Home / Thriller / Anak Kembar sang Mafia / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Anak Kembar sang Mafia: Chapter 81 - Chapter 90

146 Chapters

Pertarungan Wilson

Suara tembakan semakin terdengar di saat sejumlah pembunuh itu menyerbu ke restoran, sebagian anggota Dragon tewas diserang secara tiba-tiba. Kini tersisa empat pengawal tangguh Wilson yang bertarung dengan lawannya. Sementara puluhan anggota Dragon yang berjaga di depan ruang makan Wilson. Sama sekali tidak beranjak dari sana. di tangan mereka masing-masing memiliki pistol.Wilson yang telah menghabiskan makanan dan minumannya, Ia pun bangkit dengan tenang. Ia menyadari baku tembak yang terjadi semakin memanas dan jumlah musuhnya semakin bertambah."Kalian semua jangan keluar dari ruangan ini!" Pesan Wilson pada rekan bisnisnya. Di sisi lain, anggota keluarga Wilson bernama Andres berlari tergesa-gesa menuju mansion Zavierson. Napasnya tersengal-sengal dan keringat membasahi dahinya, Andres langsung melaporkan kejadian yang baru saja ia terima melalui panggilan telepon darurat. "Kakak, Bos diserang oleh sekelompok pembunuh bayaran!" seru Andres dengan wajah ketakutan. Mendengar be
Read more

Sandez Mengincar Viyone

Sandez, pemimpin geng Black Eagle, adalah seorang pria paruh baya yang dikenal kejam dan tidak memiliki belas kasihan. Ia memiliki sejumlah anak buah yang tangguh. Namun, di dunia mafia saingan terberatnya adalah Wilson Zavierson yang selalu mendahuluinya dalam segala hal. Sehingga membuat dirinya merasa dikalahkan dan tidak puas dengan pemimpin dragon tersebut.Ketika beberapa pembunuh yang bekerja untuknya terlempar keluar dari restoran, Sandez terkejut tidak menyangka utusannya yang terkenal akan dikalahkan begitu saja. Para pembunuhnya terkapar di jalan, tubuh mereka penuh luka, dan kaca besar restoran hancur berantakan. Wilson yang berhasil mengalahkan para pembunuh itu, tampak santai dan tenang, matanya menunjukkan kecerdasan dan ketajaman. Ia menatap para pembunuh yang terkapar di tanah dengan ekspresi yang dingin dan tegas. "Siapa yang mengutus kalian?" tanya Wilson pada mereka. Seorang pembunuh yang terluka parah mencoba untuk menjawab, meskipun suaranya terdengar lemah
Read more

Mansion Wilson di Intai

Viyone melangkah masuk ke pusat perbelanjaan dengan langkah pasti, mencoba menyembunyikan rasa was-was yang menghantui pikirannya. Ia menyadari ada sosok yang mengikuti gerak-geriknya dari belakang. Dalam usaha untuk menghindari pria tersebut, Viyone mulai berjalan dengan santai sambil melirik barang-barang pajangan, seolah tidak ada yang terjadi. Viyone mencoba untuk bergabung dengan kerumunan orang yang sedang melihat-lihat barang di salah satu toko. Ia mencoba berbicara dengan beberapa orang di sekitarnya, berpura-pura tertarik pada buah-buahan yang dipajang di depannya. Viyone sambil berbicara dengan suaminya seperti biasa, "Aku sedang membeli buah-buahan untuk anak-anak, apakah kamu ingin sesuatu?" tanya Viyone pada Wilson yang di seberang sana, berusaha untuk tidak terlihat ketakutan. Sementara itu, pria yang mengikuti Viyone dari belakang tetap menjaga jarak, berjalan dengan langkah santai namun tetap fokus pada gerak-gerik wanita itu. Ia memasukan tangannya ke dalam saku ce
Read more

