Beranda / CEO / Hazel Kesayangan Sergio / Bab 131 - Bab 140

Semua Bab Hazel Kesayangan Sergio: Bab 131 - Bab 140

444 Bab

Bab 131

Ibarat seorang sales yang bekerja keras menjual suatu produk, Rafael memuji Sergio dari atas hingga bawah, luar dan dalam.Hazel mendengarkan dengan seksama dan tahu banyak tentang masa lalu Sergio dari Rafael.Di akhir kalimat, mulut Rafael mulai kering, jadi dia mengambil gelas anggur dan meneguknya.Hazel tersenyum, lalu mengatakan, "Sepertinya hubungan kalian sangat baik. Aku pikir dengan kepribadian Om Sergio yang dingin seperti itu, dia nggak akan bisa punya teman dekat."Rafael langsung menjawab, "Memang benar dia nggak punya banyak teman. Cuma kita berdua yang tahan sama temperamennya yang buruk itu."Meski mengucapkan kata-kata yang menyakitkan, wajah Rafael penuh senyuman.Faktanya, ketiga bersaudara itu adalah teman dekat.Sebenarnya masih ada satu orang lagi yang meninggal karena kecelakaan. Bagi ketiganya, kepergiannya merupakan rasa sakit yang tidak bisa disembuhkan sepanjang hidup mereka.Meskipun Sergio memiliki kepribadian yang dingin, dia sangat murah hati.Rafael dan
Baca selengkapnya

Bab 132

Saat dalam perjalanan pulang ke rumah, Hazel ingin mengatakan sesuatu, tetapi kembali mengurungkannya.Sergio menyadari tatapan ragunya, lalu tersenyum tidak berdaya. "Mau tanya apa, tanya saja."Mendengar itu, Hazel langsung mengutarakan keraguan di dalam hatinya. "Kepribadian kalian bertiga berbeda jauh, kenapa kalian bisa jadi teman baik?"Sergio berpikir serius, lalu menjawab, "Sebenarnya dulu hubungan kami nggak bagus dan saling nggak suka. Lalu setelah dewasa, teman kami yang paling tua dibunuh oleh sekelompok pembunuh. Demi membalas dendam, kami bertiga berdamai untuk sementara waktu."Seiring berjalannya waktu, proses kerja sama itu pun membuat mereka jadi mengerti satu sama lain.Dari konfrontasi dan permusuhan di antara mereka, perlahan-lahan mereka mulai memahami dan mempercayai satu sama lain.Meski nada bicara Sergio terkesan meremehkan, kata-katanya penuh keseriusan.Hazel tidak berani bertanya lagi dan menutup mulutnya.Sergio menoleh dan meliriknya, berkata dengan sedik
Baca selengkapnya

Bab 133

Sergio dan Hazel saling bertukar pandang. Reaksi pertama mereka adalah tidak percaya dengan situasi yang dikatakan Irma.Meski Hazel hanya pernah bertemu Erlina beberapa kali, kelihatannya Erlina bukan orang yang bisa berbuat bodoh.Namun, kepanikan yang ditunjukkan Irma sepertinya bukanlah sesuatu yang mengada-ada.Hazel ragu-ragu sejenak lalu menyarankan, "Om, kenapa nggak kesana dan lihat dulu saja? Syukur-syukur dia nggak apa-apa, tapi kalau sampai terjadi sesuatu, hatiku pasti nggak akan bisa tenang."Sebenarnya, Hazel dan Erlina tidak memiliki banyak dendam pribadi. Mereka hanya bertukar kata beberapa kali selama bertahun-tahun ini.Dia memang menyukai Sergio, tetapi tubuhnya 'kan tidak bersalah.Jika Sergio cukup tegas, tidak peduli berapa banyak wanita yang menggodanya, para wanita itu tidak akan bisa menggoyahkan pernikahan mereka.Hazel juga tidak menginginkan pria yang bisa dengan mudah digoda oleh wanita lain.Sergio ingin mengatakan kalau hidup dan mati orang lain bukanlah
Baca selengkapnya

