All Chapters of Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Chapter 431 - Chapter 440

960 Chapters

Bab 431

Hasan berkata, "Setelah mereka pergi, aku segera mengambil rekaman CCTV di luar ruang menyusui. Seperti yang diduga, rekaman itu sudah dirusak. Aku sudah mengatur pencarian diam-diam di seluruh kota ....""Nggak!" Yohan mengangkat tangan, "Nggak boleh ada pencarian!"Dia menganalisis, "Ferdi nggak akan menyakiti anak itu, karena dia masih membutuhkannya untuk mengendalikan Liana dan menyiksaku. Dia ingin membuatku patuh, dan Liana serta bayi kami adalah senjata terbaik. Kalau kita terburu-buru bertindak, itu hanya akan membuat mereka waspada. Aku takut dia akan nekat melakukan apa pun dan malah menyakiti Liana dan bayi itu ...."Hasan mengangguk, "Anda benar, tapi apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Dua hari lagi adalah hari pernikahannya, Anda nggak akan benar-benar membiarkan Liana menikah dengan Juwan, 'kan?""Pernikahan?" Yohan mendengus. "Pernikahan tetap akan diadakan, tapi siapa yang menikah dengan siapa, aku yang menentukan.""Pak Yohan?"Yohan berpikir sejenak, lalu membe
Read more

Bab 432

"Bagus." Linda hanya melihat sekilas, lalu mengalihkan pandangannya.Josua tersenyum, "Mau beli keduanya?"Linda berpikir bahwa setelan di toko ini tidak murah, satu setelan saja sudah beberapa juta. Meski dia tahu Josua tidak kekurangan uang, tetap saja dia merasa itu tidak perlu."Untuk menghadiri pernikahan sekali saja, satu setelan sudah cukup. Aku lihat kamu juga jarang mengenakan setelan jas. Kalau beli tapi nggak dipakai, nanti sia-sia."Josua berhenti sejenak, lalu berkata, "Kamu benar, aku ikuti saranmu."Dia berkata dengan serius, membuat hati Linda hangat."Sebagai balasannya, aku juga sudah memilihkan dua gaun untukmu, cobalah!" Josua mengangkat tangan dan seorang pegawai mendorong rak pakaian mendekat. Di rak itu tergantung dua gaun panjang.Untuk pernikahan adiknya, dia memang harus berpakaian mewah. Melihat Josua sangat bersemangat, Linda tidak ingin mengecewakannya, dan dengan patuh dia mencoba kedua gaun tersebut.Selera Josua memang bagus, kedua gaun itu sangat cocok
Read more

Bab 433

Di dalam kamar kontrakan yang agak rusak, keadaannya sangat berantakan.Winda duduk di tengah kekacauan itu. Ekspresinya agak bingung dan di wajahnya masih ada bekas air mata.Kemudian Juwan masuk dan bertanya, "Di mana anak itu?"Winda mengambil papan tulis di lantai dan menulis, "Sudah dibawa pergi."Juwan langsung mencengkeram pergelangan tangannya dengan wajah garang, "Dibawa ke mana?"Winda menggeleng, matanya penuh air mata.Sejak Nana lahir, dialah yang mengurusnya.Kebersamaan mereka sepanjang siang dan malam telah membuat Winda sangat terikat pada bayi kecil ini.Dia merasa sangat sedih karena tiba-tiba harus berpisah seperti ini.Juwan melepaskan tangannya, lalu menelepon Ferdi.Begitu tersambung, dia langsung bertanya, "Pak Ferdi, kamu bawa ke mana anak itu?"Ferdi menjawab tanpa emosi, "Itu bukan urusanmu.""Kembalikan anak itu!" Juwan menggertakkan gigi. "Kamu sudah berjanji nggak akan menyentuh anak itu!""Juwan, kamu pikir aku nggak tahu? Kalau aku terus membiarkan Winda
Read more

