All Chapters of Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Chapter 261 - Chapter 270

960 Chapters

Bab 261

Namun, baik dia bicara atau tidak, tidak akan mengubah apa pun.Akhirnya polisi membawa pergi Helena.....Di depan pintu perusahaan, ketika Helena akan naik ke mobil polisi, Widia dan beberapa teman perempuan yang biasa bermain bersamanya, mengejar keluar."Helena, apa benar kamu yang meracuni makanan kita waktu itu?""Kita ini sesama rekan kerja, kita sering bersenang-senang bersama. Bagaimana kamu bisa merugikan kami hanya karena urusan pribadimu?""Kami selalu menganggap kamu baik. Nggak pernah terpikir kalau kamu sebenarnya pura-pura!""Helena, kami benar-benar kecewa padamu!"Semua orang ramai-ramai menyalahkan dengan berbagai alasan. Ketika mengingat kembali kejadian sebelumnya, mereka masih merasa sangat marah.Siapa sangka, orang yang selama ini terlihat begitu baik, ternyata menyimpan sisi gelap yang begitu kejam sampai tega meracuni makanan?Helena melirik mereka semua dengan acuh tak acuh, sambil berkata, "Dasar, sekelompok orang bodoh!""Kamu!""Kalian hanya pandai menjila
Read more

Bab 262

Dia bangkit untuk pergi, tetapi tangannya dipegang oleh Liana."Jadi, apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa kamu nggak mau memberiku tugas?" tanya Liana.Yohan tersenyum penuh kasih sayang, "Lakukan apa yang kamu inginkan. Kalau nggak ada yang harus dilakukan, pergilah tidur sebentar di dalam ruangan."Setelah itu, dia membungkukkan tubuhnya sedikit dan mencium kening Liana dengan bibir tipisnya.Kemudian dia pergi.Liana, "...."Yohan memperlakukannya seperti hewan peliharaan, ya?....Yohan memang bisa dipercaya. Dia menyelesaikan pekerjaannya pagi-pagi dan membawa Liana ke Teluk Segara.Mereka sepakat untuk mandi, ganti pakaian, lalu pergi menemui Nenek.Namun, sebelum Yohan mandi, dia menghabiskan lebih dari dua jam bersama Liana.Liana sudah tahu betul tentang energi yang dia miliki dalam hal ini.Entah mengapa, setiap kali, Yohan tidak pernah merasa bosan dan memiliki daya tahan yang kuat.Akhirnya, setelah lelah bermain-main, dia membawa Liana masuk ke dalam kamar mandi.Sete
Read more

Bab 263

"Meskipun aku bukan orang yang kuno, aku nggak bisa menerima kalau menantu perempuanku, mengandung anak dari laki-laki lain sebelum menikah dengan cucuku sendiri.""Liana, aku hanya ingin bertanya satu hal padamu, apa kamu sudah siap untuk menghabiskan sisa hidupmu bersama Yohan? Ataukah, kamu sudah berencana untuk menggugurkan anak ini?"Nenek memandang Liana dengan tajam, menunggu jawabannya.Liana terdiam beberapa saat.Dia sedang memikirkan pertanyaan Nenek - apakah dia sudah siap untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama Yohan?Jujur saja, dia belum melakukan persiapan apa pun.Atau bisa dikatakan, semuanya terjadi begitu tiba-tiba. Dia sama sekali tidak punya kesempatan untuk melakukan persiapan dan langsung terseret ke dalam drama emosional ini.Bagaimana perasaannya terhadap Yohan?Bahkan dalam hatinya sendiri, mungkin dia tidak punya jawaban.Jika harus mencari jawaban, itu pasti karena Yohan adalah ayah dari anaknya!Melihat Liana masih bungkam, Nenek menghela napas, kemudian
Read more

