Ryan berlutut di tanah dengan mata yang memerah akibat menangis, badannya gemetar ketakutan, dan suara bergetar saat ia berbicara. "Wilson, Aku telah memberitahumu, Tolong jangan bunuh aku. Aku tidak sengaja menjadi pengkhianat. Karena aku tidak tahu niat Markus yang ingin menbunuh Aaron dan Angel," isaknya dalam tangisan yang pilu. Wilson, seorang pria dengan tubuh kekar dan tatapan yang tajam, berdiri di hadapan Ryan dengan kedua tangan di pinggangnya. Raut wajahnya menunjukkan kemarahan yang tak terbendung, namun entah mengapa ia masih belum mengambil keputusan untuk membunuh Ryan. Ia berpikir sejenak, lalu berkata dengan suara yang dingin, "Kasus ini aku akan menyelidiki lagi, Kalau sampai ada yang kamu sembunyikan dariku. Aku tidak akan sungkan membunuhmu!" Setelah mengucapkan kata-kata itu, Wilson beranjak pergi dari tempat itu dengan langkah cepat dan pasti. Ia menoleh ke arah Mike, anak buahnya yang setia, dan memberi perintah, "Bawa dia!" "Baik, Bos," jawab Mike dengan sua
Baca selengkapnya