Home / Pendekar / KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT: Chapter 111 - Chapter 120

130 Chapters

PERJANJIAN DENGAN TUAN PUTRI

"Tenang saja, kau boleh menggunakan kekuatanmu, asalkan dengan sembunyi-sembunyi," ucap Ratu Bajak Laut tampak senang dengan kesanggupan Sagara. "Oh, ya, kau mau dipanggil apa?" tanya Putri. "Byakta saja," ucap Sagara. “Apa tidak lanjutannya?” tanya Dara Murti setengah mengejek, sadar itu adalah nama belakang Sagara.“Byakta saja,” jawab Sagara asal-asalan.“Baiklah, sepertinya itu sudah cukup!” tanya Tuan Putri lagi, paham jika Sagara kehabisan akal untuk berbohong.Ratu Bajak Laut paham dengan jawaban Sagara yang memiliki kemampuan memanggil hewan dalam legenda tersebut.Satu lagi. Kau tidak boleh memanggilku dengan sebutan Tuan Pu
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

BERURUSAN DENGAN RANDU PANDEGA, LAGI!

"Aku datang ke sini membuat urusan denganmu, Randu Pandega!" bentak sosok berpakaian serba hitam yang membuka penutup wajahnya.Bulu kuduk Randu Pandega langsung merinding, saking takutnya. Mengingat dia tiba-tiba menghilang dari ketika berada di kapal, takut orang di depannya marah. Mengingat dia tahu dosanya dengan mencuri harta yang sangat berharga milik awak Bajak Laut yang lain. Namun pelariannya sendiri yang dianggap aman, malah dipertemukan kembali dengan Sagara.“Maafkan aku. Aku ada urusan mendadak hingga meninggalkan yang lain,” ucap Randu Pandega membela diri. "Apa dengan minta maaf, semua bisa selesai?" tanya Sagara sambil memegang kerah baju putih milik Randu Pandega. BRAKK!Tubuh Randu Pa
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

TEKA-TEKI MAYAT DI ISTANA

Namun, ketika Pimpinan prajurit itu berjongkok untuk mengamati lebih jelas luka ketiga mayat, tiba-tiba seorang pimpinan prajurit lain datang dengan tergesa-gesa menghampirinya. "Maaf, Pimpinan. Saya melihat ada orang berpakaian serba hitam berlari di atas kediaman Tuan Senopati," ucap Pimpinan prajurit lain yang baru datang tersebut melaporkan kejadian sebelumnya. "Ke mana sosok itu pergi? Apa kau bisa mengejarnya?" tanya Pimpinan prajurit yang pertama. "Kami sudah mengejarnya, tetapi dia melompat begitu cepat. Ketika sampai ke sini, dia sudah menghilang," ucap pimpinan prajurit tersebut, tampak kesal gagal menjalankan tugas. "Kita harus segera melaporkan kejadian ini kepada Senopati Rangga Pandega. Sepertinya sosok tersebut masih berada di istan
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

SERANGAN SOSOK SERBA HITAM

“Apa hanya karena Dara Murti curiga pada Sagara?” pikiran Arga Manik bertanya-tanya.“Sebetulnya aku memanggil kalian untuk menemaniku ke kediaman Senopati Rangga Pandega. Namun tidak jadi, karena beliau akan menghadap ayahanda ke Aula,” tutur Tuan Putri. "Untuk hari ini, kalian bertugas seperti biasa saja," tambah Putri Dara Murti. "Oh iya, setelah itu kalian bisa beristirahat. Besok saja datang ke sini lagi. Aku akan ke pergi ke Aula terlebih dulu, menemui ayahanda dan Senopati Rangga Pandega," ucap Putri Dara Murti. Perempuan idaman para lelaki itu beranjak dari ruang tamu dan bersiap menuju ruangan khusus pimpinan Negeri Perak. Di belakangnya menyusul seorang wanita tua yang merupakan abdi dalam Tuan Putri Dara Murti yang men
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

KECURIGAAN DARA MURTI

Randu Pandega penasaran siapa orang dibalik topeng, apa betul dia Sagara? Sehingga dengan hati-hati membuka topeng kayu di cat warna hitam itu. Namun alangkah terkejutnya ketika melihat siapa orang yang berada dibalik topeng. "Prajurit Badrika?" ucap Randu Pandega menyebutkan nama. Dia kenal siapa lelaki tersebut, salah satu murid senior di Istana Negeri Perak. Lelaki tersebut memiliki pangkat yang sama dengan pimpinan prajurit sombong sebelumnya. Hanya saja dia berada di pasukan penjaga utara, sedang pimpinan sebelumnya di timur. "Maaf. Saya terlambat, Tuan Randu Pandega!" Tiba-tiba muncul beberapa orang prajurit lain, dipimpin oleh pimpinan prajurit sebelumnya. Namun ucapan tersebut dihentikan, tak dibalas oleh Randu Pandega. Semua tampak terkej
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

