All Chapters of Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!: Chapter 21 - Chapter 30

63 Chapters

Bab 21

Sedikit cerita tentang Darmawan.Semua harta yang dimiliki beserta aset-aset nya semua atas nama istrinya, karena Darmawan sendiri hanyalah mengelola saja, semua harta yang dimiliki murni milik dari sang istri.Darmawan memperistri Erika dulu dalam keadaan tidak memiliki apapun, Darmawan hanya bermodalkan tampang saja, Darmawan merupakan seorang lelaki miskin yang kebetulan memiliki nasib baik bisa memperistri majikannya.Dulu dia bekerja sebagai sopir pribadi Erika, yang dimana selalu mengantarkan kemanapun Erika pergi. Oleh karena interaksi yang sering terjadi di antara keduanya, menimbulkan benih ketertarikan di hati Erika, di Mata Erika Darmawan sangat baik dan begitu santun. Ketertarikan Erika disampaikan kepada orang tuanya yang berniat untuk menjadikan darmawan sebagai suaminya. Orang tua Erika yang memang tidak pernah membeda-bedakan status pun tidak menentang keinginan Sang Putri.Apalagi saat Darmawan pun tidak keberatan dengan keinginan Erika, akhirnya mereka pun menikah
Read more

Bab 22

"Kalau begitu kita ambil saja jatah cuti kita sekaligus, untuk membantu adik kita merintis usahanya...! kita lihat perkembangan yang ada nanti, Kalau seumpama dalam waktu itu, toko kue berjalan dan membutuhkan karyawan, kan bisa di kondisikan? Betul tidak Din?" Tanya Ine yang lebih mendominasi usulan diantara mereka. "Boleh juga saranmu Mbak, cus ah...! aku setuju!"jawab Nadine antusias.***Hari pertama mereka gunakan untuk membeli peralatan toko, mulai dari etalase, wallpaper dinding dan juga pernak pernik yang lainnya.Hari kedua digunakan untuk menata tata letak isi toko, dan itu membutuhkan tenaga tukang, baru di hari keempat mereka sudah bisa membuka toko mereka. Grand opening toko dilakukan dengan menyisipkan diskon 50% untuk pembelian setiap kue yang tersedia.Bahkan ada tersedia minuman gratis di sana meskipun itu hanya es teh manis cup.Sambutan dari para pembeli pun sungguh antusias, semua itu mampu membuat Nadine, Sari dan juga Ine terharu sekaligus bahagia, mereka tak m
Read more

Bab 23

"Pergilah kamu dari rumah ini Mas, kamu hanya berhak menggunakan baju yang melekat di tubuhmu seperti saat kamu memasuki rumahku ini! pergilah...!" kata Erika. "Untuk mobil beserta tabungan yang ada di rekening milikmu, aku ikhlaskan semua itu untukmu!" Akhir kata dari Erika benar-benar membuat Darmawan syok."Maafkan aku dek! jangan seperti ini, tolong...!"Darmawan memohon."Aku sudah memaafkan jauh sebelum kamu meminta maaf, tapi maaf, aku tidak bisa menerimamu kembali, aku tak lah sekuat itu!"kata Erika. "Pergilah Mas, ada satu hati yang harus kamu jaga sekarang, aku tahu dia sedang mengandung bukan? Anggap saja mobil dan juga rekening yang kamu miliki itu sebagai kenang-kenangan dariku!"kata Erika lagi. "Oh ya hampir lupa, tentang apartemen yang selama ini kamu beli, akan aku tarik kembali, dan untuk rumah yang cukup strategis yang kamu janjikan untuk Shinta istri beliamu itu, aku ikhlaskan untuk kamu tempati! hiduplah dengan bahagia dengan wanita pilihanmu!" lanjut Erika mener
Read more

