Home / Rumah Tangga / Kembalilah Padaku / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Kembalilah Padaku: Chapter 271 - Chapter 280

421 Chapters

Bab 271

TamaAku masih terkejut oleh perkataan Jason. Aku tidak mengerti kenapa dia terus mendesak percintaan di antara aku dan Suzy meskipun dia tahu aku sudah menikah dan, maka dari itu, kendati segalanya, aku masih mencintai istriku.Setelah itu, aku pergi ke apartemen Laura. Ketika aku tiba di sana, aku melihat bahwa ada petugas polisi dan penjaga keamanan dengan pakaian polos. Aku telah mendengar seseorang ditemukan meninggal di tempat itu, tapi para forensik telah pergi dengan tubuh korban tersebut dan tidak ada penyelidikan yang benar karena rekaman kamera pengawas menunjukkan bahwa Graham adalah pembunuhnya.Begitu aku diperbolehkan memasuki rumahnya, aku mencari kamar Suzy dan mengambil perlengkapan bayi yang Suzy bilang sudah dia persiapkan untuk kelahiran putri kami. Kemudian, aku kembali ke mobil dengan kekhawatiran lainnya. Aku menelan perasaanku dan menelepon Jason meskipun aku tahu aku baru saja meneriakinya.“Ada apa? Kenapa kamu meneleponku setelah kamu mematikan telepon t
Read more

Bab 272

Suzy“Apa? Kamu mau membelikanku rumah karena putriku?” tanyaku pada Tama ketika dia memberitahuku hal itu.“Iya, aku berencana begitu. Kamu tidak memiliki sumber pendapatan yang jelas. Kamu harus mengatur kehidupan finansialmu terlebih dulu, tapi sekarang Emy dan kamu membutuhkan dukungan. Akan lebih logis bagimu untuk menerima penawaranku,” jelasnya sambil mengangkat bahunya seolah-olah itu adalah hal yang sudah jelas.Seperti yang diharapkan, para dokter menyerahkan putriku padaku siang itu, jadi sekarang aku bisa menggendongnya di pelukanku dan melihatnya dari dekat. Dia begitu manis, sangat menggemaskan. Rambut dan matanya sejernih Tama, tapi aku juga bisa melihat beberapa detail diriku pada anak itu.Anehnya, Tama terus berada di rumah sakit itu sampai sekarang. Sejak kemarin, dia hanya pergi ke apartemen Laura untuk mengambilkan barang-barang yang putriku dan aku perlukan, lalu dia dengan cepat kembali. Aku tidak bisa tidak berterima kasih dan mengatakan bahwa bantuannya san
Read more

Bab 273

LauraAku mengambil kesempatan untuk mandi dan berganti pakaian di rumah Jason, lalu aku pergi ke rumah sakit tempat Suzy sedang dirawat. Setelah banyak berdiskusi, Jason tidak mau membiarkan aku membawa Anna ke rumah sakit.“Ada banyak kontaminasi di rumah sakit. Putri kita bisa masuk ke tempat itu dalam keadaan sehat dan pulang dalam keadaan sakit. Lagi pula, setelah apa yang terjadi kemarin, Anna mungkin akan merasa terpengaruh ketika dia mengunjungi kembali lingkungan itu dan mengingat momen ketika dia diculik oleh kakakmu,” katanya padaku.“Jangan sebut Graham kakakku. Dia bukan kakakku. Kalaupun dia sebelumnya memang kakakku, maka dia bukan kakakku lagi,” kataku padanya, menegurnya.Dia mengangkat bahunya. “Terserah. Daripada membawa Anna ke rumah sakit, bagaimana kalau kamu membawa dia ke pusat perbelanjaan atau taman hiburan? Kamu tidak pernah melakukan itu untuknya,” kritiknya padaku.Aku tertawa skeptis. “Tentu saja aku melakukan itu, Jason. Kenapa kamu mencoba membuatku
Read more

