Beranda / Thriller / Anak Kembar sang Mafia / Menyelidiki Ayah Viyone

Share

Menyelidiki Ayah Viyone

Penulis: Author Mars
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-13 12:04:30

Matahari pagi menyinari wajah Viyone yang perlahan membuka matanya. Dalam keheningan kamar, ia terkejut melihat sosok suaminya yang tidur seranjang dengannya. Chris dan Vic, dua anak mereka, tidur nyenyak di tengah-tengah mereka berdua.

"Kapan dia pulang, kenapa aku tidak tahu?" gumam Viyone dalam hati, menatap wajah Wilson yang terlelap dengan tenang. Tangan Wilson melingkar di tubuh Chris, memeluk anaknya erat.

Viyone melihat Chris begitu bahagia tidur bersama ayahnya. Dia ingat betapa sering Chris berharap bisa tidur dalam pelukan Jeff, tapi selalu saja ditolak.

"Chris begitu terlena tidur dengan papanya, dulu dia sering berharap bisa tidur dipelukan Jeff. Akan tetapi selalu ditolak. Walau pun pria ini telah menyakitiku, setidaknya aku telah melihat kebaikannya, dia seorang yang bertanggung jawab," bisik Viyone dalam hati, mencoba menenangkan perasaannya.

Viyone menarik nafas dalam-dalam, mencoba menepis rasa marah dan kecewa yang masih ada. Untuk saat ini, ia memutuskan untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Anak Kembar sang Mafia   Wilson Mencari Putri Musuhnya

    Chris terdiam dan berpikir sejenak," Em...Mama juga tidak ingat siapa nama kakek," jawab Chris."Apakah ada fotonya?" tanya Wilson yang penasaran.Chris menggelengkan kepalanya sambil menatap Wilson dengan wajah sedih, "Tidak ada, Saat mama berusia tujuh tahun, Kakek sudah pergi. Tidak ada yang tahu kemana kakek pergi. Setelah itu nenek yang menghidupi mama. Mereka tinggal di sebuah rumah kecil dan sempit. Tidak lama kemudian nenek meninggal karena sakit. Dan mama dibawa ke rumah panti asuhan," ungkap Chris dengan nada berat. Mendengar cerita itu, Wilson merasakan kepedihan yang dialami istrinya semasa kecil. "Papa, mama tidak memiliki kasih sayang dari orang tua. Tapi selama ini mama selalu berusaha memberi kasih sayang untuk kami," lanjut Chris sambil menatap ayahnya. Chris menunjukan kalung yang dia pakai, " Kalung V ini adalah pemberian dari nenek. Katanya kalung ini adalah sepasang. Walau kakek sudah pergi, nenek masih menyimpannya dan kemudian memberikan kepada mama!" Wilso

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Anak Kembar sang Mafia   Masih Trauma

    Chris dengan patuh melangkah masuk ke dalam ruangan kerja ayahnya. "Wilson, ada sesuatu yang perlu aku ceritakan tentang Chris," ujarnya dengan suara yang serak. "Viyone, apa yang ingin kamu bicarakan denganku?" tanya Wilson dengan pandangan penuh kekhawatiran. Menggigit bibir, Viyone memulai ceritanya. "Chris memiliki kenangan yang membuatnya trauma, dan ini adalah salahku juga. Dulu, setiap kali Chris ingin mendekati Jeff, dia selalu dimarahi dan diusir dari ruangannya. Kejadian itu terjadi berulang kali."Mendengar pengakuan Viyone, wajah Wilson menjadi tegang. "Lalu apa yang terjadi, Viyone?" Viyone menatap lantai, rasa bersalah melingkupi wajahnya. "Sebagai hukuman, Jeff pernah menyuruh Chris menghitung angka dari satu hingga seribu. Aku tidak menyangka bahwa hal itu akan meninggalkan bekas yang begitu mendalam di hatinya. Sekarang, setiap kali dia ingin bertemu denganmu, ketika melihat kamu sedang sibuk, dia tidak akan berani masuk. Chris takut kamu akan marah dan membenciny

