Share

Bab 279

Penulis: Meminger
Laura

Aku tertegun oleh ketidaksopanan perkataan pria itu. “Apa? Aku sedang berbicara dengan putriku, tolong berikan ponselnya kepada dia,” pintaku.

“Pertama-tama, bicaralah denganku. Apakah kamu berencana memisahkanku dari putriku, hah?” tanyanya dengan nada menuduh. “Apakah kamu ingin tinggal di Surabaya bersama Nalendra, si b*jingan biasa-biasa saja itu, dan membawa putriku bersamamu? Sudah kuperingati kamu tidak akan bisa memisahkan aku dari putriku, Laura Tanusaputera!” ocehnya.

Aku hampir kehabisan napas. “Bagaimana kamu bisa tahu itu?” gumamku. Belum dua jam berlalu sejak Gideon dan aku membicarakan hal ini dan dia sudah mengetahuinya? Ditambah, dengan cara yang salah.

“Aku berusaha sebaik mungkin untuk mengetahuinya, tapi itu tidak penting lagi sekarang. Jika kamu ingin menghancurkan hidupmu di perusahaan si b*rengsek menyebalkan itu, maka pergilah, Laura. Lagi pula, kamu adalah wanita yang bebas, bukan? Namun, jangan bawa putriku dalam petualanganmu. Putriku hanya berumur
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 280

    SuzyEsok harinya, ketika aku bisa meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumah, Tama membawa putriku dan aku ke rumah yang telah dia belikan untuk kami. Itu adalah tempat yang sangat nyaman dan terdapat taman indah dan angin yang sejuk. Rumah itu sudah cukup lengkap dan ruangannya sudah bagus untuk ditinggali. Dia juga memenuhi janjinya ketika dia bilang dia akan menyewa profesional untuk membantuku, jadi dia menyewa perawat, pengasuh, pembantu rumah tangga, dan bahkan sopir yang bisa mengantarku bepergian. Jadi, ketika aku meninggalkan rumah sakit, aku tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa selain mengasuh putriku dan menjaga kesehatanku.Ketika Clara dipulangkan dari rumah sakit, aku mengundangnya untuk tinggal bersamaku, terutama karena flat tempatnya tinggal di Tangerang Selatan sudah disewakan untuk orang lain. Aku membuka pintu untuknya begitu dia tiba di rumah baruku.“Selamat datang di rumah baruku!” kataku padanya dengan semangat.“Wah, Suzy, tempat ini indah—Besar sekali! K

  • Kembalilah Padaku   Bab 281

    SuzySekarang Clara dan aku sedang duduk di ruang tengah. Putriku sedang tertidur di pangkuanku seraya aku menidurkannya kembali, menjaganya dengan hati-hati karena dia masih sangat lemah karena dia hanya berumur satu minggu.Clara sedang merokok di dekatku seraya kami merokok dan membicarakan omong kosong. “Namun, apakah benar kalian benar-benar tidak pernah tidur bersama lagi? Apakah benar kamu hanya pernah tidur bersama dia sekali saja? Si miliarder itu terus bilang tidak, tapi kamu tahu kita tidak bisa memercayai laki-laki,” katanya, masih jahil.“Namun, dia benar. Setidaknya, mengenai hal itu dia benar,” jawabku.”Kenapa? Aku tidak paham kenapa kalian berdua sangat ragu-ragu. Wah, bukankah mustahil tidak ada ketegangan seksual di antara kalian? Wah, tidak terjadi apa-apa?” desaknya, terlihat geram.”Apakah ada ketegangan seksual di antara Tama dan aku? Entahlah. Aku selalu marah padanya, jadi aku tidak tahu,” jawabku sambil meminum jusku.“Wah, Suzy. Apakah kamu ingin dia be

  • Kembalilah Padaku   Bab 282

    SuzyBeberapa hari kemudian, di siang yang hangat, aku mendapatkan kunjungan dari Laura bersama putrinya. Aku benar-benar harus bersiap untuk menyambut mereka karena aku ingin dia mendapatkan kesan bahwa kehidupanku yang baru di rumah baruku berjalan dengan baik. Setelah dia banyak membantuku, dia pantas melihatku dalam keadaan yang baik dan stabil yang akan membuatnya merasa bangga terhadapku.”Wah, tempat ini bagus sekali,” katanya setelah memelukku dan memberiku selamat lagi atas kelahiran putriku.”Terima kasih, Lau. Aku senang kamu menyukainya,” jawabku, benar-benar senang mendengar pujiannya.”Bolehkah aku melihat bayimu, Suzy?” tanya Anna dengan penasaran seolah-olah dia belum pernah melihat bayiku.Aku berjongkok supaya bisa berbicara dengannya. “Tentu saja kamu boleh melihatnya, sayang. Dia adalah sepupu kecilmu. Kamu harus menjaganya dan menghujaninya dengan banyak kasih sayang,” kataku padanya dengan senyuman yang lembut dan manis.”Hore! Ini luar biasa,” katanya denga

