Beranda / CEO / Hazel Kesayangan Sergio / Bab 291 - Bab 300

Semua Bab Hazel Kesayangan Sergio: Bab 291 - Bab 300

444 Bab

Bab 291

Setelah mengatakan itu, Liana melirik Sergio dan mengatakan, "Aku akan minta Firdan buat memilah aset yang ada di tanganku. Kamu simpan saja saham milik Perusahaan Hardwin untukmu sendiri. Mengenai harta benda yang lain, kalau mereka nggak setuju, jangan harap mereka bisa mendapatkan satu peser pun."Sergio mengangguk mengerti, "Ya, aku mengerti."Melihat keengganan Liana untuk menyebutkan masalah ini lebih jauh dan dengan sengaja mengalihkan pembicaraan, kerutan di dahi Hazel makin dalam.Dalam perjalanan pulang, Sergio merasakan kemurungannya, jadi menggenggam tangannya pelan. "Lagi mikirin apa?"Hazel menoleh ke arah Sergio dan bertanya, "Orang yang dimaksud Irma barusan, apa itu ibuku?"Sergio tertegun dan tidak langsung menjawab. Dia malah berkata, "Ini permasalahan antara orang tua, lebih baik kamu nggak usah tahu.""Tapi aku ingin tahu."Hazel menggoyangkan lengan Sergio, merajuk dengan suara lembut.Sergio dibuat tidak berdaya, jadi dia mengatakan apa yang dia tahu, "Saat masih
Baca selengkapnya

Bab 292

Sergio dengan cepat melikuidasi aset-aset tersebut dan menunjukkannya kepada Burhan.Kalau tidak dihitung mungkin tidak ada yang tahu kalau uang yang digunakan untuk mencukupi semua kebutuhan keluarga Burhan selama bertahun-tahun adalah milik Sergio.Irma sangat boros, membeli tas dan perhiasan bermerek terbaru setiap musim dan memamerkannya.Dia juga menyisihkan sejumlah uang untuk membantu keluarga ibunya.Sebelum menikah dengan Keluarga Hardwin, keluarga Irma hanyalah keluarga biasa dari pedesaan, bahkan bisa dianggap tidak berkecukupan.Namun seiring berjalannya waktu, tidak hanya orang tua Irma, tetapi juga para om dan tantenya pun pindah ke rumah berkelas.Mereka tidak memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, yang juga tidak memiliki banyak kemampuan yang mumpuni. Jadi, kalau ingin tinggal di kota besar seperti Kota Palapa, mereka tidak akan bisa bertahan.Irma pun dengan baik hati menempatkan mereka di cabang Perusahaan Hardwin.Mereka menempati posisi manajer umum dan direktur
Baca selengkapnya

Bab 293

"Wanita tua sialan itu memang pilih kasih! Kelak, rumah lama pasti akan jadi milik Sergio! Ini nggak adil!"Justin yang sedang mengemasi barang-barangnya hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar keluhan ibunya."Ibu, jangan bicara begitu. Nenek akan sedih kalau dengar!"Siapa sangka Irma tidak hanya tidak mendengarkan nasihat itu, tetapi malah memperkeruh suasana dengan sengaja meninggikan suaranya."Kenapa memangnya kalau aku bilang begitu? Dia memang pilih kasih kok, masa masih takut dibilang pilih kasih. Kalau nggak, kenapa dia kasih perusahaan sama Sergio?"Dari Erlina yang dipaksa mengonsumsi obat perangsang hingga masalah pisah rumah, semua itu memberikan rangsangan yang begitu besar bagi Irma.Sekarang, dia tidak cukup mampu untuk melawan Sergio. Namun, dia tidak akan melepaskan masalah ini begitu saja!Dia melirik Justin yang tak berdaya dan merasa makin jengkel. "Kalau kamu nggak mau ibumu menderita, kamu harus berjuang dan merebut kembali warisan perusahaan dari Om mu!"Darr
Baca selengkapnya