Bab 134

Irma membuka mulutnya dan ingin mengatakan sesuatu. Namun, ketika melihat tatapan mata Sergio yang tegas dan dingin, dia menelan kembali apa yang ingin dia katakan.Dia hanya bisa menahan amarah dan tidak punya tempat untuk melampiaskannya. Jadi, dia hanya menatap tajam ke arah Hazel.Karena kedatangan Hazel, semua rencana mereka menjadi sia-sia.Wanita jalang kecil ini benar-benar pembawa sial.Untungnya, Justin sudah memutuskan pertunangannya dengan Hazel. Jika Justin benar-benar menikah dengan Hazel, nyawanya mungkin akan dipertaruhkan.Namun, dia segera mengalihkan pandangannya dan membawa mereka berdua ke atas.Dia benar-benar takut terjadi sesuatu pada Erlina.Bagaimanapun, ini bukan sesuatu yang mereka rencanakan sebelumnya.Saat itu, Erlina hanya menyuruhnya untuk menelepon Sergio dan mengatakan kalau dia hilang.Entah harus menggunakan cara apa, Irma harus berhasil membujuk Sergio.Sayangnya, Sergio lebih sulit untuk dihadapi dari yang dia kira. Meski sudah memohon, Sergio tet
Baca selengkapnya

Bab 135

Erlina sengaja meninggikan suaranya dan sedikit tersedak, seolah sedang menatap pria yang tidak berperasaan.Mereka yang ada di bawah memegang ponsel dan merekam situasi ini.Bahkan ada selebriti internet yang memulai siaran langsung. Kalimat ini juga disertakan dalam video tersebut.Tidak hanya mereka yang ada di lokasi kejadian, warga internet yang belum mengetahui kebenarannya pun menganggap kalau Erlina habis ditinggalkan oleh seorang pria bajingan.Sergio mengerutkan kening, matanya menyalurkan rasa dingin yang menusuk. "Meninggalkanmu? Aku nggak pernah menjanjikan apa pun padamu, kamu juga bukan siapa-siapaku. Meninggalkan katamu?""Kak Sergio, dari pertama kali aku bertemu denganmu, aku memutuskan kalau aku akan menikahimu suatu saat nanti. Sekarang, kamu malah menikah sama wanita lain. Kamu anggap aku apa? Kalau kamu nggak mau nikah sama aku, aku akan lompat dari sini!"Suara Sergio sangat acuh, tanpa kehangatan sedikit pun, "Karena kamu ingin menikah denganku, apa itu berarti
Baca selengkapnya

Bab 136

Doter dan perawat membawa Erlina untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh, sementara Hazel dan Sergio menunggu di koridor. Tidak ada satu pun dari keduanya yang berbicara.Sergio memeluk Hazel erat-erat, membelai punggungnya dengan tangannya yang hangat.Dia memang tidak mengatakan sepatah kata pun, tetapi tindakannya menyalurkan kenyamanan.Hazel dengan cepat pulih dari keterkejutan akibat kejadian tadi dan menatap Sergio."Om, aku boleh tanya sesuatu?"Sergio menunduk dan menatap penuh kelembutan pada mata Hazel yang jernih."Hmm, tanya saja."Hazel ragu-ragu sejenak dan menggigit bibir bawahnya, tidak yakin apakah dia harus menanyakannya.Melihat ini, Sergio tersenyum dan mengatakan, "Kalau belum yakin, kamu nggak perlu tanya."Hazel menggelengkan kepalanya dan menanyakan keraguan di hatinya, "Om, apa Om benar-benar nggak pernah ... menjalin hubungan dengan Erlina sebelumnya?"Sebelum hari ini, meskipun Hazel penasaran dengan pertanyaan ini, dia tidak akan pernah menanyakannya.Karena
Baca selengkapnya

Bab 137

Setelah mengatakan itu, Irma merasakan hawa dingin yang menusuk punggungnya, membuat bahunya menciut.Dia berbalik dan melihat kalau Sergio tengah menatapnya tajam."Kak, katakan sama Erlina kalau nggak ada yang perlu dibicarakan di antara kita. Aku nggak mau hal semacam ini terjadi lagi lain kali."Sergio meraih tangan Hazel, kemudian melangkah pergi.Tiba-tiba terdengar deru langkah kaki di belakang, yang disusul oleh suara lemah Erlina, "Kak Sergio, kenapa kamu lebih memilih Hazel daripada aku? Apa ada yang kurang dalam diriku? Aku bisa mengubahnya."Langkah Hazel terhenti. Dia berbalik dan melihat Erlina berdiri di depan pintu bangsal. Tubuhnya kurus dan rambutnya acak-acakan, bahkan terlihat ada beberapa goresan di wajahnya.Meski begitu, kecantikan di dalam dirinya tetap tidak bisa disembunyikan.Sergio meliriknya dan berkata dengan tenang, "Apa benar hanya karena suka denganku, jadi kamu ingin menikah denganku?"Menatap mata gelap dan dalam Sergio, jantung Erlina berdebar kencan
Baca selengkapnya