  • Kembalilah Padaku   Bab 283

    SuzyMalam itu hujan turun dan tiba-tiba aku melihat Tama memarkirkan mobilnya di depan rumahku. Dia turun dari mobil dan berlari ke pintu depan rumahku. Aku beranjak membukakan pintu untuknya.”Astaga! Aku terjebak hujan dalam perjalanan kemari,” katanya sambil melepaskan jaketnya dan menggantungkannya di gantungan di sampingnya di pintu masuk rumahku.”Kukira kamu tidak akan datang lagi,” kataku padanya. Dia telah meneleponku sebelumnya dan memberitahuku bahwa dia akan datang untuk menemui Emy hari ini, jadi aku tidak merasa aneh ketika dia datang.”Aku terpaksa lembur. Kukira aku bisa tiba di sini tanpa terjebak hujan,” jelasnya sambil melambaikan tangannya. “Omong-omong, di mana Emy? Aku ingin menciumnya,” katanya, sudah beranjak menuju tangga.”Kurasa kamu sebaiknya mengeringkan dirimu dulu. Seharusnya kamu memarkirkan mobilmu lebih dekat. Biar kuambilkan handuk,” kataku. Aku pun beranjak ke kamar mandi terdekat dan mengambil handuk.“Maaf,” jawabnya, meraih handuknya, lalu

  • Kembalilah Padaku   Bab 284

    Jason “Jason Santoso! Lama tidak bertemu, bung,” kata Joshua Cahyono dengan sungguh-sungguh ketika dia melihatku menghampiri ruangan tempat dia berada. Aku datang ke klub privat ini karena dia mengundangku untuk menghabiskan waktu di sana karena dia sedang mampir ke Jakarta. Dia ingin mengadakan pesta karena dia akan menikah, tapi pertama-tama, dia ingin bertemu teman-temannya.Aku tertawa dan beranjak untuk memeluknya. “Senang bertemu denganmu lagi, Josh,” jawabku, senang bertemu dengannya. Joshua Cahyono adalah miliarder yang memiliki salah satu distributor anggur terbaik di seluruh negara. Dia adalah salah satu teman dekat ayahku. “Kuharap kamu tidak membawa Satria bersamamu,” komentarku, sudah melihat-lihat ke ruangan yang terang dengan permainan, musik yang bagus, dan minuman untuk menghabiskan waktu dan mengobrol. Jika ayahku ada di sana, dia pasti akan menghancurkan suasana hatiku. Aku, yang suasana hatinya tidak baik akhir-akhir ini, tidak ingin memperburuk suasana hatiku.

  • Kembalilah Padaku   Bab 285

    JasonGideon Nalendra menatapku dengan tatapannya yang merendahkan dan aku tetap terdiam, balik menatapnya dengan cara yang sama. Ternyata, dia juga terkejut melihatku di sini.“Em, apakah kalian berdua mengenal satu sama lain?” Joshua Cahyono, si pemilik acara, sedikit kebingungan ketika dia melihat cara Gideon dan aku menatap satu sama lain seakan-akan kami akan segera mengeluarkan pistol dan menembak satu sama lain.“Kebetulan, iya,” jawab Gideon.“Aku pernah bertemu dengannya beberapa kali,” tambahku. Rahangku terkunci. Bukankah pria ini bukan hanya tidur dengan mantan istriku, tapi juga menipunya dan berniat membawanya ke Surabaya dengan putriku? Aku benar-benar membenci pria ini. Aku tidak ingin melihatnya di depanku.“Wah, dunia para miliarder benar-benar kecil. Pantas saja kita semua mengenal satu sama lain,” komentar Josh sambil tertawa pelan.“Kukira pertemuan ini hanya akan menjadi pertemuan para orang Jabodetabek. Kurasa bukan ide yang bagus mengundang orang luar,” ka

