Home / Thriller / Anak Kembar sang Mafia / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Anak Kembar sang Mafia: Chapter 21 - Chapter 30

146 Chapters

Dendam Viyone

Viyone yang menunggu kepulangan putranya semakin cemas, Ia mondar mandir di kamarnya sambil menatap jam dinding yang telah menunjukan pukul 17.00"Kenapa sudah sore Chris belum pulang, Anakku!" ucapnya yang mulai cemas dan mengambil pakaiannya. Setelah menganti pakaian Viyone langsung pergi dari mencari anaknya.Satu jam kemudian.Viyone tiba di rumahnya dan menemukan baju miliknya dan Chris berserakan di luar bersama koper. Sementara Chris tidak terlihat sama sekali."Chris?" gumam Viyone dengan cemas dan melangkah menuju ke rumah itu. Saat pintu depan terkunci ia membuka dengan kunci yang dia bawa. Klek!" Pintu terbuka dan Viyone pun masuk dan mencari keberadaan putranya"Chris! Chris!" teriak Viyone mencari di ruangan tengah hingga ke bagian dapur dan ruang makan. Karena tidak mendapati keberadaan anaknya ia pun sambil berteriak dan berlari ke lantai atas."Chris! Chris!" teriak Viyone yang menuju ke kamar anaknya itu. Wajahnya semakin cemas dan takut karena tidak melihat anaknya d
Read more

Melukai Jeff

Suasana di kamar Jeff dan Meliza begitu panas dan bergairah. Keduanya terlarut dalam pesona cinta terlarang yang mereka jalani. Desahan dan erangan mereka menggema di sepanjang lorong, mencapai telinga Viyone yang terpaku di luar kamar. Emosi bercampur aduk dalam hati Viyone, marah, benci, dan kekecewaan. Tangannya semakin erat memegang gagang pisau sayur yang ia bawa. Merasa tak tahan lagi, Viyone membuka pintu kamar dengan perlahan. Ia menemukan pemandangan yang tak pernah ia bayangkan seumur hidupnya. Di hadapannya, suaminya, Jeff, tengah menikmati tubuh Meliza yang mempesona. Hatinya hancur, namun kemarahan yang membara mendorongnya untuk bertindak. Terutama putranya yang dikatakan telah meninggal. Membuat Viyone tidak bisa menahan emosinya lagi. Dengan langkah pasti, Viyone mendekati Jeff dan menepuk pundaknya. Kedua pasangan yang tengah bersenang-senang itu langsung terkejut, Meliza menjerit ketakutan saat melihat pisau yang dipegang Viyone. "Apa yang kau lakukan?" tanya Jef
Read more

Chris Belum Sadar, Vic Pingsan Tanpa Sebab

Para pejalan kaki yang di sana segera berlari menghampirinya. "Di mana keluarga anak ini?" tanya salah satu pejalan kaki."Anak ini mengalami luka-luka fisik, lebih baik kita bawa ke rumah sakit dulu!" jawab seorang pria berpostur besar.Di sisi lain Wilson telah mengetahui berita tersebut, Ia berada di mansion dan ditemani oleh Nick dan Elvis."Apa yang terjadi? Bukankah wanita itu masih dirawat di rumah sakit." ujar Elvis.Wilson langsung bangkit dan memberi perintah kepada pengawalnya," Nick, datangi lokasi kejadian dan rumahnya. Cari bukti sebelum polisi!" "Baik, Bos," jawab Nick yang beranjak dari sana. Begitu juga Wilson langsung menuju ke rumah sakit menemui Chris.Di saat yang sama Wilson yang dan anggotanya ingin melangkah menuju ke pintu utama, Langkah mereka dihentikan oleh Vic yang juga berada di ruang tamu dengan ditemani pengawal pribadinya, Luis."Papa, mau ke mana?" tanya Vic yang duduk di lantai sedang bermain dengan berbagai macam mainannya."Papa ada urusan sebent
Read more

