All Chapters of KINARIAN MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU: Chapter 31 - Chapter 40

64 Chapters

bab 31

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 31"Apa ada masalah, Pak reza?" tanya Pak Asep sopan.Biar bagaimanapun dia sebagai bapak Niken ingin masalah anaknya juga cepat selesai. Niat baik Reza mendatangi orang tua Niken menjadi nilai plus tersendiri. Meski tak dipungkiri, rasa marah dan kecewa masih terpatri di dalam hati.Reza menghela napas panjang sebelum menjawab. Dia harus menyusun kalimat yang tepat agar Pak Asep dan Bu Asih tidak cemas, karena ini menyangkut putri mereka."Niken ada sedikit masalah, Pak.""Saya ijin untuk membantunya dulu, nanti ke sini lagi," lanjutnya lagi seraya bangkit berdiri hendak pamit."Tapi ... ada apa sama, Niken?" tanya Bu Asih cemas.Reza mengulas senyum dan menatap Bu Asih. "Hanya masalah ringan. Kalau begitu saya permisi dulu."Usai menjabat tangan Pak Asep dan Bu Asih, Reza gegas keluar dan sedikit tergesa menuju mobilnya. Tak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya kalau Mobil Niken diambil paksa oleh depkolector di jalan. Dia takut orang tua
Read more

bab 32

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 32Pak Asep dan Bu Asih menunggu dengan gelisah di ruang tamu. Sudah lepas magrib tapi Reza dan Niken belum sampai di rumah. Usai salat magrib keduanya menunggu kembali di ruang tamu.Terlihat Pak Asep menarik napas panjang. Sebagai bapak tentu pikirannya kalut, tapi tak mau diperlihatkan agar sang istri tidak tambah cemas."Mau kemana?" tanya Pak Asep saat istrinya beranjak dari tempatnya duduk.Bu Asih menoleh dengan raut wajah cemas. "Ibu nunggu di teras saja, Pak."Melihat suaminya yang tak merespon, Bu Asih gegas melangkahkan kakinya keluar rumah. Duduk di kursi teras dengan gelisah. Sesekali melongok ke jalan saat ada mobil berjalan ke arahnya, barangkali mobil putrinya. Namun masih saja nihil.Di mobil Niken dan Reza saling diam. Sesekali Reza mengusap peluh di dahinya. Ac mobil seolah tak berfungsi. Banyaknya masalah yang dia pikirkan saat ini membuatnya gerah."Aku akan coba bicarakan dengan Kinar nanti. Siapa tau ada lowongan yang
Read more

bab 33

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 33"Yang bener kamu, Mas?" tanya Niken panik seraya menggoyang-goyangkan lengan Reza.Reza hanya mengangguk pelan, lalu mendesah pasrah."Kamu jangan diem aja dong, Mas!" protes Niken dengan mengerucutkan bibirnya.Bayangan hidup mewah hancur sudah kalau Reza benar-benar tak lagi menjabat sebagai direktur utama. Kebenciannya terhadap Kinar makin menjadi, padahal dia tidak tau yang sebenarnya terjadi."Semua kendali sekarang ada pada Kinar. Aku sudah nggak bisa berbuat apa-apa. Ini benar-benar di luar prediksiku," terang Reza lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan. Pikirannya kini benar-benar penat."Kamu tekan Mbak Kinar dong, Mas," desak Niken. Impiannya menikah dengan Reza akan terwujud, tapi jika harus hidup susah lagi itu percuma. Sedangkan dari awal Niken memang mengincar Reza juga kekayaannya."Dia bukan Kinar yang dulu. Bahkan sekarang aku seperti tak mengenalinya."Niken menyentak napas kasar. Mobil sudah melayang, tidak ada kerjaa
Read more