Bab 294

Saat itu, pintu kamar tiba-tiba ditendang hingga terbuka."Braak!" Bunyi gebrakan yang cukup keras mengejutkan semua orang yang ada di dalam kamar.Irma menoleh ke arah pintu dan mengerutkan keningnya saat melihat Burhan. "Kenapa kamu pulang? Bukannya kamu harus pergi untuk meminta daftar aset sama Sergio?"Burhan berjalan menghampirinya dengan wajah muram, melambaikan daftar di tangannya ke arahnya."Ya, sudah aku ambil."Mata Irma berbinar. Dia buru-buru membuka kertas itu dan melihatnya.Saat itu, Remon meninggal secara tiba-tiba, jadi tidak sempat meninggalkan surat wasiat.Namun karena masih ada Liana, ditambah lagi Sergio yang masih belum menikah, mereka tidak pisah rumah.Remon adalah orang yang sangat paham bagaimana menikmati hidup. Tidak hanya mengoleksi banyak lukisan, kaligrafi dan barang antik yang mahal, dia juga memiliki banyak harta benda pribadi.Irma sangat ingin mendapatkan semua itu.Namun ketika membaca apa yang ada di dalam daftar itu, wajah Irma langsung tersenta
Baca selengkapnya

Bab 295

Dengan kata lain, Irma tidak hanya tidak mendapatkan keuntungan dari pisah rumah ini, dia bahkan mengalami kerugian yang cukup banyak.Irma mengumpat dalam hati karena sangat marah, sampai tidak bisa tidur berhari-hari....Di sisi Hazel, dia juga tidak terus bersantai.Sejak mengusir Keluarga Vandana dari rumah ibunya, Hazel pergi ke beberapa studio untuk mendekorasi ulang rumah itu.Karena ingin tetap mempertahankan jejak-jejak sang ibu, rumah tersebut direnovasi total.Dekorasi rumah dirancang sesuai dengan gaya favorit Kirana saat masih hidup. Kalau ada waktu, Hazel akan datang untuk melihatnya.Sekitar setengah bulan, renovasi akhirnya selesai.Rumah itu benar-benar terlihat baru.Hazel berjalan mengelilingi rumah, pikirannya terus mengingat waktu yang dihabiskannya bersama ibunya.Kenangan itu masih jelas meskipun sudah bertahun-tahun berlalu.Wajah cantik, suara lembut dan senyum hangat ibunya terukir jelas di benaknya.Dia berjalan ke ujung koridor dan melihat ruang penyimpanan
Baca selengkapnya

Bab 296

Ruang penyimpanan selesai dibersihkan dan ternyata saat ini sudah jam sembilan lewat.Hazel sudah cukup lelah. Dia duduk di sofa dan tidak ingin bangun.Sergio memeluknya, lalu memijit pundaknya. "Kamu capek? Tahu begitu aku minta pelayan buat bantu kamu beres-beres tadi."Melihat Hazel bersandar di bahunya, bahkan tidak ingin membuka matanya, Sergio merasa tidak tega.Hazel yang mendengar itu pun menjawab sambil tersenyum tipis, "Nggak secapek itu, kok. Aku malah senang. Selama ini Dania bohong padaku dan bilang kalau barang-barang ibuku sudah dibuang. Bisa mendapatkannya kembali setelah menganggap semua itu hilang membuatku sangat senang."Sergio menunduk dan mencium kening Hazel dengan lembut.Tiba-tiba, Sergio teringat sesuatu, jadi dia bertanya, "Apa yang akan kamu lakukan dengan JY Group'?"Hazel berinisiatif melingkarkan tangannya di leher Sergio, lalu menjawab, "Tentu saja merebut kembali semua saham yang awalnya jadi milikku. Aku nggak akan membiarkan kerja keras ibuku sia-sia
Baca selengkapnya

Bab 297

Sergio menggeleng pelan. "Ibu nggak akan setuju. Jangan khawatir, sebenarnya hati Ibu lebih kuat dari hati siapa pun."Liana telah mengalami banyak hal di masa mudanya. Apa yang terjadi saat ini bukanlah apa-apa.Hazel menghela napas pelan dan berkata tanpa daya, "Kalau begitu, kita harus menemuinya setiap minggu dan meluangkan lebih banyak waktu untuk menemaninya.""Ya."Sergio menunduk, mencium kening Hazel dan berkata, "Tidurlah."...Keesokan harinya, Hazel bangun sangat pagi. Dia sarapan seadanya dan langsung pergi ke kampus.Hari ini adalah hari yang sangat penting karena Hazel harus menyerahkan skripsinya.Dia berpamitan kepada Sergio, berkata sambil melingkarkan tangannya di leher Sergio dan mencium bibirnya, "Tuan Sergio, doakan semoga aku beruntung."Meskipun Hazel selalu unggul dalam bidang akademik, dia tetap menganggap serius skripsi yang tengah dia kerjakan.Jurusan di kampusnya menyelenggarakan pertemuan khusus yang mengharuskan setiap mahasiswa berdiri di atas panggung
Baca selengkapnya

