Share

Pergilah...!

Author: Nisa cantik
last update Last Updated: 2024-05-11 17:38:54

"Masa sih Nadine bisa mendirikan toko kue? kayak mustahil banget deh...! mana mungkin orang secupu Nadine bisa berhasil, dia kan SD aja tidak lulus?" Batin Damar membantah apa yang diucapkan oleh laki-laki tadi.

Tapi meskipun begitu, Damar tetap melangkahkan kakinya menuju ke alamat yang diberikan oleh laki-laki tadi.

"Toko kue N&G? masak sih toko kue itu milik Nadine?" Batin Damar dalam hatinya.

Meskipun ragu tapi Damar tetap melangkahkan kakinya menuju ke sana, sebelum masuk ke toko tersebut dia mempertahankan keadaan toko itu, setelah dirasanya cukup memperhatikan, akhirnya Damar pun masuk toko dan berpura-pura sebagai pembeli.

"Maaf Mbak, selain roti apakah di sini juga menyediakan kopi?, tanya Damar.

"Kami hanya menyediakan minuman kemasan Pak, silakan bapak mengambilnya untuk teman santapan roti yang kami jual!"jawab salah satu dari keduanya.

"Baiklah kalau begitu, bolehkah saya bertemu dengan ibu Nadine? saya di perlu dengannya?" kata Damar tanpa basa-basi.

"Ibu Nadine se
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Damar masih tak percaya

    "Dengan turunnya Surat cerai ini, kita sudah sah menjadi orang lain lagi, tak perlu kamu mencariku ataupun mencampuri urusanku!" kata Nadine.”Oh ya, kalau kamu tak menganggap Gibran sebagai putramu? Tak masalah, dia tak membutuhkan walimu saat dewasa nanti!" lanjutnya."Pergilah dan jangan ganggu kami lagi!" kata Nadine tegas."Gibran Itu anak siapa?" Tanya Damar masih dengan kekonyolannya. "Gibran itu anakku, Aku adalah ibunya, aku mengandungnya selama 9 bulan 10 hari, dan aku melahirkannya secara Caesar! Faham?" Jawab Nadine geram. Dan kini dia menyingsingkan lengan bajunya ke atas, menaikkan sedikit rok panjangnya seolah bersiap hendak menghajar Damar. "Iya dek iya, Gibran Itu anakmu bukan anakku! aku pergi...! semoga kamu tidak pernah menyesali perpisahan kita ini!" kata Damar kemudian berlari menjauh dari Nadine. Sesampai di luar toko roti milik Nadine, Damar memperhatikan keadaan toko tersebut, setelah dia keluar ternyata banyak pengunjung yang datang. Fikiran Damar menduga-d

    Last Updated : 2024-05-12
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Acara yang kacau

    "Kalau Mbak Sarah memang ingin tahu tentang aku, maka dia harus datang ke sini langsung bukan hanya lewat pesan saja!"jawab Santi lagi.****Acara syukuran anaknya Santi pun dilaksanakan, Darmawan rupanya memesan kue di tempatnya Nadine. bahkan dia memesan kue untuk bingkisan para tamu dibawa pulang yang cukup banyak yaitu sekitar 500 pcs, Darmawan mengundang para tetangganya dan juga warga di perkampungan belakang rumahnya. "Ini rotinya kok enak banget sih Mas? Mas Wawan pesannya di mana? mau dong nanti dipesenin lagi!"kata Santi yang suka dengan kue yang dipesan oleh suaminya. "Fokus sembuh saja dulu, nanti kalau sudah benar-benar sembuh, aku akan mengajakmu langsung ke tokonya, supaya kamu puas memilih-milih rasa yang kamu inginkan! ingat ya dek, tidak usah diet! Aku menerimamu apa adanya yang penting anak kita sehat!"kata Darmawan. "Jangan percaya dengan bualan laki-laki yang seperti itu San, dia bisa bilang seperti itu saat di rumah, tapi nanti saat dia ada di luaran maka mata

    Last Updated : 2024-05-13
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Acara yang kacau