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Anak Kembar sang Mafia   Viyone Ingat Masa Lalu

    "Karena impian mama telah tertunda selama enam tahun sejak menikah, Papa Jeff melarang mama bekerja di luar sebagai penata rias," jawab Chris.Wilson yang penasaran pun bertanya," Sebagai penata rias? Apakah mama mu dulu pernah belajar di bidang itu?" Chris mengangguk dan menjawab," Iya, Mama sangat menyukai pekerjaan itu. Papa Jeff hanya ingin mama mengurus rumah tangga dan melayaninya. Karena mama mencintai papa Jeff oleh sebab itu mama berusaha menjadi istri yang baik."Malam itu, langit dipenuhi oleh gemerlap bintang yang menghiasi kegelapan. Di dalam kamarnya, Viyone yang masih belum terlelap, ia duduk sambil menatap foto ibunya bersama dirinya saat ia masih kecil. Foto yang telah lama tersimpan di dompetnya. kini kembali dipegang oleh tangan gemetar Viyone. Kejadian masa kecil muncul di benak pikirannya, mengingatkan pesan berharga yang pernah disampaikan ibunya. "Viyone, setelah dewasa jadilah wanita yang kuat. Ketika hidupmu bergantung pada pria, maka kamu akan terpuruk di s

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Anak Kembar sang Mafia   Mendatangi Markas Dragon

    Wilson menatap mata Viyone dengan penuh perasaan. Ia melihat kesedihan yang mendalam di balik sorot matanya, seolah Viyone sedang mengingat masa kecilnya yang pahit dan ia tidak ingin anak-anak mereka mengalami penderitaan yang sama. Wilson merasa terpanggil untuk memberikan jaminan kepada Viyone. "Walau kamu tidak memintanya, Aku akan tetap melindungi mereka dengan nyawaku. Aku tidak akan meninggalkan mereka. Kecuali kalau aku meninggal," ucap Wilson dengan suara yang tegas dan penuh keyakinan. Viyone tersentuh mendengar ucapan Wilson. Ia merasa lega dan berterima kasih. "Aku percaya kamu bisa melakukannya," ujar Viyone lirih, Ia bangkit dari sofa dan berjalan perlahan menuju tempat tidurnya yang terpisah dari tempat tidur Wilson. Di dalam hatinya, Wilson berjanji akan melindungi Viyone juga. "Aku juga akan melindungimu," gumam Wilson dalam batin, sambil menatap punggung Viyone yang semakin menjauh.Keesokan harinya.Viyone yang telah siapkan diri untuk masuk kerja di hari pertama

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Anak Kembar sang Mafia   Mantan Tunangan Yang Kembali

    Chris yang penasaran dan bersemangat, selalu ingin tahu lebih banyak tentang segala hal yang ada di sekitarnya. Ketika ia berada di markas bersama Nick, ia tak henti-hentinya mengamati lingkungan sekitar, terutama tempat pelatihan anggota Dragon. Ia terpesona dengan berbagai senjata yang terpajang di dinding dan merasa bersemangat. Sementara itu, Vic yang ditemani oleh Luis mengelilingi markas dari depan hingga ke belakang, mencoba memahami segala sesuatu yang ada di sekitar mereka. Luis merasa senang melihat anak tersebut berlari-lari ke sana kemari dengan riang, seolah-olah semua ini adalah tempat bermain yang sangat menyenangkan.Ketika Chris melihat senjata dan panah yang digantung di dinding, ia tak bisa menyembunyikan kekagumannya dan segera bertanya kepada Nick, "Paman, apakah ini adalah ruangan penyimpanan senjata!" Nick tersenyum dan menjawab, "Iya, dan itu adalah panah yang digunakan oleh bos." Mendengar jawaban tersebut, Chris semakin bersemangat untuk mengetahui lebih b

