“Dewi!”Mas Pras mengejar langkahku ke dalam rumah. Sepulang dari pengadilan tadi, aku tak langsung pulang.Panasnya cuaca ditambah dengan panas hatiku membuatku memilih melipir sebentar ke warung khas Sunda yang menyediakan es teler khas kota Bandung.Aku dan Hera pulang terlebih dahulu, saat mbak Widya masih memuntahkan kemarahannya pada mas Pras.Namun tentu saja aku pamit pada kakak perempuan mas Pras itu. Meski mas Pras memanggil namaku, tapi tak kuperdulikannya.Aku memilih membungkus dua es teler dan siomay Bandung untuk kubawa pulang. Kubelikan juga untuk Hera dan suaminya.Mas Arman lagi-lagi siap repot. Beliau tadi menjemput kami dan mengantarku pulang.Namun aku tak menyangka saja, ternyata mas Pras lagi-lagi sudah menunggu di teras rumah.“Ada apa lgi, Mas?”Kutepis tangan mas Pras yang ingin memelukku. “Dewi, kenapa menghuku mas sekejam ini, Sayang?”“Kenapa mas harus selingkuh?”“Mas khilaf, Sayang. Mas minta maaf.”“Mas tahu kan yang namanya sakit hati. Aku tak ingin l
Last Updated : 2024-04-09 Read more