Semua Bab Kembalilah Padaku: Bab 31 - Bab 40

267 Bab

Bab 31

JasonMelihat Laura mencium pria lain sangat menyakitkan bagiku sampai aku tidak bisa menjelaskan rasanya, rasanya seolah-olah aku baru saja ditabrak oleh kereta. Mereka ada di depanku, berciuman dan menghancurkan aku. Aku merasakan rasa benci yang dahsyat sampai aku tidak berpikir dua kali untuk memukul orang bodoh itu, benar-benar ingin membunuhnya. Namun, Tama memang benar. Sekeras apa pun aku memukul orang bodoh itu, Richard, aku tahu semuanya adalah salahku. Aku telah kehilangan Laura dan kamu tidak akan mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupmu.“Tenanglah, Tuan Santoso,” kata salah satu satpam yang berada di dekatku, masih memegangiku ketika aku menyaksikan Laura pergi bersama Richard dengan putus asa. “Lepaskan aku!”Aku melepaskan diri darinya dan berlari menuju lift. Aku mencoba membukanya, tapi lift itu sedang sibuk, jadi aku berlari menuruni tangga dengan cepat, berlari seolah hidupku bergantung pada itu. Jika aku berlari dengan cepat, mungkin aku sempat menyusul Laur
Baca selengkapnya

Bab 32

LauraDari apa yang terjadi beberapa hari kemudian, aku bisa merasakan bahwa Jason mencoba menjauh dariku. Dia berhenti muncul di Nemesis dan berhenti mencoba mengusikku seperti yang dia lakukan sebelumnya. Aku diberi tahu bahwa dia telah kembali ke perusahaan utamanya, yang merupakan berita baik bagiku karena sekarang aku bisa bekerja tanpa diganggu. Dia sudah tidak menghubungiku lagi atau muncul di Nemesis. Para karyawan Nemesis menyampingkan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan pribadiku dengan Jason Santoso dan semua hal yang mereka saksikan, terutama pertengkaran yang terjadi karena aku. Mereka semua menyampingkan pertanyaan-pertanyaan terkait hal tersebut dan kembali fokus pada pekerjaan.Sementara itu, di luar pekerjaanku, aku terus berhubungan baik dengan anakku dan Richard yang sedang berada di Bogor. Setiap akhir pekan aku pergi ke sana untuk bersama dengan mereka, tapi aku tidak pernah menunjukkan kasih sayang yang lebih pada Richard. Ciuman yang aku berikan itu han
Baca selengkapnya

Bab 33

Aku bisa mendengar para petinggi tertawa dengan lembut, merasa bahwa presentasiku menyenangkan. Aku tersenyum pada mereka dan menyetel video pertama. Para model yang cantik mempertunjukkan koleksi akhir tahun Nemesis yang baru dengan menarik dan menawan. Ada sesuatu pada pencahayaan, latar belakang, penyuntingan, dan penempatan pakaian-pakaian tersebut yang membuatnya lebih menarik. Itu adalah sesuatu yang inovatif dan diprogram dengan baik yang tidak dimiliki oleh merek pesaing. Sekarang, Nemesis memiliki keunggulan itu. Produk tersebut mungkin banyak ditemui, tapi periklanan yang baik membuatnya menjadi eksklusif dan diinginkan.Aku memperhatikan bahwa semua petinggi di sana senang sekali dengan presentasiku. Mereka memujiku dan mengangguk, menyukai apa yang mereka lihat, tapi ketika aku melihat ke arah Jason, dia terlihat tidak menarik karena dia sedang memandangi ponselnya. Astaga, dia bahkan tidak menyaksikan penampilannya! Aku begitu marah sampai ingin berteriak padanya, tapi ma
Baca selengkapnya

