga tujuh warna yang sangat berharga itu ke laut.Setelah melihat ombak mendorong botol itu menjauh dan perlahan tenggelam ke dasar laut, barulah Yansen berbalik dan pergi....Kabar tentang Linda dan Josua yang telah kembali rujuk tersebar sampai ke Kota Rogasa.Liana dan juga keluarga Reihano, semuanya senang mendengar kabar itu.Meskipun Ratna sempat agak keberatan, bagaimanapun juga, yang paling penting adalah kebahagiaan putrinya.Selain itu, dia juga tak bisa berkomentar banyak

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 954

    Yansen menyerahkan tabung berisi bunga tujuh warna itu dengan wajah sedikit memerah. "Linda, sebelum berangkat, aku membuat sebuah janji. Kalau aku bisa melihat bunga tujuh warna lagi dan berhasil membawanya kembali, aku akan menyatakan cinta kepada orang yang kusukai."Linda tertegun.Sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Yansen sudah mengeluarkan sebuah cincin berlian, lalu berlutut dengan satu kaki di hadapannya. "Linda, aku menyukaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah menyukaimu. Hanya saja karena berbagai alasan, aku selalu ragu untuk mengatakannya. Apakah kamu bersedia menjadi pacarku? Apakah kamu mau menikah denganku?""...."Situasi yang tiba-tiba ini membuat Linda bingung.Entah bagaimana, beberapa orang yang lewat mulai berkumpul dan bertepuk tangan sambil bersorak, "Terima dia, terima dia, terima dia ....""Aku ...." Linda tidak ingin mempermalukan Yansen, tetapi ...."Maaf, Yansen. Aku nggak bisa menerima pernyataan cintamu."Yansen tertegun.Linda berkata, "Seb

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 953

    Linda tahu bahwa Josua sedang mencoba menghiburnya. Padahal biasanya Josua sangat tahan sakit, tapi barusan dia tidak tahan lagi dan mengerang kesakitan ...."Sudahlah, cepat berbaring saja, jangan sampai lukamu terbuka lagi."Lengan Josua melingkari pinggang ramping Linda, menariknya ke dalam pelukannya dan mereka berbaring bersama di tempat tidur, "Temani aku berbaring."Karena insiden barusan, Linda tidak berani bergerak sembarangan, dan hanya berbaring diam dalam pelukan Josua.Tidak lama kemudian, keduanya tertidur....Linda merawat Josua di hotel selama dua hari, dan lukanya perlahan-lahan mulai membaik.Hari itu, ketika mereka sedang makan, seseorang datang melaporkan bahwa Yansen datang mencari Linda, dan sekarang dia sedang menunggu di lobi hotel.Linda meletakkan sendoknya, "Aku akan pergi sebentar."Saat dia baru saja bangkit, Josua langsung menarik lengannya dan berkata dengan wajah serius, "Nggak boleh pergi.""Dia mungkin ingin bicara denganku. Selain itu, saat di gunung

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 952

    Potongan kain berlumuran darah dan bola kapas berserakan begitu saja di lantai, bercak-bercak darahnya hampir mengering.Linda berjalan mendekati tempat tidur, dan tiba-tiba lututnya lemas. "Bruk" Dia pun jatuh terduduk.Linda meraih tangan yang terkulai di tepi ranjang dan menggenggamnya erat. "Josua, bukankah kamu belum minta maaf padaku? Bagaimana bisa kamu pergi selamanya?"Dengan tangan gemetar, dia membuka kain yang menutupi wajah Josua yang pucat tanpa darah. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ditahan lagi.Linda bersandar di tepi tempat tidur, menangis tersedu-sedu dengan hati yang hancur."Josua, dasar bodoh! Kamu nggak menepati janji! Katanya kamu akan membujukku!""Aku bahkan belum sempat memaafkanmu, bagaimana bisa kamu pergi duluan?""Hidup kembali! Aku ingin kamu hidup lagi! Huhuhu ...."Linda menangis dengan sedih sekali, sama sekali tidak menyadari bahwa orang-orang yang tadi berdiri di sekitarnya telah diam-diam pergi. Sementara pria yang terbaring di tempat tidur,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status