    "Kalau Mbak Sarah memang ingin tahu tentang aku, maka dia harus datang ke sini langsung bukan hanya lewat pesan saja!"jawab Santi lagi.****Acara syukuran anaknya Santi pun dilaksanakan, Darmawan rupanya memesan kue di tempatnya Nadine. bahkan dia memesan kue untuk bingkisan para tamu dibawa pulang yang cukup banyak yaitu sekitar 500 pcs, Darmawan mengundang para tetangganya dan juga warga di perkampungan belakang rumahnya. "Ini rotinya kok enak banget sih Mas? Mas Wawan pesannya di mana? Mau dong nanti dipesenin lagi!"kata Santi yang suka dengan kue yang dipesan oleh suaminya. "Fokus sembuh saja dulu, nanti kalau sudah benar-benar sembuh, aku akan mengajakmu langsung ke tokonya, supaya kamu puas memilih-milih rasa yang kamu inginkan! ingat ya dek, tidak usah diet! Aku menerimamu apa adanya yang penting anak kita sehat!"kata Darmawan. "Jangan percaya dengan bualan laki-laki yang seperti itu San, dia bisa bilang seperti itu saat di rumah, tapi nanti saat dia ada di luaran maka mata

    Last Updated : 2024-05-15
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Kehilangan

    "Hati-hati kamu Santi, jika kemarin saja saat istrinya yang mandiri glowing dan berpenghasilan dikhianati nya dengan perempuan belia sepertimu, maka tak tertutup kemungkinan jika nanti kamu pun akan mengalami hal yang sama!" sebelum pergi Sarah sempat memberikan wejangan kepada adik bungsunya itu.Sementara Santi hanya mematung mencerna semua ucapan yang dilontarkan oleh ibu-ibu dan juga kakak kandungnya, seketika itu juga rasa percaya diri dan kepercayaannya terhadap suaminya luntur, di hatinya mulai timbul ragu terhadap kesetiaan sang suami.Darmawan yang mendapati istrinya terdiam dan merenung kemudian mendekatinya dan bertanya. "Apa yang kamu pikirkan dek?"Tanya Darmawan lembut dengan mengusap lembut pucuk kepala sang istri. "Menurutmu?"Santi balik bertanya. "Takkan kamu percaya dengan kata-kata mereka? Apakah kamu tidak percaya dengan suamimu ini?"Tanya Darmawan dengan tatapan tak percaya."Kalau dipikir-pikir benar juga apa yang mereka katakan Mas, akunya saja yang terlalu bo

    Last Updated : 2024-05-15
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Kesedihan

    Kemudian Pak RT langsung menghubungi orang-orang yang disebutkan oleh Darmawan tadi. tanpa basa-basi Pak RT langsung menyampaikan hal yang ingin disampaikannya. Pak RT tak memperdulikan jika orang-orang yang dihubunginya marah-marah, dia lantas mengucapkan salam lalu memutus sambungan teleponnya. Sementara di sebrang telefon Sarah masih mengumpat karena amarahnya belum tersalurkan, Ia tak habis fikir kenapa seseorang memberikan kabar duka yang menurutnya adalah hoak semata. "Mana mungkin coba Anaknya Santi meninggal? Lahwong nyata-nyata tadi pagi keadaannya sehat begitu kok!" Sewot Sarah. Beda dengan Sarah, Kini Damar dan Pratiwi saling berpandangan seolah sedang berkomunikasi lewat pandangan mata mereka. "Jangan begitu Sarah, ada baiknya kita pastikan kesana, kalau memang kabar itu benar bagaimana? Jodoh rejeki hidup dan Mati itu rahasia Alloh, kita tak pernah tahu kapan dan kapan maut akan menjemput kita...!" tegur Budi. Perkataan Budi seolah mewakili apa yanga ada di hati Da

    Last Updated : 2024-05-16
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Tak mau mengingat masalalu

    "Seandainya aku mampu mengontrol emosi, seandainya aku tak meninggalkanmu tadi, mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi! dan Putri kita masih berada diantara kita...!"kata Darmawan. Setelahnya dia pun menangis tergugu, ia tak menyangka jika akan mendapatkan kejutan bertubi-tubi di hari ini."Kuatkan aku ya Rabb...!" ucapnya.Setelah mengatakan itu, Darmawan pun langsung membersihkan tubuh istrinya yang lebih pantas menjadi putrinya tersebut. Ia lantas menggantikan baju sang istri dan juga pembalut yang digunakan oleh sang istri. "Istirahatlah sayang, semoga esok kamu akan lebih sadar dari sekarang supaya kita bisa mengantarkan Putri kita bersama ke peristirahatan terakhirnya...!"Bisik Darmawan yang langsung memposisikan istrinya untuk istirahat. Santi hanya menurut dan mengikut apa yang diarahkan oleh suaminya, iya benar-benar seperti mayat hidup yang pandangannya kosong. Darmawan keluar saat sudah memastikan istrinya istirahat dan tertidur, hatinya seperti saat tersayat saat

    Last Updated : 2024-05-17
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Pesanan satu bulan fuul