Bab 434

Ferdi menggertakkan gigi, "Cepat cari tahu!""Baik ...." Suara di seberang telepon terdengar panik.Ferdi menutup telepon dengan wajah tegang. Dia berjalan mondar-mandir di samping tempat tidur, terlihat agak panik.Hera bertanya, "Ada apa?"Ferdi berhenti melangkah, lalu menatapnya dengan tajam. "Anak itu hilang!""Apa?" Hera terkejut. "Bagaimana bisa hilang? Apa sudah dicari?""Mereka sudah mencarinya." Ferdi melihat jam di meja samping tempat tidur. "Keputusan untuk mengirim anak itu pergi, diambil secara mendadak. Selain kamu dan aku, hanya beberapa orang kepercayaan yang tahu. Bahkan Juwan dan Winda pun nggak menduganya. Siapa yang membocorkan informasi ini?"Hera terdiam.Ferdi berpikir sejenak, tetapi tidak bisa memikirkan siapa pelakunya. Lalu dia melihat Hera yang berdiri diam, dia merasa kasihan dan menepuk bahunya, "Malam ini dingin, jangan berdiri terus."Tepukan itu membuat Hera terkejut.Tubuhnya sampai bergetar, reaksinya memang sedikit berlebihan.Ferdi berhenti, "Ada a
Read more

Bab 435

"Yohan!" Tiara berseru kaget.Dada Liana terasa sesak. Saat itu dia menyaksikan dengan jelas Yohan jatuh.Secara refleks dia mengulurkan tangan untuk menolong Yohan.Namun ada jarak beberapa langkah di antara mereka. Tangannya belum sampai, Yohan sudah terjatuh.Terdengar suara gedebuk yang menyakitkan. Tubuh Yohan terhuyung ke belakang dan dengan susah payah dia menyangga tubuhnya menggunakan tangan. Kemudian dia terduduk di tanah untuk beberapa saat, tidak mampu berdiri.Sepertinya, benturan kali ini cukup keras."Yohan, Yohan, bagaimana keadaanmu?" Tiara sepertinya benar-benar khawatir pada Yohan. Suaranya bergetar dan air matanya hampir jatuh.Ferdi dan Hera mendengar suara itu dan keluar. Beberapa orang membantu membawa Yohan masuk ke dalam rumah, dan memanggil dokter.Liana berdiri diam di tempat, merasa seluruh tubuhnya mati rasa untuk beberapa saat.Sampai kemudian Juwan memegang tangannya, dan bertanya dengan lembut, "Kamu baik-baik saja?"Liana mulai sadar kembali. Dia mengge
Read more

Bab 436

Dia baru saja berniat menyusul, ketika Ferdi berkata, "Juwan, ikutlah denganku."Setelah itu, dia langsung menuju ke lantai atas.Juwan berhenti sejenak, melihat sampai sosok Liana menghilang di pintu dapur, baru kemudian berbalik dan mengikuti Ferdi...."Liana, bagaimana hubunganmu dengan Juwan?" Hera mencoba bertanya."Baik-baik saja." Liana tahu bahwa Hera tidak benar-benar peduli, jadi jawabannya juga sangat acuh tak acuh.Setelah mengalami semua kejadian ini, sisa pandangan positifnya terhadap Hera sudah sepenuhnya sirna.Dulu dia tidak mengerti kenapa Hamdan, yang tampak begitu lembut, bisa melakukan hal kejam terhadap Winda.Sekarang dia mengerti.Keluarga Lewis yang disebut-sebut harmonis hanyalah tampak luar yang dia lihat.Ketika anak lahir, dampak terbesar dirasakan oleh orang tua.Dia berpikir, keluarga Lewis mungkin memang tidak seharmonis yang terlihat. Di balik penampilan yang hangat, mungkin tersembunyi sisi gelap dan rahasia yang tidak diketahui orang banyak. Itulah y
Read more

Bab 437

"Liana." Suara Yohan terdengar di telinganya.Liana seperti terbangun dari mimpi. Dia membuka matanya tiba-tiba, dan mendorong Yohan.Yohan terhuyung dua langkah. Mungkin karena lututnya yang terluka, dia menjadi tidak stabil dan jatuh ke lantai dengan keras.Dua sosok lainnya muncul dari tempat gelap, Kevin dan Hasan.Ternyata mereka berdua tadi bersembunyi di sudut gelap, dan Liana sama sekali tidak menyadarinya!Mereka berdua, satu di kiri dan satu di kanan, mencoba membantu Yohan."Pak Yohan!"Kevin melihat Liana sejenak, lalu mendecakkan lidah. "Nona Liana, kamu benar-benar kejam."Liana merasa hatinya tertekan, tenggorokannya seperti tercekat, tidak bisa mengeluarkan suara."Kevin!" Yohan berteriak dengan suara dalam, "Jangan bicara seperti itu tentang dia!"Kevin tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa mengikuti perintah Yohan. "Baiklah, aku nggak akan bicara lagi. Pak Yohan, setidaknya bangkitlah dulu dari lantai."Kevin dan Hasan berdua bahkan tidak bisa mengangkat Yohan.Dia m
Read more