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Anak Kembar sang Mafia   Sasa Yang Ingin Menyerahkan Diri Kepada Wilson

    Setelah enam tahun yang panjang, Sasa akhirnya bisa bertemu kembali dengan Wilson. Sasa melangkah mendekati Wilson dan memeluknya erat, merasakan kehangatan tubuh pria itu yang sudah lama tidak ia rasakan. Rindu yang tertahan selama ini akhirnya bisa sedikit terobati. "Kenapa kamu datang ke markas?" tanya Wilson dengan ekspresi dingin, melepaskan pelukan Sasa. "Untuk menemuimu, Wilson. Apakah kamu tidak merindukanku? Aku adalah satu-satunya wanita yang pernah ada di hidupmu. Walau kamu memutuskan hubungan kita dulu, bukan berarti aku melupakan semua kenangan kita. Kenapa kamu tidak pernah menghubungiku?" tanya Sasa dengan nada sedih dan haru. "Aku sedang sibuk," jawab Wilson dengan alasan."Kalau bukan karena aku pernah datang ke sini dulu, mungkin aku tidak akan bisa menemukanmu lagi," ujar Sasa sambil menatap mata Wilson. "Lalu, sekarang kita telah bertemu, Ada hal penting apa?" tanya Wilson.Sasa menatap Wilson dengan sedih," Sudah begitu lama, Kamu tetap saja tidak berubah. Ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Anak Kembar sang Mafia   Vic Yang Membuat Suasana Makan Menjadi Tegang

    Viyone dengan hati-hati mengaplikasikan foundation pada wajah artis terkenal yang duduk di kursi rias. Dibantu dengan kuas yang cekatan, dia memastikan bahwa warna kulit aktor tersebut tampak sempurna. Viyone terus merias dengan tenang dan penuh percaya diri, meskipun jantungnya berdebar kencang. Atasannya, seorang wanita berusia paruh baya dengan rambut pirang, mengawasi setiap gerakan Viyone. "Kamu benar-benar tak pernah merias sebelumnya?" tanya wanita itu, terkejut dengan keahlian Viyone. "Tidak pernah, Direktur. Ini pertama kali saya bekerja sebagai penata rias," jawab Viyone sambil menambahkan sedikit blush-on pada pipi artis tersebut. Atasannya mengangguk kepalanya, terkesima dengan bakat alami Viyone. "Kamu sangat berbakat, Viyone. Aku tak menyangka kamu mampu merias dengan begitu baik pada pekerjaan pertamamu," puji wanita itu. Viyone tersenyum, merasa bangga atas pujian dari atasannya. Dia melanjutkan merias artis tersebut, kali ini mengaplikasikan eye shadow yang lembut

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Anak Kembar sang Mafia   Trauma Dengan Masa Lalu

    Viyone berdiri di depan wastafel, air mengalir deras dari keran saat ia mencuci piring kotor. Pikirannya melayang jauh, terbawa oleh kabar yang baru saja didengarnya. Mantan tunangan suaminya, kini telah kembali ke kota ini dan bertemu dengan Wilson.Hatinya terasa sesak, namun Viyone berusaha untuk tidak terpengaruh. Ia menahan rasa sakit itu, dan berusaha mengingatkan dirinya bahwa pernikahan mereka dulu hanyalah demi anak-anak. "Kenapa aku harus sedih? Pernikahan kami hanyalah demi anak-anak. Bukan karena cinta. Dengan siapa pun dia bersama bukan urusanku. Itu yang aku pinta sebelum menikah. Tidak boleh ikut campur dengan urusan masing-masing," gumamnya dalam hati. Setelah selesai mencuci piring, ia mematikan keran dan mengeringkan tangannya dengan handuk. Langkah kakinya membawanya menuju kamar anak-anaknya yang sudah terlelap dalam tidur. Viyone membuka pintu kamar anak-anaknya dengan perlahan, berusaha untuk tidak membuat suara yang bisa membangunkan mereka. Saat melihat wajah

