All Chapters of Istri Kecil Presdir Dingin: Chapter 61 - Chapter 70
86 Chapters
61. Ide Bagus.
"Jadikan aku sekertarismu lagi, Om!" jawab Cesa. Zevin tampak mengernyit, "Kenapa harus jadi sekertarisku, Sayang?" tanyanya. "Dengan begitu aku memiliki power untuk bisa mulai menghukum mereka yang sudah menjebakku!" jawab Cesa. Zevin kemudian meraih tangan istrinya dan menggenggam seerat yang dia bisa, "Aku tidak setuju, tetaplah diam di tempatmu dan tunggu aku mengakuisisi perusahaan ayahmu, untukmu, Sayang!" ucapnya. "Tidak, Om! Jika begitu mereka tetap akan merendahkan aku!" jawab Cesa. Zevin tampak diam sesaat, memikirkan apa yang bisa menyelesaikan masalah tanpa harus membuat istrinya bekerja keras. Sekertaris! Zevin takut dengan kata itu! Zevin takut Cesa akan kembali ke masa itu dan kembali membencinya karena sikapnya dulu. Selain itu, membuat ibu dari anak-anaknya menjadi sekertarisnya tidak akan Zevin biarkan! Tidak! Cesa jauh diatas itu! Tidak bisa! Zevin memejamkan matanya sebentar, memaksa otaknya untuk berfikir lebih keras. Hingga akhirnya Zevin membuka matan
Read more
62. Paparazi
"Mobilnya berhasil di angkat, dan ditemukan jenasahnya disana! Sekarang dalam proses autopsi!" jawab Zevin. Deg! Cesa terkejut dengan ucapan Zevin, apakah benar Demon memilih bunuh diri daripada balas dendam? Melihat cara dia dulu menginginkan Cesa, membuat Cesa tak yakin akan hal tersebut... Namun Cesa tetap mengangguk, "Semoga benar dia dan segera dimakamkan dengan agar tenang!" jawab Cesa. Zevin mengangguk, "Kini Arga akan segera kembali setelah mengurus bisnismu disana!" ucap Zevin. "Terima kasih, Om!" Bersamaan dengan itu, "Mommy, Daddy!" pekik Vista dan Dares sambil berlari menuju orang tua mereka. Kedua anak itu ingin masuk ke dalam pelukan Daddynya juga, "Mommy curang, kenapa Mommy mengambil Daddy sendiri!" keluh Vista ikut mendusel. Cesa dan Zevin tertawa mendengar celoteh Vista dan justru Cesa semakin mengeratkan pelukannya pada Zevin. "Biar saja, Kan Daddy s
Read more
63. Sasaran Hujatan.
"Ada Paparazi!" ucap Zevin sambil menyerahkan tabletnya. Sontak Cesa terbelalak kala melihat berita yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Hotline! Foto mereka berempat pagi tadi saat memasuki lobi perusahaan menjadi sampul dari berita itu. [Hotnews, Presdir PBC yang dingin dan belum move on dari mantan istrinya tertangkap kamera bersama perempuan dan kedua anak kembar]Deg! Seketika jantung Cesa berdebar melihat berita yang tengah menjadi sorotan banyak pasang mata. Sejujurnya Cesa sudah tau jika dia memutuskan kembali bersama Zevin, dia pasti akan menjadi perbincangan karena Zevin merupakan Presdir terkenal yang selalu masuk majalah top pengusaha. Namun, Cesa tidak menyangka akan secepat ini. Benar-benar tidak menyangka! Cesa yang dihantui rasa penasaran, memutuskan untuk membuka berita itu dan membaca berita itu. "Kembalikan tabletnya, Sayang! Biarkan Dion yang mengurusnya!" ucap Zevin. Namun Cesa tak ingin mendengarkan Zevin, Cesa terus membaca dengan teliti
Read more
64. Kerja Cepat dikejar waktu
Sore hari ini, Cesa terpaksa keluar dari perusahaan saat sudah sedikit tenang bersama kedua anak buah yang Zevin tugaskan. Zevin tidak bisa mengambil resiko jika ada orang yang paparazi dengan dirinya. Beruntung foto pertama resolusi sangat buruk dan wajah Cesa, Dares, Vista tidak terlihat jelas. Hal itu membuat Zevin bersyukur! Zevin sendiri saat ini tengah menumpukan dahinya pada meja kebesarannya, memikirkan hal apa yang akan dia lakukan. Membayangkan tangisan ratapan Cesa membuat Zevin mendidih. "Aku tak akan memaafkan dalang dalam kesakitan istriku!" gumma Zevin. Yah, saat ini Zevin telah mengejar orang yang sudah menjual fotonya dan keluarganya ke media. Zevin kemudian memilih kuat untuk menjadi pelindung orang-orang yang sangat dia sayangi. Yah, Demi orang-orang terkasih! Zevin kemudian memerintah Arga kembali mengurus [ Davisain Colection] milik sang istri. Tapi Zevin akui, Cesa sangat hebat hingga memiliki banyak cabang tanpa relasi dalam empat tahun terakhir ini.
