Aku melirik ke tempat penisku berada di depan liangnya dan memperhatikan saat aku memasukkan setiap ujung batangku dengan satu gerakan halus dan lambat. “Sialan, Ava.” Aku mengerang dalam-dalam saat dia berteriak di balik selimut. Dia mencengkeramku erat-erat, sungguh mengherankan spermaku tidak meluncur begitu aku berada di dalam. Saat aku di dalamnya, rasanya hangat dan lembut, enak sekali. Ini adalah salah satu hal termanis yang pernah aku rasakan, dan aku tahu ini adalah satu-satunya saat saya merasakannya. Aku menarik pinggulku ke belakang hingga hanya ujungnya yang tertinggal di dalam. Melihat liangnya yang berkilauan memeluk kejantananku membuatku menahan erangan dan melawan dorongan untuk menghajarnya. Perlahan, aku meluncur kembali ke dalam dan menahan diri, membiarkannya menyesuaikan diri dengan ukuran tubuhku. Begitu aku merasakannya rileks, aku meraih pinggulnya dan membantingnya ke depan. Pada saat yang sama, aku menariknya kembali ke arahku. Dia merintih, menangis, dan
Last Updated : 2024-11-10 Read more