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15

Bab terbaru

  • Anak Kembar sang Mafia   Sikembar Menjadi Pahlawan Kampus

    Matahari pagi bersinar cerah di langit kota San Fransisco, menandakan awal dari hari baru. Chris dan Vic, si kembar yang baru saja pindah ke kota ini bersama keluarga mereka, bersiap untuk menghadapi hari pertama mereka di sekolah baru. Mereka berdua tidak sabar untuk menjelajahi dunia baru mereka, mengejar cita-cita mereka, dan berteman dengan orang-orang baru. Di sisi lain, Wilson, ayah mereka, merasa lega bisa kembali ke San Fransisco bersama keluarganya. Ia ingin anak-anaknya tumbuh dalam lingkungan yang baik dan mendapatkan pendidikan terbaik. Oleh karena itu, ia mendaftarkan Chris dan Vic ke sekolah yang terbaik di kota ini. Hari demi hari berlalu, Chris dan Vic mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan baru mereka. Mereka giat belajar, dan mereka berhasil menjalin persahabatan yang erat dengan teman-teman sekelas mereka. Selain itu, mereka juga berlatih memanah setelah pulang sekolah. Nick dan Ethan, pelatih memanah yang juga bekerja di Markas Dragon, mengajari mereka dengan p

  • Anak Kembar sang Mafia   Perkumpulan Mafia Dari Seluruh Dunia

    Beberapa bulan telah berlalu sejak Wilson terpilih sebagai pemimpin mafia di seluruh dunia. Kini, ia mengundang para ketua mafia dari berbagai negara untuk berkumpul dalam sebuah perjamuan mewah. Viyone dan kedua putranya yang kini telah menjadi bagian dari organisasi tersebut, juga ikut hadir dan memperkenalkan diri mereka. Chris dan Vic, putra-putra Wilson yang menjadi calon penerus, diwajibkan hadir dalam acara penting tersebut. Di sebuah ruangan mewah dengan pencahayaan yang temaram, suara gelas beradu satu sama lain menggema di seluruh ruangan. Para mafia, yang mengenakan setelan jas hitam rapi, tampak saling bersulang dengan anggur merah di tangan mereka. Tawa dan candaan terdengar di antara mereka, menciptakan suasana yang damai dan harmonis, seolah melupakan sisi gelap kehidupan yang mereka jalani. Wilson, yang duduk di ujung meja dengan kursi yang lebih besar dan mewah, menjadi pusat perhatian para mafia. Ia tersenyum lebar, menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi sebagai

  • Anak Kembar sang Mafia   Kedatangan Pemimpin Mafia Dunia

    Wilson memandang Markus dengan tatapan dingin sambil melepaskan tembakan."Aahh!" jeritan Markus yang kesakitan terdengar ketika dua tembakan menembus lututnya. Darah keluar mengotori lantai restoran, namun suara pistol yang digunakan oleh Wilson tidak mengeluarkan suara, sehingga tidak mengejutkan pengunjung lainnya.Markus terduduk, berusaha menahan sakit. "Kau...," ujarnya terhenti, menahan rasa sakit yang menyiksa.Wilson mendekat, matanya penuh kebencian yang telah terkubur selama bertahun-tahun. "Putraku telah menyadarkan aku. Aku telah menderita akibat dendam. Kematian kedua orang tuaku adalah sesuatu yang tidak bisa aku lupakan. Aku membiarkanmu hidup supaya kamu menjalani sisa hidupmu dengan penuh penderitaan. Semua anggotamu sudah ditahan oleh orang-orangku. Jangan berharap ada yang bisa menyelamatkanmu."Markus mengerang, keringat dingin membasahi wajahnya. "Kau menggunakan cara ini untuk menyiksaku," ujarnya dengan napas terengah-engah."Aku dan Viyone adalah korbanmu. Dua