Nick Menemui Jeff

Malam itu, Nick menyelinap masuk ke rumah keluarga Hamilton, dengan hati-hati ia berjalan di lorong gelap. Ia tahu betul, tugas ini merupakan langkah krusial untuk mengungkap kebenaran tentang apa yang terjadi pada Chris. Nick menemukan ruangan pribadi Jeff dan masuk ke dalamnya. Di dalam ruangan itu, ia menemukan laptop Jeff yang tergeletak di atas meja kerja. Dengan sigap, ia menyalakannya dan mulai mencari bukti yang dibutuhkan. Tidak butuh waktu lama baginya untuk menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan adegan kekerasan yang dilakukan Jeff terhadap Chris. Mata Nick membelalak, penuh kemarahan, ketika menyaksikan betapa kejamnya Jeff berlaku. "Sungguh keterlaluan, sepertinya aku harus mencari cara membalasmu," gumam Nick dengan suara lirih, namun penuh niat balas dendam. Tangannya mengepal erat, seolah ingin menghajar Jeff di tempat itu juga. Namun, ia tahu bahwa sekarang bukan waktunya untuk bertindak gegabah.Dengan hati-hati, Nick menyalin bukti tersebut ke dalam flashdisk yan
Read more

Viyone Yang Putus Asa

"Kau sudah salah menyakiti orang," jawab Nick dengan suara yang dingin dan tajam. "Apa yang aku lakukan malam ini hanya peringatan untukmu. Pembalasan untuk seseorang yang telah kau sakiti." Dalam sekejap, Nick melangkah mendekati Jeff dan menikam bagian pusaka Jeff dengan pisau yang digenggamnya. Jeff merasakan nyeri yang luar biasa, namun sebelum dia bisa berteriak, Nick segera membekap mulutnya. Darah mengalir deras dari luka Jeff, mengotori sprei ranjang dengan warna merah pekat. Wajah Jeff memerah karena menahan rasa sakit yang amat sangat, sementara Nick terus menatapnya dengan tatapan dingin dan penuh kebencian. "Pria brengsek seperti kamu, harus hancur secara perlahan," bisik Nick dengan nada mengancam, sambil menikam berulang kali pada pusaka Jeff yang baru dijahit.Jeff menahan sakit dan mengenggam erat sprei dengan kedua tangannya. Sakit yang dia rasakan tak bisa dibayangkan lagi. Sesaat kemudian ia tidak sadarkan diri. Nick melepaskan tangannya dan meninggalkan kamar it
Read more

Menjadi Pelayan Setia

Chris yang baru sadar setelah pingsan dua hari. Akibat kekerasan yang dilakukan Jeff terhadap dirinya. Ia membuka mata dan melihat Wilson duduk di sampingnya."Chris, kamu sudah bangun," seru Wilson yang menyentuh kepala anak itu."Paman, kenapa aku ada di sini!" tanya Chris yang masih dalam kondisi lemah."Pihak rumah sakit menghubungi paman. Makanya paman datang ke sini, bagaimana denganmu? Apakah merasa tidak nyaman?" tanya Wilson yang penuh perhatian.Chris terbangun dari tidurnya, tubuhnya terasa sakit dan lemas. Matanya berair saat ingatan tentang kejadian yang menimpa dirinya dan ibunya kembali menghantui pikirannya. Dalam hati, dia merasa sangat bersalah. "Paman, aku ingin menemui mama!" ujar Chris dengan suara lirih, berusaha bangkit dari ranjang meski tubuhnya menolak. Wilson yang melihat keadaannya langsung menahan Chris agar tidak memaksakan diri. "Chris, jangan cemaskan mamamu. Aku yakin dia akan baik-baik saja," ucap Wilson dengan nada menenangkan, namun jelas tak mam
Read more

Tangisan Chris

"Tidak tahu! Karena selama ini aku bisa mandi sendiri dan mengenakan pakaian sendiri, Setiap aku dipukul aku berusaha menutupinya. Agar mama tidak tahu. Mama selalu bertanya apakah setiap dia keluar papa Jeff pernah kasar padaku. Aku hanya bisa berbohong agar mama dan papa Jeff tidak bertengkar," jawab Chris yang masih terisak mengingat perlakuan ayahnya."Chris, Kamu bisa memilih pergi dengan mama-mu, kenapa kamu harus bertahan?" tanya Wilson."Paman, saat itu aku mengira papa Jeff adalah papa kandungku. dan aku tidak mengerti kenapa dia sangat membenciku sehingga begitu kasar padaku. Tapi, aku tetap berusaha menurut dan patuh agar papa Jeff bisa sayang padaku. Aku melihat banyak anak tetangga yang mendapatkan kasih sayang dari papa mereka. Sedangkan aku tidak pernah merasakannya. Aku tidak tahu di mana salahku. Kemudian aku baru sadar rupanya aku bukan anak kandungnya," ungkap Chris sambil mengusap air matanya."Kenapa kamu bisa tahu, kalau kamu bukan anaknya?" tanya Wilson.Sambil
Read more

