Juwan berdiri, berjalan ke arahnya, mengulurkan tangannya dan memeluknya.Liana mendorongnya dengan keras, "Kembalikan anak itu padaku!""Liana!" Juwan memeluknya lagi.Kali ini pelukannya terasa erat.Tidak peduli seberapa keras Liana berjuang, dia tidak akan melepaskannya."Liana, ikutlah denganku? Aku akan membawamu pergi, oke?""Ayo pergi ke luar negeri dan cari tempat terpencil, hanya kamu dan aku, oke?"Liana mencium bau alkohol pada dirinya dan berkata dengan nada dingin, "Apa kamu gila?""Ya! Aku gila!" Juwan meraih bahunya dan menatapnya, "Liana, ikutlah denganku! Aku akan baik padamu! Aku bersumpah!""Juwan, meskipun aku mati, aku nggak akan pergi bersamamu!""Bagaimana dengan anak itu?" Juwan berkata, "Kamu nggak peduli dengan hidup atau mati anak itu?"Liana tertegun, dengan air mata berlinang, "Juwan, anak itu nggak bersalah, dia masih sangat kecil, bagaimana kamu bisa menanggungnya? Aku mohon, berikan anak itu padaku, oke? Aku mau dipenjara selama-lamanya sesuai keinginan
Read more