All Chapters of Dibuang Suami Diperistri Tuan Presdir: Chapter 101 - Chapter 110

159 Chapters

Bab 101 Akhirnya Dion dan Layla….

“Hah…” Dion menghela napas panjang“Kenapa lagi?” Tanya Layla, menatap Dion dengan alis terangkat.Dion mengusap wajahnya dengan kedua tangan, tampak lelah. "Tidak ada, hanya merasa agak lelah” JawabnyaLayla tersenyum simpati. "Aku mengerti, pasti melelahkan saat boss mu tidak berada di tempat. Tapi kau tahu, Dion, kau selalu bisa mengandalkanku. Meskipun agak sulit membantu tapi aku bisa menyemangatimu" Kekeh Layla diakhir kalimatnyaHubungan keduanya saat ini sangat dekat namun tidak dalam status sebagai sepasang kekasih. Hanya perasaan Laylalah yang sebenarnya belum pernah diungkapkan secara langsung.Dion menatap Layla dengan lembut. "Terima kasih, Lay”“Untuk apa?” tanya Layla mengerutkan kening, sedikit bingung“menemaniku”Layla kembali terkekeh “Jika Zara tidak memintaku untuk mengambil menjadi pengganti sementaranya mungkin sekarang aku tidak memiliki waktu santai begini” Ucap LaylaSaat ini Layla bekerja menggantikan Zara sebagai sekertaris. Bisa dibilang juga dia adalah as
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 102 Dave, suami idaman

Zara menggeliat saat merasakan geli pada daerah perutnya akibat beberapa kali kecupan yang Dave berikan disana.Alana perlahan membuka mata dan mendapati mata abu menatapnya lembut disertai senyuman “Selamat pagi, Darling” Sapa Dave sambil memberikan kecupan ringan pada bibir Alana“hmm” Zara bergumam, mulutnya terlalu kebas untuk dibuka akibat dirinya yang terus bergumul dalam malam panas dengan pria yang staminanya tak pernah habis itu.“Ayo mandi lalu makan, aku sudah membuatkanmu makanan” ucap Dave dengan lembut“Disini saja” Ucap Alana manja dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.“Mandi dulu” Ajak Alesio“Tidak mau. Bawakan saja makanannya kesini Dave..” Akhirnya dengan sedikit kesusahan Zara berbicara panjang“Oke, tunggu sebentar” jawab Dave patuh sebelum meninggalkan kamar ituSetelah Dave pergi, Zara membuka mata, merenggangkan tubuhnya dari tempat tidur. Dia beranjak menuju kamar mandi, tak lupa mengunci pintu dengan hati-hati untuk mendapatkan privasi yang dia ingi
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 103 Ancaman dan terancam

Zara mengenggam erat tangan Dave ketika mereka memasuki pintu utama kediaman Carpenter. Rumah besar dengan arsitektur klasik itu selalu membuat Zara sedikit gugup dikunjungan keduanya ini, terutama saat Zara berpikir jika dia akan bertemu dengan para ‘sepupu’ Dave terutama Sylvia.Zara ingat sekali bagaimana wanita itu selalu mencari masalah dengannya.Pintu didepan mereka terbuka, Dave merangkul Zara lalu membawanya masuk“Apa kabar itu benar? Zara mengandung?” Tanya Kakek Erman bahkan sebelum pintu dibelakang mereka tertutup“Iya, kami akan memiliki anak” Jawab Dave“Lelaki atau perempuan?” Tanya kakek Erman lagi dengan lebih antusias“Kandungannya baru berusia 4 minggu jadi bagaimana bisa kami tahu gendernya?” Dave tersenyum miring seorang menertawakan pertanyaan yang diajukanKakek Erman mengangguk kepala singkat “Selamat, Zara."Zara tersenyum, merasa sedikit lega. "Terima kasih, Kakek."“Jaga dia dia benar” Peringat Kakek Erman. Tatapan kakek Erman kembali mengeras saat dia mena
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab 104 Seseorang dari masa lalu

