Home / Fiksi Remaja / Mengejar Restu Tuhanmu / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Mengejar Restu Tuhanmu: Chapter 21 - Chapter 30

47 Chapters

Bab 21 Perasaan yang terbalas

Rin dengan sigap menghentikan Zeyna dengan menarik lengan baju Zeyna.Zeyna terkejut dengan Rin yang menghentikannya tanpa menyentuh tangan Zeyna, hanya lengan bajunya saja."Maaf, Zey. Aku tidak bermaksud membahas itu. Aku hanya ingin memastikan perasaanku padamu. Aku takut terjatuh lebih dalam lagi. Aku takut tidak bisa melepasmu suatu saat nanti." ucap Rin yang masih menahan Zeyna agar tidak pergi.Zeyna paham maksud dari ucapan Rin, karena dia juga mengalami hal yang sama.Zeyna berbalik dan menatap Rin dengan tatapan yang sangat dalam.Ini pertama kalinya Rin menatap Zeyna yang menatapnya seperti ini."Jika kamu bertanya pada padaku, apakah aku pernah melanggar sebuah aturan dalam agamaku? Jawabannya pernah, Rin. Dan kamu tahu, aku sedang melanggarnya saat ini." Rin terkejut dengan ucapan Zeyna. Dia juga belum bisa mencerna ucapan Zeyna. Kenapa Zeyna mengatakan hal demikian? Itulah yang ada di benak Rin saat ini."Apa maksudnya, Zey. Aku tidak paham apa maksud ucapanmu." ucap Rin
Read more

Bab 22 Suara yang Menenangkan Hati

Saat musim dingin, Rin, Zeyna, Akio dan Ayumi, membuat rencana akan pergi ke Hokkaido. Tempat liburan musim dingin yang paling populer, juga tempat yang paling bagus untuk berselancar. Mereka sudah berada di tempat perjanjian, hanya tinggal satu orang yang belum terlihat."Maaf membuat kalian menunggu. Cukup merepotkan untukku meminta izin dengan jadwal ku yang sudah disusun rapi oleh Ayano." jelas Rin yang mengatakan kesibukannya selama ini.Rin dengan penampilan santai, menggunakan jaket tebal, dan sarung tangan di tangan topi menutup kepalanya. Sehingga membuat penampilan Rin terlihat tidak kalah keren dari hari biasanya.Rin menatap ke arah Zeyna, dan dia melihat Zeyna yang mengenakan Syal yang diberikan oleh Rin.Rin tersenyum dan menghampiri Zeyna. Rin melepas penutup telinganya dan memberikannya pada Zeyna."Pakai, Zey. Hokkaido sangat dingin, untuk melindungi telinga kamu, agar tidak terkena angin dingin." ucap Rin disertai senyuman manisnya.Zeyna cukup terkejut dengan sika
Read more

Bab 23 Bertanding

"Ou...yang tadi itu adzan, ya. Aku tidak menyangka sangat menenangkan hati dan pikiran." ucap Rin.Zeyna hanya tersenyum mendengar ucapan Rin."Maaf, kalian berdua?..." suara seorang pria paruh baya mengalihkan perhatian Rin dan Zeyna.Keduanya sontak melihat ke sumber suara, dan terlihat seorang pria yang mengenakan pakaian juba dan sorban yang bertengger di lehernya menegur Zeyna dan Rin."Sudah mau masuk waktu shalat, kenapa masih di luar?" ucap Pria itu."Kalau begitu saya permisi. Assalamualaikum." ucap Zeyna yang pamit lebih dulu.Tinggal lah Rin dan pria itu. Rin tampak canggung saat ditinggal berdua."Kamu? Kenapa tidak segera masuk?" tanya pria itu."Maaf, pak. Saya Non Muslim. Saya hanya penasaran dengan suara yang begitu merdu tadi. Dan kebetulan saya bertemu teman saya." jelas Rin.Pria itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya."Baiklah, kalau begitu saya permisi." ucap pria itu.Rin tidak langsung kembali ke penginapan. Dia duduk di luar dan menunggu Zeyna selesai. Sete
Read more

