Home / Romansa / Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa: Chapter 301 - Chapter 310

385 Chapters

S2 BAB 11 : Elara Vivienne Wayne

Faye dan Clara, yang berdiri tak jauh dari Elara, segera saling berbisik dengan antusias.“Aku sangat ingin melihat siapa putri kandung James Wayne!” kata Faye dengan mata berbinar. “Bayangkan jika kita bisa mendekati dia, kita pasti bisa masuk ke dalam lingkaran kalangan atas.”Clara mengangguk setuju, “Benar sekali! Ini kesempatan yang tidak boleh kita lewatkan.”James Wayne melanjutkan, “Beberapa dari kalian mungkin tahu bahwa baru-baru ini saya menemukan putri kandung saya yang telah lama hilang. Malam ini, saya ingin memperkenalkannya kepada kalian semua.” Ia berhenti sejenak, menatap para tamu dengan mata yang penuh emosi, sebelum beralih pada Ethan yang berdiri tidak jauh darinya.Memahami kode yang diberikan, Ethan mengangguk, lalu memutar tubuh untuk berjalan ke arah Elara berdiri.Faye dan Clara terkesiap dan mulai berseru tertahan.“Astaga! Itu Ethan Wayne! Ya Tuhan! Dia sangat tampan!”“Dia berjalan kemari!!” pekik tertahan Faye. Tangannya meraih tangan Clara dan saling mer
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more

S2 BAB 12 : Kau Tetangga Itu?

Setelah malam pesta yang gemerlap, Elara dan Arion melangkah keluar dari hotel dan menuju mobil Arion.Elara, yang masih mengenakan gaun malamnya yang indah, duduk di kursi penumpang sementara Arion mengemudikan mobil dengan tenang.Sepanjang perjalanan, suasana di dalam mobil terasa hangat dan intim.Arion tersenyum sambil melirik Elara. "Jadi, bagaimana rasanya sekarang menjadi lebih terkenal dari selebritis Hollywood? Jati dirimu sebagai putri kandung James Wayne membuat gempar satu perusahaan, you know?"Elara memanyunkan bibirnya, sedikit cemberut. "Aku sebenarnya tidak terlalu suka terekspos seperti itu. Aku lebih suka seperti dulu.”“Apa kau tidak lihat, tadi itu? Pegawai VeraCore memandangku dengan aneh,” keluhnya lagi.Arion tertawa kecil, suaranya yang lembut penuh kehangatan. "Mereka bukan memandangmu dengan aneh, tapi penuh rasa segan dan hormat.”“Sama saja!” Elara mencebik. “Semua terasa jadi canggung…”Arion mengulurkan tangan dan mengusap lembut rambut cokelat madu Elar
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more

S2 BAB 13 : Perubahan Suasana

Pagi itu, kantor VeraCore riuh dengan bisikan-bisikan tak terelakkan.Pembicaraan tentang pesta megah yang diadakan oleh James Wayne semalam untuk memperkenalkan putri kandungnya, Elara Vivienne Wayne, tersebar di setiap sudut.Para pegawai, yang sebelumnya mengira Elara hanyalah seorang Business Analyst biasa, kini tak henti-hentinya membicarakan fakta mengejutkan bahwa dia adalah pewaris Wayne Group.Begitu Elara melangkah masuk ke ruangan tim Business Analyst, suasana langsung berubah hening.Faye dan Clara, yang biasanya paling keras bergosip dan menyindir Elara, tiba-tiba menunduk dalam-dalam, menghindari tatapan Elara.Mereka pura-pura sibuk dengan komputer mereka, mengetik cepat seolah ada pekerjaan mendesak yang harus diselesaikan.Elara melirik ke arah Susie dan Pati, yang duduk tidak jauh dari sana.Keduanya menaikkan bahu dan mengedipkan mata, memberi isyarat bahwa mereka mengerti apa yang sedang terjadi tanpa perlu menguca
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