    "Rupanya kamu benar-benar menutup mata dan telingamu Din, kamu benar-benar tidak tahu kabar tentang Mereka lagi...!" kekeh Ine saat melihat reaksi Nadine."Jadi bagian dari mereka itu sesuatu yang sangat sakit mbak...! itu makanya aku tidak mau mengingat-ingatnya lagi...!"jawab Nadine serius."Tapi aku serius loh Din, pak Darmawan itu memang suaminya Santi, kan kemarin itu dia pesan untuk acara aqiqahnya anaknya dengan santai...!"perkataan dari Ine berhasil menarik perhatian Nadin untuk berfokus kepada Ine."Yang paling menggegerkan lagi, acara aqiqah yang diselenggarakan di siang harinya itu bersambung dengan acara duka di malam harinya yang menyatakan bahwa anaknya Santi meninggal karena kehabisan nafas karena menangis...! Santi terkena baby blues!"Ine menjelaskan."Seriusan Mbak? Nggak salah apa? Mbak Ine nggak mengada-ada kan? Tapi tunggu dulu, bukankah seharusnya Santi itu masih sekolah ya? Kalau aku tidak salah hitung seharusnya bulan ini menjadi bulan kelulusan dia...!"tanya na

    Last Updated : 2024-05-18
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Penyesalan Damar

    "Ayo sekarang kita ke rumahnya Santi, Ibu takut terjadi apa-apa sama dia, cepat jangan lelet...!" perintah Ibu Pratiwi.Mau tak mau akhirnya Damar pun menuruti keinginan sang Ibu untuk menuju ke rumah Santi.Mereka berdua, lalu pergi ke rumahnya Santi menggunakan mobil Damar, harga satu-satunya yang masih bisa dipertahankan oleh Damar. Meskipun bukan mobil mewah tapi mobil itu cukup bersejarah baginya, mobil yang dibeli dengan hasil kerjanya selama di perusahaan. Saat akan ke rumahnya Santi, mereka melewati Ruko milik Nadine, mata Damar terpana dan terpesona dengan kemajuan yang begitu pesat oleh toko roti tersebut."Mampir ke toko itu ya Mar? tapi jangan yang ke toko roti milik Nadine ya? males Ibu...!"kata ibu Pratiwi. "Tapi toko roti di sini hanya milik Nadine saja yang ada, emangnya Ibu mau ke toko roti yang mana?"tanya Damar. "Toko roti N&G itu loh, yang ramai..! pasti di situ enak...!"tunjuk Ibu Pratiwi ke toko milik Nadine."Tapi toko roti yang Ibu tunjuk itu itu miliknya N

    Last Updated : 2024-05-19

Latest chapter

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   bulan madu di tempat yang berbeda

    Akhirnya keputusan diambil untuk berwisata di Kalimantan, sesuai keinginan Nadine mereka berdua akan mengelilingi Kalimantan, dari Kalimantan timur selatan barat tengah dan Utara. Sementara Arkan pun lebih memilih menuruti keinginan sang istri yaitu berlibur ke luar negeri, tempat yang dituju oleh mereka adalah negeri impian Ine untuk dikunjunginya selama ini. Kedua pasang pengantin baru itu sangat bahagia menikmati bulan madu mereka, karena kedua pasang pengantin itu tak melewati masa pacaran, maka pacaran mereka lakukan setelah menikah. dan itu jauh lebih membahagiakan bagi mereka. "Dek aku tidak mau menunda kehamilan, apakah kamu bersedia untuk langsung merencanakan dedek bayi di sini?" tanya Arkan kepada Ine di suatu senja saat mereka berada di bawah menara Eiffel. Ine yang mendengar ucapan dari suaminya tersebut pun tersipu malu, meskipun sekarang Mereka adalah pasangan sah sebagai suami istri, namun Ine masih merasakan malu yang tak terkira jika dirinya membahas masalah inti

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Rencana bulan madu

    Sesampainya di rumah ibu Pratiwi terheran melihat keadaan putranya."Kenapa jidatmu mar? kok tambah 2 senti begitu?"tanya ibu Pratiwi seperti sebuah ledekan untuk Damar."Kejedot tiang listrik...!" jawab Damar skenanya kemudian dia langsung menuju ke dapur untuk mengambil air minum di kulkas.Setelah Damar selesai membasahi tenggorokannya yang kering, ini Damar langsung menuju ke ruang di mana sang ibu tadi berada. Pratiwi yang baru menyadari bahwa penampilan anaknya sangatlah rapi langsung menanyakan keheranan hatinya "Kamu dari mana? rapi sekali sepertinya? tapi... bukankah ini hari Minggu? kamu kan tidak kerja ya?"tanya ibu Pratiwi bertubi-tubi. " Damar habis dari menghadiri pernikahannya Nadine...!"jawab Damar singkat. Mendengar jawaban dari putranya kening ibu Pratiwi mengkerut, ia seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan."Nadin menikah? Kok ibu nggak diundang? Terus...? Kok kamu nggak mau ngajak ibu ke sana?" Tanya ibu Pratiwi."Kita semua diundang Bu, tapi Da