bab 34

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 34"Semua kejadian ini beruntun dan semua seperti saling berkaitan. Bukan tak mungkin kamu yang melakukan semua ini, Kinar. Tentu saja dengan alasan sakit hati," tuduh Reza.Kinar hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Sungguh tuduhan yang sangat konyol."Jangan berlagak seperti orang yang paling tersakiti, kalau faktanya kamulah yang menyakiti, Mas. Harusnya kamu introspeksi diri sebelum menuduh orang lain. Jangan sampai tuduhanmu itu justru jadi senjata makan tuan," balas Kinar lalu merapikan berkas-berkasnya dan dia satukan dengan laptop di tas khusus."Semua permasalahan ini kan kamu yang mulai. Aku hanya menyelamatkan apa yang aku punya. Dan silahkan selesaikan masalahmu. Jika merasa butuh bantuan, cari orang yang tepat yang bisa membantumu. Tapi bukan aku. Selama ini sudah cukup aku membantumu, tapi apa yang aku dapat? Kamu justru menusukku dari belakang. Untuk saat ini dan seterusnya, maaf, aku bukan lagi tempat kamu untuk pulan
Read more

bab 35

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 35"Ingat, Mas, selama bertahun-tahun aku bersabar dengan tingkahmu. Bahkan keluargamu pun sudah enggan berurusan denganmu. Tapi kamu bukan berterima kasih, justru menikamku lebih dalam," ujar Kinar dengan amarah yang hampir pecah."Kinar ... maaf," ucap Reza lirih."Kata maafmu sudah tidak berguna, Mas." Dengan cepat Kinar berdiri, lalu melangkah meninggalkan ruangan Reza. Makin lama berbicara dengan suaminya, Kinar makin muak."Aku akan menikahi Niken minggu ini," seru Reza dari balik meja kerjanya.Kinar yang sudah memegang handle pintu pun berbalik lagi. Menatap Reza dengan wajah datar. Meski pernyataan Reza itu sukses mencabik hatinya, dengan susah payah Kinar menutupinya."Itu tidak ada urusannya denganku. Jadi ... aku nggak peduli," balas Kinar penuh penekanan. Dia gegas keluar dari ruangan itu. Rasanya debaran jantungnya sudah tak bisa dia kendalikan. Antara sakit hati, juga emosi yang merajai.Kinar memutuskan duduk di sofa lobi lebi
Read more

bab 36

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 36"Ndre!" panggil Kinar yang berdiri tak jauh dari Andre."Kenapa? Fitri sudah berangkat?" tanya Andre, tanpa menoleh. Dia fokus pada layar laptop di depannya. Duduk bersila di depan meja berkaki pendek untuk menaruh laptop.Hening. Tak ada sahutan dari Kinar. Membuat Andre mengernyitkan dahi. Jarinya yang menari di atas keyboard pun berhenti. Perlahan memutar tubuhnya, dan mendongak, menatap Kinar yang hanya diam mematung."Kinar ... kenapa?" tanyanya. Beruntung ruangan itu sepi. Jendela dan pintu memang terbuka, jadi siapa saja yang lewat pasti akan melihat mereka.Ruangan tiga kali dua meter yang khusus digunakan sebagai kantor. Untuk menaruh berkas-berkas penting agar tidak berserak dan lebih mudah mencarinya. Karena beragamnya barang yang ada di sanggar, juga lalu lalang orang yang bebas keluar masuk.Kinar terkesiap. Sekian detik dia melamun di tempatnya. Hingga pertanyaan Andre yang kesekian kalinya membuyarkan bayang masa lalu.Tanga
Read more

bab 37

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 37"Apa maksudmu?" sentak Niken tak terima. Dadanya naik turun dengan napas memburu, pertanda dia sedang diliputi emosi.Pak Asep meneguk ludahnya kasar. Dia bisa menebak arah pembicaraan Fitri. Bisa dipastikan salah satu orang terdekat Kinar itu sudah tau masalah Kinar. Pak Asep hanya bergeming. Dia tak bisa berbuat banyak karena putrinya memang salah. Yang dia takutkan kalau sampai Kinar mengganti orang untuk barang kerajinannya, sudah pasti mata pencahariannya akan terganggu. Selama ini dia hanya mengandalkan sanggar Kinar untuk menjual hasil kerajinannya, karena di tempat lain dihargai murah. Jika di jual sendiri belum tentu laku semua."Nggak ada maksud apa-apa," jawab Fitri santai. Dia menyilangkan kaki, menatap sinis Niken."Pekerjaan di sanggar nggak cocok buat kamu yang selama ini kerja kantoran dengan dandanan yang mengalahi bosnya," sindir Fitri.Dia tidak mempedulikan jika orang tua Niken tersinggung. Toh tidak terlalu dekat. Juga
Read more

