Semua Bab Anak Kembar sang Mafia: Bab 61 - Bab 70

146 Bab

Viyone Meluapkan Emosinya

Raut wajah Jeff berubah menjadi pucat dan gemetar, Ia juga menahan sakit sehingga tidak sanggup untuk bersuara.Nick berdiri tegak di depan Jeff, Tatapan matanya tajam dan dingin, membuat Jeff tak berkutik. "Dengar baik-baik, Jeff Hamilton. Wanita yang kau sakiti adalah wanita milik bos kami. Dan anak tirimu adalah anak kandung bos kami. Jadi, jangan coba-coba melakukan hal yang bodoh. Menyakiti tuan muda kami sama saja menantang kami. Sejak awal tanpa kamu sadari, kau sudah menyinggung seorang pemimpin mafia Dragon," kecam Nick dengan nada mengancam. Jeff, yang menahan sakit sehingga wajahnya pucat, memohon pada Nick, "To-tolong lepaskan tanganku!" Ketika Nick mendekati Jeff, ia bisa melihat betapa ketakutan pria itu. Nick kemudian berbisik di telinga Jeff, "Bagaimana dengan adikmu? Apakah masih sakit? Bagaimana dengan tikaman yang kuberikan padamu?" Jeff terkejut mendengar Nick menyebut adiknya. Wajahnya semakin pucat, dan tubuhnya gemetar. "Kau... Kau adalah pria itu?"tanyanya y
Baca selengkapnya

Resmi Cerai

Jeff dibawa secara paksa oleh Nick ke kantor pengacara untuk tanda tangan surat penceraian dengan Viyone. Ia hanya bisa menurut dan melakukan apa yang diminta mafia itu.Setelah selesai tanda tangan, Wilson nenyerahkan cek yang tercantum nominal. Ia melempar ke arah Jeff dan berkata," Ini sebagai ganti kamu yang telah membiayai anakku. Tapi, bukan berarti aku sudah melupakan apa yang kamu lakukan padanya!" kata Wilson dengan nada mengancam." Aku tidak suka berhutang. dan aku juga paling membenci orang yang telah melukai keluargaku. Lebih baik jaga sikapmu dan berhati-hati!"Jeff menatap nominal yang tidak sedikit jumlahnya di lembaran cek tersebut."Jeff Hamilton, aku tidak ingin melihatmu lagi. Kau telah merenggut nyawa anakku. Aku tidak akan memaafkanmu sampai aku mati!" ujar Viyone."Semua dokumen telah disediakan oleh pengacaraku, Aku tidak suka menunda jika melakukan sesuatu. Karena sudah sepakat jadi selanjutnya pengacaraku yang akan mewakiliku," kata Wilson dengan nada tegas,"
Baca selengkapnya

Viyone Tersentuh

Malam itu, Wilson duduk di meja kerjanya yang rapi, lampu meja menyala terang memberi fokus pada foto yang sedang dipegangnya. Foto itu menampilkan seorang pria paruh baya dengan raut wajah yang tidak dikenal. Wilson menatap foto itu dengan tatapan tajam, seolah-olah hendak melihat ke dalam jiwa pria itu. "Ryan Stand, Aku akan menemuimu," ucap Wilson dengan nada penuh tekad, seakan dia ingin membunuh pria itu.Sementara itu, di luar ruangan, Chris berjalan dengan langkah ragu menuju ke ruang kerja ayahnya. Dia berdiri di depan pintu, tangannya bergetar sejenak sebelum sempat mengetuk. Pikirannya teringat pada apa yang pernah dikatakan Jeff tentang kebiasaannya yang tidak sopan. "Apakah papa akan marah kalau aku masuk ke dalam? Papa Jeff selalu mengatakan aku tidak sopan karena aku masuk dan mengganggunya," gumam Chris dengan ekspresi cemas. Dia memutuskan untuk duduk di luar ruangan, menunggu ayahnya menyelesaikan pekerjaannya. Saat Chris menunggu, Wilson terus menatap foto itu. Ia t
Baca selengkapnya

