“Aku temani kamu di sini. Aku nggak akan ganggu kamu. Aku diam saja, nggak akan lakukan apa pun,” kata Boris.Usai berkata, Boris mengulurkan tangannya untuk merapikan rambut di pipi Zola. Namun, ujung jarinya belum sempat menyentuh pipi Zola, perempuan itu sudah menghindar lebih dulu. Tangan Boris berhenti di udara. Wajah Zola begitu pucat, bibirnya tidak berwarna. Bahkan matanya pun tampak sayu.Boris mengepalkan tangannya erat-erat, lalu menurunkannya. Setelah membantu Zola menaikkan tempat tidur, dia mengambil bubur dan berkata pada Zola, “Aku suapi kamu. Makan sedikit untuk ganjal perut dulu, oke?”Bubur polos, ditambah sedikit garam sebagai penambah rasa. Namun, sekarang Zola tidak bisa makan apa pun.“Aku nggak mau makan,” kata Zola.“Kamu mau makan apa? Biar aku suruh orang siapkan.”“Aku nggak mau makan apa pun. Kamu pergi saja, oke?”“Zola, tadi malam aku yang salah. Aku nggak pertimbangkan perasaan kamu. Aku janji nggak akan terjadi lagi, oke?” Boris memilih mengalah, suaran
Baca selengkapnya