bab 38

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 38"Kenapa dengan jabatanmu, Mas?" tanya Rudi penuh selidik.Reza gelagapan. Dia duduk dengan gelisah. Melirik sang papa mencoba meminta bantuan, tapi justru diabaikan."Sial! Kenapa juga Papa harus bahas itu. Aku sudah diam saja biar nggak keceplosan masalah itu, ini malah dibongkar sama Papa," batin Reza penuh kesal.Rudi makin menatapnya tajam. Seolah ingin menerkam saat itu juga. "Kenapa, Mas?""I-itu, nggak apa-apa, kok," jawab Reza terbata."Ck, nggak perlu berbelit-belit. Jawab saja yang jujur. Kalau sudah nggak ada Mbak Kinar, memang siapa lagi yang mau bantu kamu, Mas?" sungut Rudi kesal. Meski dia enggan, tapi namanya saudara tetaplah ada rasa iba dan kasihan. Sikap tegasnya hanya agar kakaknya berubah lebih baik.Reza menghembus napas kasar, lalu menunduk. "Kinar mencopot jabatanku. Angga yang akan menggantikan mulai bulan depan.""Jadi ... kamu nganggur mula
Read more

bab 39

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 39"Apa ada masalah, Mbak?" tanya Rudi pelan setelah Kinar memutuskan panggilan.Hati Rudi mendadak gelisah. Sepertinya pertemuan kali ini akan gagal. Tapi dia juga tidak bisa memaksakan kehendaknya."Ahh ... enggak," jawab Kinar setenang mungkin, meski kini hatinya sedang teramat gelisah.Kinar duduk dengan tatapan mata tak fokus. Ingin pergi, tapi dia juga penasaran dengan apa yang akan dibicarakan oleh Rudi. Kepalanya dipenuhi banyak tanya. Pasalnya, sang papa mertua kini juga sedang bertandang ke rumah. Dan Rudi juga mendadak ingin bertemu dengannya. Sebenarnya, apa yang sedang mereka rencanakan?"Kalau memang ada hal penting, kita bisa ngobrol lain waktu, Mbak," ujar Rudi setelah hening menyelimuti keduanya.Kinar tersenyum. Dari keluarga suaminya, hanya Rudi yang bisa dia percaya. Dia sedikit lebih waras ketimbang papanya juga kakaknya. Setidaknya, Rudi lebih baik dari Rudi waktu a
Read more

bab 40

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 40"Kinar rasa ... Papa sudah tau semua masalah Kinar dengan Mas Reza," ucap Kinar dengan mata memicing menatap mertuanya.Pak Baskara mengerjap, lalu salah tingkah."Ada baiknya Papa menyaring semua informasi yang didapat, benar akurat atau banyak yang dipotong. Jadi tidak seenaknya menekan orang untuk kepentingan sendiri.""Jaga bicaramu, Kinar! Aku ini masih mertuamu. Yang sopan kalau ngomong!" sentak Pak Baskara yang merasa tidak terima dan terpojok. Tidak menyangka menantunya berani melawannya dan bersikap setegas itu.Kinar tersenyum kecil. "Saya sudah menjaga bicara saya, tapi Papa terus menekan seolah saya yang salah. Kalau kemarin saya akan mudah mengalah, tapi tidak mulai sekarang! Saya akan melindungi harga diri saya, juga apa yang saya punya. Karena apa? Karena orang yang harusnya melindungi saya justru menikam saya dari belakang. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali."Bahka
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status