Pengawasan Ketat

Suara Vic yang kencang menggema di seluruh rumah, membuat semua penghuni rumah terlonjak kaget. Anak itu berlari menuruni anak tangga dengan nafas terengah-engah, "Papa, Papa, ada yang mengintai rumah kita dari hutan sana," teriaknya dengan nada tinggi. Mendengar laporan Vic, Wilson segera berdiri dari kursinya, matanya terlihat tajam dan penuh kecurigaan. "Kirim anggota kita, tangkap mereka!" perintahnya dengan tegas kepada salah satu anak buahnya yang langsung bergegas keluar rumah. Wilson kemudian menghampiri Vic yang masih terlihat sedang buru-buru, dan meletakkan tangannya di pundak anaknya. "Vic, kamu dan Chris pura-pura tidak tahu saja. Jangan khawatir!" ujarnya dengan lembut, berusaha menenangkan putranya. Namun, Vic menggelengkan kepalanya dengan tegas. "Papa, aku tidak takut. Aku hanya penasaran siapa mereka dan kenapa bertindak seperti pengecut," jawabnya dengan berani, menunjukkan sisi keberaniannya yang tak terduga. Sementara itu, Viyone yang melihat kegaduhan itu dar
Read more

Viyone Menolak Tawaran

Keesokan harinyaViyone yang berdiri di dekat jendela sambil menatap luar dengan perasaan gelisah. Ia melihat sejumlah anggota Dragon yang mengeliling tempat tinggal mereka."Walau begitu banyak yang mengawasi wilayah ini, aku tetap tidak bisa tenang. Bagaimana kalau ada orang yang ingin membunuh Wilson muncul lagi? dan bagaimana juga dengan anak-anak? Seharusnya aku tidak keluar dulu. Agar tidak terulang kejadian semalam. Kalau aku bekerja Mike harus melindungiku. Sementara Wilson menjadi incaran musuh. Pihak musuh pasti akan mendekati aku atau anak-anak untuk melawan Wilson," gumam Viyone.Wilson yang melewati kamar itu, Ia menghentikan langkahnya memperhatikan istrinya yang berdiri dengan raut wajah gelisah.Wilson kemudian melangkah masuk dan menghampiri Viyone," Viyone," serunya.Viyone menoleh ke arah suaminya yang menuju ke arahnya," Iya.""Kenapa, Kamu diam saja sejak tadi. Apa yang menganggu pikiranmu?" tanya Wilson dengan senyum.Viyone kemudian menatap luar dan menjawab," A
Read more

Penyiksaan

Ponsel Viyone terus berdering dengan nada keras, dan layar menampilkan "Direktur" sebagai nama panggilan yang muncul. Viyone, yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk melingkar di kepalanya untuk mengeringkan rambutnya, ia akhirnya mengangkat telepon tersebut dan menjawab dengan suara yang agak gugup, "Hallo, Direktur!" Wanita yang berbicara di seberang sana ternyata menyapa Viyone dengan nada yang ramah dan hangat, "Viyone, apakah kamu memiliki waktu? Ada yang ingin saya bicarakan denganmu!" Viyone menoleh ke arah jendela, melihat langit yang sudah mulai gelap dan bintang-bintang yang mulai bermunculan. Ia ragu sejenak sebelum menjawab, "Tapi sekarang sudah malam, Lagi pula beberapa hari ini saya tidak bisa keluar karena ada urusan keluarga yang harus saya selesaikan." Wajah Viyone dengan alasan. memikirkan apa yang mungkin ingin dibicarakan sang direktur. "Hanya sebentar saja, Kalau kamu tidak keberatan, saya akan pergi menjemputmu. di mana alamat rumahmu?" tanya wa
Read more

Vic Yang Ceplas Ceplos

Wilson kembali berkumpul di ruang rapat bersama beberapa anggota kepercayaannya. Sebagai pemimpin Dragon, Wilson duduk dengan tegap di kursi ketuanya. Orang yang pertama membuka suara di rapat tersebut, Nick yang bertato naga di bagian leher berkata dengan tegas, "Bos, kita harus menyusun rencana agar bisa mengumpan pelaku utamanya muncul. Mereka sedang mengintai kita selama ini. Mungkin sudah waktunya kita melawan mereka!" Wilson, bos mereka yang duduk di ujung meja yang berlawanan, menepuk meja dengan kepalan tangannya dan berkata dengan suara berat, "Lakukan sesuai rencana kita!" Mike yang duduk di sebelah Nick, mengerutkan kening dan bertanya dengan penasaran, "Sejak kapan kita punya rencana, kenapa aku tidak tahu?" Nick menoleh ke arah Mike, menatapnya dengan ekspresi datar dan menjawab, "Karena tugasmu adalah melindungi keluarga bos." Mike tampak merasa agak tersinggung, tetapi tidak mengatakan apa-apa lagi. Ethan mengangkat tangannya dan bertanya, "Lalu apa rencana kita s
Read more

