Posturnya benar-benar menakutkan, seperti makhluk gelap yang memutar dan merangkak. Dia mendekat dan menjepit Liana ke kursi.Winda mendekat ke Liana, napasnya menerpa wajahnya.Dia mengeluarkan suara terengah-engah, dan ekspresi wajahnya terlihat garang. Kedua tangannya menggenggam erat lengan Liana, dan matanya terbuka lebar, seolah ingin mengatakan sesuatu padanya, tetapi tidak bisa.Setelah ketakutan beberapa saat, Liana akhirnya mendapat petunjuk.Dia mengulurkan tangan dan membuka mulut Winda.Detik berikutnya, matanya melebar, seolah arus listrik melewati tubuhnya. Liana duduk tegak, merasa seluruh tubuhnya mati rasa dan tidak bisa bergerak.Saat ini, Juwan masuk.Melihat situasi di dalam ruangan, dia tertegun sejenak, lalu melangkah maju dan menarik Winda menjauh, lalu berbalik untuk bertanya pada Liana, "Apa kamu baik-baik saja?"Liana tidak menjawabnya, menunjuk ke arah Winda dan berkata, "Dia ... dia ... lidahnya!""Lidah?" Juwan memandang Winda dengan bingung.....Lidah Wi
Read more