  • Anak Kembar sang Mafia   Rencana Chris

    "Untuk apa kau memberitahu aku semua ini?" tanya Markus dengan nada marah dan bingung, tatapannya tajam menelusuri setiap gerakan Wilson. "Aku hanya ingin kamu sadar, Sifatmu, yang selalu dianggap tidak peduli, justru dikalahkan oleh seorang anak lima tahun. Dia tahu caranya menyayangi keluarganya. Dia tahu cara menghargai siapapun. Sedangkan dirimu, Markus, ambisimu begitu tinggi sehingga kamu tidak peduli pada orang di sekitarmu. Contohnya adalah istri dan putrimu sendiri. Mereka harus menderita karena keegoisanmu. Dan kini, semua penyesalan itu tidak akan ada gunanya," ucap Wilson dengan suara tegas namun penuh dengan kepedihan.Markus terdiam, kata-kata Wilson menghantamnya seperti palu godam. Ingatan-ingatan tentang istri dan putrinya yang tersisih oleh ambisinya sendiri mulai menghantui pikirannya.FlashbackSehari sebelum Chris dan Vic diculik, suasana di rumah Wilson sangat tegang. Wilson duduk di meja makan bersama istri dan kedua anaknya, membicarakan sesuatu yang sangat se

  • Anak Kembar sang Mafia   Nick Mengagalkan Rencana Anggota Markus

    Dalam perjalanan menuju restoran, kelompok Markus mengalami hambatan serius ketika mereka dihadang oleh anggota kelompok Wilson. Sejumlah mobil diparkir strategis di tengah jalan, menghalangi perjalanan mereka dan menciptakan situasi tegang. Nick, pemimpin kelompok Wilson, berdiri di sana dengan tenang, namun penuh kewaspadaan, sambil memegang senapannya dengan erat. Nick, bersama teman-temannya, dengan cepat menodongkan senjata masing-masing ke arah anggota kelompok Markus. Anggota kelompok Markus, yang tidak menyangka akan dihadang, tampak waspada dan bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk."Gawat! Mereka sudah merencanakan dari awal. Bagaimana dengan bos kita?" tanya salah satu anggota Markus yang di dalam mobil.Para anggota Markus keluar dari mobil mereka dengan wajah penuh ketegangan. Suasana di sekitar terasa mencekam saat kedua kelompok berdiri saling berhadapan, masing-masing memegang senjata.Nick, dengan tatapan tajam, menodongkan senjatanya ke arah mereka. "Kalian

  • Anak Kembar sang Mafia   Markus di Tahan

    Markus sambil memikirkan ulang sejak Stuart yang menculik si kembar dan begitu mudahnya bisa lolos, berkata, "Pengawasan wilayah tempat tinggal Wilson tiba-tiba saja dikurangi. Dengan sifat mereka yang begitu teliti, tidak mungkin anak mereka begitu mudah diculik. Sementara si kembar yang baru sadar juga tiba-tiba saja mengakuiku sebagai kakek mereka. Sifat mereka berubah sama sekali dengan pertemuan terakhir sebelumnya. Apakah dua bocah ini sudah permainkan aku sejak awal?" gumam Markus.Markus kemudian melangkah keluar dari ruangan itu dengan langkah mantap. Ia mengeluarkan pistol dari balik jaketnya, merasakan dinginnya logam yang menyentuh kulitnya memberikan ketenangan tersendiri. Matanya tajam menyisir sekeliling ruangan, mencari tanda-tanda bahaya yang mungkin tersembunyi. Dia berjalan menuju ke pintu belakang sambil menghubungi anggotanya melalui ponsel."Hubungi semua anggota kita. Kita sudah masuk perangkap sejak awal!" perintah Markus dengan nada tegas dan tanpa kompromi."