Read more
65. Penerimaan.
"Apa kamu begadang untuk membuat ini, Om?" gumam Cesa sambil terus menggeser hingga ke halaman terkahir. Cesa benar-benar seperti sudah mengurusnya dengan para pekerjanya, padahal itu kerjaan Zevin seorang diri. "Eughhh!" lenguh Zevin saat mulai membuka mata, "Sayang, kamu disini?" tanya Zevin kemudian. Zevin terkejut sebenarnya, saat membuka mata dan menemukan istrinya menatap dirinya intens. Cesa mengangguk, "Apa maksud ini semua, Om?" tanya Cesa menuding layar laptopnya. Zevin kemudian tersenyum dan menggeser tubuhnya sedikit ke belakang, kemudian menepuk-nepuk pahanya, "Duduk, Sayang!" Cesa kemudian menurut dan duduk di pada suaminya yang masih terasa otot kekarnya walaupun belum seperti sedia kala. Zevin kemudian mengscroll halaman demi halaman, "Mana yang kurang menurut kamu?" tanya Zevin.. Cesa menggeleng, "Tidak ada, Om! Semuanya sama persis dengan yang ada dalam konsepku!"Zevin kemudian membuka emailnya, "Semua konsepmu sudah dikirim oleh, Arga! Maka dari itu aku men
Read more
66. Belajar Bisnis
Namun belum sempat Zevin melakukan hal yang lebih, Cesa lebih dulu mendorong Zevin, "Om, Stop!" ucapnya dengan dada yang naik turun. Begitu juga dengan Zevin, Zevin hanya mengangguk sambil mengusap bibir basah Cesa, "Terima kasih, Sayang!"Sontak Cesa cemberut, "Om, Mesum!" pekiknya. Zevin pura-pura terkejut, "Apa memangnya yang aku lakukan, Sayang?" "Ih, Om cium-cium Cesa! Om sudah janji kan, kalau tidak akan melakukan hal tak senonoh sebelum Om benar- benar sembuh!" omel Cesa sambi terus menekuk bibirnya. Zevin tersenyum mendengar ocehan itu sambil menikmati rona merah di wajah istrinya. Zevin tau jika Cesa pasti sangat malu dengan tindakan impulsifnya sendiri. "Aku? Bukankah kamu yang menciumku terlebih dahulu? Aku hanya melanjutkan, Sayang!" ucap Zevin justru semakin membuat Cesa semakin malu, "Menolak wanita hanya akan membuat wanita merasa tak diinginkan!" belanya. Cesa kemudian berdiri, "Taulah, Om tua! Dasar Om - Om Mesum!" pekiknya sambil berlari menuju kamar mandi sam
Read more
67. Rezervasi
Zevin tampak terkejut saat putranya seolah sudah sangat paham dengan treding. "Tau dari mana kamu, Nak?" tanyanya. Dares kemudian menunjukkan sebuah aplikasi tempatnya menanam saham, "Aku main ini sejak dulu, Dad!" ucapnya. Ha! Zevin semakin saat melihat putranya sudah sangat mahir memainkan sahamnya. "Apa lima juta ini prospek?" tanya Zevin. Dares mengangguk, "Lihatlah Dad, perusahaan ini sudah termasuk dalam pengelolaan negara, jadi semakin lama saham kita akan meroket!" jawab Dares.. God job! Zevin kemudian membuka ponselnya dan masuk ke akun banknya, setelah itu menyerahkan ponselnya pada Dares, "Ini transfer sendiri kalau Dares bisa!" Dares hanya mengangguk dan mulai memainkan ponsel Zevin dan mentransfer pada e-money miliknya. Zevin mengusap puncak kepala Dares dengan sangat bangga, putranya bahkan belum genap lima tahun, tapi sudah sangat cerdas menjalankan otaknya. "Daddy bangga padamu, Nak!" ucap Zevin. Dares mengangguk, "Darah Mommy dan Daddy!" sombongnya. Hal