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Damar yang konyol

    Liliana Nadine Dan juga Ine langsung berangkat menuju butik yang mereka maksud tadi, ketiganya sangat bersemangat untuk segera mencoba baju pengantin, tak lupa saat dalam perjalanan mereka juga menghubungi Arkhan dan juga Anan untuk sekalian mencoba dan menilai baju yang mereka pilih. Sesampainya di butik mereka disambut dengan ramah oleh para pegawai butik tersebut, karena sebelumnya sudah observasi untuk fitting baju pengantin, maka ketiganya langsung diarahkan untuk langsung menuju kamar ganti. Anan dan Arkan tiba di butik tersebut tepat saat Nadine Dan juga Ina sudah selesai memakai baju pengantin dan keluar dari kamar ganti. "Nah itu mereka, bagaimana menurut kalian? cocok tidak?"kata ibu Liliana kepada anak serta menantunya. Sangking terpananya Anan dan juga Arkan dengan istri mereka mereka hanya terdengar dengan pandangan kagum kepada keduanya. sebelum pada akhirnya ibu Liliana menepuk pundak mereka secara bersamaan. "Ditanya malah bengong, terpesona ya?"kata ibu Liliana m

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Memilih baju pengantin

    "Ine mau aku ajak kawin Mah, Besok kita ke kampung Ine ya? kita lamar dia sekaligus menikahinya...!" Arkhan berkata dengan bahagianya."Kawin-kawin,,,ayam kali...!"Ibu Liliana menimpali dengan geleng-geleng kepala."Kapan kalian akan meresmikan hubungan kalian? Apakah benar dan serius mau bareng sama Nadine?" meskipun merasa absurd dengan tingkah Sang putra tapi Ibu Liliana masih tetap penasaran dengan putranya tersebut."Pokoknya aku tak mau di langkahi nadine dan Anan....! titik nggak pakai koma...!" Jawab Arkhan menggebu penuh keseriusan."Nadin mengalah dulu nggak papa kok Kak, kok sepertinya Kakak takut amat Nadine yang nikah duluan...!" Nadine berpura-pura cemberut bermaksud untuk menggoda sang kakak.Melihat sikap adiknya, Arkhan pun menjadi Serba Salah, dia Lalu menghampiri sang adik untuk membujuknya, Padahal sama sekali Nadine tak merasa tersinggung."Apakah adiknya kakak ini sedang merajuk? apakah kamu keberatan Nadine kalau seumpama kita menikahnya berbarengan?"tanya Arkan

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Euforia Arkha

    Ibu Liliana dan Pak Yudistira saling tatap, namun kemudian secara bersamaan menatap ke arah Putri mereka. Dalam hati ibu Liliana Sebenarnya masih belum rela untuk melepas putrinya tersebut, namun Ia pun tidak bisa memaksakan kehendaknya itu jika memang Sang Putri sudah mau move on dan melanjutkan hidupnya. "Sebagai orang tua, saya akan merestui jika Itu memang menjadi keinginan putri kami, untuk itu keputusan saya serahkan kepada Nadine sendiri...!"kata Pak Yudistira. "Kamu sudah tahu kan status Nadine seperti apa? dia bukan seorang gadis, dia pun memiliki Putra yang bernama Gibran...!" Sejenak pak Yudistira menghentikan kalimatnya kemudian menatap Anan dan mencari tahu reaksi dari laki-laki calon menantunya itu.Saat tak di dapati wajah keterkejutan ataupun keberatan di sana, Pak Yudistira pun melanjutkan kembali kata-katanya."Jika kamu berniat menggambil Nadine menjadi istrimu, maka kamu harus bisa menerima Gibran sebagai putramu...!" Lanjut pak Yudistira."Saya sudah faham akan