Bab 24 Kecelakaan

Rin bangun dengan ditolong oleh Zeyna. Di saat itu, Akio baru sampai garis Finish, dan Akio melihat Zeyna yang baru saja membantu Rin melalui sarung tangannya."Kalian berdua benar benar gila. Aku sangat kewalahan mengejar kalian." ucap Akio yang baru saja sampai."Kau saja yang lambat. Namanya juga balapan, mana ada balapan kalau pelan pelan." ucap Rin.Zeyna hanya tersenyum melihat perdebatan mereka."Rin, Akio-kun, kalian berdua sudah kalah. Makan siang hari ini kalian traktir." ucap Zeyna."SETUJU....." teriak Ayumi dari atas kereta gantung."Baiklah, makan siang hari ini Akio yang traktir." ucap Rin dengan santainya.Akio menganggukkan kepala sebagai jawaban, namun sedetik kemudian dia baru sadar dengan ucapan Rin."Hah....kok Aku?" ucap Akio yang baru menyadari ucapan Rin."Karena kau....Kalah." ucap Rin yang menekan kata kata 'kalah' pada Akio."Bukan, 'kah itu curang, perjanjian awal, 'kan kalau kita berdua kalah, kita yang traktir." ucap Akio yang masih tidak terima dengan uc
Read more

Bab 25 Menuju Hokkaido

"Ti...tidak perlu...huh...huh...aku baik baik saja." "RIN!.... ZEYNA!..." Akio dan Ayumi berlari ke arah Rin dan Zeyna.Ayumi memapah Zeyna yang tidak sadarkan diri, sedangkan Akio memepah Rin."Apa yang terjadi?" tanya Akio."Aku...akan menjelaskan...nya nanti...." Rin kehilangan kesadarannya."Rin...."Akio memapah Rin ke tempat Ayumi membawa Zeyna. Di sana ada tempat pengungsian dan tempat pertolongan pertama korban yang terluka.Banyak juga korban yang terluka akibat badai salju yang datang tiba tiba ini. Ada yang mengalami luka ringan dan juga ada yang mengalami luka berat. Tidak ada korban yang di nyatakan meninggal dunia.Ayumi dengan segera membawa Zeyna ke dokter yang ada di sana, agar segera ditangani.****Di Indonesia, tepatnya di rumah orang tua Zeyna.....Prang....."Astagfirullahaladzim....." Azzam dan Azizah terkejut dengan bingkai foto yang terjatuh, dan Foto itu adalah Foto Zeyna.Azizah menghampiri bingkai yang pecah. Seketika perasaan tidak enak menyelimuti hati
Read more

Bab 26 Keadaan Zeyna

Di Hokkaido....Setelah Zeyna diperiksa dan luka di kepalanya telah di obati. Ayumi tetap duduk di samping Zeyna dan menunggu Zeyna sadar."Maaf, Nona?" ucap seorang perawat yang menghampiri Ayumi.Ayumi melihat ke sumber suara dan menatap perawat itu dengan tanda tanya."Sebaiknya, Nona ini di pindahkan ke rumah sakit, agar bisa diperiksa lebih lanjut. Alat kami tidak mencukupi untuk memeriksa keadaan tubuh bagian dalamnya." ucap sang perawat."Baiklah, saya akan mengurus semuanya." ucap Ayumi.Sang perawat sedikit membungkukkan badannya dan pergi meninggalkan Ayumi.Ayumi menghampiri Akio yang bersama Rin."Akio, sebaiknya kita bawa Zeyna dan Rin ke rumah sakit. Aku khawatir terjadi apa apa sama mereka." ucap Ayumi.Tanpa berpikir panjang, Akio menganggukkan kepala sebagai jawaban."Aku akan mencari mobil untuk membawa mereka ke rumah sakit." ucap Akio.*****Di tempat lain.....Kabar tentang kecelakaan Zeyna dan Rin sudah sampai ke telinga Kyoyo dan keluarga Rin. Kyoyo dengan buru
Read more

Bab 27 Reyhan dan Rin

Di tempat lain....Ayano dan Kyoyo sudah sampai di Hokkaido. Hanya saja mereka terjebak macet akibat insiden angin salju yang menyebabkan jalanan umum harus tertumpuk salju dan juga ada pepohonan yang menghalangi jalan."Kalau begini terus kita tidak akan sampai." ucap Ayano yang mulai kesal dengan keadaan.Kyoyo mengambil handphonenya dan mencoba menghubungi Ayumi.****Di rumah sakit...Zeyna masih terpaku dengan hadirnya Reyhan di hadapannya."Jawab salam dari Mas, Zey." ucap Reyhan dengan lembut dan melepas pelukannya."Eh...em...Waalaikumsalam, Mas." ucap Zeyna yang tersadar dari lamunannya.Cup....Reyhan mengecup pucuk kepala Zeyna tepat di depan ketiga temannya.Akio dan Ayumi terkejut dengan ulah Reyhan, sedangkan Rin merasa sangat marah."'Zeyna wa hanarete' (menjauh dari Zeyna)" ucap Rin yang terlihat emosi karena Reyhan memeluk bahkan mencium Zeyna.Mendengar ucapan Rin, Reyhan menatap ke arahnya dengan tatapan heran."Kenapa?" ucap Reyhan dengan santainya.Rin semakin emo
Read more

