"Bawalah mobil, tak masalah, Zul," ucap Pak Wahyu ketika melihat Zulkifli akan memakai motornya. "Tak enak, Pak. Saya dikira orang kaya nanti, dikira punya mobil.""Bawa. Apalagi kamu bawa Syakira, takutnya dia masuk angin. Nanti Nurul bisa ngamuk, putrinya dibuat sakit," tambah Pak Wahyu. "Qiran, Pak. Qirani, bukan Syakira," timpal Zulkifli menelan kasar air liurnya, menahan tawa. Agak sungkan dia tertawa. Lucu sekali baginya, Qirani jadi Syakira. Dia berpikir, Pak Bosnya sedang dekat dengan seseorang bernama Syakira. Tadi di lapangan golf banyak wanita-wanita muda yang mengelilingi bosnya itu. Pak Wahyu terkekeh. Dia melemparkan kunci mobil ke arah Zulkifli. "Pergilah. Bawa mobil.""Terimakasih, Boss!"Pak Wahyu mengangguk-angguk sembari melihat Zulkifli menaiki mobil dan pergi. Dia sekarang ada di rumah utama. Bu Anggun tiba-tiba duduk dengan wajah cemberut. "Apa karena kita tidak punya anak laki-laki, ya, Mas? Makanya kamu memperlakukan seorang laki-laki asing, seperti anak k
Read more