Home / Fiksi Remaja / Mengejar Restu Tuhanmu / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Mengejar Restu Tuhanmu: Chapter 11 - Chapter 20

47 Chapters

Bab 11 Malam Festival Musim Semi

Malam Festival musim semi....Malam ini adalah Festival musim semi yang ke tiga.Dan kali ini Zeyna baru bisa m3nghadiri atau ikut serta.Kali ini, Zeyna bersama dengan Ayumi, Akio dan Rin."Zey, mau coba manisan?" tanya Ayumi.Zeyna tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai jawaban.Ayumi menarik Zeyna ke tempat kedai manisan.Akio dan Rin menunggu di kursi bawah pohon sambil menunggu Zeyna dan Ayumi selesai berbelanja.Hanya ada kesenyapan di antara mereka berdua. Rin sibuk dengan ponsel nya, sedangkan Akio menatap orang orang yang lewat dan mengawasi Zeyna dan Ayumi dari jauh."Hey, Rin." Panggil Akio.Rin mengalihkan perhatiannya dan menatap Akio."Menurutmu, apa aku dan Ayumi bisa bersama?" tanya Akio yang menatap ke arah Ayumi dari jauh.Rin mengikuti arah pandang Akio, "menurutmu, bagaimana? Apa Ayumi menolakmu? Atau malah sebaliknya?" "Emm...aku tidak yakin." "Huh....kau sendiri saja tidak yakin. Bagaimana denganku?" ketus Rin."Dan, kau. Bagaimana hubunganmu dengan Zeyna?
Read more

Bab 12 Ungkapan isi Hati Rin

Zeyna menutup bukunya, "kamu menggodaku, Rin?" Zeyna tersenyum tipis dan menatap Rin.Saat tatapan mereka bertemu, Rin langsung memalingkan wajahnya. Tampak wajah Rin yang merona karena ulah Zeyna."Pfft...hahaha....." Zeyna tertawa bahagia melihat ekspresi Rin.Rasanya sangat lucu melihat Rin yang seperti ini.Rin sendiri melihat Zeyna yang tertawa lepas juga ikut bahagia."Maaf, Rin. Aku bercanda." Ucap Zeyna disertai kekehan lembutnya."Kamu__benar benar ya, Zey." "Maaf, Rin."Zeyna terlihat sangat bahagia, senyuman tidak luntur dari wajahnya, dan tawa lembutnya membuat orang di sekitarnya juga ikut bahagia.Bus yang mereka tunggu tiba....Terlihat ada dua kursi yang kosong."Zey, kamu duduk sini." Ucap Rin yang mempersilahkan Zeyna untuk duduk."Terima kasih. Tapi, bagaimana denganmu?" "Jangan khawatirkan aku. Aku akan menjaga dan menghormatimu. Jadi aku akan berdiri di sini saja." Ucap Rin.Mendengar hal itu, Zeyna tersenyum."Terima kasih, Rin." Ucap Zeyna dengan tulus.Jantung
Read more

Bab 13 Kepolosan Rin

Sesampai di toko buku, Rin langsung ke kasir untuk bertanya tentang pesanannya. "Permisi...saya ingin mengabil pesanan saya dua hari lalu." Ucap Rin "Atas nama siapa?" ucap penjaga toko "Rin Kiyotaka." "Sebentar, saya periksa dulu." Tak lama sang penjaga toko kembali dengan membawa dua buku di tangannya. "Ini, tuan." "Berapa?" "1.441yen." Setelah membayar bukunya, Rin melihat jam tangannya, dan tersenyum. Dengan rasa gembira, Rin pergi dari toko buku dan bersiap ke tempat selanjutnya. Di cafe.... Seorang wanita cantik yang duduk di cafe sendirian. Menatap ke arah luar, menunggu kedatangan seseorang yang di tunggu. Tak lama sebuah mobil terparkir di depan cafe, dan seorang pria turun dari mobil. Seketika senyuman wanita itu terukir diwajahnya. "Maaf, membuatmu menunggu, Zeyna." ucap Rin yang baru saja sampai "Tidak apa, sepertinya aku yang datang lebih dulu dari waktu yang kita tentukan." ucap Zeyna. Dua hari lalu.... Di toko buku.... Zeyna tampak menusuri setiap r
Read more