Bab 28 Sebuah Kisah Pembelajaran

Di depan Rumah sakit....Kyoyo dan Ayano telah sampai di tempat yang mereka tuju.Dengan tergesa gesa, Kyoyo langsung menghampiri resepsionis untuk menanyakan keponakannya."Permisi, saya ingin menanyakan pasien atas nama Zeyna Arsyila Savina." ucap Kyoyo"Sebentar, Nyonya. Saya akan memeriksanya." Kyoyo menunggu dengan rasa cemas. Rasanya sangat lama. Padahal dia baru saja menanyakannya."Sabar, Arumi-san. Mereka pasti tidak kenapa napa." ucap Ayano yang menenangkan Kyoyo.Di sisi lain....Di Rooftop rumah sakit....."Satu lagi, aku......""Kau telah menyentuh Zeyna?" ucap Reyhan.Rin menatap ke arah Reyhan, akan tetapi tidak ada raut wajah yang menandakan bahwa Reyhan marah padanya.Rin kembali menundukkan kepalanya dan menganggukkan kepala sebagai jawaban."Kau khawatir karena telah menyentuh Zeyna? Tapi kenapa?" tanya Reyhan lagi."Zeyna pernah mengatakan padaku, bahwa dia sangat tidak suka jika ada seorang laki laki yang bukan mahramnya menyentuh dirinya." jelas Rin.Reyhan kemb
Read more

Bab 29 Sebuah Kisah Pembelajaran 2

Di rumah sakit..... Ayano masih menunggu Rin, akan tetapi sampai sekarang pemuda itu tidak kunjung kembali. Bahkan sudah hampir masuk makan siang. Ayumi dan Akio kembali lebih dulu ke Tokyo. Karena mereka sudah tidak terlalu berkepentingan di sana. Sudah ada Kyoyo dan Reyhan yang akan menemani Zeyna. Di mushola..... "Benar, dia sangat hebat. Dan memiliki banyak julukan. Saya sangat kagum dengannya." Ekspresi bicara Rin kini sudah seperti anak kecil. "Apa kamu paham arti setiap julukannya?" tanya Asahi. Rin kembali menggelengkan kepala sebagai jawaban. Asahi tertawa melihat sifat Rin yang polos ini. "Kamu ingin saya ceritakan sebuah kisah yang sangat mirip dengan yang kamu alami saat ini?" Rin mengerutkan keningnya, karena tidak paham maksud dari ucapan Asahi. "Maksud yang saya alami saat ini, masalah musibah yang saya hadapi?" tanya Rin. Asahi tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, nak. Kisah tentang, putri dari tokoh yang kamu kagumi. Dia juga memiliki kisah cint
Read more

Bab 30

Setelah selesai makan siang, Rin pamit untuk kembali ke Rumah sakit, karena sudah terlalu lama. Takut membuat teman temannya khawatir karena dirinya tidak kunjung kembali.Rin berjalan ke arah halte bus yang lokasinya tida terlalu jauh dari sana.Sembari menunggu bus datang, Rin kembali membaca buku.Tin....Suara mobil mengalihkan perhatiannya. Mobil yang di lihatnya saat di penginapan kini berhentu tepat di depannya.Rin menatap heran ke arah mobil itu, hingga sang ormilik keluar dan menghampiri Rin."Dari mana saja kau, Hah?" ucap Ayano yang terlihat sangat marah.Penampilan Ayano terlihat berantakan, hal itu membuat Rin menatap heran ke arahnya."Kau.....kenapa di sini? Bukan kah kau di Tokyo?" Rin bertanya dengan wajah polosnya.Bukannya menjawab, Justru Ayano semakin menajamkan tatapannya hingga membuat Rin semakin keheranan."Masuk, Tuan Muda." ucap Ayano sambil membukakan pintu untuk Rin.Ayano menekan suaranya hingga mmbuat Rin sendiri sedikit ketakutan."Ba...baik..." Rin ma
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status