"Bos, kami telah berhasil membawa wanita itu!" cetusnya dengan semangat kala melapor ke atasannya itu. Di sebuah ruangan nan luas itu, tampak seorang pria yang tengah duduk di sebuah kursi kebanggaannya dengan gaya memunggungi pintu masuk. Perlahan dia pun berbalik ketika bawahannya telah melapor misi yang telah berhasil dikerjakan. Davin adalah nama bos itu. Karisma dan wibawanya sangatlah cocok menduduki posisinya yang tinggi. Namun, ketika ia berbalik, ekspresinya justru menyiratkan kebingungan. "Mana orangnya?" tanyanya karena tak mendapati sosok wanita yang diinginkannya. "Ah?" Anak buahnya yang bernama Chris pun memasang wajah canggung ketika berbalik menatap ke arah pintu masuk. Sebab, sampai saat itu juga dia tak mendapati rekannya yang tak kunjung datang. "Astaga. Lambat sekali anak itu," keluhnya, "maaf, Bos. Sepertinya, Lucas belum sampai. Dia memang lambat sekali. Maaf, Bos." Chris membungkukkan tubuhnya, kemudian berlari terbirit-birit menjemput rekannya sebelum Davin
Read more