Bab 24

Hari ini adalah jadwal HPL kelahiran anaknya Shinta, Mereka pun berniat untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, kapan perkiraannya bisa di lakukan operasi Caesar."Apa yang kamu rasakan Dek? Apakah kamu merasakan kontraksi atau sakit di perutmu?"Tanya Darmawan kepada istri belianya itu."Nggak ngerasain apa-apa tuh mas, biasa aja! ini aku malah pengen makan martabak telor spesial yang ada di simpang jalan itu loh mas! boleh nggak sebelum kita ke rumah sakit beli itu dulu?"Tanya Sinta menjawab pertanyaan dari Darmawan."Ya sudah, sambil jalan kita nanti akan mampir ke sana! kamu serius tidak mau mengajak mama dan juga Mas Damar?"tanya Darmawan lagi. "Nggak lah Mas, malas...! mereka itu cerewet banget, enakan berdua begini sama Mas!"jawab Sinta santai.Akhirnya mereka pun jalan menuju rumah sakit, setelah sebelumnya membeli martabak telur terlebih dahulu seperti permintaan Sinta. Meskipun sebagai driver taksi online, Darmawan tak pernah sekalipun menolak keinginan sang istri jika
Read more

Semakin maju

Pembagian keuntungan toko mulai di akumulasi setelah pembelian alat tersebut, dengan adanya alat itu tentu kue yang di hasilkan pun tentu lebih banyak dari yang sebelumnya, dan juga kini dia tak membatasi pesanan kue seperti biasanya.Pembagian laba toko di bagi menjadi 4 setelah di potong untuk membayar karyawan. Toko kue tersebut kini mempekerjakan 6 orang dengan sistem tukar shift, jika di 2 hari bekerja melayani di depan maka di hari berikutnya akan berada di dapur produksi, sementara untuk bagian kasir dan promosi di pegang oleh Sari dan Ine secara bergantian.Nadine sebagai pemilik Toko hanya bertugas menakar bahan untuk pembuatan kue, dan tentunya sambil momong Gibran. Usia Gibran sudah hampir 1 tahun, dan anak itu mulai cerewet meskipun tak jelas cara ngomongnya.Di hari Minggu pesanan kue sangat membeludak, terutama resep kue yang baru launching, kue Sobek Nanas selai strawberry, coklat dan juga keju. Sejak ada alat pengadon Nadine mulai merubah trik marketingnya, jika dulu
Read more

Pergilah...!

"Masa sih Nadine bisa mendirikan toko kue? kayak mustahil banget deh...! mana mungkin orang secupu Nadine bisa berhasil, dia kan SD aja tidak lulus?" Batin Damar membantah apa yang diucapkan oleh laki-laki tadi. Tapi meskipun begitu, Damar tetap melangkahkan kakinya menuju ke alamat yang diberikan oleh laki-laki tadi. "Toko kue N&G? masak sih toko kue itu milik Nadine?" Batin Damar dalam hatinya.Meskipun ragu tapi Damar tetap melangkahkan kakinya menuju ke sana, sebelum masuk ke toko tersebut dia mempertahankan keadaan toko itu, setelah dirasanya cukup memperhatikan, akhirnya Damar pun masuk toko dan berpura-pura sebagai pembeli. "Maaf Mbak, selain roti apakah di sini juga menyediakan kopi?, tanya Damar. "Kami hanya menyediakan minuman kemasan Pak, silakan bapak mengambilnya untuk teman santapan roti yang kami jual!"jawab salah satu dari keduanya. "Baiklah kalau begitu, bolehkah saya bertemu dengan ibu Nadine? saya di perlu dengannya?" kata Damar tanpa basa-basi. "Ibu Nadine se
Read more

Damar masih tak percaya

"Dengan turunnya Surat cerai ini, kita sudah sah menjadi orang lain lagi, tak perlu kamu mencariku ataupun mencampuri urusanku!" kata Nadine.”Oh ya, kalau kamu tak menganggap Gibran sebagai putramu? Tak masalah, dia tak membutuhkan walimu saat dewasa nanti!" lanjutnya."Pergilah dan jangan ganggu kami lagi!" kata Nadine tegas."Gibran Itu anak siapa?" Tanya Damar masih dengan kekonyolannya. "Gibran itu anakku, Aku adalah ibunya, aku mengandungnya selama 9 bulan 10 hari, dan aku melahirkannya secara Caesar! Faham?" Jawab Nadine geram. Dan kini dia menyingsingkan lengan bajunya ke atas, menaikkan sedikit rok panjangnya seolah bersiap hendak menghajar Damar. "Iya dek iya, Gibran Itu anakmu bukan anakku! aku pergi...! semoga kamu tidak pernah menyesali perpisahan kita ini!" kata Damar kemudian berlari menjauh dari Nadine. Sesampai di luar toko roti milik Nadine, Damar memperhatikan keadaan toko tersebut, setelah dia keluar ternyata banyak pengunjung yang datang. Fikiran Damar menduga-d
Read more