Bab 274

Laura“Menarik sekali bagaimana kamu terburu-buru melindungi wanita itu dan tidak memihakku, padahal aku selalu berada di sisimu sejak awal, Laura. Ternyata, kamu tidak tahu berterima kasih, ya?” Di tengah-tengah perdebatan, Fia melontarkan hal itu padaku.“Apa yang kamu bicarakan, Fia?” Aku ingin tahu, tidak paham apa yang dia maksud dengan hal itu. “Apakah aku tidak berterima kasih padamu? Apa yang kulakukan hingga membuatmu berpikir aku tidak berterima kasih padamu?”“Jangan melucu, Laura. Itu tidak cocok denganmu,” katanya sambil memasang raut wajah jijik.“Apakah kamu berpikir aku berutang sesuatu padamu?” tanyaku. Mungkin itu karena dia terus berada di sisiku selama masa pascaperpisahan yang kulakui setelah aku bercerai dengan Jason, saat-saat ketika dia meminjamkan uang padaku supaya aku bisa bertahan hidup dalam tahun-tahun pertama itu dan tidak pernah mau menerima uangnya kembali, meskipun aku menghindarinya dan tidak pernah berbagi banyak hal dengannya. Mungkin juga karen
Read more

Bab 275

Suzy“Dengar, Tama, aku serius. Kamu tidak perlu berusaha sekeras ini hanya karena kamu merasa itu adalah hal yang benar, oke? Tolong hentikan itu. Ini semua sangat memalukan bagiku, aku tidak bisa menerima rumah ini begitu saja dan berpura-pura semuanya baik-baik saja,” kataku pada Tama setelah dia menawarkan untuk membelikan rumah untukku dan putriku.“Namun, kenapa kamu berkata begitu? Niatku baik …,” ujarnya, tapi pada saat itu, Fia dan Laura memasuki ruangan. Kedua wanita itu sedang membawa buket bunga tulip yang mirip.“Apa itu? Apakah kedua wanita kaya ini berbelanja di toko bunga yang sama?” tanyaku sambil tertawa mengejek. Lagi pula, apa artinya itu? Apakah mereka berdua berteman lagi dan memutuskan untuk membawa buket bunga konyol ini bersama untukku?Laura memandang buket bunga di tangannya, lalu menggumamkan sesuatu yang tidak terdengar seakan-akan dia telah melupakannya. Fia melempar buket bunga itu ke sebuah pojokan dan langsung berlari ke arah suaminya, memegang peru
Read more

Bab 276

LauraAku sedang memberi Suzy beberapa anjuran tentang peran seorang ibu, memberitahunya apa yang harus dan tidak boleh dia lakukan dan bagaimana cara mengasuh seorang bayi.“Kalau bisa, sewa profesional khusus untuk menemanimu selama beberapa minggu pertama. Semua pengasuhan itu amat sangat diperlukan,” kataku padanya. Aku menjadi teringat ketika aku baru menjadi seorang ibu dan tidak memiliki bantuan untuk membantuku mengasuh bayiku dan aku harus menjalani semuanya seorang diri. Aku tidak ingin Suzy melalui sedikit pun dari apa yang telah kulalui, jadi aku bersedia membantunya dalam semua hal ini.“Tama bilang dia akan menyewa pengasuh untuk membantuku. Dia juga bilang dia mau membelikan rumah supaya aku bisa tinggal bersama Emy,” katanya sambil memutar bola mata.Aku menelan ludah sambil membetulkan posisi dudukku, merasa sedikit tidak nyaman dengan berita itu. Aku yakin ada keterlibatan mantan suamiku di balik keseluruhan cerita ini. “Itu agak aneh,” komentarku.“Apakah menuru
Read more

Bab 277

Laura“Bolehkah aku menebak siapa yang sedang kamu pikirkan? Kamu sedang memikirkan pacarmu, ‘kan?” kata Suzy dengan senyuman mencurigakan.Memang benar bahwa pikiranku sedang ke mana-mana. “Pacar …. Aku bahkan tidak tahu apakah aku masih memiliki pacar, Suzy,” kataku padanya sambil menghela napas sedih.“Apa yang terjadi, Lau? Astaga. Apakah dia mengecewakanmu? Untunglah aku tidak pernah menyukai orang Jawa!” Dia tiba-tiba menyinggung seluruh suku hanya untuk menghiburku.Aku tertawa lemah dan menggelengkan kepalaku. “Dia tidak melakukan hal-hal seperti itu, Suzy. Gideon itu orang yang sangat baik. Dia hanya meneleponku pagi ini, dan yah, kurasa dia menjadi gelisah ketika aku memberitahunya mengenai Jason dalam hariku yang rumit kemarin,” kataku padanya, teringat bahwa Gideon telah mematikan teleponnya. Dia pasti merasa terganggu ketika mengetahui bahwa aku telah menghampiri Jason seperti itu.“Aku bisa memahami sudut pandangnya, tapi kemarin adalah pengecualian. Aku tidak menger
Read more

