Home / Romansa / Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa: Chapter 311 - Chapter 320

385 Chapters

S2 BAB 21 : Ruang Interogasi FBI

Sore itu, rasa gelisah terus mengusik pikiran Elara. Sepanjang hari, pikirannya melayang, entah memikirkan apa.Ia merasa terjebak dalam rutinitas yang membosankan sejak kemarin tanpa Arion. Tiba-tiba ia teringat Jeanne, sahabatnya dan merasa hidupnya mungkin akan sedikit ceria jika Jeanne ada di sana.Akhirnya, setelah duduk melamun cukup lama dan terinspirasi cara Jeanne menghibur diri, Elara memutuskan untuk mengubah suasana dengan mencoba menghibur dirinya."Susie," panggil Elara, menatap pengawal pribadinya yang berdiri tak jauh dari sana. "Aku ingin keluar sebentar. Mungkin ke mall untuk berbelanja beberapa barang. Setelah itu, aku ingin mampir ke tempat Zhenzhen."Susie, yang sudah memperhatikan sikap Elara seharian, tersenyum lega. "Itu ide yang bagus, Elara. Kau memang butuh udara segar.”“Mall mana?” tanya Susie lagi, penuh perhatian.“Entahlah.”Susie merenung sesaat, kemudian mengemukakan idenya. “Bagaimana kalau kita ke Westfield San Francisco Centre? Ini tujuan belanja pa
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

S2 BAB 22 : Menghubungi Max

Elara duduk di meja bar, jari-jarinya dengan santai menyentuh gelas berisi virgin mojito --minuman non-alkohol yang ia pilih, sementara senyumnya sesekali tersungging saat mendengar lelucon Zhenzhen.Mereka telah berbicara hampir satu jam, membahas berbagai hal dari bisnis Zhenzhen dan pekerjaan Elara di VeraCore, hingga sedikit kehidupan pribadi masing-masing."Aku senang kau mengunjungiku," kata Zhenzhen, memandang Elara dengan tawa ringan. "Kau terlihat lebih santai sekarang."Elara tersenyum, meski dalam hatinya masih ada sedikit kegelisahan yang terus merayap sejak pagi tadi. "Aku berusaha, Nona Zhen. Mungkin karena belanja di Westfield juga membantu menenangkan pikiran."Zhenzhen tertawa kecil sebelum seorang pelanggan mendekat ke bar, meminta segelas martini."Sebentar, aku harus melayani pelanggan," katanya sambil berdiri dan berjalan ke arah rak minuman.Elara menyesap minumannya pelan, menikmati sejenak suasana bar yang mulai ramai.Ponsel di tasnya bergetar.Elara meraihnya
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

S2 BAB 23 : Dia Berstatus Lebih Tinggi

"Saya mengerti, ada kalanya kita terjebak dalam situasi di mana pilihan yang kita buat, meskipun rasional pada saat itu, bisa dipersepsikan berbeda oleh pihak luar," lanjut Donovan dengan tenang."Anda tahu, rumor tentang penjualan senjata ilegal... bukan hal yang mudah untuk dilepaskan begitu saja."Mata Arion menyempit sedikit. "Aku tidak terlibat dalam hal semacam itu," katanya, suaranya tetap tenang namun tegas.Arion tahu apa yang sedang Donovan berusaha lakukan.Agen senior itu sedang melakukan ‘rapport-building’, salah satu teknik interogasi yang mengedepankan pendekatan dengan membangun hubungan baik dengan orang yang akan di interogasi.Tujuannya jelas, untuk menciptakan suasana lebih nyaman dan membuat tersangka atau orang yang diinterogasi menjadi lebih terbuka.Tentu saja Arion tidak akan larut dalam permainan teknik Donovan tersebut.Donovan mengangguk, seperti sudah menduga respons Arion yang tidak mengakui apapun. "Saya bisa menghargai itu. Tapi Anda paham, kami harus me
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

S2 BAB 24 : Kau Percaya Padaku?