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Anan melamar Nadine

    "Gercep juga lu bro, sat set sat set eh taunya mau jadi adik gua loh...!"kata Arkan langsung memeluk sahabatnya itu. "Gua takut ditikung oleh mantan suaminya, soalnya ada Gibran di antara mereka...! rugi bandar dong, wanita spek bidadari seperti adikmu itu bisa kembali kepada mantan suaminya yang seperti katak berpeci...!"jawab Anan berbisik di telinga sahabatnya itu. "Masuk masuk masuk...! kita masuk ke dalam saja, kebetulan Mbak sumi sudah menyiapkan makanan untuk kita...!" kata ibu Liliana menggandeng Sang Putri. "Makan Mah? tapi ini kan belum waktunya makan malam? ini aja baru jam 05.00 sore...! astaghfirullahaladzim Nadine belum salat ashar mah, Nadine salat dulu ya...!"Nadin teringat bahwa dirinya belum salat ashar dia pun langsung pergi meninggalkan mereka semuanya menuju kamarnya. Sementara Gibran yang seharian memang tidak bertemu dengan Nadine merasa diacuhkan kemudian menangis sekencang-kencangnya. Nadine mengetahui hal itu tapi dia tetap melanjutkan langkahnya karena w

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Nadine menerima Anan

    Bagi Nadine apa yang diucapkan oleh Anan merupakan kejutan yang luar biasa, ia tak percaya jika Anan akan menyatakan cintanya secepat itu."Aku serius dengan ucapanku Nadine. Maukah kau menjadi pendamping hidupku? Menemani perjalananku sampai ujung usia?" Tanya Anan sekali lagi.Saat mendapati wanita yang ada di hadapannya semakin diam mematung, Anan kembali bersuara."Aku memang bukan seorang pujangga yang pandai dalam merangkai kata-kata, Namun aku ingin kamu mengetahui satu hal, bahwa aku tak main-main dengan ucapanku. Aku akan melamarmu kepada orang tuamu....!" Kata Anan lagi."Kak...!" hanya kata-kata itu yang mampu di ucapkannya."Ya" Jawab Anan."Cukup mengangguk jika kamu setuju, dan menggeleng andai kamu tak bersedia, aku tahu kamu sulit untuk menentukan pilihan sehingga membuatmu sulit untuk berbicara...!" Mendengar yang di ucapkan Anan, Nadine pun menarik nafasnya dalam-dalam. Ia ingin menjawab yang di pertanyakan oleh Anan dengan gamblang agar tak terjadi kesalahpahaman s

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Bab 60

    "Yang jadi masalahnya itu Mas Damar sudah menjatuhkan talak yang tak terampuni, yaitu talak 3...!" protes Shanti."Tinggal bilang saja kalau Damar tak serius dalam mengucapkan kata talak itu, kan bisa di ma'fu...!" kata Pratiwi dengan entengnya."Di ma'fu itu kalau kesalahan lain Bu, tapi kalau tentang talak itu tidak bisa Bu...! talak itu akan tetap berlaku meskipun dalam keadaan marah sekalipun...!" Kata Santi menjelaskan."Kamu Itu anak kecil tahu apa? Diam saja sudah...! milih suami saja nggak bisa, ini malah bicara soal Agama, Mama tentu lebih tahu dari kamu...!" Kata Ibu Pratiwi yang menolak perkataan putri bungsunya."Ibu bilang aku masih kecil? jangan lupakan kalau aku sudah pernah melahirkan seorang bayi...!" Kata Santi yang merasa sedih karena lukanya kembali terkoyak."Iya sudah melahirkan anak, tapi langsung sedeng...!" jawab Ibu Pratiwi tanpa perasaan.Hati Santi serasa ditusuk sembilu saat mendengar lanjutan jawaban dari sang ibu, ibunya itu seolah mati rasa dengan peras

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Kemarahan Budi

    "Saraaahhhh...! keterlaluan kamu...! kamu benar-benar menipuku habis-habisan...!"geram Budi menatap ke arah Sarah yang tengah asik menikmati makanannya. Sementara Sarah tak menyadari jika masalah besar Tengah menunggunya, iya tak sadar jika sang suami Tengah dikuasai kemarahan yang sangat besar terhadapnya atas apa yang dilakukannya terhadap Nadine selama ini.Dengan mata menyorot tajam, Budi berjalan ke arah istrinya. Sarah masih belum menyadari jika suaminya kini berjalan menuju ke arahnya, ia masih saja santai menikmati makanan kegemarannya.Budi langsung memegang lengan Sarah, Sarah yang tiba-tiba ditarik lengannya pun menjadi terkejut, ia menatap ke arah orang yang menarik lengannya tersebut. "Mas Budi? apa-apaan sih Mas? kenapa tarik tangan aku seperti ini? lepasin nggak...!"protes Sarah sementara mulutnya masih penuh dengan makanan. "Ikut, atau aku benar-benar akan melepaskanmu dalam artian yang sebenarnya...!"kata Budi berhenti lalu menatap manik mata istrinya."Maksud kamu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status