Home / Romansa / PENYESALAN MANTAN SUAMI / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of PENYESALAN MANTAN SUAMI: Chapter 341 - Chapter 350

458 Chapters

Bab 341

“Noah, sudah waktunya untuk memotong kue!” seruku saat aku sudah di luar. Kepalanya menoleh ke arahku sebelum dia bergegas ke arahku dengan senyuman lebar di bibirnya. Beberapa menit kemudian, Rowan bergabung dengan kami setelah mengambil Liliana dari orang tuaku. “Selamat ulang tahun ...” Kami mulai bernyanyi dan aku bisa menyadari bahwa Noah begitu menikmati perhatian ini. Setelah kami selesai, dia meniup lilin, lalu sorakan riang memenuhi taman belakang, dan sorakan itu kebanyakan datang dari keluarga kami. Karena terkejut oleh keramaian yang tiba-tiba, Liliana mulai menangis, tapi berhenti begitu Rowan dan aku mencium pipinya. Kami tidak merencanakannya, itu terjadi begitu saja, tapi tamu langsung menyoraki kami. “Selamat ulang tahun, Noah. Ibu sangat mencintaimu, ingatlah itu selalu.” Aku lalu langsung memeluknya dan dia membalas pelukanku. “Aku juga menyayangimu, Ibu.”Dia lalu memotong kue, aku menyuapinya kue, begitu juga dengan Rowan. Dia lalu membalas dengan balik menyu
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

Bab 342

Aku terus memandangi polisi-polisi itu dengan terkejut. Kami semua terkejut. Seolah kami membeku dan tidak bisa memercayai apa yang tengah terjadi. Saat polisi itu selesai memborgol tangannya dan mulai menyeretnya, Travis serta Kate mulai sadar apa yang terjadi dan mulai bergerak.“Apa-apaan ini? Kalian salah tangkap!” seru Travis, tapi polisi itu hanya menatapnya dengan rendah. Mereka berhenti dan menoleh untuk menatapnya. Emma terlihat dia sedang melamun. Seolah pikirannya sedang tidak di sini dan tatapan terkejut ada di wajahnya.“Aku yakin kami tidak salah tangkap,” ujarnya. “Dia sendiri yang berkata bahwa dia Emma Santoso dan kami di sini untuk menangkapnya.”Emma tidak bergerak mau pun meronta. Dia terpaku dan tatapannya kosong serta bingung. Aku mengerti, aku juga bingung. Mengapa mereka menangkapnya? Mengapa mereka pikir dia bertanggung jawab atas percobaan pembunuhanku?“Pasti ada yang salah. Emma tidak akan mungkin membunuh Ava, tidak peduli apa masalah mereka,” ujar Kate d
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

Bab 343

Aku menganggukkan kepalaku, aku mengerti mengapa telepon itu membuatnya tidak sabaran. Aku juga ingin ke sana sesegera yang kubisa, tapi kami ada tamu dan pesta ulang tahun Noah masih dimulai. “Kita selesaikan dulu pestanya Noah, lalu kita ke sana untuk bertemu Brian,” ujarku pada mereka sambil berdiri. Kami setuju dan kembali ke pesta. Aku benar. Rowan meninggalkan Liliana bersama orangtuaku. Aku bergegas ke temanku yang menunjukkan raut khawatir. “Ada apa? Lalu di mana Emma, Travis, dan Kate?” tanya Ruby sambil mengerlingkan pandangannya ke seluruh area, mungkin mencari pacarnya.“Emma ditangkap, jadi Travis serta Kate mengikutinya ke kantor polisi.”“Apa?”Suara mereka mengejutkan beberapa anak-anak yang bermain di sekitar kami. Aku menyuruh mereka diam dan memberi tahu mereka semua yang terjadi. Calvin masih terlihat datar dan dingin, sedangkan Calista dan Ruby terlihat terpaku. “Kenapa mereka pikir itu ulahnya Emma?” Calista menanyakan pertanyaan yang juga melekat di benakku
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 344

