All Chapters of Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal: Chapter 161 - Chapter 170

230 Chapters

Bukan itu Maksudnya

Sagara terdiama mendengar perkataan yang diucapkan serta ditanyakan oleh perempuan itu. Sementara Andra hanya melirik Sagara. Entah apa yang akan diucapkan oleh pria itu kepada Mikayla.Kemudian Sagara menelengkan kepalanya. “Kenapa kepo soal hubunganku dengan Hanna? Bukan urusan kamu, Mikayla.” Sagara memutar bola matanya dengan pelan kemudian masuk ke dalam mobilnya.Tidak penting, melayani perempuan yang ingin tahu tentang hubungannya yang sedang terjalin itu.“Aneh! Mau coba jatuhin gue? Hhh! Mana bisa. Gue lebih cerdas dari elo, Mikayla. Patah hati boleh. Tapi, kalau mau berusaha jatuhin gue dengan skandal masa lalu gue, jangan harap bisa berhasil.”Andra menepuk bahu sahabatnya itu. “Mikayla kenal sama Hanna hanya karena dia sering pesen baju di dia. Sering juga lihat si Raffael ada di sana. Jangan aja, nanti si Raffael ketemu sama Mikayla. Berabe urusannya, Sagara.”Pria itu menghela napasnya dengan pelan. “Elo tenang aja. Nggak ada buk—“ Sagara terdiam. Ia kemudian menolehkan
Read more

Mau Ngomong apa?

“Santai aja, Sus. Jadi, bagaimana? Besok, saya dan Andra akan pergi ke Eropa. Di sini hanya ada Hanna dan assisten rumah tangganya yang baru dapat tadi pagi.”Suster Indah menghela napasnya dengan pelan. “Iya, Mas. Saya mau. Kapan, saya bisa menemui Mas Sagara?”Andra menerbitkan senyumnya dengan lebar kala mendengar persetujuan dari Suster Indah yang menyetujui permintaan Sagara untuk menjadi perawat pribadi Mayang.“Nanti saya tanyakan ke Sagara, kapan bisa ketemuannya,” kata Andra dengan semangat.“Baik, Mas. Kalau besok beliau akan pergi ke Eropa, bagaimana kalau malam ini saja? Mas Andra, bisa jemput saya di rumah sakit jiwa? Hari ini adalah hari terakhir saya bekerja di sini.”Lantas pria itu menganggukkan kepalanya dengan semangat. “Iya, Sus. Nanti saya kabari kalau sudah ada keputusan dari Sagara, jam berapa akan ngobrol-ngobrol. Kalau begitu, terima kasih, Suster Indah.”Pria itu menutup panggilan tersebut. Ia kemudian kembali ke dalam rumah tersebut dengan langkah lebar penu
Read more

Cerita Masa Lalu

Sagara menghela napasnya dengan pelan. Ia menarik tangan Hanna dan diminta untuk duduk di sampingnya. Tangan itu mengusap pipi Hanna dengan lembut dan menerbitkan senyum dengan tipis.“Suster Indah mau, jadi perawat pribadinya Mama. Jam delapan nanti si Andra jemput Suster Indah di rumah sakit jiwa.”“Ooh. Syukurlah kalau mau. Aku ikut seneng,” ucapnya kemudian menerbitkan senyum kepada sang suami. “Hanya itu, yang ingin kamu sampaikan?”“Masih ada.” Sagara menatap Hanna dengan lekat kemudian menghela napasnya dengan panjang. “Kamu tau kan, kalau kita menikah saat kamu sudah hamil?”Hanna menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Kenapa memangnya?”“Jadi begini, Sayang. Sebenarnya aku nggak mau kamu salah paham. Tapi, kita harus luruskan ini. Ini salah aku. Aku yang pertama kali ngajak kamu berhubungan intim. Dan sebenarnya hal itu tidak dianjurkan jika kamu dalam keadaan hamil.“Maafin aku, yaa. Untuk dua bulan ke depan, kita harus menahan nafsu masing-masing. Ini untuk kebaikan kita ju
Read more