“Jadi kau hamil?”“Astaga!” Zara tersentak kaget karena sentuhan tiba-tiba di belakangnya. Begitu dia berbalik, dia mendapati Sylvia di sana.“Maafkan aku, apa aku mengagetkanmu?” Sylvia tersenyum lebar, matanya berbinar penuh rasa ingin tahu yang justru membuat Zara semakin waspadaMengingat pertemuan pertama mereka, Zara jadi sedikit curiga di balik nada bicara ramah yang Sylvia berikan padanya. Ada sesuatu yang terasa tidak tulus.“Tidak apa-apa” jawab Zara sambil mencoba tersenyum. “Hanya sedikit terkejut, itu saja.”“jadi berapa usia kandunganmu sekarang?” Tanya Sylvia“Baru empat minggu”Sylvia melangkah lebih dekat, memandang perut Zara yang rata. “Aku senang mendengar kabar baik ini. Dave pasti sangat bahagia.”Zara mengangguk pelan, masih berusaha memahami maksud di balik senyum Sylvia. “Ya, kami berdua sangat senang. Terima kasih.”Sylvia menatap Zara dengan tatapan yang sulit diartikan. “Kau tahu, Zara, kehidupan memiliki cara aneh untuk menghadirkan kejutan, ya?”Zara mund
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab 105 Seseorang dari masa lalu (2)

“Dave” Sebuah suara lembut tapi penuh emosi mengambil alih atensi Zara. Suara yang belum pernah dia dengar, namun entah kenapa terasa begitu akrab.Dave menoleh dengan mata terbelalak. Berdiri di ambang pintu adalah seorang wanita dengan rambut cokelat panjang yang tergerai indah“Melisa?” Dave berbisik, suaranya terdengar serak.Wanita itu mengangguk pelan. “Iya, Dave. Ini aku.”Zara menatap wanita di depannya. Kenapa wanita itu menatap wajah suaminya seperti itu. Dan tubuh Dave juga terlihat tegang.“Kau Melisa?” Zara mengernyit tidak mengerti. Kenapa suaminya dan wanita itu saling memanggil nama. Bahkan Zara bisa melihat pancaran kerinduan dimata wanita yang dipanggil dengan nama Melisa oleh suaminyaSret..“Dave.” Zara kaget saat suaminya tiba-tiba memundurkan kursi, berjalan menuju wanita itu dan beralih menarik wanita bernama Melisa itu keluar dari ruang makanZara kaget. Ia tidak mengerti situasinya. Siapa Melisa? Dan kenapa suaminya terlihat bingung sekaligus kaget. Zara berba
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Bab 106 Sifat asli yang mulai terungkap

Sarapan pagi ini terasa sangat canggung. Awalnya Dave mengajak Zara untuk segera pergi dari sana, namun rupanya Kakek Erman memohon agar mereka tinggal. Zara yang memang tidak bisa melihat orang yang lebih tua darinya memohon lantas setuju untuk tinggal.Kursi meja makan diisi oleh Sylvia dan Melisa yang duduk bersebelahan. Beberapa kali Melisa mencoba mengajak Sylvia berbicara yang berakhir dengan Sylvia yang mengabaikan Melisa“Duduklah, maaf jika ini membuat kalian tidak nyaman” ucap kakek Erman dengan sungkan“Tidak masalah kakek” Zara menjawab dengan senyum tipis“Mau makan apa?” tanya DaveZara menatap berbagai jenis makanan didepannya “Krim sup saja” JawabnyaDave meraih mangkuk lalu menuangkan krim sup disana. Hal itu tak luput dari perhatian Melisa.Tangan Melisa yang ada dibawah meja terkepal erat, dia menahan kekesalan yang melandanya “Dave, apakah kau ingat saat kita pergi ke pantai itu? Yang di mana kita...” Melisa memulai, suaranya sengaja dibuat lembut dan menggoda.Dav
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 107 Hukuman Melisa

Beberapa hari kemudian, mereka kembali ke Indonesia. Zara, yang merasa lega bisa kembali ke tanah air mekipun setelah mendarat di Jakarta, Dave langsung menuju kantor untuk mengejar pekerjaan yang tertunda.Dave sedang duduk di ruangannya, tenggelam dalam pekerjaan, ketika pintu kantornya terbuka dengan keras. Dia mendongak dan melihat Melisa berdiri di ambang pintu dengan pakaian seksi.Dave berdecak kesal. Dalam hati dia memaki orang yang membiarkan Melisa masuk ke dalam ruang kerjanya“Dave” Dave menatap tajam wanita yang kini melangkah ke arahnya.“Keluar” Ucap Dave tajamMelisa mengulas senyum tipis “Dave.. Aku tau kalau kau juga merindukanku. Kau sangat mencintaiku. Kau masih memujaku, sama seperti dulu” Bisik Melisa lalu tanpa permisi duduk dipangkuan Dave.Melisa tersenyum menggoda kemudian dengan berani meraba dada bidang Dave yang tertutup kemeja.”Lihat aku jauh-jauh ke Indonsia hanya untuk menemuimu dan membawakanmu makan siang” Ucap Melisa lalu mulai membuka satu persatu
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

