Setelah mengatakan itu, Liana melirik Sergio dan mengatakan, "Aku akan minta Firdan buat memilah aset yang ada di tanganku. Kamu simpan saja saham milik Perusahaan Hardwin untukmu sendiri. Mengenai harta benda yang lain, kalau mereka nggak setuju, jangan harap mereka bisa mendapatkan satu peser pun."Sergio mengangguk mengerti, "Ya, aku mengerti."Melihat keengganan Liana untuk menyebutkan masalah ini lebih jauh dan dengan sengaja mengalihkan pembicaraan, kerutan di dahi Hazel makin dalam.Dalam perjalanan pulang, Sergio merasakan kemurungannya, jadi menggenggam tangannya pelan. "Lagi mikirin apa?"Hazel menoleh ke arah Sergio dan bertanya, "Orang yang dimaksud Irma barusan, apa itu ibuku?"Sergio tertegun dan tidak langsung menjawab. Dia malah berkata, "Ini permasalahan antara orang tua, lebih baik kamu nggak usah tahu.""Tapi aku ingin tahu."Hazel menggoyangkan lengan Sergio, merajuk dengan suara lembut.Sergio dibuat tidak berdaya, jadi dia mengatakan apa yang dia tahu, "Saat masih
Baca selengkapnya