Bab 34

Laura“Astaga, arogan sekali pria itu! Bajingan sialan! Bagaimana bisa kamu menikah dengannya bertahun-tahun?” kata Mia, salah satu desainer yang bertanggung jawab pada proyek itu.Beberapa menit yang lalu, Jason telah meninggalkan ruang rapat setelah menolak proyek besar kami dengan cara yang menyedihkan. Aku tahu dia masih membenciku, tapi dia tidak perlu melampiaskan kebenciannya pada pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh banyak orang profesional handal hanya karena dia ingin membalas dendam padaku. Jason terlalu kekanak-kanakkan, dia tidak masalah melukai seseorang jika dia ingin menyerangku.“Kita harus mengulang semuanya dari awal sampai akhir. Waktunya tidak akan cukup karena sebentar lagi sudah hari Senin,” kata sutradaranya, dan kami semua memperhatikan kalender yang terpampang di dinding dekat sana. Sekarang sudah Jumat sore, yang berarti kami hanya memiliki satu akhir pekan untuk menyelesaikan proyek baru. “Waktunya terlalu singkat, sialan!”Sampai titik itu, semua orang
Baca selengkapnya

Bab 35

“Jadi, kamu melakukan semua ini hanya untuk mempermalukan aku dan menunjukkan bahwa kamulah pemegang kendalinya?” tanyaku dengan kepala yang masih tegak. Dua minggu telah berlalu sejak terakhir kali aku melihatnya, di hari ketika aku mencium Richard di depan semua orang dan perkelahian itu. Dua minggu telah berlalu dan kukira Jason akan melupakan aku dan kembali menjalani hidupnya, tapi rasanya dia masih terpaku padaku dan sekarang dia ingin membalas dendam padaku karena telah menolaknya. “Bisakah kamu setidaknya berubah?”“Berubah, Laura? Kamu mencium pria lain di depanku dan kamu ingin aku berubah? Menurutku, aku pantas membuatmu sedikit menderita!” Dia masih belum merelakan aku.Aku tidak tahu apakah aku merasa sedih atau senang mengetahuinya, mungkin gabungan dari keduanya, tapi aku memutuskan untuk tetap menyimpan wajahku. “Richard adalah pacarku, Jason. Itulah yang dilakukan orang yang berpacaran, mereka terkadang berciuman,” jawabku, berdiri dengan tegas.“Mau sampai kapan ka
Baca selengkapnya

Bab 36

LauraAku menatap Jason tidak percaya mendengar perkataannya yang tidak masuk akal. Ciuman? Dia ingin aku menciumnya supaya dia menyetujui proyekku? Astaga, dia benar-benar tidak bisa dipercaya!“Apakah kamu sudah gila? Omong kosong macam apa yang kamu pinta dariku?” tanyaku, terkejut atas apa yang dia baru saja katakan. Aku belum pernah menciumnya lagi setelah lima tahun. Bagaimana bisa dia tiba-tiba meminta hal itu?“Ciuman itu hanya sekedar ciuman saja,” katanya, masih bersikeras. “Kamu mencium pria itu. Kenapa kamu tidak bisa menciumku juga?”Aku memutar mataku, menghela nafas. “Aku tidak percaya semua perkataanmu yang tidak masuk akal ini,” kataku.“Kamu tidak berpikir aku lebih tampan, begitu? Aku tidak membuatmu tertarik lagi?”“Astaga, Jason. Tentu saja kamu menarik,” kataku tanpa pikir panjang. Aku begitu gugup karena permintaan itu. Menciumnya? Astaga, jantungku berdegup dengan sangat kencang.“Jadi, kalau kamu masih menganggapku menarik, kenapa kamu tidak mau menciumk
Baca selengkapnya

Bab 37

LauraAku menghabiskan keseluruhan akhir pekan bekerja untuk proyek itu. Aku hampir tidak makan dan aku baru tidur sekitar pukul empat pagi dan bangun sekitar pukul 6 pagi, lalu minum kopi dan kembali bekerja. Namun, sekeras apa pun aku bekerja dan mengerahkan seluruh tenagaku, aku menyadari bahwa pekerjaan yang aku lakukan kehilangan esensinya. Itu bukan lagi sebuah karya yang layak mendapat merek ternama seperti Nemesis, jadi aku menyadari bahwa itu semua sia-sia.Aku menghela nafas frustasi, menatapi langit-langit apartemenku. Aku sudah merelakan waktu bersamaku dengan putriku akhir pekan itu hanya untuk menyelesaikan pekerjaan sialan ini dan pekerjaanku tidak berjalan dengan lancar. Semua itu adalah salah Jason. Ditambah, aku membencinya, tapi aku harus mengakuinya dan menyerah. Aku harus menyenangi pria itu jika aku ingin proyek ini sukses.Aku bangkit dari sofa dan beranjak ke balkon untuk menghirup udara segar sembari membiarkan angin membawa pergi pikiranku. Apakah aku harus
Baca selengkapnya