Kami sampai di kantor polisi, dan kecemasanku mulai memuncak. Aku benar-benar gugup, aku tidak begitu yakin apakah aku mau mendengar apa yang mau dikatakan oleh Brian. Apa yang harus kulakukan kalau dia benar-benar orang di balik percobaan pembunuhanku?Tentu, kami tidaklah akrab, tapi aku sudah mengenalnya sejak masih anak-anak. Kami tumbuh bersama, dan bagiku, dia saudaraku. Kami tinggal di rumah yang sama sampai dia lulus dan pindah untuk berkuliah.“Apakah kamu baik-baik saja?” tanya Rowan dengan khawatir. “Hanya sedikit gugup.”Dia menggenggam tanganku sebelum menciumku dengan lembut. Aku tidak menghentikannya, sebab aku membutuhkan ini. Aku membutuhkannya.“Segalanya akan baik-baik saja. Jangan terlalu dipikirkan,” ujarnya setelah memutus ciuman kami. Aku menganggukkan kepalaku dan kami keluar dari mobil. Tanganku masih bertaut di tangannya dan kami berjalan ke kantor polisi dan memauskinya. Sisanya segera juga sampai dan kami diarahkan ke kantor kepala polisi. “Terima kasih s
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 345

Aku tidak tidur nyenyak semalam, dan terlihat dari bagaimana aku terbangun pagi ini. Aku merasa lelah jasmani dan rohani. Rowan dan aku belum tidur seranjang sejak malam terakhir kali kami berkencan. Untuk kali pertama sejak itu, aku begitu tergoda untuk mengajaknya tidur seranjang setelah kami pulang dari kantor polisi. Aku perlahan berjalan ke dapur. Hari masih pagi dan mungkin hanya akulah yang terbangun. Aku butuh kopi dengan cepat karena aku harus mengantarkan Guntur pulang. Calvin berkata bahwa dia sedang sibuk dan mungkin tidak bisa menjemputnya, jadi kutawarkan untuk mengantarnya. Aku menguap dan melintasi dapur, tapi aku langsung berhenti berjalan. Rowan sudah duduk di sana dengan gelas yang mengeluarkan uap panas. Dia menoleh saat mendengarku dan pandangan kami bertemu. “Apakah kamu tidak bisa tidur?” tanyanya sambil berdiri. Aku menganggukkan kepalaku saat kulihat dia membuka lemari untuk meraih cangkir. Tanpa bertanya, dia menuangkanku kopi dari teko. “Kupikir hanya a
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 346

“Aku tidak yakin, tapi percayalah,” jawabku setelah beberapa saat. “Firasatku tidak pernah salah.”Dia awalnya terlihat tidak yakin, sampai dia mengusap wajahnya dan rautnya berubah. Dia lalu berdiri dan berdiri di sebelahku. Sebelum aku bisa memahami apa yang dilakukannya, dia memberiku kecupan kilat dan langsung dilepasnya. “Baiklah,” ujarnya. “Aku akan memercayaimu, tapi kalau kamu salah, akan kubuat dia membayar perbuatannya.”Ada ketegasan terdengar di nada suaranya dan sangat terdengar tidak main-main. Aku menyetujuinya. “Baiklah, tapi kamu akan menyadari bahwa aku tidak salah akan ini.”Dia tidak mengatakan apa pun, dia hanya mengecup keningku dan kembali meminum kopinya. Kami berbincang sedikit lebih lama. Topiknya tidak begitu penting, tapi rasanya menyenangkan. Berbicara dengannya dan berada di dekatnya, semua terasa nyaman. Seperti perasaan yang sama saat kamu pulang ke rumah sehabis bekerja. Aku mencintai Rowan, dan akhirnya aku mendapatkan apa yang kudoakan selama ini.
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 347

“Selamat pagi,” salamku sambil berdiri di ambang dapur. Guntur bergegas untuk memeluk ayahnya sambil bercerita soal hal-hal yang terjadi saat menginap bersama Noah di rumahku.“Selamat pagi, Ava.”Aku tertawa kecil. Dia mencoba untuk melakukan banyak hal. Dia berbicara padaku sambil mendengarkan anaknya dan mengerjakan pekerjaannya.“Apakah aku terlalu cepat?” tanyaku. “Aku bisa membawanya kembali agar kamu bisa fokus pada pekerjaanmu tanpa gangguan.”“Tidak, tidak apa-apa, terima kasih. Aku hampir selesai,” balasnya. “Ditambah hari ini hari Minggu, kami ada hal yang harus dilakukan saat Minggu.”Aku tersenyum dan mengangguk. Saat aku baru mau undur diri, kulihat rumah di sebelah yang menarik perhatianku lagi. Dapurnya Calvin mengarah ke taman belakang rumah itu. “Calvin?” panggilku dan dia segera merespon. “Iya?”“Rumah siapa itu? Entah kenapa aku tertarik akan rumah itu.”Dia menolehkan kepalanya dan melihat ke arah yang kutunjuk. Lalu dia berbalik untuk menatapku.“Oh, itu rumahm
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 348