Bab 278

Laura“Aku akan memberimu sebuah tawaran sekarang,” kata Gideon. “Bagaimana kalau kamu ikut denganku dan tinggal bersamaku di Surabaya? Peluang-peluang baru akan terbuka untukmu di sana, ada keamanan yang terjamin untuk membesarkan seorang anak, dan yang terpenting, kamu akan terbebas dari godaan Jason Santoso.”Mulutku menganga lebar setelah dia mengucapkan kata-kata itu. Aku tertegun karena, dari awal, aku tidak pernah berpikir akan tinggal jauh dari Jakarta, apalagi di provinsi lain. Namun, seharusnya aku sudah menduganya karena aku berpacaran dengan pria yang berasal dari provinsi lain. Cepat atau lambat, dia akan membuat tawaran seperti ini.“Kenapa kamu terlihat sangat terkejut? Surabaya itu keren, tahu?” katanya sambil menatapku dengan senyuman kecil.“Astaga, kamu benar-benar cemburu, ya, Gideon? Kamu melakukan semua ini supaya Jason tidak bertemu denganku?” komentarku sambil mengerang.Dia tertawa. “Iya, kamu benar,” katanya sambil menatapku dengan tatapan jahil.“Oh, ya
Read more

Bab 279

LauraAku tertegun oleh ketidaksopanan perkataan pria itu. “Apa? Aku sedang berbicara dengan putriku, tolong berikan ponselnya kepada dia,” pintaku.“Pertama-tama, bicaralah denganku. Apakah kamu berencana memisahkanku dari putriku, hah?” tanyanya dengan nada menuduh. “Apakah kamu ingin tinggal di Surabaya bersama Nalendra, si b*jingan biasa-biasa saja itu, dan membawa putriku bersamamu? Sudah kuperingati kamu tidak akan bisa memisahkan aku dari putriku, Laura Tanusaputera!” ocehnya.Aku hampir kehabisan napas. “Bagaimana kamu bisa tahu itu?” gumamku. Belum dua jam berlalu sejak Gideon dan aku membicarakan hal ini dan dia sudah mengetahuinya? Ditambah, dengan cara yang salah.“Aku berusaha sebaik mungkin untuk mengetahuinya, tapi itu tidak penting lagi sekarang. Jika kamu ingin menghancurkan hidupmu di perusahaan si b*rengsek menyebalkan itu, maka pergilah, Laura. Lagi pula, kamu adalah wanita yang bebas, bukan? Namun, jangan bawa putriku dalam petualanganmu. Putriku hanya berumur
Read more

Bab 280

SuzyEsok harinya, ketika aku bisa meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumah, Tama membawa putriku dan aku ke rumah yang telah dia belikan untuk kami. Itu adalah tempat yang sangat nyaman dan terdapat taman indah dan angin yang sejuk. Rumah itu sudah cukup lengkap dan ruangannya sudah bagus untuk ditinggali. Dia juga memenuhi janjinya ketika dia bilang dia akan menyewa profesional untuk membantuku, jadi dia menyewa perawat, pengasuh, pembantu rumah tangga, dan bahkan sopir yang bisa mengantarku bepergian. Jadi, ketika aku meninggalkan rumah sakit, aku tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa selain mengasuh putriku dan menjaga kesehatanku.Ketika Clara dipulangkan dari rumah sakit, aku mengundangnya untuk tinggal bersamaku, terutama karena flat tempatnya tinggal di Tangerang Selatan sudah disewakan untuk orang lain. Aku membuka pintu untuknya begitu dia tiba di rumah baruku.“Selamat datang di rumah baruku!” kataku padanya dengan semangat.“Wah, Suzy, tempat ini indah—Besar sekali! K
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
43
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status