  • Kembalilah Padaku   Bab 286

    TamaSeraya aku mengemudi melalui malam yang penuh hujan itu, aku memikirkan dilemaku dan apa yang sedang kulakukan dalam hidupku. Yang kuinginkan hanyalah mengasuh anak-anakku dan hadir di hidup mereka, tapi tampaknya itu adalah misi yang mustahil bagiku. Sisi negatifnya adalah hal itu terus ingin menelanku.“Wah, Suzy, kamu cantik dan tubuhmu bagus, tapi aku tidak bisa melakukan hal seperti itu pada istriku. Itu adalah tindakan yang b*jingan dan bodoh,” kataku pada diriku sendiri.Aku menghela napas sendiri di dalam mobil itu di tengah malam. Fia dan aku memiliki sejarah yang panjang bersama. Kami telah mengenal satu sama lain sejak kuliah dan menjalin hubungan dengannya terjadi secara natural. Dia adalah tipe wanita yang selalu kuimpikan. Dia adalah wanita dengan pendapat yang kuat dan aku merasa dia berbeda dengan orang lain. Jika aku meninggalkan dia, dia akan benar-benar hancur.Namun, Suzy benar-benar menggodaku hari ini …. Apa yang dia pikirkan? Bahwa aku akan meninggalkan

  • Kembalilah Padaku   Bab 287

    TamaBeberapa saat setelah Jason terjatuh, tim paramedis datang dan membawanya ke ambulans karena bukan hanya dia tidak sadarkan diri, kelihatannya kakinya terluka parah. Aku tentunya ikut pergi ke rumah sakit bersama para dokter, mengkhawatirkan kondisinya.Begitu kami tiba di rumah sakit, Jason, yang masih tidak sadarkan diri, dibawa untuk menerima perawatan sekunder. Aku menunggunya dan duduk di ruang tunggu sampai tim medis yang merawat temanku mendatangiku untuk memberi kabar mengenai kondisinya.Seorang dokter menghampiriku beberapa saat kemudian. Dari label nama di jas labnya, namanya adalah Niken Aditama. Dia masih muda dan cantik jika diperhatikan baik-baik, tapi aku lebih mengkhawatirkan kondisi temanku.“Apakah Anda yang bersama pasien Jason Santoso?” tanyanya dengan rekam medis Jason di tangannya.“Iya, itu aku. Aku adalah teman dekatnya. Aku sudah hampir seperti saudaranya,” jawabku, sedikit gugup dan khawatir. “Bagaimana kondisinya? Apakah dia akan baik-baik saja?”

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 447

    “Jangan naif. Kamu tahu seberbahaya apa dunia ini. Kita tidak boleh hanya berniat untuk melakukan hal baik, tapi melaksanakannya juga.”“Aku juga begitu, tapi tidak dengan niat baik.” Albert pergi keluar dari sana dengan terburu-buru sehingga Max tidak dapat mengejarnya.Terkadang, dia tidak tahan dengan Max dan semua orang di dunia. Ada hal-hal sangat sederhana yang dia ingin bisa lakukan tanpa harus menyuruh seseorang melakukannya untuknya. Kurangnya privasi adalah puncaknya. Dia tidak bisa menahannya lagi. Dari balkon kompartemen studio kosong, Albert terus melihat ke bawah sana, menyadari orang-orang bergerak di jalanan untuk menjalankan kehidupan mereka masing-masing. Albert terkadang hanya ingin memiliki kebebasan seperti yang mereka miliki. Dia hanya ingin menjadi salah satu orang-orang itu. Ponselnya bergetar dengan Max meneleponnya. Lagi pula, masih ada hal-hal yang harus dia lakukan dalam jadwalnya.Siang itu, Albert mempresentasikan usulannya untuk inovasi di perusahaan.

  • Kembalilah Padaku   Bab 446

    Kebenaran pahit di balik layarAlbert suka mengemudi mobilnya sendiri, jadi begitu mereka memasuki mobil, dia menyalakan mesin, roda-rodanya meluncur dengan lancar di atas jalanan Jakarta. Max dalam diam memainkan ponselnya sementara Albert mengemudi dengan lancar.“Kenapa kamu tidak terima tawaran ibuku saja dan langsung tinggal di mansion Williams?” kata Albert. “Maksudku, kamu hampir sudah menjadi bagian dari keluarga, tidak masuk akal kamu masih tinggal sendirian.”“Apakah kamu pernah mempertimbangkan bahwa aku suka dan ingin tinggal sendirian?” jawab Max dengan sarkastis.“Kamu bahkan tidak tinggal di apartemenmu, kamu selalu ada di rumah. Aku sudah tidak bisa menghitung berapa kali kamu tidur di sana, dasar bodoh. Jelas-jelas, kamu ingin tinggal bersama kami.” Itu benar, bahkan pakaian Max bisa ditemukan di kamar Albert.“Aku tidak mau membicarakan itu.“Hei, kamu bahkan tidak mau menjelaskannya padaku?” Dia menghela napas dengan lantang dan dramatis.“Karena aku tidak ing