Bab 438

Liana merasa sangat sedih. Sambil menangis dia berkata, "Kamu tetap senang meski dia bukan anak kandungmu?""Siapa bilang bukan anak kandungku?" sela Yohan. "Kakak sudah mengatakannya padaku, orang yang ada di perkemahan malam itu adalah kamu!"Liana terkejut, "Kakak memberitahumu?""Ya." Suara Yohan bergetar, penuh emosi dan kebahagiaan. "Liana, kamu tahu betapa senangnya aku? Aku benar-benar bodoh! Selama ini sudah ada petunjuk, tapi aku nggak mencurigai kamu. Aku malah percaya pada kata-kata Helena dan tertipu sampai sekarang!""Aku benar-benar pantas dihukum!"Liana mengangkat tangan menutup mulut Yohan, tidak ingin mendengar dia mencela dirinya sendiri.Yohan memegang tangannya dan mencium lembut bibirnya. "Jangan khawatir, aku pasti akan dapatkan penghangat hatiku kembali."Entah kenapa, mendengar kata-katanya, hati Liana langsung terasa lebih tenang.Dia menghapus air matanya. "Aku sudah memberi nama putri kita. Nama panjangnya adalah Silvana Lewis. Nama panggilannya, Nana.""Ba
Read more

Bab 439

Tok! Tok!Ketukan di pintu masih terus berlanjut.Liana yang tertekan di pintu, merasa tubuhnya lemas, tidak bisa menggerakkan tangan atau kakinya. Ada suara dalam pikirannya yang meminta dia mendorong Yohan, tetapi dia tidak punya tenaga sama sekali.Entah bagaimana, tangan Yohan sudah masuk ke dalam baju Liana, dan jari-jarinya menyentuh kulit wanita itu, membuatnya gemetar.Liana merasa tubuhnya lemas seperti lumpur, jauh lebih sensitif daripada sebelum melahirkan. Dia seperti tanaman merambat yang tak berdaya, hanya bisa bergantung pada Yohan.Ketika dia berpikir Yohan tidak akan melepaskannya, tiba-tiba beban di atas tubuhnya menghilang dan dia merasa lega.Dengan terkejut dia membuka matanya, mengira semuanya sudah berakhir.Namun, begitu dia melihat wajah Yohan, pria itu kembali menciumnya.Kali ini, bahkan lebih agresif dari sebelumnya."Mmm!" Liana kesulitan menahan, suara terputus-putus keluar dari bibirnya.Sementara itu, ketukan di pintu sudah berhenti entah kapan.Juwan be
Read more

Bab 440

"Yang melahirkan aku adalah ibuku, bukan kamu!" Yohan menggeram pelan.Tiba-tiba dia berdiri, mengangkat tinjunya dan memukul ke arah Ferdi.Namun, karena dia buta, gerakannya terbatas. Tinjunya yang dikerahkan dengan sekuat tenaga dapat dengan mudah dihindari oleh Ferdi.Bukannya mengenai Ferdi, malah dia sendiri yang terhuyung beberapa langkah, hampir tidak bisa berdiri.Ketika dia mencoba untuk bangkit, Ferdi langsung menginjak punggung tangannya.Sepatu kulitnya yang keras menginjak tangan Yohan dengan kuat, bersamaan dengan itu, martabat Yohan juga seolah terinjak-injak.Ferdi berdiri tegak, memandang Yohan dari atas. "Yohan, kamu punya nama belakang Lewis! Aku yang memberi nama itu. Nama belakangmu, hidupmu, segala-galanya juga aku yang memberi! Aku adalah ayahmu, kamu adalah anakku! Di dunia ini, anak selalu mendengarkan ayahnya!"Yohan berlutut di tanah sambil tertawa dingin. "Hahaha ... mendengarkanmu? Hahaha ...."Awalnya, dia hanya tertawa ringan.Makin lama, hal itu terasa
Read more
PREV
1
...
4243444546
...
96
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status