Bagai petir di siang bolong yang menghantam tepat di bagian dadanya.Betapa terkejutnya ia saat mengetahui fakta yang sesungguhnya.Ia masih belum percaya atas kenyataan yang disebutkan oleh Riyanti barusan.Yang mengatakan kalau dirinya adalah istri kedua suaminya.Sakit, seakan ditusuk dengan pedang yang paling runcing yang menancap tepat di jantung hatinya.Suami yang ia percaya telah mendua tanpa sepengetahuannya.Dadanya begitu sesak, kemana ia akan meluapkan kekesalan itu?Ingin marah percuma, toh orangnya juga sudah tiada.Ia merasa ditipu,Ia merasa dibohongi,Di bodohi, dan dipermainkan.Pria itu ternyata hanya memberi luka.Tak jauh berbeda dengan cintanya yang pertama.Sekarang tak ada yang dapat menggoyahkan pikirannya, bahwa semua laki-laki memang sama saja.Ia sangat salah, karena ia telah memberikannya hati pada orang yang menghianati.Ia masih belum percaya, suami yang selalu mengatakan cinta ternyata sanggup mendua.Air matanya bahkan tak sanggup untuk keluar, meneri
Baca selengkapnya