  • Anak Kembar sang Mafia   Markus Yang Ditipu

    Wilson dan anggotanya melaju dengan tenang di jalan menuju restoran, sementara di dalam mobil, suasana sedikit tegang. Wilson dan Viyone sesekali melihat ponsel mereka, memastikan bahwa Chris dan Vic berada dalam posisi yang aman."Apakah Chris dan Vic akan dalam bahaya setelah Markus tahu rencana kita?" tanya Viyone dengan nada cemas. Ia duduk di samping suaminya, menggenggam tangannya erat."Tenang saja, Viyone. Mereka sangat pintar. Bukankah mereka juga berhasil mengelabui Stuart dan Markus? Jadi, mereka tahu cara menemukan jalan keluar," jawab Wilson dengan yakin, menenangkan istrinya."Aku berharap begitu juga. Aku tidak menyangka mereka sangat berani," ujar Viyone dengan nada khawatir."Karena mereka mirip denganku," ucap Wilson sambil tersenyum, mencoba mencairkan suasana.Sementara itu, di dalam restoran, Vic berlari ke sana ke mari, penuh energi setelah makan."Vic, kamu baru saja selesai makan. Jangan lari-lari!" seru Chris yang mengikuti adiknya dengan cemas.Markus, yang b

  • Anak Kembar sang Mafia   Rencana Sikembar

    "Kakek, apakah kakek tahu betapa jantungku ini sangat merindukanmu siang dan malam, Aku berharap bisa bertemu denganmu selma ini. tapi karena aku selalu diawasi oleh paman-paman sehingga aku tidak bebas," ucap Vic sambil menangis.Chris, dengan tatapan tajam," menjawab, "Yang benar adalah hatimu, bukan jantung," ujarnya sambil mengeleng kepalanya.Markus, yang menyaksikan pertukaran emosi itu, tersenyum dan bertanya, "Ha ha ha...kalian sangat lucu sekali. Chris, Vic, apakah benar kalian merindukan kakek?""Iya," jawab sikembar dengan serentak sambil mengangguk.Namun, Markus menyampaikan pemikirannya, "Anak yang pintar, Kakek mengira selama ini kalian tidak mengakui ku lagi."Dengan jujur, Chris dan Vic menjawab, "Kami hanya berpura-pura di depan papa dan mama."Vic lalu mengajukan pertanyaan yang menggugah, "Apakah kakek dan mama tidak bisa berbaikan lagi?"Sementara itu, Chris menyuarakan kekhawatirannya, "Kakek dan papa apakah harus bermusuhan?"Markus menyadarkan mereka, "Urusan k

  • Anak Kembar sang Mafia   Akting Sikembar

    "Bertindak ceroboh?" tanya Stuart yang tidak paham."Kau akan segera paham," jawab Wilson dengan senyum.Stuart kemudian dibawa oleh Steven ke tempat kurungan di Markas Dragon. Tempat itu suram dan penuh dengan kegelapan, bau lembap menyengat hidung Stuart saat ia dilemparkan ke dalam salah satu sel. Terdengar suara pintu besi yang berderit saat ditutup, meninggalkan Stuart dalam kegelapan total.Sementara itu, di tempat lain, Chris dan Vic baru saja sadar. Mereka saling memandang bingung, menyadari bahwa mereka berada di kamar yang asing."Kakak, apakah kita pindah alam?" tanya Vic yang melirik sana sini, mengamati semua perubahan di kamar itu."Kita berada di kamar orang lain," jawab Chris sambil mengucek matanya dan mencoba mengingat kejadian terakhir yang mereka alami."Kamar siapa? Kenapa kita bisa ada di sini?" tanya Vic dengan penuh kekhawatiran."Sepertinya tempat dia," jawab Chris yang merujuk pada seseorang, dengan nada suara yang mengisyaratkan bahaya.Si kembar itu kemudia

DMCA.com Protection Status