Bab 14 Nasehat untuk Zeyna

Kini Zeyna sudah berada di rumah. Cuaca musim panas ini menurutnya tidak terlalu panas. Karena di tempatnya lebih panas dibandingkan di sini. Zeyna merebahkan tubuhnya di sofa dan kembali teringat dengan ucapan Rin. Flashback.... "Memangnya, jika aku masuk agamamu, aku akan mempelajari semua itu?" tanya Rin dengan wajah polosnya. "Hah? Aku hanya bercanda, Rin. Jangan dibawa serius gitu." ucap Zeyna. "Tapi, bagaimana jika aku tidak bercanda?" ucap Rin dengan serius. Zeyna terpaku dengan ucapan Rin. Jantungnya juga menjadi berdebar, dan wajahnya merona. "Em...ba...bagaimana dengan persiapan penampilanmu hari ini? Ak...apa semua baik baik saja?" ucap Zeyna yang mengalihkan perhatian. "Huh...persiapanku tidak ada yang bermasalah. Aku ini orang yang hebat, jadi itu semua sangat mudah bagiku." ucap Rin yang sedikit menyombongkan dirinya. "Jangan sombong, Rin. Tidak ada yang tau masa depan. Jadi jangan meninggikan diri terlalu berlebihan. Jika tidak sesuai kamu akan kecewa." ucap Zey
Read more

Bab 15 POV: Rin

Sesampainya di rumah....Rin merebahkan tubuhnya di kasur, hari ini benar benar lelah.Rin menatap tangannya yang terpasang gelang pemberian Zeyna.Seketika dia tersenyum dan kembali teringat saat pertama kali bertemu dengan Zeyna.POV: Rin.Hari ini adalah awal musim semi. Seperti biasa aku melakukan pemotretan alam yang terlihat sangat indah.Kelopak kelopak sakura beterbangan terbawa angin.Saat aku ingin memotret kelopak sakura yang beterbangan terbawa angin, aku melihat seorang wanita cantik bagai bidadari yang terlihat menikmati angin sejuk itu."Cantik...." gumamku.Rin memotret Wanita itu. Senyuman yang terlihat alami. Sehingga hasilnya sangat sempurna.Aku mendekati wanita itu, "permisi, Nona cantik..." Wanita itu berbalik dan menatapku. Mata coklat terang dan senyumannya membuat dadaku berdenyut dan jantungku seketika berdetak dengan cepat seperti habis berlari.Wanita cantik itu mundur satu langkah kebelakang. Hal itu membuatku sedikit bingung. Tapi aku wajar, mungkin dia
Read more

Bab 16 Perasaan Rin

Hari ini adalah persiapan Festival kembang api di musim panas. Kali ini, keluarga Rin berpartisipasi dalam acara kali ini. Sumbangan dana yang diperlukan disalurkan langsung oleh Papa Rin untuk mengisi acara malam ini. "Rin, semua persiapan sudah aku buat di sini. Coba kau lihat apa ada yang kurang?" ucap Ayano yang menyerahkan sebuah kertas pada Rin. Rin melihat persiapan yang dirancang Ayano. "Hey, Ayano. Aku ingin memesan beberapa kembang api lagi." ucap Rin yang masih menatap ke kertas yang diberikan oleh Ayano. "Hah?....apa yang ini masih kurang?" ucap Ayano yang heran dengan temannya ini. "Tidak. Ini sudah lebih dari cukup." "Lalu, untuk apa kau membeli beberapa lagi?" "Aku ingin membuat sebuah kejutan yang spesial untuk seseorang." "Seseorang? Apa wanita yang ada di foto kemarin?" tanya Ayano. Rin menatap Ayano, "Kau selalu banyak tanya, ya." ucap Rin sedikit kesal. Rin berjalan ke mobilnya dan meninggalkan Ayano di sana. "Hey! Tunggu...." Ayano menyus
Read more

Bab 17 Ledakan Kembang api, pengungkapan Perasaan

Malam Festival....Zeyna pergi bersama Kyoyo, karna Festival kali ini akan sangat ramai.Kyoyi khawatir jika membiarkan Zeyna pergi sendiri."Hay, Zey." sapa Ayumi.Zey tersenyum tipis dan melambaikan tangannya ke arah Ayumi.Ayumi bersama dengan Akio menghampiri Zeyna dan Kyoyo.Ayumi langsung merangkul lengan Zeyna dan tersenyum manis."Apa kamu baru sampai juga, Zey?" tanya Ayumi.Ayumi menatap Zeyna penuh arti, sedangkan Zeyna tidak mengerti kenapa Ayumi menatapnya seperti itu."Kak, kenapa kamu menatapku begitu?" tanya Zeyna yang merasa canggung saat di tatap demikian dengan Ayumi.Ayumi sedikit berjinjit dan membisikkan sesuatu pada Zeyna."Apa Rin sudah menemuimu?" bisik Ayumi."Ak....Hah? Maksudnya?"Ayumi tersenyum menusuk nusuk lengan Zeyna."Bukankah kau dan Rin sangat dekat? Dia bahkan memberitahu dirimu lebih dulu soal Festival kembang api ini. Ayolah Zey, jangan di rahasiakan dari kakakmu ini." ucap Ayumi yang masih menggoda Zeyna."Tidak. Kakak salah paham, saat itu Rin
Read more