Bab 108 kembali diuji

“Mau makan apa?” tanya Dave saat mereka sudah masuk ke dalam mobil dan Dave yang memakaikan sabuk pengaman ZaraZara mulai berpikir, mencari sesuatu yang bisa menggugah seleranya. “Hmm, bagaimana kalau kita coba sandwich tuna dan salad?”Dave mengangguk. “Tentu, Setelah makan, ayo kita periksa kehamilanmu”Zara mengerutkan kening “Bukannya Elisa sudah memeriksanya saat kita di Jerman?”Dave tersenyum tipis “Benar, tapi aku ingin mendengar kabar anak kita lagi”Zara merasa hatinya hangat mendengar perhatian Dave. Mereka menuju restoran terdekat yang terkenal dengan sandwich tuna dan saladnya.Setelah memesan, mereka duduk di meja dekat jendela, menikmati pemandangan kota.Dave tidak bisa melepaskan pandangannya dari Zara. "Bagaimana rasanya?” tanya Dave sambil menyantap steaknya.“Enak sekali. Kamu tahu aku suka tuna” jawab Zara sambil menggigit sandwichnya.Dave tersenyum, merasa senang melihat Zara menikmati makanannya. Rasanya hal-hal kecil seperti ini saja sudah membuat Dave bahagi
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

Bab 109 (21+) Menginginkan mu

“Darimana?” Tanya Zara begitu Dave membuka pintu kamarDave terkejut melihat Zara belum tidur. "Darling, kau belum tidur?"Zara menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan foto tersebut. "Apa ini, Dave?"Dave mendekat, melihat foto yang membuat wajahnya seketika berubah.Mata Zara mulai berkaca-kaca. "Kapan foto ini diambil, Dave? Apakah sebelum makan siang tadi Melisa menemui kamu?"Dave menghela napas panjang, berusaha menenangkan dirinya. "Siapa yang mengirimnya padamu??"“Dave”Zara terisak, bukannya menjelaskan Dave justru menanyakan siapa pengirimnya, bukankah itu berarti apa yang mereka lakukan ini benarDave merasa hatinya hancur melihat Zara terisak. Dia menyadari kesalahannya dan mencoba meraih tangan Zara. "Maaf Darling. Aku hanya ingin tahu siapa yang mencoba mengacaukan kita."Zara menarik tangannya, matanya penuh dengan rasa sakit dan kecewa. "Tidak penting siapa yang mengirimkannya, Dave. Yang penting adalah apa yang terjadi di foto ini. Apa yang kau lakukan dengan Mel
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

Bab 110 (21+) Tidak pernah cukup

“Enghhh-“ Napas Zara terengah saat jemari Dave memasuki miliknya dan menggerakannya dengan kencang“D-Dave.. pelan..”Dave perlahan menurunkan ciumannya dari bibir ke leher Zara, memberikan kecupan dan gigitan kecil yang membuat Zara mendesah lebih keras. "Dave..." lirih Zara, tubuhnya bergetar karena sensasi yang diciptakan suaminya.Ciuman Dave terus turun, melewati tulang selangka hingga mencapai perut Zara yang mulai membesar. Dave berhenti sejenak, memberikan ciuman lembut pada perutnya, seolah-olah berbicara dengan bayi mereka. "Cepat tumbuh didalam sana Kids, jangan merepotkan mamamu" bisiknya dengan penuh kasih sayang.Zara merasakan kehangatan dari ciuman Dave, hatinya dipenuhi dengan cinta dan kebahagiaan. Bibirnya tersenyum menatap Dave“Terimakasih” Gumam Zara“kau seharusnya tidak mengucapkan itu Darling”“Aghh Ahh..”Dave melanjutkan ciumannya, turun lebih jauh hingga mencapai tempat yang paling sensitif. Dia memberikan perhatian penuh pada setiap sentuhan, memastikan Za
last updateLast Updated : 2024-07-20
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status