Bab 38

“Wah, kedengarannya menarik. Kabari aku, beri makan jiwa gosipku,” pintanya dan aku tertawa.“Akan aku kabari nanti. Sekarang aku harus pergi.”“Baiklah kalau begitu, semoga soremu bersama miliarder itu menyenangkan,” ujarnya.“Sampai jumpa nanti.” Aku mengucapkan sampai jumpa padanya, mematikan ponselku dan bersiap-siap untuk menemui Jason.*****Hari ini, aku mengenakan gaun merah ketat sepanjang lututku, sepatu hak tinggi hitam dan tas tangan yang senada dengan sepatuku, lipstik merah di bibirku, dan rambut gelapku yang bergelombang tebal tergerai di punggungku. Ekspresi tegas terpampang di wajahku seolah aku akan membunuh seseorang.Setelah aku turun dari taksi, aku diam sebentar untuk memandangi rumah besar yang ada di hadapan mataku. Aku sudah tidak melihat tempat itu begitu lama, semua kenangan tentang rumah itu menghantamku seperti angin topan. Aku harus menahan semua perasaanku. Ini pernah menjadi rumahku untuk waktu yang lama, tempat yang begitu aku sayangi dan cintai.
Baca selengkapnya

Bab 39

LauraAku terdiam di sana tanpa bisa bergerak sedikit pun sambil melihat Jason berlari di atas mesin lari, tapi dia menyadari adanya kehadiran orang lain di ruangan itu dan berbalik untuk melihat ke arahku. Dia terlihat terkejut melihatku di sana dan dia cepat-cepat menurunkan kecepatan mesin lari itu sampai mesinnya berhenti. Dia turun dari mesin dan menghampiriku, masih terkejut dan sedikit terkagum.“Laura? Wah, aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini,” katanya sembari menghampiriku. Tidak mungkin aku tidak memandangi penampilan fisiknya. Lengannya cukup berotot, otot bisepnya kencang, dan otot absnya tidak terlalu berlebihan tapi masih terlihat menarik. Jason memiliki perawakan yang luar biasa, ditambah badannya berkilau karena keringat. “Kamu terus membuatku terkejut,” komentarnya.“Wah, kamu terlihat cantik sekali.” Dia menatapku dari atas sampai bawah. Aku tidak bisa menghakiminya, lagi pula aku juga baru saja melakukan hal yang sama.“Terima kasih… Apakah kamu bis
Baca selengkapnya

Bab 40

“Kamu keliru, ini adalah keputusanku. Aku akan membiarkanmu menciumku atau tidak akan terjadi apa-apa,” kataku akhirnya, lalu dia mulai menyadari rencanaku sebenarnya. Aku berencana untuk mengakhiri semua kekonyolan itu. Aku berniat untuk mendayung sekali untuk melampaui dua tiga pulau.“Dasar gila…” Dia menggeleng kepalanya, tidak siap untuk merelakan aku.“Ayolah, Jason. Aku tahu kamu sangat ingin menciumku. Apakah kamu akan membiarkan aku pergi tanpa berciuman?” tanyaku dengan suara menggoda, matanya yang enggan menatap mataku, kemudian bibirku dan berhenti di sana, menatapku dengan penuh hasrat.“Aku tahu kamu memimpikan berciuman denganku setiap malam. Begitu aku ada di sini, kamu malah membiarkanku pergi tanpa mendapatkan apa-apa?” Aku hampir bisa mendengar isi kepalanya yang sedang berpikir.Apakah itu ide buruk untuknya, menyerahkan seluruh kendali yang dia miliki terhadapku hanya untuk satu momen? Namun, dia juga akan menyesalinya selamanya jika dia tidak menciumku sekaran
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
27
DMCA.com Protection Status