Bab 18 Perasaan Aneh

Di rumah Rin....Hari ini Rin benar benar merasa sangat senang. Setelah Festival kembang api selesai, sepanjang jalan dia mendengar bisikan, bahwa putra tunggal dari seorang pianis hebat dan mantan model terkenal telah menyukai seseorang."Ini hanya awal kejutan dariku, setelah aku memantapkan hatiku, aku akan membuat kejutan yang lebih besar lagi." guman Rin disertai senyuman tipis di wajahnya.Rin berjalan ke arah kamarnya, akan tetapi dia dihentikan oleh suara seseorang."Rin!" Rin menatap sumber suara dan tersenyum."Mama? Kenapa?" tanya Rin yang menghampiri Mamanya."Mama mau ngomong sesuatu yang penting sama kamu." ucap Miyuki tegas.Rin kembali tersenyum, "Mama, ingin mempertanyakan masalah kembang api tadi?" tebak Rin yang tepat sasaran.Miyuki mengaggukkan kepala sebagai jawaban."Hem....memangnya, Papa tidak mengatakan apapun?" tanya Rin yang tersenyum ke arah mamanya.Miyuki kembali menggelengkan kepala sebagai jawaban."Mamaku tersayang, kejutan itu disiapkan Papa untuk o
Read more

Bab 19 Rindu

Beberapa bulan kemudian.....Hari terakhir musim gugur....Cuaca hari ini menjadi lebih dingin dari biasanya. Karena beberapa hari lagi akan memasuki musim dingin.Hari ini Zeyna pergi ke supermarket untuk belanja kebutuhan bulanannya.Setelah selesai, Zey langsung menuju kasir dan membayar belanjaannya.Di kasir sebelah, Zeyna mendengar perdebatan seorang pria dengan wanita penjaga kasir."Maaf tuan, untuk saat ini kami belum melayani kartu debit. Anda bisa menggunakan uang cash." ucap sang kasir."Sudah ku bilang bukan, aku sedang tidak membawa uang cash, aku hanya membawa ini." ucap pria itu.Zeyna menatap ke samping dan melihat pria yang di kenalinya."Akio-kun?""Zeyna-san." Zeyna tersenyum, "hitung sekalian dengan milik saya." ucap Zeyna."Tidak perlu, Zey. Ini sangat merepotkanmu." ucap Akio."Tidak merepotkan, kok." ucap Zeyna disertai senyumannya.Akio hanya pasrah dengan keputusan Zeyna."Terima kasih, Zeyna-san." ucap Akio.Setelah di jumlahkan semua, Zeyna dan Akio keluar
Read more

Bab 20 Semakin dipikirkan Semakin Rindu

Setelah dari toko bunga, Rin langsung pulang. "Aku pulang...." ucap Rin. Akan tetapi tampak sunyi, tidak ada tanda tanda kalau kedua orang tuanya ada di rumah."Em?....dimana Mama dan Papa?" tanya Rin pada Ayano."Ou...tuan dan Nyonya hari ini menghadiri acara. Mungkin akan pulang sedikit malam." jelas Ayano.Rin tampak berpikir, dan beberapa saat kemudian dia tersenyum.Hal itu membuat Ayano terheran dengan sikapnya."Kau kenapa?" Rin tidak menjawab pertanyaan Ayano. Dia hanya tersenyum dan menepuk pundak Ayano dengan lembut, lalu pergi meninggalkan Ayano.Ayano menatap heran ke arah Rin, "sepertinya dia kerasukan roh rindu." Ayano menatap Rin yang perlahan hilang dari pandangannya.Sedangkan di kamar Rin.....Rin membuka kopernya dan mengambil sebuah paper bag yang sudah disiapkan sejak awal.Dia tersenyum menatap paper bag itu. Rin pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Beberapa saat kemudian.....Rin sudah rapi dengan penampilannya. Hal itu mengundang tanda tanya saat
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status