"Prince," Emily mengguncang lengan pengawalnya, "jawab aku. Siapa sebenarnya nama aslimu? Apakah kau Cayden?" Prince bergeming dalam hening. Bola matanya bergetar menyelami manik abu milik Emily. "Jawab, Prince. Siapa kamu sebenarnya? Kamu adalah Cayden, kan?" Suara Emily semakin penuh tekanan. Tiba-tiba saja, Prince mendesahkan tawa. "Kau menganggapku Cayden lagi? Apakah kau berharap cinta pertamamu setampan diriku?" "Aku sedang tidak bercanda, Prince! Kalau kamu bukan Cayden, mustahil kamu tahu tentang janji itu." Melihat mata merah Emily, Prince mengembalikan raut seriusnya. Ia menyesal telah berusaha mengalihkan pembicaraan dengan candaan. "Maaf kalau aku mengecewakanmu, Nona Harper. Tapi, kau sendiri yang memberitahuku soal itu." "Tidak! Aku tidak pernah memberitahumu!" "Ya," angguk Prince dengan tatapan dalam. "Kau menyebut itu saat mengigau semalam. Kau terus bertanya mengapa Cayden masih belum menepati janjinya. Aku tahu dari situ." Emily menghela napas t
Last Updated : 2024-06-17 Read more