Wilson Mengincar Seseorang

Keesokan harinya, Wilson dan Viyone tiba di kantor sipil dengan wajah datar dan tegang. Mereka berjalan beriringan menuju meja petugas yang akan mengesahkan pernikahan mereka. Tanpa adanya acara makan dan pesta, mereka hanya ingin segera menyelesaikan proses ini sesuai keinginan Viyone. Mereka saling bertukar cincin, namun tak ada senyuman manis yang terukir di wajah mereka. Bahkan ciuman pun tak ada yang terjadi. Suasana menjadi begitu hening dan canggung sehingga membuat orang-orang di sekitar mereka merasa aneh dan penasaran. "Mereka tidak mirip pengantin baru," ucap Elvis yang berdiri di pintu sambil mengamati pasangan tersebut. "Lebih mirip bermusuhan," timpal Ethan yang berdiri di sampingnya. Mereka berdua terdiam sejenak, kemudian Elvis melontarkan pertanyaan, "Apakah ini awal yang baik?" Ethan menggelengkan kepala, "Aku tidak yakin pernikahan ini akan bertahan lama," jawabnya dengan ragu. Sementara itu, Nick yang mendengarkan percakapan mereka, menatap Wilson dan Viyone.
Baca selengkapnya

Godaan Wilson

"Baik, Bos!" jawab Nick.Di sebuah toko alat tulis yang luas dan berbagai macam pilihan, Viyone berjalan menyusuri lorong demi lorong dengan penuh semangat. Matanya terpaku pada deretan buku dan alat tulis dengan motif robot dan mobil yang menarik perhatiannya. Ia mengambil beberapa buku bergambar robot, pensil berwarna, serta penggaris bergambar mobil yang keren. "Chris sangat suka belajar dan menulis, semua ini sangat cocok untuk anak-anak!" ucap Viyone penuh semangat sambil memperlihatkan pilihannya kepada Steven dan Mike yang mengikuti di belakangnya.Viyone mengunakan Black Card untuk membayar belanjaannya. Sementara Ponsel Wilson menerima beberapa notif dari bank. Karena uangnya yang digunakan oleh istrinya.Wilson pun membaca semua notif belanja tersebut dengan tersenyum. Ia merasa puas istrinya mengunakan kartu pemberiannya. Di satu sisi, Nick, Elvis dan Ethan sedang mengamati senyuman bos mereka."Apakah ini namanya sedang jatuh cinta?" bisik Elvis yang duduk bersama dua tem
Baca selengkapnya

Menemui Seseorang

Viyone hanya bisa menahan nafas, dengan aksi suaminya itu. Wilson tersenyum tipis sambil memperhatikan mata indah Viyone, "Apa kamu ingin anak kita melihatnya?" tanyanya lembut. Viyone menatap Wilson dengan wajah bingung, "Apa yang kamu inginkan sebenarnya?" tanyanya dengan nada agak keras, mencoba menahan emosinya. Wilson menghela napas sejenak, lalu kembali tersenyum. "Gunakan Black Card yang kuberikan padamu, Beli apa saja yang kamu suka," jawabnya dengan suara lembut dan mata yang bersinar. Viyone mengernyitkan dahinya, "Tidak ada yang aku suka, makanya aku tidak membelinya," jawabnya sambil menahan emosi dan berusaha melepaskan pelukan suaminya yang terasa begitu menyiksa. Wilson tersenyum pahit, "Aku tahu kamu hanya tidak ingin menggunakan uangku," katanya dengan suara yang berat. "Kalau begitu, untuk apa tanya lagi," sahut Viyone.Wilson tersenyum dan bertanya dengan penasaran," Apakah kamu begitu membenciku?""Iya," jawab Viyone tanpa ragu.Wilson memandangnya dengan tat
Baca selengkapnya

Dendam Wilson

Nick, Ethan, dan Elvis memasuki goa yang gelap dan misterius bersama Wilson, berjalan beriringan dengan langkah hati-hati. Mereka melangkah dengan perlahan sambil menodong senjata mereka, siap menghadapi bahaya yang mungkin mengintai. Sementara itu, Wilson tampak santai dan tidak terpengaruh oleh suasana mencekam di dalam goa. Nick yang berani dan penuh percaya diri berjalan paling depan, sementara Elvis dan Ethan berjalan di belakang Wilson, saling mengawasi satu sama lain. Udara di dalam goa begitu lembap dan dingin, membuat bulu kuduk mereka merinding. Beberapa kali mereka mendengar suara gemerisik yang tak bisa dijelaskan, namun mereka tetap melanjutkan langkah. Tidak lama kemudian, tiba-tiba sebilah pedang mengayun cepat ke arah Nick. Dengan kecepatan dan kelincahan yang dimilikinya, Nick langsung menghindar sambil menahan tangan pria asing yang mencoba menyerangnya. Tanpa basa-basi, Nick langsung membanting pria itu ke tanah dengan keras, "Bruk!" "Aaahh!" jeritan pria asing
Baca selengkapnya

Aku Akan Melindungi Keluargaku!