  • Kembalilah Padaku   Bab 445

    “Tidak bisakah kamu batalkan akademinya, Nalendra?”“Lagi, Williams? Kenapa tidak tutup tempatnya saja sekalian?” jawabnya dengan tegas.“Wah, kamu keras sekali hari ini, ya?”“Seperti batangku!”“Seperti apa?” Itu adalah suara Emily Raya Williams, ibu Albert, yang menatap mereka dengan penasaran. Mereka baru saja tiba di ruang makan. Di tengah-tengah begitu banyak pelayan mansion yang sibuk dengan tugas pagi mereka, Albert dan Max tidak menyadari bahwa wanita itu sudah duduk di sana, menunggu ditemani supaya dia bisa mulai sarapan.“Seperti …,” Max terbata-bata, malu. Lagi pula, dia tidak bisa mengulang kata kasar yang biasanya dia lontarkan pada putra wanita itu.“Seperti barang barunya, Bu.” Albert dengan cepat membantu temannya dengan senyuman lembut yang diarahkan kepada ibu tersayangnya. Dia menghampirinya dan mencium pipinya. “Selamat pagi, ibuku yang cantik,” katanya.Wanita itu membalas kasih sayang putranya dan mengundang mereka untuk duduk bersamanya. Max juga duduk s

  • Kembalilah Padaku   Bab 444

    Kisah Williams muda dimulai bertahun-tahun yang lalu, ketika dia masih tidak dapat memahami ayahnya dan kehidupan rumit yang dia jalani sebagai miliarder berpengaruh.Ketika Albert terbangun di pagi itu, dia berguling-guling di ranjang besarnya dengan malas, sudah membayangkan bagaimana harinya akan berlalu—membosankan seperti biasa. Dia bangkit sambil menggeram, beranjak membersihkan dirinya, dan mengambil kesempatan untuk berendam dengan santai. Garam mandi membuat tempat itu senyaman ranjangnya. Setelah beberapa menit, dia berhenti di depan cermin besar di dalam kamar mandinya di depan wastafel untuk membasuh wajahnya.Dia mengamati wajahnya. Rambutnya masih basah, ada lingkaran hitam menutupi matanya karena tidak tidur dengan teratur, mata kehijauannya terlihat lelah, dan bibirnya gemetar, masih memandang bayangannya di cermin. Kehidupan itu terlalu melelahkan baginya dan dia baru berusia 25 tahun. Itu berarti dia ingin bepergian keliling dunia, menikmati masa mudanya yang singka

  • Kembalilah Padaku   Bab 443

    LauraAku mengamati Layla pergi dan hatiku hancur. Aku tidak bisa mengatakan bahwa dia adalah sahabatku, tapi setelah waktu yang kami habiskan, bekerja bersama dan mengembangkan perusahaan ini, tentu saja aku merasakan keterikatan emosional dengannya. Lagi pula, aku sedang membicarakan Layla.Kemudian, aku menghela napas pasrah, merasa kasihan tentang apa yang sedang dia lalui. Aku tahu dia benar-benar mencintai Gideon, tapi apa gunanya gairah dan cinta jika itu tidak terbalas dan jika hubungan itu beracun?Bukannya aku tidak mau melihat dia bahagia dengan pria yang dia cintai, tapi masalahnya adalah Gideon lebih menghancurkan Layla dibandingkan membantunya. Namun, segala hal yang harus kulakukan sudah kulakukan. Aku sudah memberikan saranku. Jika Layla tidak mau mendengarnya, maka itu bukan masalahku lagi. Aku hanya bisa menyesal melakukan itu.“Dia benar-benar mengatakan hal-hal itu padamu di depan istrinya sendiri?” komentar Jason, terlihat terkejut. Saat itu sedang jam makan si