S2 BAB 14 : Bertemu Mertua

Arion dan Elara melangkah keluar dari terminal bandara Sacramento dengan dikelilingi beberapa tim pengaman keluarga Ellworth yang berpakaian preman.Angin sore California yang sejuk menyambut mereka, membuat kedua sudut bibir Elara tertarik ke atas.Setelah beberapa bulan di Wisconsin, kembali ke tanah kelahiran terasa menenangkan.Keduanya kemudian memasuki mobil hitam yang sudah menunggu, dan tak lama mobil pun melaju di jalanan lengang menuju mansion Grand Haven.Arion melirik Elara di kursi sebelah, lalu bersuara dengan suara dalamnya, “Ara..”“Hm?”“Apa kau benar-benar masih ingin bekerja di VeraCore?”Elara mengangkat wajahnya dan menatap Arion.Pertanyaan itu sudah mereka bicarakan sebelumnya saat masih di Madison, namun entah mengapa suasana hati Arion tampak berat sejak itu.“Rion, kita sudah membahasnya sebelumnya,” jawab Elara pelan, mencoba menenangkan.A
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

S2 BAB 15 : Makan Malam Yang Amat Berbeda

Di ruang makan Grand Haven, suasana begitu formal dan dingin. Ruangan itu meskipun megah dan elegan, terasa dingin di bawah aura Arthur.Lampu-lampu kristal yang berkilau tidak bisa menghangatkan suasana. Udara terasa berat, seperti beban yang menekan siapa pun yang duduk di dalamnya.Setiap orang yang hadir merasakan jarak tak kasat mata yang tercipta oleh sikap dingin Arthur.Tidak ada canda, tidak ada tawa—hanya percakapan formal yang singkat, penuh kehati-hatian.Bahkan suara detak jam di dinding terasa lebih keras di tengah keheningan yang mencekam, seolah semua yang ada di ruangan itu tunduk pada aura dominan sang kepala keluarga.Sementara meja makan panjang yang terbuat dari kayu mahoni gelap dipenuhi oleh peralatan makan perak dan kristal yang berkilau di bawah cahaya lampu gantung besar.Lilin-lilin mewah ditempatkan di tengah meja, cahayanya gemerlap namun tidak mampu menghangatkan suasana.Arthur duduk di ujung meja, kursi paling besar yang menunjukkan posisinya sebagai kep
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

S2 BAB 16 : Kegusaran

Arthur menatap putranya lurus, tanpa keraguan sedikit pun. “Kuasai Wayne Group. Gunakan Elara.”Ruangan tiba-tiba terasa lebih sunyi, seolah udara dingin di dalam ruangan menambah tekanan pada situasi. Arion membeku, matanya berubah dingin. Ia tidak segera menanggapi, namun wajahnya jelas menunjukkan ketegangan yang mendidih di bawah permukaan.“Apa maksudmu?” tanya Arion, suaranya rendah dan terkendali.Arthur, dengan sikap dinginnya yang biasa, menjawab tanpa sedikit pun ragu. “Wayne Group adalah raksasa di sektor pertambangan dan energi. Jika AE Group bisa menguasai mereka, kita akan menjadi perusahaan nomor satu di dunia. Dan kau, Arion, adalah kunci untuk mewujudkannya.”Arion tetap diam, matanya tidak lepas dari ayahnya.“James Wayne pasti akan mewariskan perusahaannya pada Elara,” lanjut Arthur dengan tenang, namun terdengar lebih mendesak. “Elara adalah pewarisnya, dan itu adalah peluang besar bagi kita. Akan sangat disa
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

S2 BAB 17 : Meninggalkannya Di Belakang

Elara terdiam, sedikit terkejut dengan sindiran itu. Namun, ia memilih untuk tidak membalas, karena tidak ingin memicu ketegangan lebih lanjut. “Kau harus mulai lebih memperhatikan penampilan dan performamu,” lanjut Lenora dengan nada lebih tegas dan tanpa simpati. “Menjadi seorang istri dari kalangan atas seperti keluarga Ellworth, ada banyak hal yang harus diperhatikan. Kebahagiaan bukan berasal dari hal-hal kecil yang kau alami bersama nenek dan ibumu di pinggiran kota. Itu semua tidak relevan di dunia kita.” Elara menelan ludah, merasa kata-kata Lenora begitu menusuk. Wanita bermanik zamrud itu tidak pernah menyangka percakapan ini akan berubah menjadi sekeras ini. Lenora melanjutkan, "Bahagia adalah ketika seorang wanita mampu mengukuhkan dirinya di antara lainnya –dalam kalangan kita. Adalah ketika keberadaan kita dihormati dan diakui oleh wanita-wanita sederajat lainnya. Itulah kebahagiaan yang harus kau kejar, Elara, bukan nostalgia masa kecil.” Elara hanya diam, peras
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