Tiga Kali Lipat

Sagara menerbitkan senyumnya. "Boneka kesayangan kamu. Aku ambil karena Andra marah-marah, minta diambil lagi sepeda yang udah aku buang ke dasar sungai."Hanna menganga mendengar ucapan Sagara. Di mana pria itu sudah bersusah payah mengambil sepeda serta boneka miliknya.“Ya—yang bener, Sagara?” tanyanya seolah tak percaya dengan ucapan suaminya itu.Sagara menganggukkan kepalanya sembari mengulas senyumnya. “Iya. Aku menyimpannya dan berharap bisa bertemu lagi dengan kamu. Boneka itu selalu aku bawa setiap kali mencari kamu. Tapi, pencarian kamu berhenti saat aku masuk kuliah. Juga, banyaknya cewek yang nanyain itu boneka kenapa dibawa-bawa.“Dan kamu tau, apa jawabanku? Itu adalah milik adikku yang sudah meninggal. Jahat memang. Tapi, demi menjaga boneka dibuang oleh para perempuan kala itu, aku mengelabui mereka dengan mengatakan kalau itu adalah milik adikku. Padahal, Mama nggak pernah punya anak lagi selain aku.”Sagara terkekeh sendiri kala menceritakan tentang boneka yang sela
Read more

Mau Bicara Soal apa?

Perempuan itu menerbitkan senyumnya. “Iya, Mas. Sebelumnya terima kasih, karena sudah mempercayakan saya untuk merawat Bu Mayang. Saya akan melaksanakan tugas saya dengan baik.”Sagara menganggukkan kepalanya. “Saya percayakan semuanya pada Suster Indah.” Kemudian menoleh kepada Andra. “Dan untuk elo, Andra! Jangan nyari kesempatan dalam kesempitan! Jangan mentang-mentang gue dan Hanna lagi pergi, elo bisa seenak jidat elo main ke sini dan godain Suster Indah! Awas aja, lo ngotorin rumah gue.”Andra memutar bola matanya dengan malas. “Takut banget sih, lo. Gue punya batas aturan, yaa!”Mayang geleng-geleng kepala dengan kelakuan Sagara dan Andra yang tak pernah akur dalam situasi apa pun.“Kalian ini. Lagi bahas serius pun, masih saja ingat untuk berdebat.” Mayang menghela napasnya dengan kasar. “Sagara. Kenapa berucap seperti itu? Karena kamu pernah khilaf? Sampai membuat Hanna hamil? Begitu?” skak Mayang kemudian.Sagara menerbitkan cengiran kepada mamanya itu. “Sorry, Ma. Iya. Aku
Read more

Jadi Sarang Hantu

Sagara mengendikan bahunya. “Mau lamar Suster Indah, mungkin. Dua bulan lagi wisuda. Mau langsung lamar Suster Indah, katanya.”Dokter Aris tersenyum tipis. Raut wajahnya terlihat seperti bingung. Namun, ia tak ingin memperlihatkan mimik wajah tersebut.“Baiklah. Mari, ke depan. Sembari menunggu kalian tebus obat, saya akan bicara dengan Pak Andra.”“Jangan Pak Andra, Dok. Andra aja. Bentar lagi jadi iparnya,” ucap Sagara kemudian menerbitkan senyumnya dengan lebar.Dokter Aris terkekeh dengan pelan. Kemudian menganggukkan kepalanya dan keluar bersamaan dengan Hanna dan Sagara.Sementara kedua insan itu menuju apotek. Dokter Aris menghampiri Andra yang tengah berdiri sembari memandang struktur organisasi yang ditempel di dinding.“Tadi, kata Sagara … saya tidak perlu memakai kata ‘Pak’ untuk memanggil kamu,” kata Dokter Aris kepada Andra.Pria itu mengulas senyumnya. “Iya, Dok. Lagi pula, saya masih muda. Malah, tuaan Dokter Aris.”Dokter Aris lantas terkekeh. “Ada apa, Andra? Katanya
Read more

Bisa jadi Gila lagi

Sementara Hanna dan Andra tengah berdiri di dekat meja konsol. Di mana terdapat foto Satya yang masih disimpan di sana.“Lagi liatin apaan?” tanya Sagara menghampiri kedua orang tersebut.Hanna menolehkan wajahny kepada Sagara. “Kamu, nggak mau bawa foto-foto keluarga kamu? Di rumah kita, nggak ada foto-foto mama dan papa kamu.”Sagara menerbitkan senyumnya. “Kita bawa setelah aku beli rumah baru untuk kita.”Hanna manggut-manggut. “Udah selesai? Baju Mama, udah dibawa semua?”Sagara menggelengkan kepalanya dengan pelan. “Kita pulang aja, yuk! Dari tadi kulit aku merinding terus. Rumah segede gini, nggak ada yang isi. Jadi sarang hantu.”Sagara menarik tangan Hanna lantaran kulitnya terus bergidik.“Kamu gimana sih. Di rumah sendiri kok takut,” kata Hanna setelah tiba di luar.“Sagara, Sagara! Wartawan datang lagi. Haiiss! Cepet bener, mereka dapat infonya. Sialan!” Andra, Sagara dan Hanna lantas segera masuk ke dalam mobil dan menancapkan gas dengan laju yang sangat tinggi.“Sagara.
Read more