Ryan berlutut di tanah dengan mata yang memerah akibat menangis, badannya gemetar ketakutan, dan suara bergetar saat ia berbicara. "Wilson, Aku telah memberitahumu, Tolong jangan bunuh aku. Aku tidak sengaja menjadi pengkhianat. Karena aku tidak tahu niat Markus yang ingin menbunuh Aaron dan Angel," isaknya dalam tangisan yang pilu. Wilson, seorang pria dengan tubuh kekar dan tatapan yang tajam, berdiri di hadapan Ryan dengan kedua tangan di pinggangnya. Raut wajahnya menunjukkan kemarahan yang tak terbendung, namun entah mengapa ia masih belum mengambil keputusan untuk membunuh Ryan. Ia berpikir sejenak, lalu berkata dengan suara yang dingin, "Kasus ini aku akan menyelidiki lagi, Kalau sampai ada yang kamu sembunyikan dariku. Aku tidak akan sungkan membunuhmu!" Setelah mengucapkan kata-kata itu, Wilson beranjak pergi dari tempat itu dengan langkah cepat dan pasti. Ia menoleh ke arah Mike, anak buahnya yang setia, dan memberi perintah, "Bawa dia!" "Baik, Bos," jawab Mike dengan sua
Baca selengkapnya

Menyelidiki Ayah Viyone

Matahari pagi menyinari wajah Viyone yang perlahan membuka matanya. Dalam keheningan kamar, ia terkejut melihat sosok suaminya yang tidur seranjang dengannya. Chris dan Vic, dua anak mereka, tidur nyenyak di tengah-tengah mereka berdua. "Kapan dia pulang, kenapa aku tidak tahu?" gumam Viyone dalam hati, menatap wajah Wilson yang terlelap dengan tenang. Tangan Wilson melingkar di tubuh Chris, memeluk anaknya erat. Viyone melihat Chris begitu bahagia tidur bersama ayahnya. Dia ingat betapa sering Chris berharap bisa tidur dalam pelukan Jeff, tapi selalu saja ditolak. "Chris begitu terlena tidur dengan papanya, dulu dia sering berharap bisa tidur dipelukan Jeff. Akan tetapi selalu ditolak. Walau pun pria ini telah menyakitiku, setidaknya aku telah melihat kebaikannya, dia seorang yang bertanggung jawab," bisik Viyone dalam hati, mencoba menenangkan perasaannya. Viyone menarik nafas dalam-dalam, mencoba menepis rasa marah dan kecewa yang masih ada. Untuk saat ini, ia memutuskan untuk
Baca selengkapnya

Wilson Mencari Putri Musuhnya

Chris terdiam dan berpikir sejenak," Em...Mama juga tidak ingat siapa nama kakek," jawab Chris."Apakah ada fotonya?" tanya Wilson yang penasaran.Chris menggelengkan kepalanya sambil menatap Wilson dengan wajah sedih, "Tidak ada, Saat mama berusia tujuh tahun, Kakek sudah pergi. Tidak ada yang tahu kemana kakek pergi. Setelah itu nenek yang menghidupi mama. Mereka tinggal di sebuah rumah kecil dan sempit. Tidak lama kemudian nenek meninggal karena sakit. Dan mama dibawa ke rumah panti asuhan," ungkap Chris dengan nada berat. Mendengar cerita itu, Wilson merasakan kepedihan yang dialami istrinya semasa kecil. "Papa, mama tidak memiliki kasih sayang dari orang tua. Tapi selama ini mama selalu berusaha memberi kasih sayang untuk kami," lanjut Chris sambil menatap ayahnya. Chris menunjukan kalung yang dia pakai, " Kalung V ini adalah pemberian dari nenek. Katanya kalung ini adalah sepasang. Walau kakek sudah pergi, nenek masih menyimpannya dan kemudian memberikan kepada mama!" Wilso
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status