Teriakan Viyone

Chris berusaha menenangkan suasana, tetapi Vic sepertinya tidak peduli dan terus mengeluarkan kata-kata yang membuat suasana semakin memanas. "Mama, adik hanya bercanda, jangan dengarkan apa katanya," ujar Chris sambil menarik lengan Vic, berusaha membuat adiknya berhenti berbicara. "Aku tidak bercanda, aku serius. Semua bibi yang mendekati papa semuanya sangat cantik dan seksi. Bagaimana kalau papa tertarik padanya? Bukankah kita akan segera memiliki ibu tiri," ujar Vic dengan ceplas-ceplos, membuat jantung Chris berdebar kencang, khawatir dengan reaksi orangtuanya. "Vic, dari mana kamu belajar seperti itu? Apakah kamu ingin dihukum?" tanya Wilson dengan nada keras, sambil melirik istrinya yang menatap tajam ke arahnya. Ia merasa khawatir kalau istrinya akan marah dan berpikiran buruk tentangnya. Istri Wilson menatap suaminya dengan ekspresi yang sulit dibaca, membuat Wilson semakin cemas. "Jangan salah paham! Aku dan mereka sama sekali tidak dekat," ujarnya dengan nada yang tega
Read more

Bekas Luka di Punggung Viyone

Di kamar, Wilson dan Viyone berdiri di ruang ganti yang luas, Wilson berdiri dengan tubuh bagian atas tanpa balutan, sementara Viyone hanya mengenakan handuk yang menutupi tubuhnya. Wilson menutup mulut istrinya dengan tangan kanannya. berusaha mencegah suara itu menarik perhatian orang lain di rumah. "Kenapa kau berteriak, apakah ingin semua orang mendengarnya?" tanya Wilson dengan nada serius, matanya menatap tajam ke arah Viyone. Viyone berhasil melepaskan tangan suaminya dari mulutnya, dan ia menghela napas sejenak sebelum berkata, "Kenapa kamu ada di kamar? Kau tahu aku sedang mandi.""Kau sangat aneh sekali, ini adalah kamarku. Kenapa aku tidak boleh ke sini," jawab Wilson, masih dengan tatapan tajamnya. Wajah Viyone merah padam, ia merasa malu dan kesal karena ketidaksengajaan yang terjadi. Suasana di antara mereka menjadi tegang, namun ada rasa canggung yang menyelimuti keduanya. Nick dan lainnya berdiri di depan pintu kamar, raut wajah penuh kekhawatiran. akan keselamata
Read more

Mengetahui Latar Belakang Viyone

Wilson menatap mata istrinya, Viyone, yang berkaca-kaca. Perasaan pria itu bagaikan ditusuk belati saat ia bisa merasakan betapa terluka hati istrinya. Dalam sekejap, penyesalan memenuhi hati Wilson dan ia berusaha meminta maaf. "Maaf, aku bukan sengaja ingin menyakitimu, aku hanya bercanda denganmu. Apa yang aku katakan semuanya tidak benar," ucap Wilson dengan tatapan lembut, berharap bisa meredakan emosi istrinya.Viyone menunduk, mencoba menahan tangisnya. Ia merasa kesal dan sedih dengan apa yang baru dikatakan Wilson. "Apa bisa tolong keluar, aku ingin pakai baju!" ujar Viyone dengan suara bergetar. Wilson mengangguk dan segera beranjak keluar kamar, menutup pintu kamarnya. Sementara itu, Viyone berjalan menghampiri lemarinya. Ia membuka pintu lemari yang dipenuhi dengan pakaian mahal yang disediakan Wilson sebelumnya. Ia berusaha menahan perasaan sakit hatinya sambil memilih pakaian untuk dikenakan. Viyone termenung sambil memikirkan ucapan suaminya tadi," Sudah banyak, dan
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status