Bab 298

Hazel memang berkata begitu, tetapi Winda tahu kalau Hazel tidak mempercayainya.Dia menatap Hazel dengan tajam, lalu menggerutu, "Cih, menyebalkan sekali! Untuk sementara, kamu sudah kehilangan hak buat bicara denganku."Tatapan penuh emosi itu membuat Hazel tertawa. Karena bel sudah berbunyi, jadi Hazel mengurungkan kembali apa yang ingin dia katakan.Dosen sedang berada di depan untuk memberikan kata sambutan, memperkenalkan poin-poin utama dari sesi kali ini.Darra datang terlambat dan menyela pembicaraan dosen."Bu, saya benar-benar minta maaf. Saya nggak sengaja datang terlambat."Dosen menatap Darra dan berkata dengan nada tak berdaya, "Darra, duduklah. Saya harap kamu nggak akan terlambat lagi."Meskipun begitu, dosen itu tidak marah.Karena kelas ini dianggap sebagai kelas terakhir.Saat nilai keluar, mata pelajaran ini akan benar-benar selesai.Darra tersenyum malu-malu, lalu berjalan cepat ke dalam kelas.Dia melihat ke sekeliling kelas dan akhirnya menatap Hazel, lalu berja
Baca selengkapnya

Bab 299

Legenda yang dipuja, dikagumi dan dicemburui oleh semua orang.Sementara Hazel, dia akan dipaku pada pilar rasa malu selamanya dan tidak akan pernah bisa bangkit lagi.Saat ini, dosen tiba-tiba memanggil nama Darra.Darra menyembunyikan kegembiraannya dan perlahan-lahan berdiri.Sebelum naik ke atas panggung, dia sekali lagi menatap Hazel dengan tatapan provokatif.Entah kenapa, Hazel merasa ada sesuatu yang tidak beres saat melihat punggung Darra. Hatinya seakan memiliki firasat tertentu.Saat Darra membuka rancangannya, firasat itu berubah menjadi kenyataan.Hazel duduk menegang, matanya yang jernih dipenuhi dengan kemarahan saat menatap desain yang ditampilkan oleh Darra.Desain yang Darra buka sama persis dengan desain yang telah dia buat selama seminggu.Hanya ada beberapa perubahan dan modifikasi sederhana pada detailnya.Tangan Hazel gemetar pelan saat menggenggam tas laptopnya.Beraninya Darra melakukan ini kepadanya!Dalam sekejap, banyak gambaran melintas di benak Hazel dan a
Baca selengkapnya

Bab 300

Di bawah panggung, Winda juga merasakan ada yang tidak beres.Dia mendekati telinga Hazel dan bertanya dengan suara pelan, "Hazel, apa sebelumnya dia sudah tahu karya milikmu dan sengaja menyamaimu?"Namun setelah mengatakan itu, dia merasa ada yang tidak beres."Hazel, kenapa karyanya ini sangat mirip dengan gayamu? Jangan bilang ...."Hazel menganggukkan kepalanya, meletakkan jarinya ke bibirnya dan memberikan isyarat kepada Winda untuk diam. "Kita tunggu dan lihat apa yang akan terjadi."Dia tahu kepribadian Winda, takut kalau Winda tiba-tiba berteriak.Winda bukanlah mahasiswa desain, melainkan mahasiswa departemen keuangan. Saat ini, dia hanya menemaninya saja."Jadi, dia benar-benar yang menirumu? Nggak boleh. Kita nggak boleh membiarkannya begitu saja!"Membayangkan Darra yang selama ini selalu menggertak Hazel, bahkan sekarang mencuri desain Hazel, Winda merasa geram sendiri.Apa Darra menganggap Hazel bodoh karena tidak mengungkapkan kemarahannya?Hazel menggandeng lengan Wind
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2829303132
...
45
DMCA.com Protection Status