Acara yang kacau

"Kalau Mbak Sarah memang ingin tahu tentang aku, maka dia harus datang ke sini langsung bukan hanya lewat pesan saja!"jawab Santi lagi.****Acara syukuran anaknya Santi pun dilaksanakan, Darmawan rupanya memesan kue di tempatnya Nadine. bahkan dia memesan kue untuk bingkisan para tamu dibawa pulang yang cukup banyak yaitu sekitar 500 pcs, Darmawan mengundang para tetangganya dan juga warga di perkampungan belakang rumahnya. "Ini rotinya kok enak banget sih Mas? Mas Wawan pesannya di mana? mau dong nanti dipesenin lagi!"kata Santi yang suka dengan kue yang dipesan oleh suaminya. "Fokus sembuh saja dulu, nanti kalau sudah benar-benar sembuh, aku akan mengajakmu langsung ke tokonya, supaya kamu puas memilih-milih rasa yang kamu inginkan! ingat ya dek, tidak usah diet! Aku menerimamu apa adanya yang penting anak kita sehat!"kata Darmawan. "Jangan percaya dengan bualan laki-laki yang seperti itu San, dia bisa bilang seperti itu saat di rumah, tapi nanti saat dia ada di luaran maka mata
Read more

Acara yang kacau

"Kalau Mbak Sarah memang ingin tahu tentang aku, maka dia harus datang ke sini langsung bukan hanya lewat pesan saja!"jawab Santi lagi.****Acara syukuran anaknya Santi pun dilaksanakan, Darmawan rupanya memesan kue di tempatnya Nadine. bahkan dia memesan kue untuk bingkisan para tamu dibawa pulang yang cukup banyak yaitu sekitar 500 pcs, Darmawan mengundang para tetangganya dan juga warga di perkampungan belakang rumahnya. "Ini rotinya kok enak banget sih Mas? Mas Wawan pesannya di mana? Mau dong nanti dipesenin lagi!"kata Santi yang suka dengan kue yang dipesan oleh suaminya. "Fokus sembuh saja dulu, nanti kalau sudah benar-benar sembuh, aku akan mengajakmu langsung ke tokonya, supaya kamu puas memilih-milih rasa yang kamu inginkan! ingat ya dek, tidak usah diet! Aku menerimamu apa adanya yang penting anak kita sehat!"kata Darmawan. "Jangan percaya dengan bualan laki-laki yang seperti itu San, dia bisa bilang seperti itu saat di rumah, tapi nanti saat dia ada di luaran maka mata
Read more

Kehilangan

"Hati-hati kamu Santi, jika kemarin saja saat istrinya yang mandiri glowing dan berpenghasilan dikhianati nya dengan perempuan belia sepertimu, maka tak tertutup kemungkinan jika nanti kamu pun akan mengalami hal yang sama!" sebelum pergi Sarah sempat memberikan wejangan kepada adik bungsunya itu.Sementara Santi hanya mematung mencerna semua ucapan yang dilontarkan oleh ibu-ibu dan juga kakak kandungnya, seketika itu juga rasa percaya diri dan kepercayaannya terhadap suaminya luntur, di hatinya mulai timbul ragu terhadap kesetiaan sang suami.Darmawan yang mendapati istrinya terdiam dan merenung kemudian mendekatinya dan bertanya. "Apa yang kamu pikirkan dek?"Tanya Darmawan lembut dengan mengusap lembut pucuk kepala sang istri. "Menurutmu?"Santi balik bertanya. "Takkan kamu percaya dengan kata-kata mereka? Apakah kamu tidak percaya dengan suamimu ini?"Tanya Darmawan dengan tatapan tak percaya."Kalau dipikir-pikir benar juga apa yang mereka katakan Mas, akunya saja yang terlalu bo
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status