“Santai aja, Sus. Jadi, bagaimana? Besok, saya dan Andra akan pergi ke Eropa. Di sini hanya ada Hanna dan assisten rumah tangganya yang baru dapat tadi pagi.”Suster Indah menghela napasnya dengan pelan. “Iya, Mas. Saya mau. Kapan, saya bisa menemui Mas Sagara?”Andra menerbitkan senyumnya dengan lebar kala mendengar persetujuan dari Suster Indah yang menyetujui permintaan Sagara untuk menjadi perawat pribadi Mayang.“Nanti saya tanyakan ke Sagara, kapan bisa ketemuannya,” kata Andra dengan semangat.“Baik, Mas. Kalau besok beliau akan pergi ke Eropa, bagaimana kalau malam ini saja? Mas Andra, bisa jemput saya di rumah sakit jiwa? Hari ini adalah hari terakhir saya bekerja di sini.”Lantas pria itu menganggukkan kepalanya dengan semangat. “Iya, Sus. Nanti saya kabari kalau sudah ada keputusan dari Sagara, jam berapa akan ngobrol-ngobrol. Kalau begitu, terima kasih, Suster Indah.”Pria itu menutup panggilan tersebut. Ia kemudian kembali ke dalam rumah tersebut dengan langkah lebar penu
Read more