PIMPINAN PRAJURIT

Tuan Putri kemudian menceritakan tentang kejadian tersebut berdasarkan laporan dari Pimpinan prajurit yang mengajudi ke perempuan itu. Sambil duduk di dipan tempat tidur Sagara, sehingga keduanya begitu dekat. "Pimpinan prajurit keparat itu lagi, bisa-bisanya malah mencurigaiku?" tanya Sagara dalam hati tampak kesal dengan Pimpinan Prajurit yang selalu membuat pemuda itu kesal.Sagara merasa dia adalah orang yang dicurigai, padahal pimpinan prajurit bernama Badrika tersebut tidak tahu bahwa itu dirinya. Tuan Putri yang menyimpulkan bahwa Sagara terlibat. "Apa yang akan kau jelaskan dengan kejadian ini?" "Apa Ratu menuduh saya yang melakukannya?" Sagara malah balik bertanya.
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

SESUATU DI MANDALA GIRI

"Betul, Kita harus sangat waspada, jika tidak akan menjadi korban selanjutnya," tambah Arga Manik. "Aku akan melaporkan kejadian ini kepada Ayahanda," ucap Tuan Putri Dara Murti. "Menurut hemat saya, jangan dulu Tuan Putri, lebih baik kita selidiki dulu!""Betul kata Kakek Arga Manik. Kita harus waspada, di perguruan ini ada banyak telinga yang menguping pembicaraan!"Setelah mendapat pertimbangan dari kedua ajudannya, Tuan Putri menurut. Ketiganya akan menyelidiki kejadian tersebut dengan sembunyi-sembunyi. Meskipun jelas Tuan Putri ada hal yang ingin dibicarakan kepada pemuda itu secara langsung. "Apa kamu sudah siap dengan tugas pertamamu ini?" tanya Tuan Putri secara tiba-tiba ketika akan meninggalkan ka
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

DENDAM SAMURAI DARI SELATAN

"Tidak usah, saya harus pulang duluan ke Istana Negeri Perak. Ada urusan penting di sana," ucap sang pimpinan prajurit kemudian pamit meninggalkan tempat tersebut. Sedangkan Sagara terus menikmati keramaian di pasar di sekitar Kadipaten Mandala Giri tersebut, dimana tempat tersebut juga bernama Mandala Giri. Ada banyak perkakas seperti pedang mulai dari makanan ringan, perabot rumah tangga sampai dengan pakaian. Namun langkah Sagara tertuju ke sebuah kedai makan yang berada paling ujung, tampak kedai paling besar di antara kedai lainnya. Sagara kemudian duduk di sebuah kursi panjang dengan memesan makanan. "Saya mau ikan bakar madu saja, jangan lupa sambalnya yang banyak." ucap Sagara sambil menatap pelayan kedai. 
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

MUSUH BESAR SANG PANGERAN

"Tak disangka seorang tokoh terpandang mencari cecunguk kecil seperti diriku sampai ke Negeri Perka," ucap Randu Pandega. Dia waspada jika lawannya kembali menyerang. Meskipun tahu batas kemampuan dirinya, tetapi tak mungkin bagi dirinya untuk lari dari pertempuran. Randu Pandega harus melindungi orang di Negeri Perak terlebih dia ingin menemui seseorang. "Aku tidak membunuh Walang Sangka, kenapa kau mencari diriku?" ucap Randu Pandega mencoba berkelit. "Jangan mengelak anak muda, kau adalah bagian dari Laskar Tengkorak. Semua yang ada sangkut pautnya dengan Bajak Laut terkutuk itu dia harus mati?!" Bentak Jalang Warangka tampak memiliki dendam kesumat kepada orang di depannya. Samurai dari Selatan menganggap jika Bajak Laut yang berasal dari selatan adalah orang yang harus diberi pelajaran. Hal itu dikarenakan cara yang mereka lakukan tidak mencerminkan seorang kesatria. "Aku tidak ikut dalam pembantaian itu," ucap Randu Pandega lagi. "Aku tidak peduli, satu yang pasti kau harus
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more

PENYAMARAN TERBONGKAR

“Sial, aku tak bisa hanya berdiam diri!” ucapan Sagara sambil mengepalkan tinju lalu memukulkannya ke pohon, sambil melihat kejadian di depannya. “Apa kau akan menjadi pengecut setelah memiliki ilmu kedigdayaan?” tiba-tiba ada suara yang datang, jelas membuat Sagara kaget. Mengingat dia sangat kenal dengan suara yang terdengar yang merupakan ayahnya sendiri.“Ibu?” tanya Sagara sangat kaget mendengar suara ayahnya yang sebelumnya terpisah, yang sebelumnya menyamar menjadi Zhang Hao.“Kau tak perlu khawatir.” Jawab Dewi Bulan yang tidak terlihat dia berada di mana.“Tetapi aku sudah berjanji dengan Ratu Bajak Laut,” ucap Sagara lagi.“Dasar anak bodoh, Randu Pandega tak akan memberitahukannya. Bukankah dia juga tak ingin berurusan dengan wanita itu?” ucap ibunya Sagara lagi. Jelas membuat Sagara cukup tersentak, baru mengingat sesuatu. Bahwa Randu Pandega memiliki hubungan dengannya, tidak mungkin rasanya membahayakan dirinya. Meskipun jelas ada orang yang berbahaya yang sedang berada
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status