“Isabelle gadis yang anggun dan tahu bersikap. Dia telah terdidik sempurna untuk bergaul di kalangan atas,” ujar Lenora. “Hanya saja--”Lucas menatap lantai, ia memang masih merasa aneh dengan fakta yang baru saja ia terima, bahwa Elara pun berasal dari kalangan kuat. Namun mendengar Lenora membicarakan Isabelle yang dikaitkan dengan Arion, hati Lucas sedikit merasa panas.“Elara sudah cocok sekarang bersanding dengan Ellworth dengan statusnya sebagai putri kandung James Wayne,” Lucas memberi pendapat. “Soal sikap, bibi bisa mendidiknya dengan ketat ke depan.”Lenora mengembus napas dan tersenyum tipis, berusaha menerima pendapat keponakannya itu.Melihat wajah enggan Lenora, Lucas segera beralih ke hal lain. “Dua keluarga besar seperti Ellworth dan Wayne bersatu... Bukankah seharusnya ada pesta pernikahan besar-besaran? Bukankah itu seharusnya diumumkan ke publik? Lalu, bagaimana dengan pesta pernikahan mereka? Aku yakin itu akan menjadi peristiwa besar yang akan mengguncang seluruh n
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

S2 BAB 25 : Dia Bukan Pria Sembarang

Hening sejenak di ujung telepon.Arion bisa merasakan Elara berusaha mencerna kata-katanya.‘Tentu saja aku percaya padamu, Arion. Tapi... apa yang sebenarnya terjadi?’Arion menelan ludah. “Ada beberapa hal yang tidak bisa kuberitahukan padamu sekarang. Bukan karena aku tidak ingin, tapi karena aku tidak boleh. Kau harus percaya padaku, Ara. Ini untuk melindungi kita berdua.”Elara terdiam lebih lama kali ini.Arion bisa merasakan kebingungan dan mungkin kekecewaan di balik keheningan itu. Namun, ia tahu ini adalah keputusan yang harus ia buat demi kebaikan mereka.‘Aku percaya padamu,’ akhirnya Elara berkata pelan. ‘Tapi janji padaku, apapun itu, kau akan jaga dirimu baik-baik.’“Aku janji, Honey.”‘Aku harap kau tahu bahwa aku akan selalu ada untukmu, apapun itu.’Arion tersenyum kecil meskipun hatinya masih terasa berat. “Terima kasih, Ara.
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

S2 BAB 26 : Kehangatan Yang Menenangkan

Arion baru saja tiba di villanya yang megah di Pacific Heights, San Francisco, setelah perjalanan panjang dari Washington DC.Malam sudah semakin larut, namun Elara tetap terjaga, menunggu kedatangan suaminya dengan gelisah.Ketika pintu utama terbuka, bayangan tegap Arion menyambutnya.Mata kelabu pria itu menyiratkan lelah, namun juga ketenangan yang hanya ia temukan saat tatapannya menangkap bayangan Elara.“Selamat datang, Rion,” sapa Elara dengan senyuman lembut.Istri cantik Arion itu berjalan mendekat, membantu Arion melepaskan jas mahalnya.Arion tersenyum tipis, namun tidak mengatakan banyak. Ia membiarkan Elara memimpin malam itu.Mereka menuju ke kamar mandi pribadi yang berada di salah satu sudut villa --kamar mandi yang berbeda dari yang ada di dalam kamar mereka berdua. Kamar mandi itu dirancang khusus dengan sentuhan mewah namun intim.Sebuah jacuzzi besar berbentuk oval berada di tengah ruangan dengan pemandangan langsung ke kota San Francisco melalui jendela kaca besar
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

S2 BAB 27 : Sesuatu Yang Terjadi

Ethan duduk dengan santai di salah satu kursi kulit berwarna cokelat tua yang menghiasi kantor mewah James Wayne, paman sekaligus pemilik Wayne Group.Dinding ruangan ini dipenuhi rak buku berisi buku-buku tentang bisnis dan tambang, mencerminkan betapa seriusnya James dalam menjalankan perusahaannya. Di meja, teh hangat tersaji di atas nampan perak, lengkap dengan cangkir porselen yang dihiasi dengan motif bunga klasik.Sambil menikmati aroma teh yang harum, Ethan meletakkan cangkirnya dan berbicara dengan tenang tentang G&P Ltd, perusahaan properti dan real estate yang dikelolanya.“Saat ini, kami sedang merampungkan pembangunan kawasan perumahan mewah di luar kota Chicago. Lokasi itu sangat strategis, dekat dengan jalur transportasi utama, dan memiliki prospek yang luar biasa,” ujar Ethan.“Permintaan properti residensial kelas atas terus meningkat, dan kami juga berencana untuk memperluas jaringan dengan membangun pusat bisnis di area yang sama,” lanjutnya, suaranya penuh keyakinan
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