Bab 264

Yohan mengerutkan keningnya dalam-dalam, lalu menutup pintu. Dia berhenti sejenak, dalam diam memandangi dua orang yang sedang berpelukan ituSeolah-olah tidak menyadari kehadiran orang lain, Hamdan terus memeluk Liana dengan erat. Dia tidak mau melepaskan Liana, malah makin mengeratkan pelukannya.Liana hampir tak bisa bernapas karena dipeluk terlalu erat, wajahnya sampai merah padam. "Hamdan, lepaskan dulu."Hamdan hanya menggelengkan kepala.Tiba-tiba, Liana merasa lehernya basah. Ternyata Hamdan memeluknya sambil menangis seperti anak kecil.Sebelum Liana sempat bereaksi, dia merasa tubuhnya tiba-tiba menjadi ringan.Yohan telah menarik kerah baju Hamdan, melepaskannya dari Liana.Seperti membuang sampah, dia melemparkan Hamdan ke samping dan melihatnya dengan pandangan muak, "Kenapa bikin keributan di malam hari?"Hamdan tidak menghiraukan kata-katanya dan tetap meraih tangan Liana.Namun, Yohan bergerak lebih cepat. Dia melindungi Liana di belakangnya dan berkata dengan suara teg
Read more

Bab 265

Hera tertegun, lalu menoleh ke arah Liana, "Liana, setelah Hamdan tahu akan hal ini, dia mengurung dirinya di studio seni. Seluruh studio dirusak olehnya. Kami baru tahu tengah malam dan dia lari keluar dari studio .... Liana, kasihanilah Tante Hera, tolong bantu Hamdan, ya?"Ferdi juga memandang Liana dengan penuh harap.Liana yang bersifat lembut, paling tidak bisa menolak permintaan orang lain.Saat dia hendak berbicara, pergelangan tangannya ditangkap oleh Yohan. Dia berkata, "Jangan pakai alasan itu. Liana bukan ahli psikologi, apa yang bisa dia sembuhkan? Menurutku, lebih baik kalian gunakan waktu ini untuk mencari psikiater untuknya. Anggaran empat miliar itu sudah cukup.""...."Tiba-tiba, terdengar sebuah suara dari tangga, "Biarkan Hamdan tinggal bersama kita!"Semua orang menoleh, melihat Nenek turun dari tangga."Ibu." Hera menyeka air matanya dan mendekati Nenek. "Apakah suara kami terlalu keras, hingga membangunkan Ibu?"Nenek melihatnya sekilas, lalu berbalik pada Yohan
Read more

Bab 266

Setelah sarapan, Liana dan Yohan meninggalkan vila bersama, berkendara menuju perusahaan.Begitu mereka pergi, Hamdan meletakkan mangkuk dan sendoknya.Nenek melihatnya dan bertanya, "Hamdan, kamu nggak makan lagi?"Pita suara Hamdan terluka, jadi dia tidak bisa berbicara. Dia hanya mengangguk, lalu berdiri dan naik ke atas.....Mobil Yohan tiba di tempat parkir bawah tanah gedung Perusahaan Lewis. Begitu mobil berhenti, Yohan melepaskan sabuk pengamannya dan langsung menarik Liana ke pangkuannya.Liana, "?""Peluk sebentar," kata Yohan.Liana, "...."Sejak kemarin, dia benar-benar sudah melihat betapa lekatnya Yohan kepadanya.Siapa yang menyangka bahwa bos yang dingin dan dominan ini ternyata adalah pria yang senang bermanja-manja?"Kita harus segera naik," Liana mendorongnya, "Kamu ada rapat jam delapan."Yohan melihat jam dengan tidak puas, "Peluk satu menit lagi.""...."Waktu bergulir.Satu menit berlalu, Yohan tidak melepaskannya, malah tangannya juga merayap ke dalam baju Lian
Read more

Bab 267

Reno terbelalak, "Ulangi sekali lagi!""Aku ulangi sepuluh kali pun tetap sama. Kamu datang ke sini marah-marah karena Laura akan pulang, 'kan?""...." Ekspresi Reno seolah-olah membeku.Yohan tersenyum sinis, "Lihat betapa lemahnya kamu. Kalau dia kembali, ya persiapkan saja dirimu.""Persiapkan? Persiapkan apa?"Yohan mengangkat alis, "Apa aku harus mengajarkanmu?""Nggak perlu." Ekspresi Reno berubah masam. "Aku hanya ingin bicara denganmu, tapi kalau kamu sibuk pacaran, aku akan pergi.""Sampai jumpa.""...." Reno berhenti sejenak, menggertakkan giginya. "Yohan si anjing tua, semoga kamu selalu bahagia. Tapi kalau ada kesempatan, aku pasti akan tertawa di atas penderitaanmu."Yohan tertawa, "Tenang saja, aku dan Liana akan bersama selamanya.""...."....Yohan sangat sibuk di siang hari, sebaliknya, Liana merasa bosan.Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Liana hendak pergi ke kamar mandi. Namun, belum sempat dia pergi, telepon internalnya sudah berdering lebih dulu.Sebagai asisten
Read more