S2 BAB 18 : The Orcus

Di suatu tempat di West Virginia terletak jauh di dalam Pegunungan Appalachian, sebuah markas utama tersembunyi di balik hutan lebat dan medan yang terjal. Markas ini memanfaatkan jaringan gua alami yang luas, diperkuat dengan teknologi modern untuk menciptakan benteng bawah tanah yang hampir mustahil ditembus. Akses ke markas sangat terbatas, hanya bisa dijangkau melalui jalur-jalur rahasia yang dijaga ketat oleh para anggota komplotan yang loyal. Di dalam gua, markas ini dilengkapi dengan fasilitas militer canggih, termasuk ruang kontrol yang dipenuhi dengan peralatan komunikasi dan pengawasan yang mampu memantau pergerakan musuh dari jarak jauh. Pusat komando tersembunyi ini juga memiliki gudang senjata yang lengkap, dengan persediaan senjata api, bahan peledak, dan peralatan perang lainnya yang diatur rapi di dalam ruang penyimpanan yang diproteksi ketat. Lorong-lorong gelap yang panjang menghubungkan berbagai bagian markas, termasuk ruang rapat rahasia di mana para pemimpi
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

S2 BAB 19 : Hanya Untuk Melindungimu

Elara duduk di kursi santai di balkon lantai dua, menikmati udara segar dan pemandangan Teluk San Francisco yang membentang luas di depannya. Ombak tampak berderai pelan, memecah keheningan pagi yang damai. Sinar matahari memantul lembut di permukaan air, memberikan kilauan yang menenangkan. Namun, meski suasana di luar begitu tenang, pikiran Elara justru sibuk. Ia teringat percakapan dengan Arion semalam sebelum suaminya berangkat ke Sacramento. Arion, seperti biasa, tampak sangat tenang saat menawarkan agar ia ikut ke Sacramento. Tapi Elara menolaknya, mendengar nama kota itu. Perasaan cemas seketika muncul begitu saja. "Kenapa tidak ikut saja? Memang ada beberapa hal yang harus aku selesaikan di kantor AE Group, tapi aku tidak akan lama di sana," ucap Arion saat itu, menatapnya lekat-lekat. Elara mencoba tersenyum, meski hatinya sempat ragu. "Aku pikir, lebih baik aku di sini saja. Villa ini nyaman... dan kau tahu, aku mungkin lebih baik tetap di sini." Arion mengernyit
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

S2 BAB 20 : Firasat Awal

Di gedung J. Edgar Hoover, di Washington DC. Agen Donovan duduk di belakang meja kerjanya yang penuh dengan berkas-berkas berserakan. Tumpukan dokumen yang tak terhitung jumlahnya menghiasi sudut ruangan, memperlihatkan betapa rumitnya kasus yang sedang ditangani. Cahaya lampu yang dingin menerpa wajahnya, membuat kerutan di dahinya semakin terlihat jelas. Matanya tak lepas dari sebuah berkas besar yang terbuka di hadapannya. Ia tampak serius, membaca setiap kalimat dengan cermat. Bawahannya, Agen Foster, berdiri tegak di depan meja, menunggu Donovan berbicara. Donovan menggeser pandangannya dari berkas ke arah Foster. "Apa petunjuk yang kita dapatkan dari agen lapangan lainnya?" Foster, yang sudah siap dengan jawabannya, segera menjawab dengan nada formal. "Kami berhasil melacak aliran uang ke salah satu rekening di Swiss yang terkait dengan sindikatnya, tapi itu masih belum cukup. Uang itu dialihkan lagi melalui beberapa perantara, dan jejaknya mulai kabur. Kita juga mendapat
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
39
DMCA.com Protection Status