Bab 138

Melihat Hazel, senyum di wajah Darra langsung berubah kaku, tetapi ekspresinya bisa berubah normal dengan cepat."Kak, kamu akhirnya datang juga. Hari ini Ayah sudah boleh pulang. Selama dirawat pun terus nanyain Kakak."Saat Justin melihat Hazel dan Sergio, ekspresinya berubah kaku. Dia ingin berbalik dan pergi.Apa yang terjadi di kediaman lama hari itu meninggalkan bayangan psikologis yang mendalam dalam dirinya. Setiap malam dalam mimpinya, Sergio memperingatkannya untuk tidak menyakiti Hazel.Hari ini Justin datang ke rumah sakit karena ingin memberi tahu Darra yang sebenarnya.Terakhir kali, dia berniat memberi tahu Darra bahwa Hazel telah menikahi Sergio. Namun, Darra tidak memberinya kesempatan untuk berbicara sama sekali.Dia ragu-ragu cukup lama dan akhirnya memutuskan untuk memberi tahu Darra secara langsung agar Darra bisa bersiap secara mental.Tanpa diduga, dia malah kembali dipertemukan dengan Hazel dan Sergio.Dia berinisiatif untuk menyapa Sergio, lalu memberi isyarat
Baca selengkapnya

Bab 139

Kini, Hazel sudah menikah dengan Sergio. Jika Justin menikah dengan Darra, Keluarga Hardwin akan menjadi bahan perbincangan di kalangan para keluarga kaya.Pada saat itu, reputasi Keluarga Hardwin akan hancur.Dia sangat menyukai Darra. Namun, apa dia benar-benar ingin mempertaruhkan seluruh Keluarga Hardwin?Penyebab dari semua ini adalah Hazel.Hazel memang terlahir untuk menjadi musuh bebuyutannya, yang memiliki tujuan untuk mengalahkannya.Kalau tidak, kenapa Justin harus menghadapi dilema berkali-kali?Darra tercengang saat mendengar itu."Kak Justin, apa maksudmu?"Bibir tipis Justin sedikit terbuka, ingin mengatakan yang sebenarnya.Namun ketika melihat ekspresi Hazel yang seolah sedang menonton pertunjukan bagus, dia kehilangan kata-kata dan menelan kembali apa yang ingin dia ucapkan.Melihat Justin terdiam, hati Darra benar-benar terpuruk.Selain Sergio, Liana memiliki keputusan akhir dalam Keluarga Hardwin.Jika Liana tidak menyetujui pernikahan mereka, apa yang harus dia lak
Baca selengkapnya

Bab 140

Sejak meninggalkan kediaman Keluarga Vandana saat itu, ini adalah pertama kalinya Hazel bertemu lagi dengan Krisna.Krisna terlihat jauh lebih kurus dibandingkan terakhir kali saat mereka bertemu dan wajahnya sedikit pucat. Namun, apa yang dia katakan tetap menyebalkan seperti biasanya.Hazel mengerutkan kening, lalu menjawab dengan lugas, "Seperti apa yang kamu dengar."Mata Krisna tertuju pada tangan Hazel dan Sergio yang saling terjalin. Seketika, urat di keningnya melonjak.Sergio yang sejak tadi terdiam pun berkata dengan tenang, "Kenapa? Sepertinya Tuan Krisna nggak senang dengan pernikahan kita?"Jantung Krisna tiba-tiba berdebar kencang. Dia langsung melambaikan tangannya untuk membela diri. "Mana mungkin? Tuan Sergio, Hazel memang belum dewasa, jadi jangan ikut main-main dengannya.""Oh? Sepertinya Tuan Krisna masih belum percaya kalau aku dan Hazel sudah menikah. Apa perlu aku membawakan buku nikah kami?"Sergio sedikit menyipitkan matanya, tatapannya yang dingin dan tajam te
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
45
DMCA.com Protection Status