S2 BAB 28 : Akan Pergi Dan Lebih Sibuk

Ethan berjalan melewati gerbang besi Taycheedah Correctional Institution, penjara yang diperuntukkan bagi narapidana wanita dengan tingkat keamanan tinggi di Wisconsin.Udara dingin dan kaku di sekitar fasilitas itu terasa menekan, seolah-olah menggambarkan beratnya dosa yang dipikul oleh para narapidana di dalamnya.Dinding-dinding penjara yang kusam dan dipenuhi kawat berduri menjulang, menciptakan suasana mencekam yang tak bisa diabaikan.Ethan melangkah masuk ke ruang kunjungan, tempat yang diperuntukkan bagi narapidana untuk bertemu pengunjung mereka.Meski sederhana, ruangan ini dijaga ketat dengan kaca tebal yang memisahkan narapidana dari pengunjung.Tidak ada sentuhan fisik yang diizinkan, kecuali dalam kasus khusus, dan hari ini adalah salah satu dari sedikit pengecualian, karena pengaruh James Wayne.Paula, ibu Ethan, adalah salah satu narapidana yang tidak diizinkan menerima pengunjung, kecuali dari keluarga Wayne, keluarga yang sangat berpengaruh di Wisconsin.Setelah ter
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more

S2 BAB 29 : Perusuh Jahil

Siang harinya.Di ruang makan yang elegan dengan pemandangan langsung ke taman vila, Elara dan Arion duduk berhadapan.Meja makan sudah disiapkan dengan apik, dihiasi oleh hidangan lezat yang Elara buat sendiri.Ada pasta seafood dengan saus krim lembut, salad segar dengan taburan keju feta, dan roti panggang yang renyah. Untuk minum, jus jeruk segar melengkapi hidangan, menambah kesan segar pada makan siang itu.Sambil makan, suasana tenang namun hangat.Manik kelabu Arion terpancang pada Elara dengan penuh cinta.Setelah beberapa saat menikmati hidangan, ia akhirnya bicara."Aku akan berangkat setelah ini, dan mungkin hari-hari berikutnya akan lebih sibuk dari biasanya," ucap Arion, suaranya tenang tapi tegas."Aku hanya ingin kau tetap mempercayaiku, Elara. Aku minta kau bersabar untuk beberapa waktu... sampai semua pekerjaan penting ku ini selesai."Elara mengangguk lembut, tersenyum menenangkan. "Apapun itu yang sedang kau kerjakan, aku berharap semuanya segera selesai. Aku akan
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more

S2 BAB 30 : Mimpi Buruk

Satu sosok menatap jam di dinding ruang kerjanya, cahaya lampu menggantung di atas meja kayu ek tua yang mengeluarkan aroma kehangatan, bertolak belakang dengan ketegangan yang menggantung di udara.Jarum jam berderak, menghitung detik yang terasa lambat.Di hadapannya, peta skematik penjara, rencana pelarian, dan daftar kontak tersebar rapi, memberi gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan malam ini.Satu misi penting akan dimulai dalam beberapa jam lagi.Lelaki itu mengambil napas dalam-dalam, lalu meraih telepon khusus yang telah ia siapkan selama beberapa minggu terakhir.Jaringan informan dan penyusup yang telah ia susun dengan cermat mulai bergerak."Apakah semua siap?" Lelaki itu berbicara pelan, suaranya terdengar berat.Suara di ujung sana menjawab cepat. ‘Kami sudah berada di posisi. Waktu telah disesuaikan dan semua telah disiapkan.’Lelaki itu menutup telepon dengan tenang.Dia tahu semuanya telah dipersiapkan dengan amat rapi dan kemungkinan gagal, nyaris nihil.Jik
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
39
DMCA.com Protection Status