Read more
68. Makan siang hangat di sore hari
Zevin yang tengah menggendong Vista didalam kursi roda dan memegang Dares tidak sengaja menabrak kaki seseorang. Bersama itu, wanita yang ditabrak Zevin tampak terkejut, "Maa—fMas Zevin!" pekiknya. Zevin tampak dingin dan terus melakukan kursi rodanya tanpa berbicara sepatah katapun dengan wanita itu. Hal itu membuat Dares tersenyum, Dares merasa Daddynya keren mengabaikan wanita selain mommynya. Namun, siapa sangat wanita itu justru mengejar, "Mas Zevin, Tunggu!" pekiknya. Hal itu membuat Zevin menghembuskan nafas kasar dan berhenti, karena Zevin tak mau wanita itu tau dimana ruangan yang dia booking dan bertemu dengan Cesa. Hubungannya baru saja membaik dengan Cesa, Zevin tidak ingin kehadiran ulat bulu itu membuat Cesa salah paham dan menjauhinya lagi. "Ada apa lagi, Diandra!" ketusnya. "Kamu sekarang lumpuh, Mas? Aku kesini karena melihat di berita tentan
Read more
69. Bingung
Cesa hanya bisa menelan ludahnya dengan berat mendengar bisikan dari suaminya itu. Daddy? Mommy? Rasanya aneh sekali, tapi Cesa bertekad ingin memperjuangkan pernikahan dan rumah tangganya, sehingga dia akan berusaha memulai dari dirinya juga. Cesa melirik sekolah pada suaminya, "Oh ya? Daddy benar-benar suka?" tanyanya menggoda Zevin. Sontak Zevin terbelalak! Zevin tidak menyangka jika kejailannya pada Cesa, rupanya disambut dengan tangan terbuka oleh sang istri. Jantung Zevin semakin bertalun-talun mendengar suara lembut istri kecilnya itu, 'Aduh, seperti remaja puber aja kamu ini Zevin!' runtuknya pada diri sendiri. Benar-benar membuat Zevin terpaku sambil berkedip-kedip seolah tidak percaya dengan penerimaan Cesa. 'Apa karena dia sedang senang untuk pembukaan perusahaannya?' batin Zevin. Melihat Zevin terkejut membuat Cesa
Read more
70. Pria hidung belang
'Apa aku bisa mempercayakan hatiku pada orang yang tak memikirkan diriku?' batin Cesa. Cesa dilema! Cesa hanya bisa menetralkan hatinya kembali, mencoba memahami jika suaminya hanya bercanda. "Mungkin ini juga ujian hatiku agar tetap teguh pada keputusan awal! Mungkin Allah ingin tau kesungguhan hatiku!" gumamnya mencoba lebih berbesar hati.Yah, Cesa berbesar hati untuk takdir yang menghampirinya. Mencoba memaafkan candaan suaminya itu, mengerti jika jarak usia dan waktu yang telah hilang diantara mereka merubah sudut pandang dan tidak mengerti apa yang dialami masing-masing. Begitupun dengan Cesa yang tidak mengerti lika Zevin, tak mengerti jika ada bagian dari ucapannya yang membuat hati Zevin terluka. Cesa mencoba berada di posisi Zevin yang ada di hubungan canggung dengannya. Cesa memilih beristighfar untuk ketenangan hatinya.Ditempa diluar sana bertahun-tahun membuat Cesa bisa berfikir jer
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status