Sangat Mencintai Istrinya

Sementara di dalam kamar.Hanna dan Sagara tengah duduk di sofa. Tengah membuka laptop yang sudah lama tidak pernah ia hidupkan. Beruntung, laptop itu masih menyala dan masih bisa digunakan.“Banyak tugas kuliah yang aku simpan di sini. Setelah kamu melahirkan, aku akan kembali ke kampus. Hanya sampai S-2 saja. Nggak akan lanjut S-3. Mau fokus ke kantor dan keluarga aja. Kalau sambil kuliah juga, yang ada nggak bisa fokus ke yang lainnya,” kata Sagara sembari menatap Hanna dengan lembut.Perempuan itu menerbitkan senyumnya. “Terserah kamu saja, Sagara. Apa yang akan kamu lakukan, selama itu baik menurut kamu, silakan dilakukan.”Sagara mengusapi pucuk rambut istrinya itu. “Bonekanya, nggak mau kamu peluk? Dulu, rela terjun demi mengambil boneka itu. Kenapa sekarang hanya diliatin aja?”Hanna menghela napasnya dengan panjang. Matanya kemudian menatap boneka yang disimpan di atas meja di depannya.“Aku masih nggak nyangka, Sagara. Kamu bisa mengambil boneka ini dan mencari keberadaan ak
Read more

Kakeknya Tahu

Sarapan pagi bersama dengan sang kakek, Untuk pertam kalinya setelah ia menyandang status sebagai seorang suami dari Hanna—perempuan yang begitu sangat ia cintai.Sagara terkejut kala melihat sang istri tengah berdiri di ambang pintu. “Sayang! Kamu lagi ngapain berdiri di sini?”Hanna menerbitkan cengiran kepada suaminya itu. “Lagi dengerin kamu ngobrol sama kakek kamu. Kok aku nggak tau, kalau kamu mau adain resepsi lagi? Kenapa aku nggak dikasih tau?”Sagara menghela napasnya dengan panjang. “Jangan salah paham dulu, okay. Aku nggak kasih tau kamu karena mau kasih kejutan buat kamu. Karena kamu udah tau, akhirnya aku kasih tau dari sekarang aja. Iya. Aku akan mengabulkan keinginan kamu yang pernah kamu inginkan saat itu.“Menjadi seorang ratu dalam satu hari. Aku akan mengabulkannya setelah melahirkan. Karena anak kita laki-laki, dia akan menjadi prince di sebuah panggung pelamin, menemani mama dan papanya yang sedang menjadi raja dan ratu dalam sehari. Pokoknya nggak bakalan kamu l
Read more

Sudah Memperingatinya

Ruki menggelengkan kepalanya dengan pelan. “Kalau Kakek tau, mama kamu sudah Kakek masukkan ke dalam penjara, Sagara. Tapi, Tuhan sudah menghukumnya. Dia dibuat gila dan itu cukup membuat Kakek puas.” Ruki tersenyum miring.Sementara Sagara menghela napasnya dengan pelan. “Terlalu banyak kesengsaraan yang aku alami setelah kejadian Papa meninggal, kemudian perusahaan diambil alih Damar, aku diusir dan Hanna mau menampung hidup aku. Dan Kakek hanya diam memandang permainan yang sedang Tuhan mainkan dalam hidup aku.”“Maaf, cucuku. Semuanya sudah terjadi. Maafkan Kakek yang tidak bisa banyak membantu kamu kala itu. Kakek hanya tidak ingin kelemahan kamu menjadi senjata bagi mereka untuk menurunkan reputasi kamu.”Sagara mengerutkan keningnya. “Maksud Kakek apa?” tanyanya lantaran penasaran.Ruki menghela napasnya dengan panjang. “Para wartawan di Indonesia masih mencari keberadaan kamu. Mereka tau, kamu sudah menikah. Bahkan mereka pun tau kalau Hanna sedang hamil. Apa yang akan mereka
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
23
DMCA.com Protection Status