Bab 268

Linda juga tidak tahu harus berkata apa.Liana langsung menebak intinya. "Ibu dan adiknya masih belum pergi?""Ya," Linda menutup matanya. "Ibunya bilang, di kota lebih baik dari kampung. Ada lebih banyak peluang, lebih cepat menghasilkan uang. Akhir-akhir ini Hardy sedang mencari pekerjaan dan mereka memutuskan untuk tinggal."Liana sama sekali tidak terkejut dengan hal ini.Julia memang terlihat seperti orang yang licik dan Hardy juga aneh.Ditambah lagi dengan Candra ....Hanya memikirkan ini saja, Linda sudah merasa pusing.Setelah didesak terus oleh Liana, akhirnya Linda menceritakan kejadian kemarin.Ternyata kemarin Linda membeli sekotak kiwi, tetapi Julia mengomelinya. Linda merasa sangat marah dan tidak ada tempat untuk meluapkannya, jadi dia bertengkar sedikit dengan Candra.Awalnya hanya masalah kecil, bertengkar sedikit saja sudah cukup.Namun, tidak disangka Julia tidak juga berhenti dan malah banyak mengkritik Linda di depan Candra.Pertengkaran mereka jadi makin sengit h
Read more

Bab 269

"Kenapa?" Liana bertanya heran. "Aku pikir kalau aku memberitahunya, dia seharusnya senang.""Liana, aku khawatir dia nggak serius. Lagi pula, itu anaknya. Dia akan tahu kebenarannya suatu saat nanti. Kita bisa memanfaatkan ini untuk mengujinya selama beberapa waktu. Kalau dia benar-benar tulus padamu, saat anak itu lahir, semua akan bahagia. Kalau nggak tulus, maka sama sekali nggak perlu memberitahunya."Liana berpikir sejenak dan merasa hal itu masuk akal. "Baiklah, aku akan mendengarkanmu.""Oh ya, Kak, ada satu hal lagi yang ingin kusampaikan padamu. Apa kamu tahu keluarga Reihano?"Linda berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepala. "Nggak tahu. Ada apa?""Pak Satya Reihano dan Bu Ratna, mereka ingin mengangkatku sebagai anak mereka. Mereka ingin aku membicarakannya denganmu dan bertanya apakah kamu punya waktu di akhir pekan ini. Mereka ingin bicara langsung padamu."Linda agak curiga. "Kenapa begitu tiba-tiba? Apa karena hubunganmu dengan Yohan?"Liana menggeleng, "Anak perempua
Read more

Bab 270

Liana terkejut sejenak, lalu dengan tulus mengucapkan terima kasih, "Terima kasih, Pak Yohan.""Aku punya saran," kata Yohan tiba-tiba."Saran apa?" Liana menatapnya."Mulai sekarang, saat kita hanya berdua, panggil saja namaku langsung."Kata "Pak Yohan" terdengar agak asing baginya.Dia ingin mendengar Liana memanggil namanya, pasti akan terasa hangat dan memuaskan.Liana menatap mata Yohan yang penuh harap, "Yohan Lewis?"Dia menggeleng, "Hilangkan saja nama belakangnya.""... Sepertinya kurang pas, 'kan?""Apanya yang kurang pas?" Mata Yohan terpaku padanya, "Atau ... bisa juga ganti panggilan lain."Tanpa berpikir panjang, Liana berkata, "Baiklah, ganti yang lain saja."Itu akan lebih baik daripada memanggil namanya langsung."Kalau begitu, panggil aku 'Suami' saja.""...." Dalam beberapa detik, otak Liana seperti mau terbakar.Yohan tersenyum lembut, ekspresinya tidak sedikit pun bercanda. Sebaliknya, dia sangat serius saat bertanya padanya, "Bagaimana menurutmu?"Sebelum dia men
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
96
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status