Mengunakan Kekuasaan Melawan Kekuasaan

Elvis menghela napas, "Ferry adalah pengacara pembela Jeff Hamilton, hari ini mendatangi kantor polisi. Sepertinya sulit untuk nona Viyone bebas. Pihak kepolisian berada di pihak Jeff." Wajah Nick memerah mendengar kabar itu, "Mereka pasti telah menyogok pihak kepolisian! Kita harus melakukan sesuatu, Bos!" Wilson menatap langit-langit, mencoba merenung sejenak sebelum mengambil keputusan. "Chris masih kecil tidak bisa menjadi saksi, penyataannya tidak akan diterima ketika polisi dan hakim dipihak brengsek itu!""Apakah Hakim juga terlibat?" tanya Nick pada Elvis."Tidak tahu! Tapi, Jeff memiliki kekuasaan sehingga mampu membuat pihak kepolisian patuh. Aku yakin dia juga mampu mempengaruhi hakim," jawab Elvis.Wilson menggenggam tinju keras-keras, wajahnya memerah dan nafasnya memburu. "Kalau hukum negara ini dikalahkan oleh kekuasaan, maka biarkan aku yang menggunakan kekuasaanku melawan kekuasaan yang dia miliki. Menyakiti ibu dari anak-anakku sama saja mencari mati," kata Wilson
Read more

Pengacara Harry Menemui Viyone

Polisi itu merasa kesal dengan hinaan pengacara tersebut, dan maju menghampirinya. Ia menarik jas yang dikenakan oleh Harry dan berkata," Siapa yang kamu maksudkan berpangkat rendah?"Mark dan rekannya langsung menjauhkan kapten mereka yang sedang emosi."Kapten, Hentikan!"Mark berusaha menghentikan kaptennya."Saya bisa menuntut Anda ingin menyerang saya," kecam Harry dengan senyum sinis.Mark menghampiri Harry dan bertanya," Tuan Hernandes, Apakah Anda ingin bertemu dengan Viyone Florencia?" tanyanya."Benar! Klien saya meminta saya mengusut kasus ini hingga tuntas. Andaikan kedapatan ada yang bermain ulah di belakang. Maka, klien saya tidak akan diam dan akan muncul memberi pelajaran pada orang yang bersangkutan!" jawab Harry sambil menatap ke arah Kapten itu.Harry menemui Viyone di sebuah ruangan pertemuan yang sepi, hanya mereka berdua di dalam sana, diawasi oleh seorang petugas yang berdiri di luar ruangan. Viyone duduk di salah satu kursi dengan kedua tangannya yang diborgol,
Read more

Mulai Persidangan

Kapten Paul menatap Jeff dengan serius, "Jangan menganggap remeh wanita itu, Apakah kamu tidak tahu siapa kenalan dia selama dia menjadi istrimu?" tanyanya dengan nada tegas. Jeff mengernyitkan dahinya, "Paul, tugasmu adalah mencari tahu, bukan bertanya padaku. Bawa pengacara itu ke sini. Aku sanggup membayar dia berkali lipat!" perintah Jeff yang sedang kesal. Paul tersenyum sinis, "Tidak perlu membuang waktu! Hakim tahu apa yang harus dia lakukan. Atasan kami sudah mengaturnya dengan pengacaramu," jawabnya sambil mengedipkan mata seakan memberi kode rahasia. Jeff merasa gelisah, "Di mana Meliza?" tanyanya dengan nada khawatir. Paul menepuk bahu Jeff, "Dia aman saja. Lebih baik jangan bertemu dengannya dulu. Karena hubungan kalian di depan mata publik hanyalah atasan dan karyawan. Apa yang terjadi pada kalian tidak boleh ada yang tahu." ujarnya menenangkan. Jeff mengepalkan tinjunya, berusaha menahan amarah," Biarkan wanita itu menjadi tersangka yang membunuh suaminya sendiri."
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status