Rowan. Aku menatap ke arah laptopku yang tidak menampilkan apa pun, aku sedang tidak ingin bekerja. Noah sedang bermain game dan Liliana tidur. Ava sudah pergi selama beberapa saat sejak dia mengantar Guntur. Seharusnya dia sudah kembali sekarang. Sejak penembakan dirinya, kekhawatiranku akan dirinya kian memuncak. Aku tidak bisa menghilangkan rasa takut yang menyelimutiku setiap kali dia keluar. Aku tidak bisa menghilangkan rasa takut bahwa aku bisa saja kehilangan dia, ditinggal mati olehnya. Hampir saja hal itu terjadi dan hal itu membekas di hatiku. Akan kulakukan apa saja selama dia bisa selamat. Termasuk mengirim siapa pun yang menyakitinya ke tempat di mana dia tidak akan pernah bisa menyakitinya lagi. Aku menghela nafas sambil berdiri. Hal lain yang menggangguku adalah pengakuan Ava hari ini. Aku tidak mengerti mengapa dan bagaimana dia bisa memercayai bahwa Emma tidak bersalah. Aku terlambat menyadarinya, tapi Emma sudah mengincar Ava sejak dia menyadari bahwa perasaanku p
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 349

“Aku terkejut, tapi juga kagum,” ujar Reaper dan aku bersumpah aku bisa mendengar kepuasan di suaranya. “Seluruh orang berkata akan seberapa kamu mencintainya, aku tidak akan pernah berpikir kamu akan menyakitinya, apalagi untuk Ava.”“Mereka tidak tahu apa-apa.”Saat itulah aku sadar. Cintaku pada Emma sudah sepenuhnya sirna, sudah mati, dan mungkin sudah mati selama beberapa waktu lamanya. Apa yang kurasakan pada Ava rasanya lebih kuat. Kalau diingat lagi, aku begitu tenggelam pada Emma dan pemikiranku akan ‘cinta’. Ditambah, semua orang selalu berkata bahwa kami seharusnya bersama. Kami cocok bersama. Kupikir itu akhirnya menyebabkan pemikiran bahwa aku dan Emma seharusnya berjodoh terpatri di benakku. Aku mendengarnya berulang kali saat kami masih kecil dan mungkin itu mencuci otakku untuk berpikir bahwa itulah kebenarannya. Semua orang ingin kami agar bersama, termasuk Ibu kami, yang mendorong kami untuk terus bersama-sama. Bagaimana kalau apa yang kupikir cinta itu hanyalah sek
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 350

Ava. Ingatanku sudah kembali dan kalau dibilang aku tersinggung, tidak. Aku lebih dari sekedar marah. Aku benar-benar marah besar.“Kamu berbohong padaku!” teriakku pada Rowan dan tanganku memukuli dadanya. Dadanya terasa keras, seperti memukuli tembok, tapi aku tidak peduli. “Kamu berbohong padaku, bajingan! Kamu berbohong selama berbulan-bulan, Rowan. Berbulan-bulan lamanya.”Mengetahui bahwa aku mendapatkan ingatanku kembali membuatnya takut. Sorot rasa takut terlihat di matanya dan awalnya aku kaget sebab Rowan tidak pernah menunjukkan ketakutan, tapi lalu aku ingat bahwa aku marah padanya.“Aku harus pergi. Aku harus pergi ke suatu tempat,” ujarku tanpa penjelasan lebih lanjut. Aku mengerlingkan pandanganku ke seluruh penjuru kamar, dan ketika kulihat kunci mobilku, kuambil. Aku baru saja mau pergi saat Rowan menggenggam tanganku dan menghentikanku. “Kamu tidak boleh pergi. Aku harus membawamu ke rumah sakit. Kamu baru pingsan, Ava. Kamu harus menemui dokter.” Pandangannya mele
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
46
DMCA.com Protection Status