  • Kembalilah Padaku   Bab 442

    LaylaSebut saja aku gila karena membuka jalan bagi mantan suamiku untuk berbicara dengan suamiku lagi seperti ini, tapi aku tahu Gideon hanya akan mendengarkan aku jika Laura berbicara padanya dulu. Aku harus mencoba lagi, aku tidak akan kalah seperti ini.“Jadi, Laura, maukah kamu melakukan ini untukku?” tanyaku dengan suara yang takut-takut. Dia berhak menolak permintaanku. Lagi pula, berbicara dengan Gideon lagi bisa saja menjadi pemicu baginya, belum lagi itu sangat tidak nyaman.Aku melihat dia mengembuskan napas. “Entahlah, Layla … aku bahkan tidak memiliki nomor ponselnya lagi.” Dia mencoba menghindar, tapi aku langsung mengangkat tanganku dengan ponselku.“Aku punya! Aku akan memberikannya padamu, tolong telepon dia saja. Aku di sini memintamu sebagai istri yang khawatir, Laura. Aku mengkhawatirkan suamiku,” pintaku. Kalau aku harus menangis, aku akan menangis juga, aku sudah tidak peduli lagi.“Tidak apa-apa, Layla. Aku akan bicara padanya,” katanya, akhirnya menyerah. A

  • Kembalilah Padaku   Bab 441

    LaylaKeesokan paginya, aku bersiap-siap, siap untuk membuat beberapa perubahan dalam situasi menyakitkan yang sedang kulalui. Merasa terancam dan takut oleh kesempurnaan Laura, aku mengenakan gaunku yang paling mahal, supaya aku tidak terlalu merasa malu dan supaya aku berpikir bahwa kendati segala hal yang sedang terjadi, setidaknya sekarang aku memiliki uang untuk dibuang-buang dan aku tidak lagi mengenakan pakaian murah seperti yang dulu biasanya kupakai.Aku akan menemui Laura di kantornya. Aku telah menghubungi beberapa karyawan di sana, teman-teman lama, terutama karena aku menghabiskan bertahun-tahun bekerja di tempat itu dan menjalin pertemanan yang bertahan lama. Beberapa orang menyebutku pengkhianat karena aku berakhir menikahi seorang pria yang sebelumnya merupakan kekasih bosku, tapi beberapa dari mereka mendukungku dan memercayai cinta yang kurasakan untuk Gideon. Lagi pula, aku tidak membiarkan pendapat mereka memengaruhiku.Namun, aku benar-benar tidak ingin Laura me

  • Kembalilah Padaku   Bab 440

    Layla“Aku pergi ke terapi, si*lan. Ini bukan tentang itu. Albert baru saja meneleponku tadi dan bilang kalau dia tidak ingin berteman denganku lagi. Apakah kamu memercayai hal itu?” kata Max, terlihat tersinggung.Aku mengangkat alisku, terkejut juga. “Albert melakukan apa?”Dia menghela napas dalam-dalam. “Hanya agar kamu bisa melihat betapa palsunya dia dari segala hal yang kami lalui,” keluhnya.Aku tertawa dan menyesap minumanku lagi. “Aku yakin dia hanya bermain-main denganmu. Kalian biasanya bersikap kekanak-kanakan seperti itu,” komentarku, tidak khawatir tentang hal itu.Dalam tiga tahun terkahir aku menikah dengan Gideon, kehadiran Max konstan. Dia selalu tinggal di Jakarta, tapi karena uang bukanlah masalah untuk orang-orang ini, dia selalu kembali ke Surabaya kapan pun yang dia mau. Selama beberapa saat sekarang, kakak-adik itu menjadi sangat dekat, jadi kehadirannya di mansion kami di Surabaya cukup konstan.Jadi, karena kedekatan mereka, aku juga merasa sedikit deka

  • Kembalilah Padaku   Bab 439

    LaylaJadi, beberapa hari kemudian, ketika Laura dan Jason kembali ke Jakarta dan semua orang mengetahui bahwa mereka telah memutuskan untuk memberi cinta mereka kesempatan lagi, Gideon merasa kalah, tanpa harapan. Dia berpikir dia tidak lagi memiliki ruang di kehidupan Laura dan ingin mengambil penerbangan pertama yang ada di depannya dan kemudian kembali ke Surabaya.Ketika aku mengetahui bahwa dia akan pergi, rasanya seakan-akan kehidupanku berakhir pada saat itu. Aku bertanya-tanya akan seperti apa aku jadinya tanpa dia di sana. Aku benar-benar mulai sangat mencintai pria itu meskipun aku selalu hanya mendapatkan sisa-sisa cintanya. Sekarang, dia akan pergi dan aku akan sendirian.Terlebih lagi, aku dengan cepat menyadari bahwa aku tidak akan bisa melakukan apa-apa lagi di dalam hidupku jika aku tidak bersama dia. Pekerjaanku di Hextec melibatkan dedikasi dan cinta bertahun-tahun untuk profesiku, tapi aku tidak dapat berkonsentrasi dalam pekerjaanku lagi karena Gideon.Jadi, ma

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status