Arunika sedang asyik berdandan di kamar. Malam ini, dia akan merayakan hari jadi pernikahan ke-2 dengan Abhimanyu. Dia sungguh bahagia karena Abhimanyu selalu memperlakukan dirinya bak seorang ratu. Meski menjadi pengusaha muda dengan kesibukan segudang, pria itu selalu memperhatikannya. Hanya saja, ketukan pintu membuat lamunan Arunika buyar seketika. "Mas--?" Senyum Arunika mengembang--mengira suaminya di depan sana. Namun, dia terkejut kala melihat sang mertua di sana. “Ma-mama?” gugupnya, "ada apa, Ma?" “Apa kamu bisa turun sebentar? Mama perlu bicara,” ujar sang ibu mertua datar. Sebenarnya, sikap Masayu, sang ibu mertua yang dingin, sudah biasa Arunika rasakan. Namun, kali ini terasa berbeda. Ada sesuatu yang terpancar dari sorot mata wanita paruh baya itu. “Apa ada masalah?” tanya Arunika ragu. “Kamu turun saja dulu,” ucap Masayu seraya membalikkan badan. Setelah tiba di ujung anak tangga menuju ke bawah, dia kembali menoleh pada Arunika yang masih terpaku di temp
Baca selengkapnya